Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP DAYA

JUAL BELI CABAI BAPAK PRASOJO DI DESA MARGO


DADI KECAMATAN TUMIJAJAR KAPUPATEN
TULANG BAWANG BARAT

Disusun oleh:
1. Ayu Istiani 0032611148 XII IPS 3
2. Trova Judeca 0031450897 XII IPS 3
3. Rizki Bagiada 0032958901 XII IPS 3
BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Salah satu produk hortikultura banyak diminati oleh masyarakat Indonesia


adalah cabai rawit dan cabai merah besar karena cabai tersebut merupakan
kebutuhan sehari-hari di dalam konsumsi rumah tangga. Cabai rawit dan cabai merah
besar mempunyai prospek cerah sebagai komoditas cabai yaitu mempunyai nilai
ekonomis tinggi karena salah satu pemanfaatannya sebagai bahan baku industri,
dibutuhkan setiap saat sebagai bumbu masak, berpeluang ekspor, dapat membuka
kesempatan kerja dan merupakan sumber vitamin C. Harga stabil Cabai rawit dan
cabai merah besar merupakan harapan bagi masyarakat. Permintaan cabai rawit dan
cabai merah besar sangat tinggi menyebabkan harga naik sedangkan produksi tidak
dapat memenuhi keinginan konsumen. Dan Juga di tambah dengan adanya pandemic
covid-19 penjualan akhir-akhir ini mulai sepi peminatnya dan juga mengakibatkan
penurunan dalam penjualan cabai rawit dan merah terutama di desa Margo Dadi
kecamatan Tumijajar kabupaten Tulang Bawang Barat.
Identifikasi Masalah Batasan Masalah

1. Definisi Cabai Rawit dan Cabai Merah 1. Definisi Cabai Rawit dan Cabai Merah
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Jual Beli Cabai Harga Jual Beli Cabai
3. Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap 3. Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap
Jual Beli Cabai Jual Beli Cabai
4. Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap 4. Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap
Konsumsi Cabai Merah Konsumsi Cabai Merah dan Cabai Rawit
Rumusan Masalah Tujuan Observasi
1. Apa Definisi Cabai Merah dan Cabai 1. Mengetahui definisi Cabai Merah dan
Rawit? Cabai Rawit
2. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi 2. Mengetahui Faktor-faktor yang
Harga Jual Beli Cabai di Desa Margo Mempengaruhi Harga Jual Beli Cabai
Dadi? 3. Mengetahui Pengaruh Covid-19
3. Apa Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Konsumsi Cabai Merah dan
Terhadap Jual Beli Cabai di desa Margo
Cabai Rawit
Dadi?
4. Apa Pengaruh Pandemi Covid-19
Terhadap Konsumsi Cabai Merah dan
Cabai Rawit?
Manfaat Observasi Ruang Lingkup Observasi
1. Dapat mengetahui definisi Cabai Merah
dan Cabai rawit 1. Objek Observasi : Kebun Cabai Bapak
2. Dapat mengetahui Faktor-faktor yang Prasojo
Mempengaruhi Harga Cabai 2. Subjek Observasi : Bapak Prasojo
3. Dapat mengetahui Pengaruh Pandemi (Perkebun Cabai dan Penjual Cabai)
Covid-19 Terhadap Konsumsi Cabai
3. Tempat Observasi : Kebun Cabai Bpak
Merah dan Cabai Rawit
Prasojo di desa Margo Dadi.
4. Waktu Observasi : 16 November 2020
BAB 2

TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian Pandemi
Pengertian Pengaruh Covid-19
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan
849), pengaruh adalah daya yang ada atau timbul tingginya tingkat suatu penyakit, melainkan hanya
dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut memperlihatkan tingkat penyebarannya saja. Coronavirus
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian
seseorang. pengaruh merupakan suatu reaksi yang luar biasa muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan
timbul (dapat berupa tindakan atau keadaan) dari
sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia
suatu perlakuan akibat dorongan untuk mengubah
(WHO) pada 11 Maret 2020 yang kemudian diberi nama
atau membentuk sesuatu keadaan kearah yang lebih Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
baik. Maka pengaruh yang dimaksud dalam COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-
penelitian ini adalah pengaruh pandemic covid-19 2019 (COVID-19).
terhadap jual beli cabai di desa Margo Dadi.
Pengertian Jual Beli Pengertian Tanaman Cabai
Tanaman cabai yang memiliki nama ilmiah Capsicum
Jual beli merupakan suatu perjanjian yang paling lazim annuum L. ini berasal dari kawasan Amerika Selatan dan
diadakan diantara para anggota masyarakat. Wujud dari Tengah. Tanaman cabai yang dicakup di sini adalah cabai
perjanjian jual beli ialah rangkaian hak-hak dan kewajiban- besar, cabai keriting dan cabai rawit. Tanaman ini dapat
kewajiban dari kedua belah pihak, yang saling berjanji, diperbanyak dengan biji. Komoditas cabai digunakan di
yaitu si penjual dan si pembeli. Dari pengertian jual beli hampir semua jenis masakan karena merupakan bumbu
menurut Pasal 1457 KUH Perdata bahwa jual beli adalah masak utama yang umumnya dikonsumsi dalam bentuk
suatu perjanjian bertimbal balik, dimana pihak penjual segar. Cabai merah juga merupakan komoditas yang
berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kebutuhan
dan pihak pembeli berjanji untuk membayar sejumlah akan cabai terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
uang sebagai imbalan. penduduk dan beragamnya kebutuhan.
BAB 3

METODOLOGI
PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Tempat dan Waktu Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data
1. Tempat :Kebun Cabai Bapak Prasojo di desa
dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu
Margo Dadi kecamatan Tumijajar, kabupaten objek dalam suatu periode tertentu dan pencatatan secara
Tulang Bawang Barat sistematis dengan hal-hal yang diamati.
2. Tanggal :16 November 2021 Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data
3. Waktu :14.30 s/d selesai
dalam bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
4. Tahun Penelitian :2020
narasumber di tempat untuk mendapatkan informasi
tentang objek penelitian.
Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah kegiatan mengambil foto
ketika kegiatan observasi dan wawancara, sehingga dapat
dijadikan bukti bahwa penelitian ini benar dilaksanakan.
BAB 4

HASIL DAN
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Definisi Cabai Rawit dan Merah Harga Jual Beli Cabai

Cabai rawit (Capsicum frutescens) adalah buah 1. Harga Barang itu Sendiri
dan tumbuhan anggota genus Capsicum yang Dari aspek permintaan, naik turunnya harga
buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. barang/jasa akan mempengaruhi
Warna buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika banyak/sedikitnya terhadap barang yang
telah masak berwarna merah tua. Bila ditekan diminta. Kuantitas akan menurun ketika
buahnya terasa keras karena jumlah bijinya harganya meningkat dan kuantitas yang
sangat banyak. Sedangkan Capsicum annuum, diminta meningkat ketika harganya menurun,
dikenal sebagai cabai merah, Buah cabai besar dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta
umumnya dipanen setelah berwarna merah, tetapi berhubungan negatif (negatively related)
kadang-kadang juga dipanen ketika buah masih dengan harga..
berwarna hijau.
2. Harga Barang Substitusi dan Komplementer Pada waktu musim hujan, cabai berpotensi
diserang penyakit. Sedangkan ketika musim
Barang substitusi adalah barang yang fungsinya panas, cabai berpotensi diserang oleh hama.
dapat saling menggantikan. sedangkan barang Maka, hal tersebutlah yang membuat komoditas
ini memiliki risiko setiap waktu
komplementer adalah barang yang fungsinya
saling melengkapi. Kenaikan harga barang 4. Jumlah Penduduk
substitusi akan mengakibatkan kenaikan
Pertambahan penduduk biasanya diikuti dengan
permintaan terhadap suatu barang. Begitu pula
perkembangan akan permintaan suatu komoditi
sebaliknya penurunan harga barang substitusi
karena dalam kondisi tersebut akan lebih banyak
akan menyebabkan penurunan permintaan
orang yang membutuhkan komoditi tersebut.
terhadap barang yang digantikan.
Dengan demikian lebih banyak orang yang
3. Pasokan Cabai Merah
Pasokan cabai tidak mudah untuk diprediksi. menerima pendapatan dan ini menambah daya
Menurut Farid dan Subjektif sifat pasokan cabai
beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli
sangat khas.
ini akan menambah permintaan.
Pengaruh Pandemi Covid-19 Pengaruh Pandemi Covid-19
Terhadap Jual Beli Cabai Terhadap Konsumsi Cabai
Pada awal masa pandemi Covid-19 (Maret-Mei
2020) produksi cabai besar justru meningkat, Konsumsi cabai besar sebelum pandemi
selanjutnya sedikit menurun pada bulan Juni Covid-19 relatif tetap, antara 61.361 ton per
hingga Agustus 2020. Peningkatan produksi bulan hingga 64.930 ton per bulan pada tahun
bulan Maret 2020 hingga Mei 2020, sama 2019, demikian pula konsumsi cabai rawit per
seperti kecenderungan peningkatan produksi bulan relatif tetap, antara 51.189 ton hingga
pada tahun 2019, yang utamanya disebabkan 52.642 ton per bulan, dan konsumsi tertinggi
karena memasuki musim kemarau namun pada bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan
curah hujan masih cukup. Demikian pula bulan Juni 2019 sebesar 54.238 ton (BKP 2020).
Juni, Juli dan Agustus 2020 terjadi penurunan
produksi cabai besar, dengan kecenderungan
penurunan produksi yang sama dengan tahun
2019.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) termasuk salah satu komoditas sayuran yang mempunyai
nilai ekonomi cukup tinggi karena mayoritas masyarakat Indonesia menyukai makanan bercita
rasa pedas. Masyarakat Indonesia memanfaatkan cabai rawit sebagai bahan baku bumbu
masakan, sehingga keberadaan cabai rawit dapat memberikan prospek usaha yang cerah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian. Cabai merah juga Sebagai bumbu, buah
cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
Saran
• Diharapkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat melestarikan dan
bercocok tanam cabai.

• Diharapkan lebih dikenalkan kembali kepada masyarakat khususnya kota Tulang


Bawaang Barat atau masyarakat luas akan potensi yang dimiliki perkebunan cabai rawit
dan cabai merah dari kota Tulang Bawang Barat. Dalam rangka penyediaan komoditas
cabai dan bawang merah yang mencukupi kebutuhan konsumen selama masa pandemi
Covid19
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai