Kata pengantar
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegawat daruratan psikiatri adalah tiap gangguan dalam berpikir, perasaan atau
tingkah laku yang memerlukan intervensi terapeutik/pengobatan secepatnya/segera.
Emergensi psikiatri dapat terjadi dirumah, dijalan, dikantor, di Unit Penyakit medis
umum, Unit Bedah, di RSU, atau bahkan unit emergensi sekalipun. Situasi
kedaruratan dapat berupa ancaman segera terhadap kehidupan, Kesehatan, harta dan
benda atau lingkungan; kehilangan kehidupan, gangguan Kesehatan, kerusakan harta
benda lingkungan, dan cenderung peninkatan bahaya yang tinggi dan segera terhadap
kehidupan, Kesehatan, harta benda dan lingkungan.
Pedoman penatalaksanaan kegawat daruratan psikiatrik untuk RSU kelas (1999)
Direktur jendral pelayanan medis kondisi kegawat daruratan psikiatri antara lain
gaduh gelisah dan tindak kekerasan; percobaan bunuh diri; gawat darurat akibat
gangguan penggunaan zat; delirium; sindrom neuroleptic maligna;gangguan stresss
pasca trauma;korban pemerkosaan dan kekerasan seksual; penganiayaan anak/remaja;
dan lain-lain. (Indah,2017).
Perilaku kekerasan bisa berakibat melukai atau mencederai diri sendiri atau orang
lain, bahkan akan menimbulkan kematian yang disebabkan oleh pelakunya (Videbeck
dalam Putri dkk,2018)
B. METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
penjabaran masalah masalah-masalah yang ada dan menggunakan studi keputusan
dari yang ada, baik diperpustakaan maupun internet.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini terdiri dari empat bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan
Membahas latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TinjauanTeoritis
Membahas tentang segala sesuatu yang bisa dijadikan teori atau sumber untuk
penulisan makalah dengan topik kedaruratan psikiatri mengenai : bunuh diri,
gaduh/gelisah dan penyalahgunaan NAPZA.
b) Perilaku kekerasan
c) Gaduh/Gelisah
d) Withdrawal
E. PENATALAKSANAAN KEGAWAT DARURATAN
Perawatan di kedaruratan psikiatri biasanyaberfokus pada manajemen perilaku dan
gejala. Proses pengobatan dilakukan Bersama dengan proses evaluasi (jika pemberian
terapi telah memungkinkan). Wawancara awal tidak hanya berfungsi untuk meperoleh
informasi diagnostic yang penting, tetapi juga untuk terapi. Dalam melakukan proses
evaluasi, bila fasiitas tidak memadai, dapat dilakukan perujukan pada fasilitas
Kesehatan terdekat yang memiliki fasilitas yang cukup untuk penatalaksanaannnya.
(Sadock and Kaplan,2009; Trent,2013).
Modalitas terapi yang digunakan untuk seting kedaruratan psikiatri antara lain :
1) farmakoterapi.
2) Selucition (isolasi) dan restraint (fiksasi fisik)
3) Psikoterapi. (Knox dan Holloman,2011; Riba et al., 2010; Sadock and Kaplan,
2009).
F. PENGKAJIAN FOKUS
1. Pengkajian Primer
2. Pengkajjian Sekunder
3. Riwayat Penyakit Sekarang
4. Riwayat Penyakit Duhulu
5. Riwayat Penyakit Keluarga
G. PATHWAY KEPERAWATAN
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES)
I. FOKUS INTERVENSI dan RASIONAL
Intervensi psikososial secara umum berupa bentuk psikoterapi, pelatihan social, dan
pelatihan vokasional. Penatalaksanaan ini sangat bermanfaat untuk menyediakan
dukungan, edukasi, dan panduan kepada orang-orang yang mengalami gangguan
mental beserta keluarganya. (Duckwhort K. dan Freedman J., 2012).
Pada seting kedaruratan, tujuan intervensi psikososial adalah untuk keamanan
pasien, melakukan penilaian, jika memungkinkan untuk dilakukan fasilitas terhadap
perubahan meski sedikiit namun bermakna pada kondisi dari pasien. (Allen et al.,
2002).
Berikut ini adalah penatalaksanaan intervensi psikososial pada kedaruratan
psikiatri tertentu, yaitu :
1. Agitasi
2. Bunuh Diri
3. Kekerasan Domestik
4. Perkosaan
5. Kekerasan Pada Anak (Child Abuse)
6. Kekerasan Pada Lansia (Elder Abuse)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA