Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA MAHASISWA 1

MENGIDENTIFIKASI
Kelompok 3:
MASALAH Salma Ribie
Rizkia Putri
Hilma Durotul
Bagas Dewanggono
Fadel Shal Almay
SAINS, TEKNOLOGI, DAN REKAYASA

TEMA
MAKANAN
, APLIKASI MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2020
MAKANAN
Makanan adalah kebutuhan hakiki manusia
yang harus terpenuhi. FAO menyatakan
bahwa ketahanan pangan berdampak pada
kesehatan masyarakat dan daya saing
bangsa. Kebutuhan makanan yang aman,
cukup dan bergizi adalah hak azasi setiap
manusia.

1. Memberikan ketahanan pangan dan


nutrisi untuk semua orang.
2. Menjamin keberlangsungan keamanan
pangan dan nutrisi untuk generasi
mendatang.
3. Meningkatkan nilai tambah pada
makanan.
4. Menghasilkan keamanan pangan pada
dimensi ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
IDENTIFIKASI BEBERAPA PERMASALAHAN
YANG BERHUBUNGAN
DENGAN FENOMENA MAKANAN
gien

Banyaknya frenchise restoran Memberikan sosialisasi pada


junkfood yang berdiri di Indonesia. masyarakat untuk mengurangi
Dan kebiasaan masyarakat konsumsi junkfood. dan pengetahuan
mengkonsumsi nasi sebagai tentang sumber karbohidrat lain
sumber karbohidrat utama

Kurangnya ilmu dan Adanya perhatian dari


pemahaman pengusahan pengusaha kecil akan
kecil tentang bagaimana penggalian informasi tentang
memasarkan produk. pemasaran produk

Pedagang kaki lima yang Memberikan pengertian kpd


jarang memperhatikan penjual tentang pentingnya
kebersihan produknya. higenitas terhadap makanan.

Kurangnya pemahaman Memberikan sosialiasi


akan penting pemenuhan kepada calon ibu tentang
gizi terhadap anak pemberian gizi thdp anak.

Minimnya infrastruktur untuk Adanya perbaikan infrastruktur


mendistribusikan pangan ke seperti jalanan dan
daerah rawan pangan, pemerataan distribusi
sehigga harga melonjak terhadap daerah-daerah yang
tinggi rawan pangan.

mengusahakan konsumsi
Indonesia menghasilkan
makanan dengan jumlah yang
sampah makanan sebesar
cukup sehingga tidak banyak
13 juta ton pertahun,
yang tersisa. Dan belajar cara
mengolah sampah makanan.
``P E R M A S A L A H A N YANG
BERKAITAN DENGAN KETAHANAN
PANGAN

1. Bagaimana proses produksi seblak tersebut?


2. Bagaimana pengolahan limbah yang dihasilkan dari produksi seblak tersebut?
3. Bagaimana cara pemasaran seblak tersebut?
4. Bagaimana dampak dari dimensi ekonomi terhadap penjualan seblak tersebut?
5. Bagaimana dampak dari dimensi sosial terhadap penjualana seblak tersebut?
6. Bagaimana keamanan bahan yang digunakan pada seblak tersebut?
7. Bagaimana kemanan dari kemasan yang digunakan?

Untuk mengetahui bagaimana proses produksi seblak tersebut, cara pengolahan


limbahnya, cara pemasaran produk, dampak dari dimensi ekonomi, dampak dari
dimensi sosial, dan keamanaan bahan serta kemasan yang digunakan.
PERMASALAHAN YANG
BERKAITAN DENGAN KETAHANAN
PANGAN

⚫ Keamanan bahan-bahan yang digunakan pada seblak.


⚫ Perbedaan cabai segar dan cabai yang tidak layak digunakan.
⚫ Cara mengelola limbah sisa produksi dengan benar.
⚫ Bagaimana menjaga ketahanan suatu bahan baku tanpa pengawet
berbahaya
⚫ Kemasan yang aman untuk produk seblak.

1. Dampak adanya 1. keuntungan penjualan 1. Jumlah limbah


penjualan seblak seblak dalam satu hari. yang dihasilkan
dilingkungan sekitar. dalam satu hari
2. Modal yang dibutuhkan. penjualan.
2. Proses
pemasaran. 3. Pajak. 2. Bagaimana
penjual mengelola
3. Keamanan bahan limbah tersebut.
serta kemasan yang
digunakan pada
produk.
PENYELIDIKAN/STUDI LAPANGAN

⚫ Tentukan objek yang akan anda selidiki


Keamanan bahan dan kemasan dari penjualan seblak pinggir jalan.

⚫ Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan selama wawancara.

1. Apa jenis kerupuk yang digunakan? Dan mengapa?


2. Dimana proses produksi dilakukan?
3. Bagaimana pengolahan bumbu seblak?
4. Jenis cabai apa yang digunakan? Dan mengapa menggunakan cabai jenis itu?
5. Untuk bahan-bahan yang tidak tahan lama seperti sayuran, apakah dibeli dihari yang sama
dengan hari penggunaan bahan tersebut?
6. Jenis kemasan apa yang digunakan? Mengapa?
7. Dimana pembuangan limbah sisa produksi dibuang?
8. Berapa omset yang didapatkan dari hasil penjualan seblak?
9. Bagaimana dampak penjualan ini terhadap masyarakat sekitar?

Ibu eneng. Berjualan seblak sudah 5 bulan di dekat upi, sebelumnya sudah berjualan di dekat
rumah. Untuk bahan bahan seblak beli di pasar gerlong atau pasar cimahi. Kadang seminggu
sekali belanja. Untuk sayuran beli setiap hari. Sayuran yang dipakai hanya sawi. Cabai yang
dipakai adalah cabai rawit dan cabai kering, memakai cabai kering agar pedasnya lebih terasa.
Untuk pengolahan cabainya di rebus dulu lalu di ulek atau di belender kadang kadang. Selain
cabai ada kencur, bawang putih, dan sedikit kunyit dan daun jeruk .Untuk kerupuk yang digunakan
bermacam macam. ada krupuk warna-warni, mie, batagor ,siomay kering, kerupuk kering,
makaroni, basreng, mie telor.
Limbah dari pembuatan seblak ada cangkang telur, plastik mie, plastik kerupuk, dan sisa sawi.
Sampah dibawa kerumah dan dibuang di tempat sampah rumah. Untuk sayuran yang sudah
busuk juga langsung dibuang dan tiap harinya membeli sayuran. Keuntungan dari penjualan
perhari tidak tentu rentang dari Rp. 50.000- Rp. 200.000 perhari. Pembeli biasanya dari kalangan
mahasiswa, karena di daerah sana tidak ada banyak warga masyarakat yang tinggal. Pedagang
menyewa lahan seharga Rp.250.000 per bulan. Kemasan yang digunakan berupa cup minuman
berbahan plastik, sebelumnya ibu eneng menggunakan kemasan sterofoam tapi karna kuah
seblak tidak dapat ditampung di sterofoam makan bu eneng menggantinya dengan plastik.

Wawancara ditujukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi mengenai keamanan bahan-bahan yang
digunakan pada seblak.
Data yang diperoleh:
1. Sayuran menggunakan sayuran segar karena penjual membeli sayuran hampir setiap hari dan
sayuran yang dipakai hanya sawi.
2. Sedangkan cabai yang dipakai adalah cabai kering dan cabai rawit beralasan agar pedasnya lebih
terasa. Dan untuk pengolahan cabainya diberus lalu dihaluskan dengan cara di ulek atau di
blender.
3. Limbah yang dihasilkan dari penjualan seblak yaitu cangkang telur, plastic mie, plastic kerupuk, dan
bagian belakang sawi. Untuk sampahnya langsung dibuang ke tempat sampah, atau dibawa pulang
kerumah. Dan untuk sayuran yang busuk juga dibuang.
4. Keuntungan dari penjualan perhari tidak tentu, Rp. 50.000 - Rp. 200.000 perhari. Pembeli dari
kalangan mahasiswa dan untuk menyewa lahan seharga Rp. 250rb perbulan.
5. Kemasan yang dipakai adalah cup minuman berbahan plastik.
PENYELIDIKAN/STUDI LAPANGAN

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada penjual seblak, kita mendapatkan
informasi mengenai keamanan bahan-bahan yang digunakan pada seblak, Sayuran yang
digunakan oleh penjual adalah sayuran yang segar karna penjual membeli sayuran hampir
setiap hari dan sayuran yang sudah busuk segera dibuang. Untuk penggunaan kerupuk
kita tidak bisa menyimpulkan bahwa kerupuk tersebut aman atau tidak, karena kita tidak
dapat melakukan uji laboratorium untuk mengidentifikasi kerupuk. Seperti kerupuk yang
berwarna, apakah pewarna yang digunakan aman / tidak. Kemasan yang digunakan
adalah plastic cup berbahan PET (Polyethylene terephthalate) Plastik jenis ini berwarna
jernih atau transparan dan banyak dipakai untuk botol air mineral, jus, dan hampir semua
botol minuman ringan lain. Plastik ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada minuman /
makanan panas karena akan melelehkan lapisan polimer pada plastic [dr. Allert Benedicto
. 27 Maret 2018]. Limbah yang dihasilkan langsung di buang ke tempat sampah dan tidak
dimanfaatkan ataupun di daur ulang baik limbah organic maupun limbah anorganik.

Temuan:
1. Sayuran sawi yang digunakan relatif aman, karena menggunakan sawi yang
segar yang dibeli penjual setiap harinya di pasar.
2. Sambal seblak menggunakan cabai rawit dan juga cabai kering supaya
pedasnya lebih terasa. Karna inti dari seblak adalah rasa pedasnya.
3. Limbah yang dihasilkan dari penjualan seblak dibuang ke tempat sampah atau
dibawa pulang kerumah oleh penjual. Limbah yang dihasilkan berupa limbah
organic dari sisa sayuran dan plastik dari berbagai sisa kemasan.
4. Kemasan yang digunakan adalah kemasan Cup Plastik dan bukan styrofoam.
5. Keuntungan dari berjualan seblak tidak menentu Rp.50.000 - Rp. 200.000
perhari.

Anda mungkin juga menyukai