Anda di halaman 1dari 8

Pendahuluan

lmu Pemerintahan selalu menarik untuk diperbincangkan karena sepanjang


entitas pemerintahan level manapun ada, maka Ilmu Pemerintahan diharapkan
dapat menjelaskan berbagai gejala, peristiwa, dan fenomena pemerintahan yang
selalu dinamis dan menarik untuk diteliti.

Ilmu pemerintahan bisa dikatakan sebagai cabang ilmu baru. Ilmu pemerintahan
sebagai cabang ilmu baru telah memberikan daya tarik tersendiri, karena
keberadaanya memiliki arti penting bagi kehidupan manusia, baik sebagai ilmu juga
dalam kaitan praktis dengan kehidupan bernegara dan berpemerintahan.

Ilmu pemerintahan dalam Bahasa Belanda disebut dengan Bestuurwetenschap,


merupakan cabang ilmu baru yang berdiri sendiri. Secara umum ada banyak bidang
dan cakupan masalah yang dihadapi pemerintah sehingga tidak mudah untuk
membatasi pengertian pemerintahan. Atas dasar cabang ilmu baru yang berdiri
sendiri dan luasnya cakupan bidang pemerintahan, maka definisi ilmu pemerintahan
sangat beragam, para ilmuan pemerintahan memberikan definisi ilmu pemerintahan
memiliki penekanan yang berbeda-beda satu sama lain, juga dipengaruhi oleh latar
belakang Pendidikan dan pengalaman yang sagat mempengaruhi pemikiran.
Walaupun berbeda dalam memberikan penekanan terhadap definisi ilmu
pemerintahan, tetap memiliki arah tujuan yang sama yakni menciptakan suatu
tatanan yang memungkinkan Negara mampu menjalankan perannya dengan baik.

Mengutip pendapat MacIver (1963:6) pemerintahan adalah ilmu tertua dari ilmu-ilmu
sosial lainnya. Menurut MacIver ilmu pemerintahan adalah ilmu yang secara
sistematis mempelajari pemerintahan suatu negara dan tentang asal mula terjadinya
pemerintahan, serta kondisi yang ditimbulkan dari adanya bentuk pemerintahan
yang ada, hubungan antara pemerintah dan yang diperintah, mekanisme
pemerintahan, kepemimpinan pemerintahan, fungsi-fungsi pemerintahan.

Ilmu pemerintahan pada kenyataannya memunculkan berbagai paradigma di


dalamnya, karena kenyataannya ilmu pemerintahan memiliki sudut pandang yang
tidak lepas dari landasan berfikir yang universal dalam memahami pemerintahan
yang begitu kompleks.
Ada beberapa paradigma ilmu pemerintahan yang sering menjadi bahan diskusi
yakni ilmu pemerintahan bagian dari hukum, ilmu pemerintahan sebagai ilmu politik,
dan ilmu pemerintahan sebagai ilmu administrasi negara. Pertama, diantaranya
bermula ketika fenomena ilmu pemerintahan dipelajari dalam studi hukum yang lebih
normatif dengan mengedepankan pendekatan legalistik. Paradigma ilmu
pemerintahan dengan pendekatan legalistik sampai saat ini masih bisa dirasakan,
dimana pemerintahan lebih banyak digerakkan oleh peraturan, disatu sisi
menekankan pada kehatihatian disisi lain membuat kinerja pemerintah terksesan
kaku terhadap masyarakat. Kedua, ilmu pemerintahan merupakan bagian dari ilmu
politik. Ilmu pemerintahan sebagai suatu ilmu keberadaanya tidak bisa lepas dari
ilmu politik. Ilmu pemerintahan dan politik merupakan dua hal yang saling
bersingunggan. Ilmu politik selain membahas kegiatan partai politik, kelompok
kepentingan, pers juga membahas kegiatan pemerintah dan golongan masyarakat.
Perjuangan dalam mempertahankan dan merebut suatu kemerdekaan bahkan
dalam mengisi pembangunan dengan sendirinya telah mendekatkan ilmu politik
dengan ilmu pemerintahan. Ketiga, ilmu pemerintahan bagian dari ilmu administrasi
negara yang lebih menekankan pada nilai efisiensi dan efektifitas. Keterkaitan antara
ilmu pemerintahan dan administrasi negara dimana sama-sama membahas
mengenai penyelenggaraan pemerintahan atau bagaimana suatu pemerintahan
dijalankan.

Memahami ilmu pemerintahan melalui landasan berfikir filsafat ilmu yang terdiri dari
dari aspek ontologi, epistimologi dan aksiologi, menampakkan dengan jelas dimana
posisi pemerintahan sebagai ilmu mandiri dan mempengaruhi perkembangan ilmu
pemerintahan kedepannya. Sehingga setiap orang yang mempelajari dan
mempertanyaakan ilmu pemerintahan memilki keyakinan bahwa ilmu pemerintahan
sebagi ilmu murni juga ilmu praktis (diterapkan) dalam praktek pemerintahan.
Sejalan dengan Sufianto (2015:23-24) ada tiga kajian pokok dalam filsafat, yaitu
ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Dengan menganalisis melalui filsafat, tampak
garis demarkasi ilmu pemerintahan yang sesungguhnya dengan ilmu lainnya karena
banyak perdebatan tentang eksistensi pemerintahan sebagai suatu ilmu apakah
pemerintahan hanya sebagai seni yang tidak memiliki sistematika pembahasan yang
tidak jelas ataukah merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki eksistensi yang jelas
dalam kajian filsafat.
Semua pengetahuan apakah itu ilmu, seni, atau pengetahuan apa saja pada
dasarnya mmpunyai ketiga landasan ini (ontologi, epistimologi dan aksiologi). Yang
berbeda adalah materi perwujudannya serta sejauh mana landasan-landasan dari
ketiga aspek ini diperkembangkan dan dilaksanakan. Jadi untuk membedakan jenis
pengetahuan yang satu dari pengetahuanpengetahuan lainnya maka pertanyaan
besar salah satunya yang dapat diajukan adalah: Apa yang dikaji oleh
pengetahuan itu (ontologi)? Bagaimana cara mendapatkan pengetahaun
tersebut (epistimologi)? Untuk apa pengetahuan termaksud dipergunakan
(aksiologi)?

Lahirnya Metodologi Ilmu Pemerintahan diakui atau tidak menunjukkan


bertambahnya kemandirian atau kematangan Ilmu Pemerintahan. Penelitian-
penelitian Ilmu Pemerintahan tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang
Metode Penelitian Sosial, jauh lebih spesifik adalah memahami Metodologi Ilmu
Pemerintahan yang notabene bagian dari epistemologi dalam konteks Filsafat
sebagai induknya ilmu.

Eksistensi suatu ilmu tidak dapat dilepaskan dari kemampuannya untuk


mengembangkan teori-teori sebagai tiang penyangga ilmu tersebut. Upaya
untuk mengembangkan teori-teori inilah yang kemudian mengharuskan ilmu
memiliki metodologi.

Pembahasan

Metodologi adalah hasil pengkajian terhadap berbagai metode yang menjadi bahan
pembentukan seperangkat pengetahuan tentang metode. Masalah dalam
metodologi adalah suatu informasi yang mengandung pertanyaan atau
ketidakjelasan. Metodologi ilmu secara formal melekat di dalam definisi ilmu yang
bersangkutan dan secara substantif ditunjukkan oleh aksioma, anggapan dasar,
pendekatan, model analisis dan model konstruk pengalaman dan konsep.

Dalam mempelajari sebuah ilmu baik dilihat dari metodologi ilmunya maupun dari
metodologi penelitiannya pada ilmu pemerintahan, memiliki beberapa permasalahan
yaitu:

1. Teknis, Minimnya buku terkait


2. Metodologis, Sulitnya membedakan antara metodologi ilmu dengan metode
penelitian
3. Taksonomik, letak disiplin ilmu ini didalam sistem ilmu pengetahuan
4. Metodik didaktik, cara dan teknik pembelajaran
5. Materiil, terkait sumber dan pengkajiannya
6. Kelangkaan tenaga akademik

Hasil pengkajian terhadap berbagai metode yang menjadi bahan pembentukan


seperangkat pengetahuan tentang metode disebut metodologi.
Yang dimaksud masalah dalam metodologi adalah suatu informasi yang
mengandung pertanyaan atau ketidakjelasan.
Metodologi ilmu secara formal melekat di dalam definisi ilmu yang bersangkutan dan
secara substantif ditunjukkan oleh aksioma, anggapan dasar, pendekatan, model
analisis dan model konstruk pengalaman dan konsep.
Metodologi ilmu pemerintahan pun bergerak ke luar dan ke dalam. Sasarannya
adalah:

1. Bangsa Dan Negara;


2. Rakyat Dan Pemerintah;
3. Hubungan Kerakyatan;
4. Daerah;
5. Ilmu Pemerintahan Itu Sendiri.

Hubungan antara pemerintahan dengan yang diperintah memuat kegiatan yang


disebut pemerintah, sedang peristiwanya disebut peristiwa pemerintahan atau gejala
pemerintahan.

