Anda di halaman 1dari 5

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Gagasan-gagasan pokok tentang teori sejarah

1. Teori gerak siklus sejarah (ibnu khaidun)

Pada teori ini ibnu khaidun berpendapat bahwa ilmu teori ilmu sejarah berkaitan dengan

kebudayan.Dalam karyanya Al-muqoddimah (1284 H) mengatakan dan menjelaskan

tentang kajian sejarah,budaya,dan social.

Adapun inti atau pokok-pokok pikiran khaidun sebgai berikut:

a.Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang di dasarkan ats hubungan manusia dengan

manusia lainnya.

b.Bahwa kebudayaan dan perkembangan melalui 4 fase yaitu;

1.Fase primitif nomaden

2.Fase urbanisasi

3.Fase kemewahan

4.Fase kemunduran yang mengantarkan kehancuran

2.Teori daur kultural spiral (Giambittista Vico)

Pokok-pokok pikiran teori daur kultural dalam karangan Giambittista Vico yaitu the new

scince sebagai berikut:

a.Perjalanan sejarah bukanlah seperti roda berputar mengitari dirinya sendiri,sehingga

memungkinkan,meramalkan suaatu hal terjadi pada masa depan.

b.Sejarah berputar dalam gerakan sepiral yang mendaki dan selalu memperbarui diri,seperti

gerakan mendaki gunung.

c.Masyarakat bergerak melalui fase-fase perkembanngan tertentudan terjalin erat dengan

kemanusiaan.fase tersebut di bagi menjadi 3 fase yaitu:

1.Fase Telogis
2.Fase Herois

3.Fase Humanisti

3.Teori tantangan dan tanggapan (Arnold toymbee)

Pokok-pokok pada teori terdapat paada buku karangan Arnold Toymbee yaitu a study of

story.Poko pikirannya sebagai berikut:

a.Terdapat sebuah peeradaban muncul sebagai tanggapan dan atas tantangan walaupum

bukan atas dasar murni hukum.

b.Munculnya suatu peeradaban terjadi dari jenis-jenis tamtamgam yamg berbeda serta

rangsangan yang berbeda.Rangsangan tersebut dibagi menjadi 5 kawsan:

1.Kawasan ganas

2.Kawasan baru

3.Kawaan di perebutkan

4.Kawasan di tindas

5.Kawasan tempat pembuangan

c.Antara tanggapan yang berbentuk kurvalinier.Artinya jika tantangan terlalu keras

peradaban akn hancur dan terhambat perkembangannya.Dalam kasus seperti ini tantanga

mempunyai cukup kekuatan untuk mencegah perkembangan norma.

4.Teori dialektika kemajuan (Jan Romein)

Pokok-poko pikiran Jan Romein dituangkan dalam dialektika kemajuan.Poko pikirannya

sebagai berikut:

a.Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari perkembangannya secara berangsur –

angsur(evolusi),melainkan maju dengan lompat-lompat yang dadakan sebanding dengan

mutasi yang dikenal dengan dunia alam hidup.


b.Suatu langkah baru dalam evolusi manusia itu kecil kemungkinannya terjadi dalam

masyarakat yang telah mencapai tingkat kesempurnaan yang tinggi dalam arah

tertentu.Sebaliknya kemajuan yang telah di capai di masalalu,mungkin akan berlaku

sebagai penghambat terhadap kemajuan lebih lanjut.

c.Dengan demiakian keterbelakangan hal-hal tertentu dapat dapat dijadikan suatu

keunggulan (situasi yang menguntungkan) untuk mengejar ketertinggalannya,sebaliknya

kemajuan yang relatif pesat di masalalu dapat berlaku sebagai penghambat kemajuan.Inilah

yang dinamakan dialektika kenajuan.

Teori Wittfogel

Karl Wittfogrl mengungkapkan teori-teorinya sebagai berikut:

a. Cara produksi asiatis,menurut pendapat nya khas pada masyarakat-masyarakat yang

berdasar irigasi besar-besaran telah menimbulkan satu garis lain dalam perspektif

evolusi.

b. Bila masyarakat-masyarakat feodal memungkan suatu perkembangan menuju

kapitalisme borjuis,maka birokrasi-birokrasi Asiatis itu mencakup Tsar Rusia,sama

sekali tidak cocok dalam dalam perkembangan menuju suatu struktur yang lebih

modern.

2.2 Manfaat dan fungsi sejarah terhadap ilmu pengetahuan

1.Manfaat teori sejarah dalam ilmu pengetahuan

a.Membantu kita menemukan masalah-masalah yang hendak diteliti.

b.menyajikan kategori-kategori dalam pengorganisasian data.

c.Menyediakan hipotesis-hipotesis dengan berbagai interpetrasi data yang dapat di uji.

d.Dijadikan dasar dalam pembuktian data.


2.Fungsi teori sejarah dalam ilmu pengetahuan

a.Teori sebagai orientasi

Pada fungsi ini teori berguna untuk untuk menetapkan fakta-fakta sejarah yang sebelumnya

belum relevan menjadi relevan.Apabila kita melakukan penelitian sejarah kita sangat perlu

terhadap teori sebagai orientasi karena kita dapat menemukan mana fakta sejarah yang

relevan dan yang tidak relevan.

b.Teori sebagai konseptualisasi dan klasifikasi

Pada fungsi ini teori berguna sebagai hubungan antar konsep-konsep yang akan di

gunakan.Tugas utamanya yaitu mengembangkan system kalsifikasi dan struktur konsep-

konsep.

2.3 Teori-teori mengenai sintesa sejarah

Pada dasar nya teori sintesa berkaitan dengan histiografi,sedangkan pengertian

histiografi yaitu” ilmu yang mempelajari praktik ilmu sejarah”Jadi sebelum kita melakukan

praktek sejarah kita harus terlebih dahulu mengenal teori-teori sintesa sejarah .Tujuan dari

histiografi pad taraf nya yang tertinggi adalah menciptakan kembali totalitas dari fakta

sejarah dengan suatu cara yang memaksakan kesamaan dengan masa lampau yang

sesungguh nya.

Para ahli berpendapat bagagaimana caranya mendekati masa lampau yang

sesungguhnya itu.Dalam bukunya C.W.Mcllwain yang berjudul “The historian`s part in a

changing world”dia berpendapat bahwa ada banyak orang yang percaya bahwa pendekatan

obyektif adlah cara untuk mendekati masa lampau yang sesungguhnya.Garl Becker

berpendapat di dalam bukunya yang berjudul “Everyman His Own Historisn”ada orang lain

yang tetap mempertahankan bahwa historioggrafi merupakan suatu seni,yang diberi

informasi oleh filsafat,keterampilan,pengajaran dan ingatan ysng subyektif.C.A.Beard juga

berpendapat di dalam bukunya yang berjudul “written History as an Act of Faith” masih
ada orang yang menganggap bahwa terkaan-terkaan yang tepat mengenai trend-trend utama

dari sejarah memberikan landasan bagi pengaturan fakta-fakta yang sebaik-baiknya.

Jelas bahwa masalah penulisan sejarah tidak sederhana.Dalam setiap jenis exposisi atau

kisah,fakta-fakta sejarah harus di seleksi,di susun,diberi atau di kurangi tekanan,dan juga di

tempatkan di dalam sesuatu macam urutan kausal.

Anda mungkin juga menyukai