Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS JURNAL

(Metode askep profesional)

Dosen :

Dosen Pengampu :
Gustop Amatiria, S.Kp,M.Kes
Disusun Oleh :

KELOMPOK 4
NAMA NPM
1. ROVALDO ARISGO 205140098
2. UMMI LATIPAH 205140077
3. KHARISMA MAULIDINA 205140109
4. ROSALIA PERTIWI 205140113
5. PUTU PUTRI .S . S 205140114
6. M BANU PALAKA 205140043
7. DILA ANTIKA YUNIZAR 205140100
8. VER ROHADA NINGSIH 205140111

KELAS :
K3 /REGULER UMUM
SEMESTER 6

PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS MITRA
INDONESIA 2023
ANALISIS JURNAL READING TENTANG ADVOKASI PERAWAT MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Judul Artikel:
GAMBARAN PELAKSANAAN PERAN ADVOKAT PERAWAT DI RUMAH SAKIT
NEGERI DI KABUPATEN SEMARANG

B. Peneliti
Etty Nurul Afidah*, Madya Sulisno**

C. Relevansi Masalah
Advokasi merupakan peran profesional perawat untuk melakukan pembelaan dan perlindungan
kepada pasien. Dalam pelaksanaannya terdapat faktor yang penghambat dan pendukung peran
advokat perawat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan peran advokat di
ruang rawat inap RS di Kabupaten Semarang.

D. Alasan Pengambilan judul

Judul jurnal ini relevan dengan isi penelitian, yaitu gambaran pelaksanaan peran advokat perawat di
rumah sakit negeri di kabupaten semarang Judul ini juga singkat, jelas, dan mudah dipahami.

E. Abstrak

1. Komponen Abstrack

a) Introduction

Tujuan :

Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan peran advokat di ruang rawat inap
RS di Kabupaten Semarang.

Analisa:
Penelitian ini menghasilkan 3 tema yaitu definisi peran advokasi perawat, pelaksanaan
tindakan peran advokasi perawat dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran
advokasi perawat.
b) Method

Metode Penelitian:
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengambilan
sampel dilakukan secara purposif, berjumlah 5 informan. Tehnik pengambilan data dengan
wawancara mendalam

Sampel :

Sampel penelitian Pengambilan sampel dilakukan secara purposif, berjumlah 5


informan.

Sampling :

Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih informan sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. 5 informan berpartisipasi dalam penelitian ini. Kriteria inklusi
pada informan adalah perawat ruang bekerja di ruang rawat inap, bersedia menjadi
informan, mampu berkomunikasi dengan baik, pendidikan minimal Diploma III, dan
telah bekerja minimal 1 tahun

Instrumen :

Instrumen penelitian ini adalah Pengambilan data dengan menggunakan wawancara


mendalam (indepth interview) dibantu dengan pedoman wawancara semistruktur berisi
pertanyaan tentang tujuan penelitian yang akan dicapai. Wawancara dilakukan sekitar
15-20 menit sesuai dengan tempat dan waktu yang telah dibuat kesepakatan bersama
informan sebelumnya.

Analisis :

Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenemenologi. Populasi pada penelitian ini
adalah perawat yang bekerja di ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten Semarang.

a. Result

Penelitian ini menghasilkan 3 tema dan 27 kategori masing-masing tema dibentuk dari
kategori-kategori dan kata kunci yang didapat dari pernyataan partisipan. Tiga tema
tersebut yaitu: 1). Definisi peran advokasi perawat. 2). Pelaksanaan tindakan peran
advokasi perawat. 3). Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran advokasi.

b. Discussion

hasil analisa peneliti dapat dikemukan bahwa Advokasi adalah tindakan membela hak-
hak pasien dan bertindak atas nama pasien. Perawat mempunyai kewajiban untuk
menjamin diterimanya hak-hak pasien. Perawat harus membela pasien apabila haknya
terabaikan (Vaartio, 2005; Blais, 2007). advokasi juga mempunyai arti tindakan
melindungi, berbicara atau bertindak untuk kepentingan klien dan perlindungan
kesejahteraan (Vaartio, 2005). Seringkali pasien mengalami ketakutan dan kecemasan
berlebihan terhadap penyakitnya.
c. Jumlah Kata

Abstrack berjumlah 230 kata


Analisis abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan peran advokat di ruang rawat inap RS di
Kabupaten Semarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposif, berjumlah 5 informan. Tehnik pengambilan data dengan
wawancara mendalam. Penelitian ini menghasilkan 3 tema yaitu definisi peran advokasi perawat,
pelaksanaan tindakan peran advokasi perawat dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran advokasi
perawat. Definisi peran advokasi perawat yaitu tindakan perawat untuk memberikan informasi dan
bertindak atas nama pasien. Pelaksanaan tindakan peran advokasi meliputi memberi informasi, menjadi
mediator dan melindungi pasien. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya terdiri dari faktor
penghambat dan faktor pendukung. Faktor yang menjadi penghambat antara lain: kepemimpinan dokter,
lemahnya dukungan organisasi, kurangnya perhatian terhadap advokasi, kurangnya jumlah tenaga
perawat, kondisi emosional keluarga, terbatasnya fasilitas kesehatan dan lemahnya kode etik. Sementara
itu faktor yang mendukung meliputi: kondisi pasien, pengetahuan tentang kondisi pasien, pendidikan
keperawatan yang semakin tinggi, kewajiban perawat dan dukungan instansi rumah sakit. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah advokasi tidak hanya diartikan sebatas pada tindakan membela pasien tetapi
juga meliputi tindakan memberi informasi, bertindak atas nama pasien, menjadi mediator dan melindungi
pasien. Perawat diharapkan dapat mengoptimalkan perannya sebagai advokat yaitu dengan memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh pasien, menjadi penghubung antara pasien dan tim kesehatan lain,
membela hak-hak pasien dan melindungi pasien dari tindakan yang merugikan.
F. Pendahuluan
Perawat adalah satu-satunya profesi yang selalu berada di samping pasien yang mempunyai
kesempatan besar untuk melakukan advokasi kepada pasien (Nicoll, 2012). Dewasa ini
kebutuhan bagi perawat untuk bertindak sebagai advokat pasien meningkat. Pasien
membutuhkan perlindungan dari perawat ketika seseorang sakit, kekuatan fisik dan mentalnya
menurun. Pasien yang dalam kondisi lemah, kritis dan mengalami gangguan membutuhkan
seorang advokat yang dapat melindungi kesejahteraannya.

Penelitian ini memiliki beberapa kesenjangan pengetahuan, yaitu:

a. Penelitian hanya dilakukan di satu lokasi, yaitu ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten
Semarang. Hal ini menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi ke seluruh
rumah sakit di Indonesia.

b. Penelitian hanya menggunakan satu variabel, yaitu mengetahui gambaran pelaksanaan


peran advokat di ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten Semarang. . Hal ini menyebabkan
hasil penelitian tidak dapat menjelaskan secara komprehensif tentang satu variabel
tersebut.

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk Mengetahui Gambaran pelaksanaan peran advokat di ruang rawat inap RS di


Kabupaten Semarang.

G. Metodelogi

1. Kekuatan
a. Penelitian menggunakan populasi yang kecil, yaitu 5 orang perawat pelaksana di
ruang rawat inap RS Negeri kabupaten semarang. Hal ini menyebabkan hasil penelitian
kurang representatif.
b. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara mendalam yang valid dan
reliabel. Wawancara mendalam yang valid dan reliabel dapat menghasilkan data yang
akurat.

2. Kelemahan
a. Penelitian hanya menggunakan satu variabel, yaitu mengetahui gambaran pelaksanaan
peran advokat di ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten Semarang. . Hal ini menyebabkan
hasil penelitian tidak dapat menjelaskan secara komprehensif tentang satu variabel
tersebut.

b. Penelitian ini hanya menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenemenologi. Hal
ini menyebabkan peneliti tidak dapat mengetahui secara pasti bagaimana mengetahui
gambaran pelaksanaan peran advokat di ruang rawat inap RS di Kabupaten Semarang

H. Hasil
Analisa :

Secara umum, penelitian ini memiliki kualitas yang baik. Namun, ada beberapa hal yang
dapat diperbaiki untuk meningkatkan kualitas penelitian tersebut, yaitu: Penelitian perlu
dilakukan di lebih dari satu lokasi untuk meningkatkan generalisasi hasil penelitian.
Penelitian perlu menggunakan lebih dari satu variabel untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan peran advokat di ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten Semarang.
Penelitian perlu menggunakan metode kualitatif dengan interview (individual atau group)
untuk mengetahui secara pasti bagaimana mengetahui gambaran pelaksanaan peran
advokat di ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten Semarang

I. Pembahasan

Analisa :

1. Kekuatan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenemenologi. Metode ini memberikan hasil yang objektif dan dapat digeneralisasi ke
populasi yang lebih luas. Populasi penelitian yang kecil, yaitu 5 orang perawat pelaksana
di ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten Semarang. Populasi yang kecil tidak dapat
memberikan hasil yang representatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
wawancara mendalam yang valid dan reliabel. Wawancara mendalam yang valid dan
reliabel dapat menghasilkan data yang akurat.
2. Kelemahan
Penelitian hanya dilakukan di satu lokasi, yaitu RS Negeri di kabupaten semarang. Hal ini
menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi ke seluruh rumah sakit di
Indonesia. Penelitian hanya menggunakan satu variabel, yaitu untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan peran advokat di ruang rawat inap RS Negeri di Kabupaten Semarang Hal ini
menyebabkan hasil penelitian tidak dapat menjelaskan secara komprehensif tentang
hubungan satu variabel tersebut.

J. Rekomedasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, Perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan
khusus dalam memberikan informasi kepada pasien, sehingga dapat menyampaikan
informasi tentang diagnosa medis, prosedur dan proses terapi ke dalam bahasa pasien yang
mudah dipahami dan diterapkan. Advokasi juga ditujukan kepada pasien yang
membutuhkan peran perawat untuk menyediakan data yang dibutuhkan tentang
pengobatan dan proses terapi. Perannya sebagai advokat, perawat diharapkan mampu
untuk bertanggung jawab dalam membantu pasien dan keluarga menginterpretasikan
informasi dari berbagai pemberi pelayanan yang diperlukan untuk mengambil persetujuan
atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya serta mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien.

K. Daftar Pustaka

Anjaswarni, Tri, Budi Anna Keliat dan Luknis Sabri. (2002). Analisis Tingkat Kepuasan
Klien terhadap Perilaku Caring di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Malang.
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 6, No. 2. Blais, Kathleen Koernig, et al. (2007).
Praktik Keperawatan Profesional: Konsep dan Perspektif. Alih bahasa, Yuyun Yuningsih.
Editor edisi bahasa Indonesia, Fruriolina Ariani. Ed. 4. Jakarta: EGC Craven, Ruth F.
(2000). Fundamental of Nursing: Human Health and Function. 3rd Edition. United Stated:
Lippincott Company Dwidiyanti, Meidiana. (2007). “Caring” Kunci sukses Perawat/Ners
Mengamalkan Ilmu. Semarang: Penerbit Hasani Kozier, Barbara, et al. (2012).
Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, And Practice. (9th ed). Volume 1. New
jersey: Pearson Prentice Hall Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik
Keperawatan Professional. Editor, Monica Ester. Jakarta: EGC Mubarak,dkk. (2009). Ilmu
Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika Murwani, Anita. (2008). Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya Negarandeh, Reza. Et all.
(2006). Patient advocacy: Barriers and Facilitators. BioMed Central Nursing. 5:3
ANALISIS JURNAL READING TENTANG KOLABORASI PERAWAT MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Judul Artikel:
PRAKTEK KOLABORASI DOKTER-PERAWAT TERHADAP KEPUASAN KERJA
DOKTER UMUM DI RSUD NGANJUK

B. Peneliti
Galuh Pradhi Paramita, Elsye Maria Rosa

C. Relevansi Masalah
Pengaruh praktek kolaborasi dokter-perawat terhadap kepuasan kerja dokter umum di ruang rawat
inap RSUD Nganjuk

D. Alasan Pengambilan judul

Judul jurnal ini relevan dengan isi penelitian, yaitu Praktek Kolaborasi Dokter-Perawat Terhadap
Kepuasan Kerja Dokter Umum Di Rsud Nganjuk. Judul ini juga singkat,jelas dan mudah dipahami.

E. Abstrak

a. Komponen Abstrack

c) Introduction Tujuan :

RSUD Nganjuk merupakan Rumah Sakit tipe B. Pelayanan pasien di ruang rawat inap
RSUD Nganjuk dilakukan oleh kelompok dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu,
dokter umum, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Namun demikian masih banyak
kendala yang terjadi dalam kolaborasi.Interaksi dokter perawat mempengaruhi kualitas
praktek kolaborasi dan kepuasan kerja dokter umum.
Analisa:
Diperoleh F hitung (7,751) > t tabel (4,221) dengan nilai p 0,002 yang berarti proses
kolaborasi dokter-perawat berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dokter
umum.Persamaan regresi yang didapat adalah Y = 0,267 X1 + 0,078 X2 + 0,452 X3 +
0,470 X3.Nilai koefisien determinasi 0,614 hal ini menunjukkan bahwa proses kolaborasi
dokter perawat (X) mempengaruhi kepuasan kerja dokter umum (Y) sebesar 61,4%.
Faktor proses kolaborasi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dokter umum adalah
kepentingan bersana dengan nilai p=0,03. Faktor kontrol kekuasaan, lingkup praktek dan
tujuan bersama tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu komunikasi p=0,170, lingkup
praktek p=0,77, dan tujuan bersama 0.053
d) Method

Metode Penelitian:
Jenis penelitan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian adalah seluruh dokter umum RSUD Nganjuk. Pengambilan sampel dengan
teknik total sampling. Jumlah sampel 18 orang. Uji analisis menggunakan Regresi Linier
Berganda.

Sampel :
Jumlah sampel 18 orang. Uji analisis menggunakan Regresi Linier Berganda.

Sampling :

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu seluruh
dokter umum yang sudah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan
di ruang rawat inap RSUD Nganjuk ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi

Instrumen :

Instrumen penelitian ini adalah Variabel bebas / independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kolaborasi dokter-perawat (X) dengan sub variabel: komunikasi
(X1), lingkup praktek (X2), kepentingan bersama (X3), dan tujuan bersama (X4).
Sedangkan variabel terikat /dependen adalah kepuasan kerja dokter umum (Y). Sebagai
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini digunakan kuesioner
terstruktur yang terdiri dari: skala proses kolaborasi dokter-perawat yang berpengaruh
terhadap kepuasan kerja dokter umum, dan skala kepuasan kerja dokter umum.

Analisis :

Metode kuantitatif dengan desain cross sectional merupakan metode yang tepat untuk
penelitian ini. Metode ini dapat menghasilkan hasil yang objektif dan dapat
digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.

e) Result

Hasil uji validitas kuesioner praktek kolaborasi dokter-perawat dan kepuasan kerja
dokter umum menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan pada masing-masing
variabel penelitian adalah valid. Artinya, seluruh pertanyaan mampu mengukur variabel
yang ada dan tidak menimbulkan hasil yang bias sehingga kuesioner layak digunakan
dalam penelitian. Dan hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Alpha (α) dari
kelima variabel penelitian ≥ 0,6 sehingga kuesioner tersebut sudah reliabel dan dapat
digunakan sebagai instrument.

f) Discussion

hasil analisa peneliti Diperoleh F hitung (7,751) > t tabel (4,221) dengan nilai p 0,002
yang berarti proses kolaborasi dokter-perawat berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan kerja dokter umum.Persamaan regresi yang didapat adalah Y = 0,267 X1 +
0,078 X2 + 0,452 X3 + 0,470 X3.Nilai koefisien determinasi 0,614 hal ini menunjukkan
bahwa proses kolaborasi dokter perawat (X) mempengaruhi kepuasan kerja dokter
umum (Y) sebesar 61,4%. Faktor proses kolaborasi yang berpengaruh terhadap
kepuasan kerja dokter umum adalah kepentingan bersana dengan nilai p=0,03. Faktor
kontrol kekuasaan, lingkup praktek dan tujuan bersama tidak berpengaruh secara
signifikan, yaitu komunikasi p=0,170, lingkup praktek p=0,77, dan tujuan bersama
0.053

b. Jumlah Kata

Abstrack berjumlah 237 kata

Analisis abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk pelayanan prima demi kepuasan bersama, yaitu
memberikan pelayanan prima demi kepuasan pasien/ keluarga pasien. Kegiatan yang
dilakukan adalah dengan melakukan visite bersama satu minggu sekali, pembahasan
kasuskasus medis yang sulit ditangani dapat diinformasikan dalam kegiatan ini
sehingga perawat dan dokter saling memberi dan menerima masukan, saling
mengingatkan kondisi pasien yang sudah membaik dan layak untuk pulang.
F. Pendahuluan

a. Lichtenstein (1984)
Berkaitan dengan tugas pelayanan perawatan, Lichtenstein (1984) menjelaskan bahwa yang
berhubungan dengan kepuasan kerja dokter ada tiga faktor yang mempengaruhi, yaitu : tenaga
perawat yang cakap dan terampil, perawat harus mampu meyelesaikan tugas-tugas yang
didelegasikan dokter dengan baik,perawat harus mampu menyelesaikan tugas rutin klinis seperti
mengukur tekanan darah,mengukur suhu, dan lain-lain.
b. Penelitian hanya dilakukan di satu lokasi, yaitu RSUD NGANJUK. Hal ini
menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi ke seluruh rumah sakit di
Indonesia.
c. Penelitian hanya menggunakan dua variabel, yaitu kepuasan kerja dokter umum
dan kolaborasi dokter perawat. Hal ini menyebabkan hasil penelitian tidak dapat
menjelaskan secara komprehensif tentang hubungan antara kedua variabel
tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk Mengetahui skala kepuasan kerja dokter umum


2) Untuk mengetahui pengaruh kolaborasi dokter-perawat yang berpengaruh
terhadap kepuasan kerja dokter umum

G. Metodelogi

a. Kekuatan
i. Penelitian menggunakan populasi yang sedit, yaitu 18 orang dokter
ruang rawat inap RSUD NGANJUK. Hal ini menyebabkan hasil penelitian
kurang representatif.
ii. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang valid dan
reliabel. Kuesioner yang valid dan reliabel dapat menghasilkan data yang
akurat.

b. Kelemahan
i. Penelitian hanya menggunakan dua variabel, yaitu skala proses
kolaborasi dokter-perawat yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja
dokter umum dan skala kepuasan dokter umum. Hal ini menyebabkan hasil
penelitian tidak dapat menjelaskan secara komprehensif tentang hubungan
antara kedua variabel tersebut.

ii. Penelitian hanya menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross


sectional. Hal ini menyebabkan peneliti tidak dapat mengetahui secara pasti
bagaimana skala proses kolaborasi dokter-perawat yang berpengaruh
terhadap kepuasan kerja dokter umum dan skala kepuasan dokter umum
H. Hasil
Analisa :

Secara umum, penelitian ini memiliki kualitas yang baik. Namun, ada beberapa hal yang dapat
diperbaiki untuk meningkatkan kualitas penelitian tersebut, yaitu: Penelitian perlu dilakukan di
lebih dari satu lokasi untuk meningkatkan generalisasi hasil penelitian. Penelitian perlu
menggunakan lebih dari dua variabel untuk menjelaskan hubungan antara skala proses
kolaborasi dokter-perawat yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dokter umum dan skala
kepuasan dokter umum. Penelitian perlu menggunakan metode kuantitatif dengan desain
longitudinal untuk mengetahui secara pasti bagaimana skala proses kolaborasi dokter-perawat
yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dokter umum dan skala kepuasan dokter umum.
I. Pembahasan

Analisa :

a. Kekuatan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain cross
sectional. Metode ini memberikan hasil yang objektif dan dapat digeneralisasi ke populasi
yang lebih luas. Populasi penelitian yang kecil, yaitu 18 orang doket umum ruang rawat
inap RSUD NGANJUK Populasi yang besar dapat memberikan hasil yang representatif.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang valid dan reliabel. Kuesioner
yang valid dan reliabel dapat menghasilkan data yang akurat.
b. Kelemahan
Penelitian hanya dilakukan di satu lokasi, yaitu RSUD NGANJUK. Hal ini menyebabkan
hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi ke seluruh rumah sakit di Indonesia. Penelitian
hanya menggunakan dua variabel, yaitu skala proses kolaborasi dokter-perawat yang
berpengaruh terhadap kepuasan kerja dokter umum dan skala kepuasan dokter umum. Hal
ini menyebabkan hasil penelitian tidak dapat menjelaskan secara komprehensif tentang
hubungan antara kedua variabel tersebut.

J. Rekomedasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan Profesi kedokteran dan
profesi keperawatan harus bekerja bersama-sama, serasi, selaras, dan seimbang saling
menghargai dan saling membina pengertian. Daerah kerja yang tumpang tindih harus
dikerjakan bersama-sama bukan saling tarik menarik atau sebaliknya saling melempar
tanggung jawab.
K. Daftar Pustaka

1. Lichtenstein,R.1984.Measuring the Job Satisfaction of Physicians in Organized


Settings.Jornal of Medical Care : 22,56-68
2. Paryanto,TA.2006.Analisis Pengaruh Faktor Kolaborasi Perawat Terhadap Kepuasan
Kerja Dokter Spesialis di Unit Rawat Inap Paviliun Garuda Rumah Sakit Dokter Karyadi
Semarang. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
3. Eugenia,L.Siegler,MD.Fay,W,Whit ney.1996.Kolaborasi PerawatDokter .Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran.EGC

Anda mungkin juga menyukai