Anda di halaman 1dari 4

MA-P14

LAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN.

Setelah mengikuti sesi ini, mahasiswa akan mengerti:

1. Bagaimana mengorganisir pembuatan penyusunan Laporan audit.


2. Bagaimana menyajikan informasi latar belakang dalam laporan audit.
3. Bagaimana mengembangkan pemikiran logis hasil audit ke dalam laporan audit.
4. Bagimana menyajikan kesimpulan dan rekomendasi.
5. Bagimana auditor menerapkan prinsip penyusunanan laporan yang telah diperoleh dalam
penyajian laporan audit keuangan ke dalam laporan audit manajemen.
6. Bagimana arus informasi dari kertas kerja ke dalam laporan audit.
7. Bagaimana memperoleh manfaat dari peer and supervisory reviews atas laporan audit.

STANDAR PELAPORAN:

Dalam standar audit atas laporan keuangan, standar pelaporan dimuat dalam Standar Auditing ke tiga
yang isinya;

1. Laporan harus memuat adanya pernyataan bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai
dengan Prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU).
2. Laporan juga harus memuat pernyataan bahwa penerapan prisip akuntansi telah diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahun.
3. Informasi yang cukup dalam laporan keuangan, harus secara rasional diungkapkan dalam
laporan audit.
4. Laporan audit harus memuat pendapat auditor atas laporan keuangan yang diauditnya.

STANDAR PELAPORAN AUDIT MANAJEMEN:

1. Auditor harus membuat Laporan harus secara tertulis, untuk mengkomunikasikan hasil audit.
2. Auditor harus senantiasa menerbitkan laporan untuk menyediakan informasi yang dapat
digunakan secara tepat waktu oleh manajemen dan pihak lain yang berkepentingan.
3. Auditor harus melaporkan tujuan, lingkup dan metodologi audit.
a. Auditor harus melaporkan temuan audit yang signifikan, dan jika mungkin melaporkan
kesimpulan auditor.
b. Auditor harus menyampaikan rekomendasi untuk melakukan tindakan perbaikan pada
bidang yang bermasalah dan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan entitas.
c. Auditor harus melaporkan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar audit.

Manajemen Audit Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 1 Drs. Iskandar, MM, Akt. Universitas Mercu Buana
d. Auditor harus mencantumkan lingkup pekerjaannya mengenai pengendalian manajemen
dan kelemahan signifikan yang ditemukan selama melakukan audit.
e. Auditor harus melaporkan prestasi manajemen yang dinilai baik, terutama jika prestasi
tersebut dapat dijadikan pedoman bagi unit kerja/kegiatan/fungsi lainnya.
f. Auditor harus mengkomunikasikan masalah-masalah signifikan yang memerlukan audit lebih
lanju, kepada auditor yang bertanggungjawab untuk merencanakan audit di masa dating.
4. Laporan harus lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan serta jelas dan ringkas, sepanjang hal
tersebut memungkinkan. Oleh karena itu laporan harus menggunakan bahasa baku, kalimat-
kalimat sederhana dan tidak terlalu banyak menggunakan istilah-istilah asing.

PROSES PENYUSUNAN LAPORAN.

Sebelum auditor menyusun laporan auditnya, terlebih dahulu ia harus mereview kertas kerja audit
beserta bukti-bukti pendukungnya. Materi dalam kertas kerja audit dijadikan dasar untuk penyusunan
lembar temuan. Lembar Temuan Audit (LTA) harus memuat:

1. Judul Temuan; judul temuan hendaknya mewakili pokok masalah, disusun dalam kalimat
sederhana, tidak terlalu panjang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menarik minat pengguna
untuk membacanya. Judul yang negative atau bersifat kritis sangat tidak menarik, oleh karena
itu agar diusahakan dengan judul yang positif. Contoh, untuk masalah pemborosan atau ketidak
hematan, judul menggunakan kalimat …….” Masih dapat dihemat sebesar Rp………… .
2. Kriteria; standar atau ukuran yang seharusnya menjadi acuan dari pelaksanan suatu kegiatan.
Kriteria dapat bersumber dari peraturan perundangan yang berlaku, standar/norma, kebiasaan
bisnis yang baik dan prestasi yang dicapai oleh perusahaan sejenis.
3. Kondisi; adalah fakta atau kejadian yang sebenarnya yang didapatkan oleh Auditor selama
melakukan audit. Fakta tersebut harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup, relevan dan
kompeten.
4. Akibat: adalah hasil dari adanya distorsi atau penyimpangan antara kondisi dan criteria. Akibat
dapat benar-benar sudah terjadi atau masih merupakan potensi adanya pemborosan, inefisiensi
atau inefektivitas jika hal tersebut terus dibiarkan. Akibat hendaknya dinyatakan secara
kuantitatif, baik dalam jumlah uang, waktu yang terbuang, ataupun sumberdaya lain yang
kurang dimanfaatkan.
5. Sebab; adalah hal yang menimbulkan timbul perbedaan antara kondisi dan criteria. Sebab
hendaknya digali oleh auditor. Auditor harus dapat membedakan mana sebab yang utama
dengan alasan. Sebab tidak boleh menyalahkan alam atau pihak ketiga. Misalnya untuk proyek
yang tidak dapat selesai tepat waktu sesuai jadual, tidak boleh menggunakan curah hujan yang
tinggi sebagai penyebab. Jika sebab dikaitkan dengan kondisi alam atau menyalahkan pihak
ketiga, maka auditor akan sulit mebuat rekomendasi, atau rekomendasinya menjadi tidak logis
dan tidak aplikabel.
6. Saran/rekomendasi; saran merupakan pendapat auditor untuk menghilangkan masalah. Saran
merupakan obat bagi penyebab. Saran harus memenuhi syarat logis, menghilangkan penyebab,
menuju perbaikan dapat dilaksanakan dan tidak menimbulkan dampak negative.

