Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

TEKNIK SUMBER DAYA AIR

Disusun Oleh:
1. Cecep Nuryana (11409)
2. Heru Cahyono (11299)

3. Damar Anggariawan (11332)

PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2008
BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI PULAU JAWA

Terjadinya banjir dan longsor di Pulau Jawa telah lama diprediksi para ahli. Prediksi
itu kini benar-benar terjadi. Di mana-mana di Pulau Jawa ini, terutama Jawa Tengah
(Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), ada banjir dan longsor. Pusat kerajaan Jawa-Solo
dan sekitarnya-yang dulu nyaris tak pernah dilanda banjir, kini tenggelam.

Puluhan Kabupaten yang wilayahnya dilalui Bengawan Solo-sungai terpanjang di


Pulau Jawa-semuanya dilanda banjir. Solo, Bojonegoro, Lumajang, Pati, dan banyak
kota lain yang selama ini aman dari banjir kini tergenang. Sepanjang daerah aliran
sungai (DAS) Bengawan Solo, 420 km lebih, meliputi dua provinsi (Jateng dan Jatim)
kini dilanda banjir. Ribuan desa tenggelam. Puluhan ribu rumah terendam, ratusan
ribu hektare sawah gagal panen, dan ribuan orang mengungsi karena banjir tersebut.

Di Jawa Barat (Jabar), banjir menggenangi berbagai daerah yang dilalui Sungai
Ciliwung, Cimanuk, dan Citarum. Bahkan sungai-sungai kecil pun ikut andil
menggenangi berbagai daerah di Jawa Barat. Jakarta, Tangerang, dan Pandeglang,
misalnya,mulai tergenang banjir. Padahal, puncak hujan di Jakarta dan sekitarnya
diperkirakan berlangsung Februari mendatang. Kerugian akibat banjir di Pulau Jawa
jelas lebih besar dibanding kerugian banjir di pulau-pulau lain.
Padatnya penduduk dan bangunan di Pulau Jawa menyebabkan banjir menimbulkan
kerugian material yang besar sekali, di samping menimbulkan korban yang amat
banyak. Sejak akhir Desember 2007 sampai awal Januari 2008, korban banjir sudah
mencapai ratusan orang. Kerugian material mencapai ratusan miliar, bahkan triliunan.
Kenapa semua itu terjadi?

Pualu Jawa Yang Kritis


Kita semua tahu, penyebab utama banjir yang melanda Pulau Jawa adalah hancurnya
hutan dan hilangnya daerah resapan. Berapa sebetulnya sisa hutan di Pulau Jawa,
ternyata ada perbedaan pendapat. Ada yang menyatakan hutan di Pulau Jawa tinggal
14 persen, ada yang bilang tinggal 10 persen, bahkan ada yang menyebut tinggal 4
persen. Satu hal, tak ada yang mengatakan hutan di Jawa tinggal 30 persen-batas
minimum agar sebuah daerah aman dari bencana banjir dan longsor.
Pulau Jawa yang luasnya 13.404.500 hektare ini tengah menghadapi kondisi yang
amat berbahaya. Kenapa? Karena daerah resapan dan hutan di Jawa kurang dari 10
persen-kalau tak mau dikatakan hanya 4 persen dari luas Pulau Jawa. Kerusakan
lingkungan di Pulau Jawa bisa dilihat dari tutupan vegetasinya di berbagai lereng dan
puncak-puncak gunung yang jadi sumber mata air sungai-sungai. Sebagian besar
hutan di lereng, tebing, dan puncak gunung ditebangi. Lahan di pegunungan itu
dipakai untuk perkebunan, vila, resor, dan tempat wisata. Berdasarkan data Badan
Planologi Departemen Kehutanan, lahan kritis di Jawa saat ini sudah mencapai lebih
dari 2.481.208 hektare. Sedangkan lahan yang tertutup pohon hanya tersisa 4 persen.

Padahal, pada abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-18, hutan alam di Jawa
diperkirakan masih sekitar 9 juta hektare. Namun, pada akhir 1980-an, tutupan hutan
alam di Jawa hanya tinggal 0,97 juta hektare,atau 7 persen dari luas total Pulau Jawa.
Adapun hutan negara di Jawa dan Madura luasnya sekitar 2,9 juta hektare. Hutan
seluas itu hampir semuanya dikuasai Perhutani, yaitu 2.556.145 hektare, kecuali
kawasan hutan suaka alam, taman nasional, dan hutan Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta serta Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di Pulau Jawa yang penduduknya berjumlah sekitar 127.217.819 jiwa, terdapat tidak
kurang dari 6.324 desa, 936 kecamatan, dan 84 kabupaten. Mungkin sekarang
komposisi di atas sudah bertambah karena ada pemekaran daerah. Namun, satu hal
jelas terjadi: perubahan komposisi itu tidak mengarah pada perluasan tutupan pohon,
hutan, dan penghijauan tanah-tanah kritis, melainkan sebaliknya. Akibatnya, muncul
tragedi banjir dan longsor di berbagai daerah di pulau ini.

Mau tidak mau, Perhutani yang memonopoli penguasaan dan pengelolaan sebagian
besar hutan di Jawa akhirnya turut menjadi tertuduh sebagai perusak lingkungan.
Dalam mengelola hutan di Jawa selama ini, Perhutani dianggap gagal, baik dari sisi
ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Pengelolaan hutan di Jawa yang dikuasai
Perhutani, menurut Walhi, ternyata tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kegagalan itu,
tulis Walhi, terlihat pada ketersediaan air tanah yang terus menurun di dataran rendah
dan rentannya daerah lereng terhadap bahaya longsor.
Perhutani juga dianggap melanggar ketentuan ekologis dengan mengubah hutan alam
menjadi hutan monokultur seperti hutan pinus dan jati. Selama ini pengelolaan yang
dilakukan Perhutani berorientasi pada kayu. Padahal, nilai kayu hanya sekitar 7 persen
dari nilai total ekosistem hutan. Akibatnya, terjadi krisis ekologis yang makin lama
makin parah. Kondisi ini diperparah dengan maraknya illegal logging. Masyarakat di
lingkungan hutan yang miskin dan tersisihkan dari akses ekonomi menjadikan mereka
terlibat pencurian kayu sekadar untuk hidup. Dalam kaitan ini, Perhutani dianggap
gagal memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Di samping itu, pengelolaan hutan di Jawa oleh perusahaan milik pemerintah ini sarat
korupsi kolusi, dan nepotisme (KKN) dan pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM)
seperti perampasan tanah, kasus penindasan, atau intimidasi. Dampaknya, antara
Perhutani dan masyarakat sering terjadi konflik. Konflik-konflik ini kemudian
berkembang pada perusakan hutan. Di samping rusaknya hutan, hampir semua
kondisi DAS di Pulau Jawa kritis. Padahal, DAS tidak hanya berfungsi untuk
melestarikan ekosistem dan fungsi sungai, tapi juga menjadi sumber mata air
tambahan dan pencegah erosi. Namun sayang, DAS yang kelestariannya sudah
dilindungi undang-undang ini ternyata rusak karena eksploitasi manusia.

DAS Ciliwung, Citarum, Cimanuk, Citanduy, Cipunegara, dan Ciujung (Jawa Barat);
DAS Garang, Bodri, Bengawan Solo, dan Serayu (Jateng dan DIY); DAS Grindulu,
Pasiraman, Rejoso, Brantas, Sampean dan Saroka (Jatim) kini dalam kondisi kritis.
Akibatnya, sungai-sungai di Pulau Jawa mengalami pendangkalan dan penyusutan air
di musim kemarau. Tetapi sebaliknya di musim hujan air meluap dengan dahsyat.
Banjir di Solo, Bojonegoro, Jakarta, dan daerah-daerah lain adalah akibat rusaknya
DAS yang mengalir di daerah tersebut.

Kompleksitas penyakit ekologi yang terjadi di Pulau Jawa telah mengantarkan "pulau
gemah ripah" ini ke ruang kematian bagi makhluk yang hidup di atasnya. Jika
kerusakan hutan di hulu dan kerusakan DAS di sepanjang aliran sungai ini tidak
segera dibenahi secara terintegrasi, bukan tidak mungkin kelak Pulau Jawa akan
tenggelam di musim hujan dan kering kerontang di musim kemarau. Kini,
kekhawatiran seperti itu sudah mulai tampak dengan meluasnya banjir di Pulau Jawa
pada awal 2008 ini. Dengan rasa cemas, kita pun sedang menanti tanah-tanah di Jawa
yang merekah karena kekeringan dahsyat di musim kemarau kelak. (*)
Tips Menghadapi Longsor dan Ciri Daerah Rawan Longsor
Ciri Daerah Rawan Longsor
1. Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20 derajat
2. Lapisan tanah tebal di atas lereng
3. Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik
4. Lereng terbuka atau gundul
5. Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing
6. Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai longsoran-longsoran
kecil
7. Adanya aliran sungai di dasar lereng
8. Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti adanya bangunan rumah
atau saranan lainnya.
9. Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah atau jalan

