Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

PERTEMUAN VIII

Soal Permohonan Cerai

Pada tanggal 11 Februari 2004 di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan


Banjarmasin Selatan,Kota Banjarmasin telah dilangsungkan pernikahan antara Utuh bin
Pakacil lahir di Banjarmasin 04 Mei 1982, agama Islam, pekerjaan buruh, pendidikan SMA,
bertempat tinggal di Jalan Gatot Subroto Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin
dengan Aluha binti Jamhur lahir di Sampang 05 Desember 1986, agama Islam, pekerjaan
Karyawan, pendidikan SMA, bertempat tinggal di Jalan Gatot Subroto Kecamatan
Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin. Kutipan Akta Nikah Nomor 1234 tanggal 16
Februari 2004 pada waktu akad nikah Pemohon dan Termohon dalam status tidak kawin
perawan dan jejaka .Setelah menikah mereka tinggal dan hidup berumah tangga di jalan gatot
Subroto kec banjarmasin selatan kota banjarmasin dan dikarunia 1 orang anak bernama
Muhammad Ulun Putra Sidin bin Utuh lahir di Banjarmasin pada tanggal 23 Januari 2017.

Pada mulanya rumah tangga Pemohon dan Termohon dalam keadaan rukun dan
harmonis namun sejak tahun 2019, ketentraman rumah tangga Pemohon dan Termohon
goyah antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus
menerus disebabkan Termohon mempunya Pria idaman lain, Pemohon mengetahunya dari
sikap Termohon yang tidak seperti biasanya, seperti Termohon yang sering keluar rumah
dengan alasan untuk ke mall, apabila Pemohon ingin menemani tetapi selalu ditolak
termohon, Pemohon juga mendapatkan informasi dari tatangga bahwa Termohon
mempunyai pria lain, pada saat Pemohon mencoba mengkonfirmasi kepada Termohon,
Termohon hanya menjawabnya teman. Pada saat Pemohon melarang Termohon untuk tidak
sering keluar rumah, Termohon saat itu marah dan Termohon juga memiliki sifat keras
kepala dan apabila terjadi pertengkaran sering menghancurkan barang barang dirumah.
puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon terjadi pada 12
April 2019 yang mana Termohon pergi meninggalkan rumah, akibat dari perselisihan dan
pertengkaran yang terus menerus tersebut antara Pemohon dan Termohon pisah rumah ,
termohon tinggal di rumah orang tuanya di jalan A. Yani Kec Banjarmasin Selatan Kota
Banjarmasin yang disebabkan alasan tersebut diatas dan pisah rumah tersebut sampai
sekarang sudah berjalan selama 5 bulan lebih dan selama itu pula tidak ada hubungan baik
lahir maupun batin antara Pemohon dan Termohon . Sejak Pemohon dengan Termohon
berpisah selama itu pula tidak ada usaha damai baik dari pihak keluarga pihak Pemohon
maupun dari pihak Termohon.

Dengan alasan diatas maka Pemohon mengajukan Permohonan cerai ke Pengadilan


Agama Banjarmasin dan intinya meminta untuk dikabulkannya permohonan cerai pemohon,
menjatuhkan talak satu Raji’I, Menetapkan anak hasil perkawinan antara Pemohon dan
Termohon yang bernama: Muhammad Ulun Putra Sidin bin Utuh diasuh/dirawat oleh
pemohon selaku bapak kandung, sedangkan biaya perkara pemohon sanggup untuk
menanggungnya.

Dari kasus posisi tersebut di atas, buatlah Permohonan Cerai dimana Pemohon atas
nama Utuh bin Pakacil meminta Irmansyah SH,MH. yang beralamat kantor di Jl.
Gatot Subroto No. 123 Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin,
mendampinginya sebagai Kuasa Hukum tertanggal 17 September 2019.
Soal Jawaban Termohon

Aluha binti Jamhur setelah mengetahui adanya permohonan cerai oleh suaminya yaitu
Utuh bin Pakacil pada tanggal 25 September 2019 langsung mendatangi kantor advokat
Abdul Aziz Jalaluddin SH, MH dan Rekan di Jalan S.Parman No 123 Kecamatan
Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin untuk berkonsultasi dan memimnta bantuan hukum
kasusnya. Untuk Kasus ini Kantor Advokat tersebut menunjuk advokat yang menangani
perkara Nomor 1242 / Pdt.P / 2019 / PA.Bjm adalah Samsul Bahri, SH.

Aluha binti Jamhur menyampaikan bahwa dirinya menolak dengan tegas apa yang
tertuang dalam permohonan cerai Utuh bin Pakacil, namun dirinya mengakui memang sudah
pisah rumah dengan suaminya karena ada nya percekcokan terus menerus karena
kesalahpahaman suaminya yang menganggap ada pria idaman lain. Suaminya dalam hal ini
Pemohon Juga sering curiga dan cemburu buta terhadap teman teman kantor laki laki yang
menghubungi nya padahal hanya mengenai urusan pekerjaan. Hingga akhirnya Termohon
merasa tidak betah karena sering dicurigai terus menerus oleh Pemohon dan akhirnya dia pun
pergi meninggalkan rumah untuk menenangkan diri. Namun karena tidak ada permintaan
maaf dari Pemohon yang sudah menudur Termohon Selingkuh maka termohon enggan untuk
pulang. Sedangkan mengenai permohonan pemohon yang menghendaki hak asus anak berada
di asuhan ibu kandungnya mengingat anak tersebut masih kecil dan butuh perhatian yang
lebih dari ibu dibanding dari ayahnya. Mengenai kehendak suaminya untuk berpisah
Termohon menerima saja karena memang sudah tidak ada kecocokan dan lelah dengan sikap
suaminya yang selalu curiga kepada termohon.

Buatlah Jawaban !!!!

Anda mungkin juga menyukai