SistemAgribisnis Kelompok11 AbASiang 20231213 232852 0000
SistemAgribisnis Kelompok11 AbASiang 20231213 232852 0000
Kelompok 11 :
1. Shelfia R Br Barus (2301110260)
2. Chindy may theresya pardede (2301110346)
3. Dhio Hatihan Lumban Gaol (2301110274)
4. Rut Sri Rejeki (2301110262)
5. Wanda Alya Nikita (2301110334)
Analisis Pasar Impor Produk Pertanian Bawang
Putih terhadap Kebutuhan Sayur Lokal di Indonesia
01 Permintaan terhadap bawang putih. Tinggi nya permintaan karena saat covid-19
bawang putih dapat memberikan imun tubuh yang baik karena bawang putih tinggi
antioksidan. Dan tinggi nya kebutuhan konsumen pada Bulan Mei Hari Raya Idul Fitri
untuk sebagai bumbu masakan.
02 Volume Perdagangannya dalam keadaan pandemic covid-19 ini mengalami naik turun.
3. harga
Harga bawang putih impor mengalami fluktuasi selama beberapa bulan. Pada bulan Februari, harga
rata-ratanya adalah Rp 41.600/kg, kemudian turun menjadi Rp 40.400/kg pada bulan Maret. Namun,
harga mulai naik pada bulan April dan mencapai Rp 60.000/kg. Permintaan yang tinggi dan pasokan
yang terbatas mempengaruhi kenaikan harga. Keterbatasan pasokan disebabkan oleh sulitnya akses
akibat pandemi, terutama dari Negara Cina. Sayuran lokal di Kota Makassar berasal dari Kabupaten
Bantaeng dan Kabupaten Jeneponto.
Harga bawang putih di daerah Sulawesi Selatan pada bulan Mei dipengaruhi oleh
tingginya kebutuhan konsumen saat Hari Raya Idul Fitri dan kurangnya stok bawang
putih di Indonesia. Bawang putih merupakan komoditi impor dari Cina, dan selama
pandemi Covid-19, stoknya terbatas karena sulitnya akses pendistribusian dari Cina ke
Indonesia.
Regulasi Internasional
dalam perdagangan
Jadi dalam kebijakan impor
bawang putih ini menggunakan
asumsi pasar persaingan tidak
sempurna. Dan Indonesia bukan
negara net importer bawang
putih
Dampak Pandemic Covid-19 dalam
memicu perubahan kebijakan
Sumarni, B. , Hiola, Y ., Khadi jah, S ., Mud atsir, R., & Rum allang,
A. (20 20 ). Pengaruh Pandemi Covid 19 Terhad ap Ti ngkat
Perubahan Harga Sayuran Lokal Dan Impor Pada Daerah
Terpapar D an Daerah Tidak Terp apar . Jurna l Agrokom pleks,
9(2), 16-24.