Upaya mengurangi tanah longsor


1. Menutup retakan pada atas tebing dengan material lempung.
2. Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaiki tata air dan guna
lahan.
3. Waspada terhadap mata air/rembesan air pada lereng.
4. Waspada padsa saat curah hujan yang tinggi pada waktu yang lama

Yang dilakukan pada saat dan setelah longsor

1. Karena longsor terjadi pada saat yang mendadak, evakuasi penduduk segera
setelah diketahui tanda-tanda tebing akan longsor.

2. Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahan korban dengan hati-
hati.

3. Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yang aman.

Prof Dr Hadi S Alikodra


Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (//mbs)
Banjir dan Longsor di pulai Jawa
DAERAH RAWAN BANJIR DAN LONGSOR DI INDONESIA

No. Propinsi Kabupaten Kecamatan


1 Aceh 1 Pidie Tangse
Geurapang
Tiro/Trusep
2 Aceh Barat Beutang Ateuh
3 Aceh Selatan Samadua
Simpang Kiri
4 Aceh Tenggara Badak
Blangkejeren
5 Aceh Timur Kejuruan Muda
6 Aceh Tengah Bebesan
Bintang
Bukit
Kota
Silih Nara
Timang Gajah
2 Sumatera Utara 7 Dairi umbul
8 Karo Brastagi
9 Deli Serdang Bangun Purba
Sibiru-biru
Sibolangit
10 Kota Sibolga Sibolga Kota
11 Nias Gado
Gomo
Gunung Sitoli
Jelemo Gumo
12 Labuhan Batu Dolok
13 Tapanuli Selatan Saipar Dolok Hael
Sosa
14 Tapanuli Tengah Sibolga
Kolang
15 Tapanuli Utara Balige
Habin Saran
Lomban Julu
Muara
Pahae Jae
Silaen
Sipohalon
Tarutung
3 Sumatera Barat 16 50 Kota Guguk
Pwk. Mungka
Suliki Gn. Mas
17 60 Kota Pwk. Situjuh
18 63 Kota Harau
19 Agam Candung
Matur
Palembayan
Palupuh
Pemb. IV Angkat
Tanjung Raya
Lubuk Pasung
Tanah Datar
20 Kab. Solok IX Koto Sel Lasi
Kubung
Lemah Gumanti
Lembang Jaya
Pantai Cermin
Sangir
X Koto Diatas
X Koto Singkarak
21 Kota Padang Lubuk Hilangan
Lubuk Balung
Sebrangpalenggan
22 Padang Panjang Tanah Hitam
23 Kota Sawahlunto Baringin
Sembah Segar
Silungkang
Talawi
24 Kota Solok Lubuk Sikarah
Tanjung Harapan
25 Padang Pariaman IV Koto Aur Malintang
VII Koto
26 Pasaman Lubuk Sikaping
Panti
Sei Beremas
Talamau
27 Bukit Tinggi Gugule Panjang
28 Sawahlunto Sijunjung Pembantu
Sijunjung
Sumur Kudus
Tanjung Gadang
29 Tanah Datar Batipuh
Lintau Buo I
Padang Ganting
Pemb. Batipuh
Rambatan
Salimpaung
Sungayang
Tanjung Emas
X Koto
30 Pesisir Selatan Pesisir Selatan
4 Bengkulu 31 Rejang Lebong Kepahyang
Kaur Tengah
Lebong Selatan
5 Riau 32 Kampar Bangkinang
33 Kepulauan Riau Bintan Timur
Bntan Utara
Karimun
Kendur
Pinang Barat
Tanjung Pinang Timur
6 Jambi 34 Kerinci Kerinci
7 Sumatera Selatan 35 Lahat Pendopa
36 Ogan Komering Ulu Pangandonan
8 Lampung 37 Lampung Selatan Kedondong
9 Banten 38 Lebak Bayah
Cibadak
Cipanas
Panggarangan
Sajira
39 Pandeglang Jiput
Mandalawangi
10 Jawa Barat 40 Bandung Arjasari
Batujajar
Cipongkor
Cipatat
Cikalong Wetan
Cililin
Cicalengka
Cimenyan
Cisarua
Cimaung
Gununghalu
Ibun
Lembang
Marga Asih
Ngamprak
Pangalengan
Parogong
Rajamandala
Dayeuh kolot
Soreang
Sindang Kerta
Paseh
41 Kota Bandung Coblong
Cilengkrang
42 Kota Bogor Bogor Barat
Bogor selatan
Bogor Tengah
43 Bogor Cileungsi
Cijeruk
Cisarua
Cigudeg
Ciawi
Caringin
Cibungbulang
Cariau
Cihaurbeuti
Jasinga
Jaatinagara
Jonggol
Kadupandak
Mega Mendung
Nanggung
Panawangan
Rancah
44 Ciamis Ciamis
Banjarsari
Cisaga
Jatinaga
Cikoneng
Kawali
Padaherang
Panawangan
Jatinagara
Panjalu
Rancah
45 Cianjur Argabinta
Bojongpicung
Cipanas
Campaka
Cibeber
Ciloto
Cikalong Kulon
Cikalong Wetan
Cibinong
Pacet
Sindang Barang
Tanggeung
Cidaun
Cilaku
Kadupandak
Sukanagara
Sukaresmi
Warungkondang
46 Garut Bungbulang
Banjar Wangi
Bayongbong
Cisompet
Cibatu
Karangpawitan
Limbangan
Leles
Malangbong
Pakenjeng
Peundeuy
Sindangjaya
Sukawening
Singajaya
Talegong
47 Cirebon Astanajapura
Harjamukti
Kandangserang
Mundu
Sedong
Waled
48 Kuningan Cibingbin
Ciawigebang
Cidahu
Ciniru
Ciwaru
Jayalaksana
Lebakwangi
Luragung
Subang
49 Indramayu Juntinyuar
Kandanghaur
Sukra
50 Majalengka Argapura
Bodas
Banjaran
Bantarujeg
Cingambul
Lemahsugih
Maja
Majalengka
Panyingkiran
Rajagaluh
Rancabalong
Sindangwangi
Sukahaji
Sumberjaya
Talaga
51 Purwakarta Purwakarta
Maniis
Sukatani
Parakanlima
Wanayasa
52 Lebak Bojongmanik
Cipanas
53 Subang Cisalak
Cijambe
Sagalaherang
54 Sukabumi Cisolok
Cidolok
Cibadak
Gunung Puyuh
Jampang Tengahh
Parungkuda
Kabandungan
Kalapanunggal
Kalibunder
Lengkong
Pabuaran
Sagaranten
55 Sumedang Buah dua
Cadasngampar
Cibugel
Cikeruh
Cimalaka
Cimanggung
Conggeang
Darmaraja
Paseh
Rancakalong
Situraja
Sumedangselatan
Sumedangutara
Tanjungkerta
Tanjungsari
Tomo
Wado
56 Tasikmalaya Bantarkalong
Bojonggambir
Cagalontang
Ciawi
Cisayong
Indihiang
Pageregeung
Salawu
Salopa
Sodonghilir
Sukaraja
Tanjungjaya
Taraju
11 Jawa Tengah 57 Banyumas Banyumas
Cilongok
Gumelar
Kedung Banteng
Lumbir
Purwojati
Pakuncen
Wangon
58 Sragen Tanon
59 Kendal Plantungan
Petebon
60 Purwodadi Panawangan
61 Boyolali Selo
62 Karanganyar Jatipuro
Tawangmangu
63 Magelang Salam
Margayasa
Bandongan
Borobudur
64 Pati Telogo Wungu
65 Pekalongan Kaliwiro
Kandangserang
Lebak Barang
Slagi
Talun
Watumalang
66 Semarang Bukit Manyaran
Jambu
Patikraja
Semarang Selatan
Semarang
Semarang Barat
Tegaran
67 Banjarnegara Banjar mangu
Banjarnegara
Bawang
Kalibening
Karang kobar
Madukoro
Mandi raja
Pagentan
Pejawaran
Punggelan
Purwanegara
Purworejo Klampok
Sigaluh
Susukan
Wanadadi
Wanayasa