Sebagai suatu bidang ilmu yang masih relatif baru, studi Ilmu Pemerintahan pun
tidak terlepas dari pertanyaan-pertanyaan tentang metodologi yang digunakannya.
Dalam Hal ini kita harus memahami bahwa: Setiap ilmu mempunyai metodologinya
sendiri-sendiri dan perkembangan suatu disiplin ilmu pengetahuan bergantung pada
metodologi, inilah perlunya Metodologi Ilmu Pemerintahan harus dipelajari. Berikut
keterkaitan Metodologi Ilmu Pemerintahan dengan Metodologi Ilmu Penelitian.
“Metodologi Ilmu Pemerintahan (Metodologi Ilmu Pemerintahan) adalah ilmu tentang
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memahami pemerintahan; bagaimana
prosedur pengetahuan fenomena pemerintahan itu diperoleh, dianalisa dan
dijelaskan. Atau dengan kata lain (Metodologi Ilmu Pemerintahan) dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari penerapan metode ilmiah oleh
pemerintahan dalam mengkaji masalah-masalah atau mempelajari gejala-gejala
pemerintahan” (Ndraha, 1983:1).

Metodologi Ilmu Pemerintahan (Metodologi Ilmu Pemerintahan), memberikan analisa


tentang pendekatan, konsep, generalisasi, teori, paradigma atau preposisi -
preposisi yang melatar belakangi setiap langkah dan prosedur yang biasa ditempuh
dalam kegiatan analisa atau interpretasi terhadap masalah-masalah pemerintahan;
memberikan alternatif dan petunjuk dalam memilih pendekatan itu dan
membandingkan unsur-unsur yang penting dalam rangkaian kegiatan memahami,
menganalisa dan menginterpretasikan masalah atau gejala-gejala pemerintahan.
Belajar Metodologi Ilmu Pemerintahan (Metodologi Ilmu Pemerintahan) antara lain
adalah belajar tentang bagaimana melakukan penelitian pemerintahan, yaitu belajar
tentang prosedur logika dan konseptualisasi yang mendasari proses penelitian
pemerintahan, misalnya belajar memahami cara bagaimana mendeskripsikan,
menganalisa & menilai prosedur konseptualisasi, generalisasi, teorisasi, eksplanasi,
dsb.; menjabarkan asumsi yang mendasari upaya teorisasi dan menilai kekuatan &
kelemahan upaya teoritis itu. Dalam (Metodologi Ilmu Pemerintahan) ini juga
dibahas bagaimana ilmuwan membangun pengetahuan tentang pemerintahan,
membahas tahap-tahap penting dalam proses pembentukan pengetahuan secara
sistematis, yaitu perumusan konsep untuk mendeskripsikan fenomena, perumusan
generalisasi dengan menghubungkan konsep dan pembentukan teori yang
merangkum dan memberi makna pada generalisasi itu.

Ada 2 Fungsi dari Metodologi Ilmu Pemerintahan (METODOLOGI ILMU


PEMERINTAHAN) yaitu: fungsi ke dalam dan fungsi ke luar. Fungsi ke dalam
adalah menguji, mengoreksi dan mengembangkan diri sendiri (heuristik). Sedangkan
fungsi ke luar adalah mengidentifikasi, merekam, menggambarkan, menerangkan
hubungan, menguji pengetahuan lain dan memprediksi (meramalkan).

Metodologi Ilmu Pemerintahan tidak dapat dipisahkan dari metodologi penelitian.


Bahkan metodologi penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mempelajari,
memahami dan menganalisa gejala atau masalah-masalah pemerintahan. Maka
dengan demikian dalam mempelajari metodologi ilmu pemerintahan harus
memahami prinsip-prinsip dasar penelitian, konsep-konsep pemerintahan, Filsafat
Ilmu dan bahkan Statistik terutama untuk Analisis Pendekatan Kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Khairul. Ilmu Pemerintahan & Tinjauan Dari Landasan Berfikir Filsafat Ilmu Ontologi,
Epistimologi Dan Aksiologi

Suwarlan, Erlan. Widiawati, Yuni. Metodologi Ilmu Pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai