Makalah Kelompok
Makalah Kelompok
Disusun:
1. PENGERTIAN
George Kendall pada tahun 1938. Maurice George Kendall adalah seorang
Koefisien korelasi kendall tau atau yang biasa dinotasikan dengan (𝜏)
merupakan suatu nilai yang menunjukkan derajat asosiasi atau korelasi antara 2
dan Y, dimana data yang tersedia merupakan sebuah sampel random yang terdiri
atas n pasangan hasil pengamatan (Xi, Yi). Data sekurang-kurangnya diukur pada
skala ordinal, sehingga data X dan Y yang telah diamati dapat disusun peringkat
atau rank-nya. Batas nilai dari koefisien korelasi Kendall tau sama dengan koefisien
korelasi pada umunya yakni akan bernilai (+1) apabila variabel X dan Y
berkoerelasi positif (sebanding lurus) dan bernilai (-1) apabila X dan Y berkorelasi
2. SYARAT PENGGUNAAN
a) Data yang tersedia merupakan sebuah sampel acak yang terdiri atas n pasangan
yang teramati.
3. METODE PERHITUNGAN
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚
𝝉=
𝐤𝐞𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦
dimana kemungkinan jumlah maksimum adalah C2N yang dapat dinyatakan sebagai
𝟏
𝐍(𝐍 − 𝟏).
𝟐
𝐒
𝝉=𝟏
𝐍(𝐍 − 𝟏)
𝟐
Keterangan :
S = Skor sebenarnya yang merupakan jumlah skor urutan kewajaran pasangan data
pada salah satu variabel. Jika urutan ranking wajar diberi skor +1, jika urutan
𝐒
𝛕=
𝟏 𝟏
√ 𝐍(𝐍 − 𝟏)−𝐓𝐗 √ 𝐍(𝐍 − 𝟏)−𝐓𝐘
𝟐 𝟐
Dimana :
1
TX = ∑ t(t − 1), t = banyaknya observasi dengan nilai sama (ties) dalam tiap
2
Jika N lebih dari 10, maka 𝜏 dapat dianggap berdistribusi normal dengan
Mean = 𝜇𝜏 = 0
2(2𝑁+5)
Standar Deviasi = 𝜎𝜏 = √9𝑁(𝑁−1)
𝜏−𝜇𝜏 𝜏
Jadi, 𝑧 = =
𝜎𝜏 2(2𝑁+5)
√9𝑁(𝑁−1)
4. PROSEDUR PERHITUNGAN
yang ada dalam urutan wajar. Tentukan harga S untuk urutan ranking Y ini.
4) Jika tidak terdapat data yang bernilai sama (ties) di antara observasi-observasi X
maupun Y, gunakan rumus (a) dalam menghitung harga 𝜏. Jika terdapat data
5) Jika N subyek merupakan suatu sampel random dari populasi tertentu, kita dapat
b. Untuk N > 10, kita dapat menghitung harga z yang berkaitan dengan 𝜏
1
diperoleh dari 0,5 − 2 𝛼 dilihat dari tabel 2.
5. CONTOH SOAL
Contoh 1 :
semester mahasiswa (ada hubungan berarti jika peringkat masuk PT tinggi maka
5. Hipotesis:
7. Penghitungan:
𝑆
τ=
√(1⁄2)𝑁(𝑁−1)−𝑇𝑥√(1⁄2)𝑁(𝑁−1)−𝑇𝑦
25
=
√(1⁄2)(25)(25−1)−0√(1⁄2)(25)(25−1)−2
= 0,08361250776
8. Keputusan:
9. Kesimpulan:
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara peringkat masuk PT dengan
Contoh 2:
Dalam mengamati hubungan alami antara Intelegensi & dominasi sosial pada tikus
Tikus 1 2 3 4 5 6
Intelegensi 45 26 20 40 36 23
Dominasi 63,7 0,1 15,6 101,2 25,4 1,8
Apakah data ini merupakan evidensi yang cukup untuk menunjukkan ada hubungan
antara intelegensi & dominasi sosial pada tikus albino dengan 𝛼 = 0,05.
Jawaban :
1. Hipotesis:
3. Perhitungan :
Hasil dengan di rangking
Tikus 1 2 3 4 5 6
Intelegensi 45 (6) 26 (3) 20 (1) 40 (5) 36 (4) 23 (2)
Dominasi 63,7 (5) 0,1 (1) 15,6 (3) 101,2 (6) 25,4 (4) 1,8 (2)
Hasil dengan di rangking dan pengurutan
Tikus 1 2 3 4 5 6
Intelegensi 20 (1) 23 (2) 26 (3) 36 (4) 40 (5) 45 (6)
Dominasi 15,6 (3) 1,8 (2) 0,1 (1) 25,4 (4) 101,2 (6) 63,7 (5)
𝐶26 = 15
𝑆 7
𝜏= = = 0,4667
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 15
atau
𝑆 7 7
𝜏 = 1/2𝑁(𝑁−1) = 1/2(6)(5) = 15 = 0,4667.
4. Keputusan
5. Kesimpulan
Jadi, tidak ada hubungan antara intelegensi dan dominasi sosial pada tikus
albino.
Contoh 3:
Untuk Sampel Besar (N > 10)
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara rangking SD
3. Rumusan masalah:
berarti jika sewaktu kecil/ SD pandai, maka jika besar di SMU juga pandai atau
sebaliknya)
4. Sampel: siswa kelas III SMU berjumlah 25 siswa
5. Hipotesis:
7. Penghitungan:
Skor Skor
No. R1 R2 No. R1 R2
sebenarnya sebenarnya
1 1 2 14 14 12 8
2 2 1 22 15 15 15 11
3 3 4 23 16 16 23 8
4 4 3 20 17 17 18 -5
5 5 7 21 18 18 17 4
6 6 8 16 19 19 19 5
7 7 9 15 20 20 20 4
8 8 10 14 21 21 13 3
9 9 16 13 22 22 25 4
10 10 5 2 23 23 22 -3
11 11 6 15 24 24 21 0
12 12 11 14 25 25 24 1
13 13 14 13 S = 228
S 228
τ = 1 = 1 = 0,76
N(N − 1) (2)(25)(25 − 1)
2
𝜏 0,76
𝑍= = = 5,324932778
2(2𝑁+5) 2(2(25)+5)
√9𝑁(𝑁−1) √9(25)(25−1)
8. Keputusan:
9. Kesimpulan:
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara rangking di SD dengan di
SMU, atau jika di SD pandai, maka di SMU juga akan pandai, demikian
sebaliknya.
Jika kita memiliki data produksi dan data ekspor suatu komoditi, kita ingin
melihat hubungan antara keduanya (apakah ada korelasi antara total produksi dan
ekspor).
4. Kemudian Klik OK
Maka akan muncul output sebagai berikut:
sedangkan hubungan korelasi ditunjukkan oleh angka 0,760(**) yang artinya besar
taraf kritik = 0,000 < 𝛼 = 0,05 maka H0 ditolak. Jadi, ada hubungan yang signifikan
antara rangking di SD dengan di SMU, atau jika di SD pandai, maka di SMU juga
Conover, W. J. 1980. Practical Nonparametric Statistics. USA: John Wiley & Sons,
Inc.
TABEL 1
TABEL 2