A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan
Konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orang tua, dan
sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam
upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan
konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh MTs
Ma’arif NU 2 Sumpiuh memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik
bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di
masa pandemi covid-19, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di era cyber
community, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam
skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali
memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik. Sebagai
contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam
mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta
didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar
terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik
memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan
olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang
tersedia di MTs Ma’arif NU 2 Sumpiuh dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung
oleh fakta bahwa selama beberapa tahun terakhir sekolah berhasil meraih piala kejuaraan
pada sejumlah lomba yang diselenggarakan di tingkat kabupaten. Fakta tersebut
menujukkan adanya dukungan yang solid dari masyarakat, terutama orang tua murid.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan
layanan bimbingan dan konseling di masa darurat pandemi covid-19. Dengan dukungan
kerjasama yang baik, sekolah dan masyarakat bersama-sama membimbing peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri, bahagia dan dapat menjalani kehidupan efektif
sehari-hari.
B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahwa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual;
(c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan
dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidang layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
2. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi
guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan
dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.
3. Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 tahun 2019 Tentang
Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Bimbingan dan Konseling dapat
menyesuaikan seperti Edaran Mendikbud di atas yakni: a) Penyusunan RPL dilakukan
dengan prinsip efisien, efekti dan berorientasipada murid; b) Komponen inti dalam
penyusunan RPL yang harus ada adalah: Tujuan Layanan, Langkah-langkah Kegiatan
Layanan dan Evaluasi Proses dan Hasil. Sdangkan uuntuk Komponen lainnya hanya
sebagai pelengkap.
4. Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Proses
dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Melalui pembelajaran daring/jarak jauh untuk memberikan pengalaman yang
bermakna;
b. Difokuskan pada kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic covid-19;
c. Tugas dapat bervariasi antar siswa sesuai minat dan kondisi masing-masing;
d. Bukti produk aktifitas belajar diberi umpan balik bersifat kualitatif tanpa harus
member skor /nilai kuantitatfif.
C. VISI DAN MISI
1. Visi dan Misi MTs Ma’arif NU 2 Sumpiuh
a. Visi
BERTAQWA, BERBUDI LUHUR, BERPRESTASI DAN BERJIWA MANDIRI
b. Misi
1. Meningkatan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut dan etika
moral sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
2. Mengkondisikan warga madrasah untuk berdisiplin dan berbudi pekerti luhur
lewat keteladanan sikap dan perilaku serta tindakan.
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
4. Menumbuhkan semangat untuk berprestasi bagi semua warga madrasah.
5. Mengintegrasikan pendidikan ketrampilan pada mata pelajaran muatan lokal
dan ekstrakurikuler.
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil
deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam
bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan
bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya :
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
SOSIAL
1. menjelaskan pentingnya etika berkomunikasi saat
menggunakan media digital
2. Kebiasaaan positif dan negatif dalam
Kemampuan berkomunikasi dengan baik
berkomunikasi
3. Menjelaskan etika berkomunikasi saat
pembelajaran daring
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbingan dan konseling di MTs meliputi : (1) layanan dasar,
(2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4)
dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti
pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan
tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi
karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung
diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan
klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi
guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang
bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan
terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus,
referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah
konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di
Sekolah Menengah Pertama, guru bimbingan dan konseling atau konselor
memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan
advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki
kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta
didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan
sebagainya. Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan
advokasi agar semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara
selama menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi :
a. memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis,
b. mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya,
c. menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif,
terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi :
a. berempati terhadap kondisi orang lain,
b. memahami keragaman latar sosial budaya,
c. menghormati dan menghargai orang lain,
d. menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku,
e. berinteraksi sosial yang efektif,
f. bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan
g. mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan
belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai
kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi:
a. Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
d. Memiliki keterampilan belajar yang efektif
e. Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
f. Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya
secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang
tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
a. Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
b. Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
c. Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan
karir
d. Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
e. Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
f. Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang
baik dan kesempatan karir
g. Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
h. Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki -
perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
KARIR
1. Mengidentifikasi berbagai macam
karir
2. Menjelaskan tentang rencana karir
Memahami perencanaan karir untuk masa depan Perencanaan karir dan
untuk masa depan 3. Mengklasifikasi jenis karir yang masa depan
sesuai bakat dan minat
4. Menganalisis keberhasilan siswa
dalam perencanaan karir
4. Mengidentifikasi Berbagai macam perilaku Dasar VIII Peduli Daring HP/Komputer terkoneksi Proses dan
yang termasuk dalam peduli lingkungan Lingkungan internet, PPT bentuk video, Hasil
5. Menjelaskan bagaimana cara bersikap dalam Medsos Whatsapp
menjaga lingkungan
6. Mengklasifikasi berbagai macam kegiatan
yang dikategorikan peduli lingkungan
7. Menganalisis berbagai macam dampak
positif dari peduli lingkungan
1. Menjelaskan apa itu profesi Dasar VIII Mengenal Daring Proses dan 2 Jam
2. Menjelaskan jenis-jenis profesi yang ada di Profesi dan HP/Komputer terkoneksi Hasil
masyarakat Prospek internet, PPT bentuk video,
Karirnya Medsos Whatsapp
1. Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang bisa
dijadikan motivas HP/Komputer terkoneksi
2. Menjelaskan tentang motivasi diri internet, PPT bentuk video,
Motivasi Sukses
3. Mengklasifikasi motivasi yang dapat Medsos Whatsapp Proses dan
Dasar VIII dari Tokoh Daring 2 Jam
membangkitkan diri untuk sukses Hasil
Inspiratif
4. Menganalisis suatu keberhasilan yang
dilakukan oleh tokoh inspiratif
J. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan
dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi,
yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung.
Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan
bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya.
Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi
oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus
penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai
dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan
dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan
dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau
konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan.
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL DARURAT PANDEMI COVID-19
Bidang Bimbingan
No Jenis Kegiatan/Layanan Metode Tujuan Sasaran Waktu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan VIII Juli
konseling/konselor dan konseling
Assesmen Daring Terungkapnya
2 (Angket Kebutuhan kebutuhan peserta VIII Juli
Konseli) didik/konseli
Layanan
Menyus bimbing
un an dan
program konselin
VIII
3 Daring g lebih Juli
bimbing terarah
an dan dan
konselin tetap
g sasaran
Konsulta Mendap
si at
program dukunga
Daring n dari VIII
4 Juli
bimbing Kepala
an dan dan
konselin Komite
g Sekolah
Terpenu
hinya
kebutuh
an
sarana
yang VIII
5 Juli
menunja
Pengada ng
an keberhas
sarana / ilan
prasaran layanan
a BK BK
B. LAYANAN BK DARING
1 LAYANAN DASAR
a. Layanan BK
Daring
Daring Agustus
Etika Berkomunikasi
V VIII
Saat Daring
Daring September
Mengatasi Kejenuhan
V VIII
Dalam Belajar
Tetap Bahagia Di
V VIII Oktober
Tengah Pandemi Daring
Covid-19
Menggunakan Media
V VIII November
Sosial Denga Bijak Daring
Daring
Cara Mengendalikan
V VIII November
Emosi
Daring
Mengatur Waktu V VIII Desember
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
Langkahku tanggung
V memiliki sikap yang VIII Juli – Des
jawabku
bertanggung jawab
c. Papan Bimbingan
DUKUNGAN
4
SISTEM
a. Melaksanakan dan Pengumpulan data dan
menindaklanjuti kebutuhan peserta
assesmen didik
Mengeta
hui
langsung
b.
kondisi
Kunjung
peserta
an
didik di
rumah
lingkung
an
rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program
kinerja kepada kepala
bimbingan dan
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
program layanan
d. Membuat evaluasi
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik
administrasi pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan
konsleing konseling
Bidang Bimbingan
No Jenis Kegiatan/Layanan Metode Tujuan Sasaran Waktu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan VIII Januari
konseling/konselor konseling
Layanan bimbingan dan
VIII
3 Memodifikasi program daring konseling lebih terarah Januari
bimbingan dan konseling dan tetap sasaran
Mendapat dukungan dari
VIII
4 Konsultasi program Daring Kepala dan Komite Januari
bimbingan dan konseling Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan
Pengadaan sarana / prasarana VIII
5 sarana yang menunjang Januari
BK
keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK DARING
1 LAYANAN DASAR
a. Layanan BK Daring
Daring
Peduli Lingkungan V VIII Januari
Daring
Mind mapping V VIII Januari
Daring
Mengisi waktu luang dengan
V VIII Februari
kegiatan positif
Daring
Stop Bullying V VIII Februari
Daring
Maret
Etika Pergaulan Teman Sebaya V VIII
Daring
Maret
Perencanaan karir masa depan V VIII
Daring
Jenis-jenis Profesi April
V VIII
Dimasyarakat
Daring
Motivasi Sukses dari Tokoh Mei
V VIII
Inspiratif
b. Bimbingan Kelompok
Peserta didik/konseli
Langkahku tanggung jawabku V memiliki sikap yang VIII
bertanggung jawab
Peserta didik/konseli
memiliki kesadaran
Saya cinta budaya sendiri V VIII
mencintai budaya
indonesia tercinta
c. Papan Bimbingan
4 DUKUNGAN SISTEM
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan
bimbingan dan konseling
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK