Anda di halaman 1dari 2

Notulensi Nagari Parik Panjang,Agam

Jumlah Jorong 2 :
1. Jorong Parik Panjang
2. Mudiak Sawah

Jarak : 23 KM dari Kota Bukittinggi

1. Keadaan sosial : tidak banyak, bisa dibilang masi bagus, kegiatan sosial juga masi jalan,
namun minim partisipasi gotong royong karena jumlah warga sedikit, jumlah pemuda sedikit,
lebih kurang 500 penduduk semua usia, sedangkan penduduk yang aktif banyak merantau.
Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Jarak antar rumah ada yang dekat juga ada
yang jauh (jauh karena ada sawah, atau lahan pertanian yang membatasi antar rumah yang
satu dengan yang lain). Saat ini tengah ada kegiatan KKN dari 4 univ: yaitu lebkur 97
mahasiswa KKN. nagari Parik Panjang , punya 2 jorong, yaitu jorong Mudiak Sawah dengan
jorong Parik panjang, yang mana jorong mudiak sawah lebih sedikit penduduknya di banding
jorong Parik panjang

2. Bank sampah saat ini belum ada. Untuk pembuangan sampah, sebelumnya sudah
disediakan oleh TPA Agam berupa tempat bak sampah. Namun terpaksa diberhentikan
sementara dikarenakan ada warga dari nagari lain yang membuang sampah ditempat tersebut.
Sebagai alternatifnya saat ini warga membuang sampah ke jurang dan ada juga yang
membakarnya

3. Mushalla yang ada di nagari ini berjumlah tiga. satu diantaranya belum menyediakan
fasillitas tempat wudhu'. Untuk pendistribusian air sejauh ini aman, yang mana sumber air
berasal dari gunung. dan juga ada 1 mushalla yang menggunakan sumur khusus untuk
berwudu'

4. Program yang direncanakan ada banyak dan ada yang telah dilaksanakan. Beberapa yang
belum terlaksana yakni rehap jalan pengecoran, budidaya stroberi yang masi berjalan dan
budidaya ayam kampung sekitar 900 ekor

5. Sebelumnya sudah ada warga sekitar yang telah membudidayakan tanaman toga,
jumlahnya sekitar 7 jenis tanaman jeruk. Budidaya ini sempat terhenti karena dipengaruhi
juga semangat warga yang menurun dan akhir" ini mulai digerakkan kembali. Di nagari Parik
Panjang ada 5 kelompok "unisma". yang mana syarat 1 unisma minimal harus ada sekitar 20
rumah dan nanti akan ada satu kebun sendiri.

6. Dibidang kesenian, untuk seni yang telah turun temurun seperti silat mulai hilang, tapi
untuk seni tambua mulai dikembangkan kembali. Namun kualitas tambua yang dipakai
kurang baik, hal ini tandai dengan bunyi yang kurang bagus sehingga tidak cocok digunakan
untuk penampilan. Untuk pelatihan seni tambua juga tidak rutin.

7. Puskemas belum tersedia. untuk posyandu sudah ada dua. Fasilitas posyandu tersebut
lumayan lengkap. Tenaga kesehatan datang ke posyandu setiap sebulan sekali. Jika ada warga
yang sakit, dirujuk ke puskesmas kecamatan matua.
8. Kegiatan pemudanya ada,, dan sekarang lagi digelarnya turnamen futsal, tenis meja,
karangtaruna dan lain-lain. Untuk lapangan, saat ini hanya ada lapangan futsal. Jika ingin
melakukan kegiatan olahraga lainnya, lapangan tersebut dapat dipakai.

9. Untuk saat hanya ada satu TK, satu SD dan satu MDTA. Jikalau ingin melanjutkan jenjang
pendidikannya, maka anak-anaknya parik panjang diharuskan keluar dari desa dengan
menempuh jarak sekitar 2-3 km.

Panti asuhan tidak ada.

10. Untuk mengadakan pertemuan, aula wali nagari dapat digunakan jika pesertanya sedikit.
Kalo menyeluruh baru di teras mesjid

11. Gotong royong yang diwajibkan biasanya 1 kali seminggu, namun kadang 15 hari sekali.
Untuk keaktifan partisipasi masyarakatnya minim dikarenakan para pemuda yang kurang dan
banyak warga yang memilih untuk berkerja(bertani sawah/kebunnya)

12. Objek wisata rencananya ada, yaitu air terjun mudiak lawang. Untuk menempuh ke lokasi
perlu waktu kira-kira sekitar 1 jam 30 menit. Akses ke lokasi hanya ada jalan setapak, untuk
kedepannya akan diperbaiki jalan tersebut dengan lebar satu meter, kita" untuk lewat motor,
namun pelaksanaannya belum pasti kapan.

13. Kegiatan kewirausahaan saat ini belum ada dikarenakan kurangnya SDM. Namun, SDA
seperti rotan tersedia.
Penduduk mayoritas bertani

14. Kegiatan yang lebih besar seperti ngumpul-ngumpul malam tidak ada
Anak kecil lebih sedikit dari orang dewasa, perbandingannya yaitu sepertiga. Yang masi SD
sekitar 50 anak dari kelas 1 sampai 6 SD. Kebanyakan warga telah berusia 30 tahun ke atas.
Untuk tenaga pendidik dirasa cukup dengan total 8 orang termasuk honorer. Fasilitas sekolah
yang penting ada, bisa dibilang layak pakai. Tahun kemarin untuk siswa kelas satu hanya ada
empat orang.

15. Ciri khas yang ditonjolkan sekarang seperti pertanian bawang merah yang sudah sampai
ke provinsi. Untuk objek wisata, kalah sama nagari lain seperti Puncak Lawang.

16. Untuk tradisi/adat saat ini masi ada, seperti: tradisi jika ada kemalangan/kematian dan
pesta pernikahan. Bentuk adat pesta pernikahan seperti berkumpul dulu membentuk panitia
yang melibatkan semua usia, jika mau makan, berambahan dulu. Bentuk adat kematian
seperti keluarga yang meninggal tidak boleh sibuk tapi dari warga lain yang membantu.

17. Rasa sosial di nagari ini masi lumayan tinggi, minus partisipasi gotong royong yang
kadang terkendala jadwal seperti jadwal panen samaan dengan jadwal gotong royong

18. Jika jadi pengmas di nagari Parik panjang , maka tempat akan disediakan oleh nagari

19. WC sudah ada hampir tiap rumah sendiri. Untuk sumur tidak ada, dan Untuk air minum
bisa dibeli di depot air bersih dari luar.

Anda mungkin juga menyukai