1. Bahwa Para Pemohon mempunyai hak konstitusional yang diberikan UUD 1945
yang mana hak-hak tersebut terlanggar atau berpotensi terlanggar dengan keberadaan
pasal 359 ayat (1&2) UU No.1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, hak- hak tersebut
ialah Hak untuk mendapatkan/ memperoleh informasi yang dijamin dalam pasal 27 F
UUD 1945 yang berbunyi
5. Bahwa pembatasan yang diatur dalam Pasal 359 ayat (2) UU Penerbangan ini tidak
sesuai dengan Undang-undang Keterbukaan Informasik Publik. Pasal 359 ayat (2)
membatasi “Informasi Rahasia” dimana tidak disebutkan sama sekali berapa lama
jangka waktu untuk pembatasan tersebut. Tidak diuraikainnya secara eksplisit jangka
waktunya maka ditakutkan akan terjadi simpang siur informasi dan kurangnya
validitas atas infoormasi tersebut. Sedangkan dalam Undang-Undang KIP, dalam
pasal Pasal 17 Juncto Pasal 20 UU KIP menyebutkan bahwa pembatasan pada:
c. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepad Pemohon Informasi
Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara;
d. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Permohon Informasi
Publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;
e. Informasi Publik yang apabila ddibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik, dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;
f. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik, dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri.
Ketentuan diatas tidak bersifat permanen, yang artinya ada jangka waktu tertentu.
6. Bahwa tujuan dari Pasal 359 ayat (2) bertujuan untuk mematuhi amanat protocol
penerbangan internasional. Protokol yang dimaksud adalah Konvensi Chicago 1944.
Namun amanat Annex 13 Konvensi Chicago 1944 untuk kerahasiaan informasi hasil
investigasi adalah hanya selama proses investigasi berlangsung. Dalam Chapter V
Article 5.12 berbunyi:
“The State conducting the investigation of an accident or incident shall not make the
following records available for purposes other than accident or incident
investigation, unless the appropriate authority for the administration of justice in that
State determines that their disclosure outweighs the adverse domestic and
international impact such action may have on that or any future investigations:
a. all statements taken from persons by the investiogation authorities in the course
oof their investigation;
b. all communications between persons having been involved in the operation of the
aircraft;
c. medical or private information regarding persons involved in the accident or
incident;
d. cocpit voice recordings and transripts from such recordings; dan
e. opinion expressed in the analysis of information, including flight recorder
information.”