68 Batang Belik
Blado
Bodeh
Grinsing
Karangasem
Moga
Pulosari
Randu dongkal
Rebah
Tersono
Watukumpul
69 Purworejo Bruno
Bagelen
Kaligesing
Purworejo
70 Kebumen Karanggayam
Pejagoan
Sruweng
71 Cilacap Cimanggu
Dayeuhluhur
Majenang
72 Pemalang Bantar bolang
Belik
Bodeh
Moga
Pulosari
Randu dongkal
Watukumpul
73 Brebes Salem
74 Ambarawa Ambarawa
75 Purbalingga Bobotsari
Purbalingga
Kaligondang
Karanganyar
Karangmoncol
Karangrejo
Kemangkon
Kutasari
Mrebet
Rembang
76 Temanggung Candiroto
Juno
Kaloran
Kandangan
Pringsurat
Tretep
77 Wonosobo Kaliwiro
Wonosobo
Kepil
Mojotengah
Pejajar
Sapuran
Wadaslintang
Watumalang
12 D.I. Yogyakarta 78 Bantul Dlingo
Imogiri
Piyungan
Pleret
Pundong
79 Gunung Kidul Nglipar
Patuk
Gedangsari
80 Kota Yogyakarta Daburejan
Gedongtengen
Gondokusuman
Jetis
Kotagede
Ngampilan
Worobrajan
81 Kulon Progo Girimulyo
Kokap
Samigaluh
82 Sleman Turi
13 Jawa Timur 83 Madiun Karo
84 Tulungagung Kalidawir
85 Jombang Wonosalam
86 Blitar Gandusari
87 Malang Batu
Ngajum
88 Pamekasan Waru
89 Jember Pakusari
90 Ponorogo Sambit
91 Lumajang Candipuro
Pronojiwo
92 Bojonegoro Sugih Laras
93 Kediri Mojo
94 Pacitan Bandar
Nawangan
Ngadorejo
Donorejo
95 Trenggalek Dongko
Kampak
Pule
Panggul
14 Bali 96 Bangli Kintamani
97 Buleleng Busungbeu
98 Karangasem Abang
Manggis
Selat
99 Tabanan Penebel
15 Kalimantan Barat 100 Kapuas Hulu Badau
Batanglupar
Bunut Hilir
Emaloh Hilir
Embaloh Hulu
Putussibau
101 Pontianak Airbesar
Mampawah Hulu
Mandor
Menyuki
Ngabang
Sengah Temila
Sulpenyuh
102 Sanggau Beudal
Sanggai Kapuas
Sekadau Hulu
103 Sintang Belimbing
Dedal
Kayan Hulu
Manukung
Sepau
Serawal
Tanah Pinoh
Sejiram
16 Kalimantan Timur 104 Balikpapan Balikpapan Tengah
Balikpapan Timur
Balikpapan Utara
105 Berau Sambaliung
106 Bulungan Sembakung
Sesayap
107 Samarinda Samarinda Ilir
Samarinda Ulu
Sungai Kunjang
108 Kutai Longiram
17 Lombok Tengah 109 Lombok Tengah Lombok Tengah
18 Nusa Tenggara Timur 110 Kupang Kupang Tengah
111 Ende Larantuka
Tanjungbunga
Walang Gintang
112 Sikka Sikka
113 Timur Tengah Selatan Amanuban Barat
Amanuban Selatan
Kotasoe
Miomapo Barat
Molo Utara
19 Sulawesi Selatan 114 Bone Ponre
115 Bulukumba Bulukumba
116 Gowa Soma Opu
Tompo Bulu
117 Majene Majene
118 Polmas Mamasa
Pana
119 Sijae Sinjae Borong
120 Tanah Toraja Alla
Anggeraja
Baraka
Bongga Karadeng
Saluputi
Sangalla
Sanggalangi
20 Sulawesi Tengah 121 Toli-Toli Dempelas Utara
Tomohon
21 Sulawesi Utara 122 Mongondow Bolaang
123 Sangir Talaud Siau Barat
124 Manado Molas
Manado
Sario
Wenang
22 Irian (Papua) 125 Jaya Wijaya Kueima

Sumber : Asdep Urusan Informasi- Kementerian Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai