Anda di halaman 1dari 12

CORAK RAGAM DAN GAYA MANAGER

Cara pertama untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang bersifat

menajerial dalam sualu organisasi adalah dengan menemukan manajer yang tepat.

Usaha ini merupakan suatu tugas yang sukar diharapkan hasilnya tanpa bantuan

ahli ilmu jiwa. Salah satu usaha itu adalah dengar membagi ragam dan gaya

manajer itu menjadi delapan jenis yang berbeda, yang didefinisikan atas dasar tiga

orientasi yang dapat diukur. Secara sederhana, orientasi tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Orientasi Tugas : Suatu gaya yang mengutamakan adanya kehendak

(keinginan) untuk senantiasa menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

2. Orientasi Hubungan : Suatu gaya yang menunjukkan perhatian yang

mengutamakan hubungan dengan dan faktor manusia.

3. Keefektifan : Kemampuan untuk mencapai produktivitas yang tinggi

melalu kerjasama.

Berdasarkan atas adanya sebagian atau seluruh orientasi tersebut yang

dimiliki oleh seorang manajer, maka dapat. diutarakan adanya delapan tipe

manajer dengan sebutan dan uraian sebagai berikut :

1. DESERTER. seseorang yang tidak sama sekali atau hanya sedikit

memiliki ketiga orientasi tersebut diatas.

2. BUERAUCRAT, seseorang yang hanya mempunyai sifat efektif saja |

dengan orientasi tugas yang rendah. :


3. MISSIONARY, seseorang yang hanya mempunyai: orientasi kepada

hubungan saja dengan orientasi tugas yang rendah.

4. DEVELOPMENT, seseorang yang mempunyai keefektifan dengan

orientasi hubungan yang Inggi dan orientasi tugas yang rendah.

5. AUTOCRAT, seseorang yang mempunyai oricntasi tugas saja, sedang

orientasi lainnya rendah.

6. BENEVOLENT AUTOCRAT, seseorang yang mempunyai keefektifan

dengan orientasi tugas cukup tinggi sedang orientasi hubungan yang

rendah.

7. COMPROMISER, seseorang yang kurang efektif tetapi mempunyai

orientasi lugas dan onentasi hubungan yang memadai.

8. EXECUTIVE, seseorang yang mempunyai ketiga orientasi tersebut

diatas.

1. DESERTER

Kurang menunjukkan perhatian baik pada tugas maupun kepada

pergaulan. dia tidak atau kurang efektif bukan saja karena kurang

perhatian, melainkan juga karena pengaruh negatifnya terhadap semangat

kerja. Dia tidak hanya secara aktif menjauhi tugas pekerjaan tetapi juga

aktif menghalangi keberhasilan pckcrjaan orang lain dengan mencampuri

atau menahann segala informasi.Tipe Deserter sering terdapat pada

organisasi-organisasi besar. Dia merasakan dirinya diperlakukan tidak

pantas/tidak adil, Sehingga ia memutuskan untuk mengabaikan organisasi,

atau jika sempat ia akan merusak organisasi dari dalam. Kadang-kadang


tipe ini bisa menghantam dengan berbagai kelicikan secara penuh

kelihaian, sehingga hanya pengamatan dekatiah yang bisa mengetahui apa

yang sedang dikerjakan. Dalam bentuk yang paling apresif dan negalif

orang ini mencuri sesuatu dari organisasi. Dalam bentuk yang paling

halus, nampaknya seperti menentang perubahan namun jika

menyetujuinya kemudian secara diam-diam melakukan sabotase, membuat

kesulitan disegala bidang yang menurunkan basil kerja: menghasut orang

lain yang menyebabkan akibat buruk pada moral pegawai. Tipe Deserter

yang licik menghasilkan sesuatu hanya sekedar untuk menutup kecurigaan

orang lain terhadap keberadaannya. Dia tetap tidak melibatkan diri dalam

segala kegiatan, bilamana dia seorang pimpinan dia senang sekali

mengirimkan setiap masalah kepada panitia untuk membebaskan dirinya

dan langgung jawab yang bagaimanapun kecilnya.

Beberapa ungkapan Deserter ini, antara lain adalah :

 "Jika sekali anda telah lakukan dan tak berhasil, menyerah saja"

 "Aku cinta pekerjaan ini, 12 adalah tugasku yang paling kubenci"

 “Tidak ada alasan lain untuk itu, semua sudah dari "sananya" (sudah

merupakan kebijaksanaan pemerintah)"

 “Aku benar-benar menyenangi pekerjaan ini, aku dapat duduk

termenung menatapnya berjam-jam"

 "Coba pikirkan mestinya ada cara yang lebih melaksanakannya"

 "Jika anda tidak mengcrti halitu..... protcs (tentang) saja"


 "Kesalahan itu toh akan terjadi juga lebih-lebih jika anda turut

menyebabkan timbulnya kejadian itu".

Seseorang dibuat menjadi Deserter oleh kekeliruan yang besar dari

atasannya. Orang tidak akan menyelonong memasuki suatu organisasi

dengan membawa tingkah seperti itu. Mereka didorong masuk kedalam

tipe ini. Usaha para Direktur untuk merobah sifat-sifat Deserter tidak akan

banyak hasilnya, paling banter mencegah lebih banyak lagi munculnya

Deserter baru. |

2. BUREAUCRAT

Hampir sama semua dengan DESERTER, dia tidak sungguh-sungguh

menaruh minat pada tugas (TO) atau pergaulan (RO). dia sendiri

bagaimanapun juga efektif karena amal patuh kepada peraturan. Ia

memelihara suasana kepatuhan tersebut tetapi secara pribadi kurang

menghayati dan melibatkan didalam permasalahannya. Manajer Birokratis

memandang dirinya sebagai seorang yang paling efisien. Dia mentaati

peraturan organisasi, menempuh jalan yang telah digariskan, ia adalah

seseorang yang berpegang teguh kepada hal-hal mendetail serta. Mentaati

perintah dengan penuh kepatuhan tanpa reserve.

Orientasi utamanya adalah "aturan permainan”. Baginya hanya peraturan

yang ada dan belaku serta pengalaman dimasa lampau itulah petunjuk

yang harus dipatuhi dan diikuti. Golongan Birokrat ini biasanya tumbuh

dalam lingkungan dinas pemerintahan. Dia sering kali terdapat pada

organisasi yang prestasinya kadang-kadang sukar diukur/dinilai. tipe ini


sangat efektif dalam hal kepatuhan terhadap peraturan. Tetapi dari

golongan Birokrat ini sukar diharapkan adanya gagasan-gagasan baru,

sukar didorong pada peningkatan produksi dan tidak mau mengembangkan

bawahannya dia berpendapat bahwa pergaulan yang sehat dan matang

sukar dicapai dan perencanaan jangka panjang itu adalah gagasan kurang

baik. Dia sangat terikat pada apa yang terjadi dimasa lalu dalam

organisasinya.

Beberapa ucapan yang disenangi golongan Birokrat, antara lain adalah:

 "Patuhi peraturan, anda tidak akan banyak salah".

 "Marilah kita lihat bagaimana masalah ini dikerjakan diwaktu-waktn

yang dulu".

 "Hal yang paling baik bagi organisasi adalah bilamana segalanya yang

akan dikerjakan dituangkan dalam berbagai peraturan".

 "Ingatlah, kita harus melatih kreatifitas dilingkungan kita ini, coba

mana Memo tentang kreatifitas dari Kantor Pusat".

3. MISSIONARY

Adalah sseorang yang suka berbaik budi, ramah tamah dan menempatkan

pergaulan hidup diatas segalanya. Golongan ini kurang efektif karena

niatnya hanya menjadi "orang baik" yang justru merupakan hambatan

beginya untuk mengambil resiko. Gaya kepemimpinannya tidak efektif

oleh karena dia tidak pernah menyelesaikan sesuatu permasalahan. Dia

senantiasa menghindari bentrokan dan memilih kebijaksanaan dengan

lebih baik memindahkan atau memberikan promosi atau kenaikan upah,


kepada orang-orang yag suka 2 membuat kesulitan. Dia mau merubah-

rubah pendirian demi memelihara kedamaian. Yang paling buruk menurut

pendapatnya adalah melakukan sesuatu yang selalu harus menghasilkan

yang terbaik.

Beberapa ungkapan golongan Missionary ini antara lain adalah :

 "Organisasi yang baik adalah yang berjalan lancar tanpa huru-hara"

 "Perselisihan dan adu pendapat, tidak menyelesaikan sesuatu"

 “Jadikan manusia-manusia pegawai itu berbahagia, mereka akan .

mengetahui sendiri tugas selebihnya”

 "Dalam hal apa saja manusia itu pasti berbuat baik".

4. DEVELOPER

Adalah seseorang yang senantiasa menempatkan kepercayaan kepada

orang lain. Dalam beberapa hal merupakan kemenakan golongan

Missionary tetapi lebih efektif. Perbedaan yang pokok diantara mereka

adalah golongan developer bekerja lebih efektif dengan memberikan

motivasi pada orang lain. Dia memandang bahwa tugasnya yang utama

adalah mengembangkan bakat orang lain. Dikebanyakan organisasi

golongan ini tidak begitu nampak secara menonjol. Dia hanya duduk

bekerja merubah seorang "ahli teknik" menjadi seorang "general manajer"

(pemimpin umum) dan tak seorangpun mengetahuinya sampai dia

meninggalkan jabatannya. Tugas pekerjaannya dipandang orang lain

sangat menyenangkan karena biasanya luas pergaulan dan bekerjasama.

Keterkaitannya erat sekali kepada unitnya dan unit yang bekerjasama


dengan dia. Keahlian untuk menciptakan kondisi “memajukan orang lain”

itu kadang-kadang berlaku tanpa ada yang mengetahuinya. Golongan

developer menghabiskan waktunya dengan pegawai bawahannya, dia

memberikan tanggung jawab seluas-luasnya kepadanya. Dia yakin bahwa

kebanyakan orang masih menghasilkan pekerjaan dibawah

kemampuannya, tetapi dia juga mengetahui bagaimana mendorong orang

agar mereka menghasilkan lebih banyak lagi. Golongan developer

mempunyai asumsi yang mengasikkan mcngcnai pekerjaan. Dia

berpendapat. "bahwa bekerja" adalah wajar dan sewajar seperti kebutuhan

manusia untuk "beristirahat" atau "bermain". dia percaya bahwa manusia

mau berlatih untuk "Berjalan sendirian" "Mengendalikan diri sendiri" serta

mencapai tingkat rasa tanggung jawab yang tinggi. Dia percaya pada apa

yang sukar diyakini oleh kebanyakan manajer yaitu bahwa intelegensi,

imajinasi dan kreatifitas tersebar luas pada semua orang dan bukan hanya

terdapat pada para pimpinan saja.

5. AUTOCRAT

Merupakan Tipe seseorang yang menempatkan tugas diatas segala-

galanya. Dia kurang efektif karena kurang mengacuhkan pergaulan, dan

kurang mempercayai orang lain. Banyak yang takut kepadanya dan kurang

disenangi sehingga orang hanya mau bekerja bila dia menggunakan

tekanan kekerasan saja. Tokoh Autocrat ini beranggapan bahwa manusia

pada umumnya sama saja yaitu kurang senang bekerja dan menghindarkan

pekerjaan jika mungkin.


Oleh sebab itu ........

begitulah pikirannya ..........,

kebanyakan orang harus dikontrol, diperintah dan jika perlu diancam

dengan hukuman agar dia bekerja seperti yang diinginkan. Tipe ini

beranggapan pada umumnya orang-orang lebih suka diperintah,

Menghindari tanggungjawab dan secara relatif kurang bersemangat kerja

dan suka mencari "selamat" diatas segala-galanya. Golongan Autocrat

memandang para pekerja sebagai bagian dari mesin. Anak buah tugasnya

hanya melaksanakan perintah, lain tidak. Pekerjaannya majikan — atasan

adalah merencanakan sampai sekecil-kecilnya tugas pekerjaan bawahan.

Tipe Autocrat tidak mau tahu apa artinya "motivasi". Falsafah kerjanya

sangat sederhana "Jika atasan memerintah bawahan melaksanakan". Dia

berpendapat bahwa panitia yang paling baik adalah panitia seorang. Dia

beranggapan bahwa orang bisa bekerja baik sendirian. Dia juga

beranggapan bahwa tugas pekerjaannya adalah meningkatkan ketakutan

dan bertindak cepat. Dia tidak memberikan jalan berimajinasi dan tidak

mengenal pengakuan atasan "kebutuhan manusia". Golongan Autocrat

menangani segala persengketaan dengan menekan. Jika dia dihadapkan

pada ketidaksetujuan pegawai bawahannya jelas olehnya ditafsir sebagai

tentangan terhadap kekuasaannya. Dan dia tidak mudah memberikan

pengampunan. Tipe Autocrat berpengaruh kuat pada organisasi walau dia

tidak menyadarinya sikapnya menumbuhkan sistem konco (klik),

menciptakan timbulnya pengacau dan orang-orang berbuat keonaran


seperti Deserter. Paling baik dia memperoleh kepatuhan yang buta dan

paling buruk dia ditinggalkan lari oleh pelari pelarian. Perilaku dan

ungkapan khas golongan Autocrat adalah sebagai berikut :

 "Jangan kerjakan yang kulakukan, kerjakan apa yang kuperintahkan".

 “Kau harus berhenti bercakap, jika aku melamun".

 “Aku percaya pada persatuan karyawan, hanya jika kebaikan gagal”

 “berilah saran-saranmu, aku berhari-hari tidak punya bahan untuk

bertengkar”

 “Gunakan akalmu yang sehat, kerjakan seperti yang kuperintahkan".

 "Berilah aku gagasan-gagasanmu-mesti harus kau bayar dengan

jabatanmu".

 "Aku tidak mau dikelilingi orang-orang Yes-Men. Jika tahu

mengatakan "tidak", aku menginginkanmereka juga mengatakan

"tidak".

 "Inilah rangsangan kerjamu."Jika kau mencapai target” kau boleh

kerja terus".

6. BENEVOLENT AUTOCTRAT

Mengembangkan sekelumit kepercayaan pada metode dan prosedur yang

sehat tentang apa yang harus dikerjakan. Dia berkepentingan dengan dan

efektif dalam memperoleh hasil. Keahliannya yang utama adalah

memerintah orang lain melakukan apa yang dia kehendaki, tanpa

menciptakan perasaan kecil hati pada orang itu untuk melakukannya. Dia

memiliki perasaan orientasi dengan golongan Autocrat, walaupun dia lebih


halus dan lebih efektif. Gaya ini sangat terkenal dilingkungan industri

dewasa ini dia sering kali mencerminkan kepemimpinan yang naik melalui

tangga tingkatan jabatan dan berusaha meningkatkan keahlian dengan cara

belajar dari kesalahan-kesalahannya. Golongan Benevolent Autocrat

biasanya punya ambisi, mengetahui sangat baik peraturan serta metode

organisasi. Ketika sampai pada puncak jabatan dengan produksi yang

tinggi, dia tidak tahu lagi bagaimana yang sebaiknya bergaul dengan

bawahannya. Dia sepenuhnya mau terlibat, namun tidak demikian halnya

bawahan yang bekerja dengan dia.

