PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Manado Utara berlokasi di Jl.
Maesa No.58, Paal Dua, Kecamatan. Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara,
Indonesia
45
46
4.1.2. Penyulang SR 1
Gardu RU 43
yang letaknya berjauhan seringkali mengalami rugi-rugi daya yang cukup besar
yang diakibatkan oleh rugi-rugi pada saluran dan juga rugi-rugi pada trafo yang
digunakan. Rugi-rugi pada saluran distribusi meliputi rugi-rugi daya listrik dan
jatuh tegangan (drop voltage). Rugi-rugi saluran dan rugi-rugi trafo tersebut
memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas daya serta tegangan yang
dikirimkan ke sisi pelanggan. Nilai tegangan yang melebihi batas toleransi akan
menyebabkan tidak optimalnya kerja dari peralatan listrik pada sisi konsumen.
Selain itu, rugi-rugi daya yang besar akan menimbulkan kerugian finansial di sisi
Tolok ukur dari kegiatan sistem operasi jaringan distribusi tenaga listrik
memiliki beberapa parameter, salah satunya mutu listrik, dan salah satu tolak
ukur mutu dalah tegangan. Jatuh tegangan merupakan besarnya tegangan yang
hilang pada suatu penghantar atau bisa dikatakan bahwa adanya perbedaan
tegangan antara tegangan kirim dan tegangan terima. Jatuh tegangan pada
suatu saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang
penghantar. Jika ada arus yang mengalir melalui saluran distribusi maka akan
pusat beban tidak sama dengan tegangan pengiriman. Batas toleransi tegangan
tegangan 220 volt dengan toleransi -10% untuk batas bawah dan + 5% batas
atas, atau tegangan maksimum 231 volt dan minimum 198 volt. Untuk itu
bagaimana caranya agar tegangan yang sampai ke pelanggan atau beban dapat
berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik
jaringan rugi daya sehingga hanya merugikan pihak penyedia tenaga listrik atau
dalam hal ini pihak PLN, Selain itu tegangan diluar dari toleransi yang ditetapkan
49
tranformator tersebut sesuai dengan standart PUIL & SPLN No : SPLN 118-3-1-
tegangan rendah PLN dan pentanahan instalasi), dan juga akan menjadi acuan
dengan 1 jurusan,
1 Pangkal
Ujung
1 Pangkal
51
Ujung
Beban
siang malam
Unbalanced Unbalanced
Rata- Rata-
kVA % kVA % siang siang
rata rata
memakai penghantar kabel NYY terbuat dari bahan tembaga. adapun perincian
sesuai tarif dari pelanggan yang ada di gardu ini adalah sebagai berikut :
4.2. PEMBAHASAN
letaknya berjauhan seringkali mengalami rugi-rugi daya yang cukup besar yang
diakibatkan oleh rugi-rugi pada saluran dan juga rugi-rugi pada trafo yang
digunakan. Rugi-rugi pada saluran distribusi meliputi rugi-rugi daya listrik dan
ialah tegangan yang hilang atau tegangan yang tidak dapat dimanfaatkan. Hal ini
pusat tenaga listrik, melalui saluran penghantar listrik. Jika besarnya tegangan
yang terdapat pada gardu trafo cabang diberi tanda E 1 dan besarnya tegangan
pada pemakai E2 . Dimana tegangan yang berada pada E2 lebih kecil bila
l
R = ρx
A
Maka V = I.R
l
= I. ρ x
A
53
Dimana :
I = Arus (A)
l = Panjang (m)
V = Tegangan (volt)
Fasa R
I = 145,6 Ampere
l = 200 meter
A = 50 mm2
l
maka : R = ρx
A
l
V = I.ρx
A
200
= 145,6. 0,0265 x
50
200
= 3,858 x
50
= 771.6/50
= 15,432 Volt
Jadi Hasil Perhitungan Tegangan pada siang hari = 227,2 – 15,432 = 211.768
volt
Fasa S
I = 138,6 Ampere
l = 200 meter
A = 50 mm2
l
maka : R = ρx
A
l
V = I.ρx
A
200
= 138,6. 0,0265 x
50
200
= 3.6729 x
50
= 734,58 /50
= 14,691Volt
Jadi Hasil Perhitungan Tegangan pada siang hari = 227 – 14,691= 212.309 volt
Fasa T
I = 212 Ampere
l = 200 meter
A = 50 mm2
l
maka : R = ρx
A
l
V = I.ρx
A
55
200
= 212 . 0,0265 x
50
200
= 5.618 x
50
= 1123,6/50
= 22.472 Volt
Jadi Hasil Perhitungan Tegangan pada siang hari = 224,2 – 22.472= 201.728 volt
Fasa R
I = 160 Ampere
l = 200 meter
A = 50 mm2
l
maka : R = ρx
A
l
V = I.ρx
A
200
= 160 . 0, 0265 x
50
200
= 4,24 x
50
= 848 /50
= 16,96 Volt
Jadi Hasil Perhitungan Tegangan pada malam hari = 230 – 16,96 = 213,04 volt
Fasa S
I = 186 Ampere
l = 200 meter
A = 50 mm2
l
maka : R = ρx
A
l
V = I.ρx
A
200
= 186 . 0, 0265 x
50
200
= 4,929 x
50
= 985,8 / 50
= 19,716 Volt
Jadi Hasil Perhitungan Tegangan pada malam hari = 230 – 19,716 = 210,284
volt
Fasa T
I = 189 Ampere
l = 200 meter
A = 50 mm2
57
l
maka : R = ρx
A
l
V = I.ρx
A
200
= 189 . 0, 0265 x
50
200
= 5x
50
= 1000 / 50
= 20 Volt
Jadi Hasil Perhitungan Tegangan pada malam hari = 229 – 20 = 209 volt
209 - 208 = 1
ialah tegangan yang hilang atau tegangan yang tidak dapat dimanfaatkan. Hal ini
sedangkan penghantar itu sendiri memiliki tahanan listrik. Besarnya susut daya
P = I² × R
P = V.I
Keterangan :
V = Tegangan
a. Fasa R
Diketahui
V = Tegangan (susut)
Diketahui
V = 15,4 Volt
I = 145,6 A
V = 16,96 Volt
I = 160 A
Maka, P = V.I
Dan
P = V.I
P = 16,96 . 160
b. Fasa S
59
Diketahui
V = Tegangan (susut)
Diketahui
V = 14,691 Volt
I = 138,6 A
V = 19,716 Volt
I = 186 A
Maka, P = V.I
Dan
P = V.I
P = 19,716 . 186
c. Fasa T
Diketahui
V = Tegangan (susut)
Diketahui
V = 14,691 Volt
I = 212 A
V = 22.472 Volt
I = 189 A
Maka, P = V.I
Dan
P = V.I
P = 22.4 . 189