Manajemen Audit Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 2 Drs. Iskandar, MM, Akt. Universitas Mercu Buana
7. Komentar auditee; komentar diperlukan agar temuan menjadi seimbang (balance). Komentar
yang sifatnya bantahan harus dihindari. Oleh karena itu sebelum Temuan Final disusun, konsep-
konsep temuan hendaknya didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak auditee. Diskusi dengan
auditee bukan ajang negosiasi, melainkan dalam rangka mematangkan agar temuan kita dapat
diterima oleh auditee.

DISTRIBUSI LAPORAN.

Laporan audit manajemen disistribusikan kepada:

1. Manajemen puncak, dan manajemen yang terkait dengan kegiatan yang menjadi obyek audit.
2. Pejabat yang berwenang., seperti komite audit dan dewan komisaris.
3. Pihak yang diberi wewenang oleh entitas yang diaudit untuk menerim laporan.

TINDAK LANJUT HASIL AUDIT.

Audit tidak akan bermanfaat, jika apa yang direkomendasikan auditor dalam laporannya tidak direspon
atau ditindak lanjuti oleh pihak auditee. Pemantauan tidak lanjut atas rekomendasi hasil audit
manajemen menjadi kewajiban dari manajemen puncak dan unit internal audit. Jika dalam audit atas
kegiatan/fungsi yang sama pada periode berikutnya ditemukan masalah yang sama ditempat yang sama
dengan periode audit terdahulu, berarti pihak manajemen tidak menaruh perhatian atas rekomendasi
auditor sebelumnya atau memang rekomendasinya sangat sulit untuk dilaksanakan. Jika hal yang kedua
terjadi maka kesalahan terletak pada auditor pemberi saran.

CONTOH LAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN:

COMPTROLLER GENERAL’S FUEL SAVINGS AND OTHER BENEPITS


REPORT TO THE CONGRESS ACHIEVED BY DIVERTING DEPERTMENT
OF DEFENSE PASSENGERS FROM
CHARTERED TO SCHEDULED OVERSEAS
FLIGHT
Departement of Defense
Civil Aeronautics Board

DIGEST

Expansion of temporary arrangement for diverting Department of Defense passengers from chartered
flights operated by U.S. international air crriers to occupy otherwise unoccupied seats on regularly
scheduled commercial flights of the same carriers could

--save as much as 48 million gallon of jet fuel annually ( see p.4 ).

--improve the U.S. balance of payments to the extent that the jet fuel save would have been procured
From foreign sources ( see p.4 );

--reduce annual costs to the Departement by as much as $3.5 million through better utilization of seats
( see p. 5 ).

Manajemen Audit Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 3 Drs. Iskandar, MM, Akt. Universitas Mercu Buana
--allow the financially ailing U.S. international air carriers to reduce annual operating costs by as much as
$38 million ( see p.5 ).

The Secretary of Defense should negotiate with the appropriate air carriers to expand the temporary
program to all routes where certificated air carriers operate charters which parallel their commercial
routes. (see p. 9 ).

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..etc

CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS

CONCLUSIONS

Diverting charter passengers on the four routes currently authorized will result in fuel savings to
the Nation and in economic benefits to DOD and the carriers. How ever, the potential is far greater
considering the number of routes over which certificated carriers operate charter flights which parallel
their regularly scheduled flights.

RECOMMENDATIONS

We recommend that the Secretary of Defense negotiate with air carriers to expand the
temporary program of diverting charter passengers to regularly scheduled flights on all routes where
certificated air carriers operate charters which parallel their scheduled flights.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………..etc

Referensi:

Leo Herbert. “ Auditing the Performance of Management “ Bab 16

Manajemen Audit Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 4 Drs. Iskandar, MM, Akt. Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai