Anda di halaman 1dari 3

Mengenai UU No.

18 Tahun 2019
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren adalah regulasi Indonesia yang mengatur
pendidikan pesantren. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang berlandaskan ajaran agama,
keimanan, dan keakhlakan, dengan prinsip-prinsip seperti nasionalisme, kemandirian, pemberdayaan,
dan lainnya. Pesantren umumnya didirikan oleh individu, yayasan, atau organisasi Islam dengan
komitmen pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Undang-undang ini memberikan pengakuan resmi kepada pesantren dan mengatur berbagai aspek,
termasuk kurikulum dan pengajaran kitab kuning. Pesantren dapat menyelenggarakan pendidikan dari
tingkat dasar hingga tinggi, termasuk program sarjana, magister, dan doktor.

Namun, terdapat kontroversi dalam perumusan undang-undang ini terkait materi pembelajaran.
Beberapa pesantren lebih fokus pada kitab kuning, sementara yang lain lebih modern dengan kurikulum
yang lebih luas. Undang-undang ini mencoba mengakomodasi berbagai pendapat dan kepentingan.

Dalam sejarah, pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia, dan undang-undang ini
menjadi pengakuan resmi atas peran dan keberadaannya. Sebagian pesantren mengalami penurunan
pengaruh selama masa penjajahan Belanda dan era modern, namun masih memiliki nilai penting dalam
pendidikan Islam di Indonesia.

Mengenai PMA No. 32 Tahun 2020 tentang Ma'had Aly

■ Ma'had Aly adalah pendidikan pesantren jenjang pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
pesantren dan berada di lingkungan pesantren dengan mengembangkan kajian keislaman sesuai
dengan ke khasan pesantren yang berbasis kitab kuning secara berjenjang dan terstruktur.

■ Mahasantri adalah peserta didik pada Ma'had Aly

■ Kiai atau tuan guru, Syekh, ajengan, adalah seorang pendidik yang memiliki kompetensi ilmu agama
islam yang berperan sebagai pigur, teladan, atau pengasuh pesantren

■ Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat

■ Dosen di sini adalahseorang pendidik profesional Dan ilmuwan tdengan tugas utama
mentransformasikan atau mengembangkan ilmu pengetahuan melalui teknologi dan pendidikandi
Ma'had Aly.

Mengenai Kep Dirjen Pendis No. 2669 tahun 2021

keputusan Direktur Jenderal pendidikan Islam nomor 2669 tahun 2021 tentang petunjuk teknis Izin
pendirian Mahad Ali izin penyelenggaraan konsentrasi kajian pada Mahad Ali serta penyelenggaraan
program magister dan dokter pada Ma'had Aly. Kajian tentang peraturan pendis ini memiliki relevansi
yang signifikan dalam memahami peran dan potensi lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam di
Indonesia. Dalam isi kap Dirjen pendis menimbang bahwa untuk mengembangkan rumpun ilmu agama
Islam dalam bidang pengawasan ilmu agama Islam (tafakuh fiddin) berbasis kitab kuning dalam merawat
tradisi akademik Pesantren serta mempersiapkan kadar ulama perlu peningkatan penyelenggaraan
pendidikan tinggi dan pengelolaan pada Mahad Aly.
Mengenai Manajemen SDM di Ma'had Aly
Pengelolaan manajemen sumber daya manusia (SDM) di sebuah Ma'had Aly (sekolah tingkat menengah
keagamaan) akan sangat bergantung pada kebijakan dan tujuan institusi tersebut. Namun, berikut
adalah beberapa prinsip dasar yang dapat menjadi panduan umum untuk mengelola SDM di Ma'had Aly:

1. Rekrutmen dan Seleksi:

- Merekrut staf pengajar dan administratif yang berkualifikasi, memiliki keahlian keagamaan yang kuat,
dan memahami nilai-nilai dan tujuan pendidikan Islam.

- Menjalankan proses seleksi yang ketat untuk memastikan kualitas dan kesesuaian kandidat dengan
visi dan misi Ma'had Aly.

2. Pelatihan dan Pengembangan:

- Memberikan pelatihan berkelanjutan kepada staf pengajar untuk meningkatkan kompetensi mereka
dalam hal pendidikan keagamaan dan kurikulum Islam.

- Memfasilitasi pelatihan dan pengembangan staf administratif dalam hal manajemen dan administrasi.

3. Penilaian Kinerja:

- Menetapkan sistem penilaian kinerja untuk staf pengajar dan administratif yang mencerminkan
pencapaian tujuan pendidikan dan keagamaan Ma'had Aly.

- Memberikan umpan balik teratur dan mendukung pengembangan staf berdasarkan hasil penilaian.

4. Manajemen Konflik:

- Membangun mekanisme penyelesaian konflik yang efektif untuk mengatasi masalah antara staf,
siswa, dan orang tua.

- Memastikan adanya komunikasi terbuka dan transparan dalam penyelesaian konflik.

5. Kesejahteraan Staf:

- Menyediakan fasilitas dan kondisi kerja yang nyaman dan aman bagi staf.

- Memberikan tunjangan dan insentif yang sesuai untuk memotivasi staf dalam mencapai tujuan
Ma'had Aly.

6. Pengembangan Budaya Organisasi:

- Membangun budaya organisasi yang mendukung nilai-nilai Islam dan tujuan pendidikan Ma'had Aly.

- Memastikan kolaborasi, komitmen, dan semangat kerja tim di antara staf.

7. Pemantauan dan Evaluasi:

- Melakukan evaluasi berkala terhadap seluruh aspek manajemen SDM untuk mengidentifikasi
kelemahan dan peluang perbaikan.

- Mengadaptasi dan mengembangkan kebijakan dan praktik berdasarkan hasil evaluasi.


Penting untuk dicatat bahwa pengelolaan SDM di Ma'had Aly harus selalu memprioritaskan nilai-nilai
agama dan tujuan pendidikan Islam. Kepemimpinan yang kuat dan komitmen terhadap visi dan misi
lembaga tersebut akan menjadi kunci kesuksesan dalam mengelola SDM di Ma'had Aly.

Mengenai Kurikulum di Ma'had Aly

Kurikulum adalah rencana pendidikan yang mencakup tujuan, isi, dan metode pembelajaran. Ada
berbagai pengertian kurikulum, mulai dari yang sempit (hanya mencakup mata pelajaran) hingga yang
luas (semua pengalaman yang diharapkan dikuasai siswa).

Kurikulum di perguruan tinggi pesantren biasanya berfokus pada pendekatan Islam dan nilai-nilai agama,
termasuk studi agama, bahasa Arab, dan etika Islam.

Manajemen kurikulum adalah proses perencanaan, pengembangan, implementasi, evaluasi,


penyesuaian, dan pengelolaan sumber daya dalam penyelenggaraan kurikulum.

Perguruan tinggi pesantren memiliki fokus pada pendidikan agama Islam yang tradisional, sementara
perguruan tinggi Islam lebih beragam dalam kurikulumnya dan menawarkan tingkat pendidikan yang
lebih tinggi.

Kurikulum Ma'had Aly berfokus pada pemahaman agama Islam dengan kurikulum yang terbagi menjadi
materi pokok, konsentrasi, pendukung, dan pelengkap. Kurikulumnya lebih terpusat pada pembelajaran
Al-Quran dan Hadis.

Perbedaan utama adalah dalam fokus kurikulum dan tingkat pendidikan antara pesantren dan perguruan
tinggi Islam. Pesantren lebih berorientasi pada agama, sedangkan perguruan tinggi Islam memiliki
kurikulum yang lebih beragam dan menawarkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

kurikulum dalam undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 dijelaskan sebagai perangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.

kurikulum Mahad Ali diartikan sebagai seperangkat rencana pendidikan yang berisi cita-cita pendidikan
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan proses belajar dan mengajar. kurikulum pada Mahad
Ali sendiri disusun ke dalam dua jenis yaitu kurikulum dengan pendekatan akademik dan pendekatan
pesantren Salaf kurikulum yang ada di Ma'had Ali hampir Serumpun dalam bidang fiqih dengan berbagai
cabang keilmuannya sesuai dengan outputnya nanti yang diharapkan menjadi kader-kader ahli fikih yang
faqquh Zamani. Dalam mengembangkan kurikulumnya Ma'had Ali mendasarkan kepada prinsip
mewujudkan Islam yang Rahmatull lol 'alamin dalam realitas kehidupan modern yang sangat kompleks,
untuk menjaga kualitas proses pendidikannya ma'had Ali menerapkan standar ketat yakni nilai minimal
untuk santri adalah 7 dan lulus menulis risalah untuk bisa lulus atau naik kelas dari Ma'had Aly.

Anda mungkin juga menyukai