7. COMPROMISER

Mengakui manfaat orientasi tugas (TO) dan orientasi pergaulan (RO)

tetapi tidak mampu untuk mempersatukan kedua orientasi ini menjadi

keputusan yang sehat. Sikap kompromi dan mendua hati merupakan ciri

khasnya. Pengaruh kuat terhadap keputusannya adalah berupa "tekanan-

tekanan berat" dari kiri dan kanan. dia berusaha mengurangi permasalahan

yang timbul dari pada meningkatkan produksi dalam jangka panjang. Dia

berusaha sedapat mungkin membuat orang-orang yang mempengaruhi

kariernya senang kepadanya. Golongan compromiser sebagaimana

namanya tidak pernah mengerjakan sesuatu dengan tuntas. Dia mendorong

tetapi tidak sungguh-sungguh. Sementara dia tidak mentolerir. Prestasi

yang merosot, namun dia tidak mengharapkan prestasi tinggi. Semua ini

mengabadikan ketidakefetifnya. Golongan compromiser berkeyakinan

bahwa produksi yang optimum itu hanya impian belaka. Dia beranggapan
bahwa setiap rencana harus merupakan serangkaian kompromi. Dia hanya

memandang bahwa yang dapat dikerjakan kerjakanlah itu saja. Dia mau

hidup dan membiarkan pula orang lain hidup. Jika nampaknya sesuatu

akan berjalan, dia akan memberikan dukungan.

Pernyataan golongan compromiser, biasanya adalah sebagai berikut : |

 “Kau cukup baik kalau kadang-kadang dapat mengelabui beberapa

orang”

 "Marilah kita membiarkan orang-orang itu mengatakan sesuatu agar

mereka berfikir bahwa. turut ambil bagian dalam mengambil suatu

keputusan”.

8. EXECUTIVE

Adalah gaya kepemimpinan yang merupakan contoh dari “manajer yang

sangat efektif”. Ia adalah scorang yang memandang pekerjaannya

membuat para bawahannya dapat mengerjakan hal-hal yang paling baik.

Dia menggariskan standard dan prestasi yang tinggi, tetapi dia tahu bahwa

dia harus memperlakukan masing-masing orang berlainan. Dia efektif,

dalam hal kepatuhannya terhadap tugas dan pergaulan sangat meyakinkan

semua orang dun merupakan suri tauladan bagi semuanya. Golongan

executif menyadari hal itu dan bekerja untuk menghasilkan tim yang

efektif yang berjalan lancar. Dia menciptakan iklim yang memberikan

pengaruh segar pada kelompok untuk bergerak kearah tujuan bersama.

Dia menggugah partisipasi dan dengan itu menumbuhkan rasa keterkaitan

pegawai bawahannya. Ia membangkitkan rasa keterlibatan dalam


merencanakan dan dengan itu dia memperoleh hasil pemikiran yang

terbaik dari semuanya. Dia mengetahui bahwa setiap orang yang matang

dan dewasa "memerlukan dua - duanya kebebasan dan keterikatan". Dia

memahami bahwa keperluan individual dan tujuan organisasi suatu tim

untuk mencapai konsensus bersama. Golongan exekutif menerima ketidak

sepakatan dan perbedaan : pendapat mengenai salah satu tugas. Dia

“memandang sikap demikian sebagai suatu yang diperlukan normal dan

pada tempatnya. Dia tidak menekan, memalingkan muka atau menghindari

persengketaan. Dia berpendapat bahwa semua perbedaan dapat disatukan

dan perselisihan dapat diselesaikan dan bila mana hal ini tercapai, hasilnya

merupakan kata sepakat yang mengikat. Dia tidak hanya seorang

"penggembleng” semangat melainkan tim kerjanya memiliki pengalaman

dan persatuan yang kuat dengan semangat yang tinggi. Dia tidak

"mengiming-iming" tetapi pegawainya bekerja keras, dia tidak mau

melemparkan kesalahan kepada keputusan bersama (tim), tetapi semua

anggota tim masing-masing akan merasakan dengan sendirinya

keterlibatan dirinya baik dalam kegagalan maupun dalam keberhasilan.

APAKAH KEDELAPAN TIPE MANAGER INI ADA DIDALAM

KEHIDUPAN NYATA?

BUKTI-BUKTI MENUNJUKKAN BAHWA MEMANG ITU ADA.

Anda mungkin juga menyukai