ATASE PERDAGANGAN RI
BEIJING - JOHANESB
TIONGKOK
URG
INTELIJEN BISNIS
PRODUK SARANG BURUNG WALET
DI TIONGKOK
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
1. BAB I PENDAHULUAN
DITERBITKAN:
APRIL 2021
4. BAB IV KESIMPULAN 33
5. LAMPIRAN 34
5.1. DAFTAR IMPORTIR 34
5.2. DAFTAR PAMERAN 36
5.3. SUMBER INFORMASI PENTING LAINNYA 37
Penyusunan laporan Analisa Intelijen Bisnis dilakukan sebagai upaya untuk memberikan
kajian singkat yang menggambarkan kondisi dan potensi pasar komoditi di Tiongkok.
Di samping itu, Analisa Bisnis Intelijen disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai
pasar suatu komoditi, peraturan impor di Negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara
pesaing, strategi penetrasi pasar, dan informasi penting lainnya, sehingga diharapkan dapat menjadi
informasi pendukung yang efektif dalam meningkatkan keunggulan komoditi Sarang Burung Walet
Indonesia yang bersaing di pasar Tiongkok.
Analisa Bisnis Intelijen kali ini akan fokus membahas pada potensi ekspor komoditi Sarang
Burung Walet Indonesia ke Tiongkok, dengan menggunakan data yang dikeluarkan oleh Ministry of
Commerce China (MOFCOM), General Administration of China Custom (GACC) maupun otoritas
lainnya di Tiongkok sebagai acuan.
Berdasarkan hasil pengamatan tim Perwakilan Perdagangan di Tiongkok, ekspor sarang
burung walet Indonesia ke Tiongkok dapat lebih ditingkatkan seiring tercapainya kesepakatan
antara Indonesia dengan Tiongkok soal ekspor komoditas tersebut senilai 1,13 milar dollar AS, atau
setara Rp 16,3 triliun. Tercatat pada tahun 2020, impor Tiongkok sebesar USD 546,95 Juta.
Tingginya kebutuhan impor Tiongkok akan produk sarang burung walet membuka peluang
dan menunjukkan adanya potensi bagi sarang burung walet Indonesia.
Akhir kata, Atase Perdagangan Beijing berharap kiranya informasi berikut dapat bermanfaat
bagi stakeholders di tanah air dalam menentukan strategi ekspor sarang burung walet ke Tiongkok.
1.2. METODOLOGI
Analisis intelijen bisnis difokuskan pada pengembangan wawasan dan pemahaman mengenai
kinerja bisnis dan perdagangan dengan menggunakan data dan statistik untuk membaca kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan tantangan (Threats).
Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menentukan solusi untuk
masalah-masalah bisnis. Solusi yang dihasilkan adalah untuk memberikan masukan untuk
melakukan perbaikan proses, perubahan organisasi, perencanaan strategis, dan pengembangan
kebijakan.
Adapun data Penelitian primer berasal dari wawancara dengan importer di Tiongkok dan data
sekunder berasal dari General Administration of China Custom (GACC) dan China Inspection and
Quarantine (CIQ).
Bahkan pertumbuhan GDP Tiongkok pada Q1-2020 yang mengalami minus 6,8% tercatat
merupakan kontraksi (kuartal) pertama yang kembali terjadi sejak tahun 1992. Hal ini dikarenakan
pada periode tersebut merupakan fase awal virus COVID-19 yang pertama kali mewabah di Provinsi
Wuhan Tiongkok, sehingga untuk meminimalisir penularan skala besar Pemerintah Tiongkok
memberlakukan kebijakan lockdown dengan membatasi aktivitas ekonomi dan bisnis.
Jika dilihat dari komponen pengeluarannya (expenditure side) terhadap GDP Tiongkok tahun 2020,
kontribusi final consumption mengalami penurunan sebesar 0,5 point persentase. Penurunan final
Sebaliknya komponen gross capital formation (I) dan net ekspor barang dan jasa (Nx) mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 2,2 point persentase dan 0,7 point persentase. Peningkatan
investasi pada sektor industri disebabkan karena peningkatan infrastruktur dan real estate serta
investasi pada high-tech industries baik pada bidang manufaktur pharmaceutical, komputer,
platform e-commerce dan jasa informasi. Tidak hanya investasi pada industri, peningkatan investasi
juga pada sektor sosial seperti bidang pendidikan dan kesehatan. Investasi di industri kesehatan
Tiongkok cukup berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan global terhadap produk kesehatan
seperti masker, Alat Pelindung Diri, obat hingga vaksin COVID-19.
Sementara itu, berdasarkan komponen pemasukkan (income side) terhadap GDP Tiongkok tahun
2020, kontribusi industri primer, industri sekunder dan industri tersier masing-masing sebesar 7,7%;
37,8% dan 54,5%. Nilai tambah industri primer pada tahun 2020 sebesar RMB 7,78 triliun atau
meningkat sebesar 3% yang disebabkan karena peningkatan produksi sektor pertanian khususnya
peningkatan produksi output grain seperti beras, gandum, jagung, dan kedelai serta produksi
produk peternakan (daging babi, daging sapi) cukup stabil. Sementara itu, nilai tambah industri
sekunder sebesar RMB 38,43 triliun, dimana nilai tambah industri ini juga mengalami peningkatan
sebesar 2,6% sebagai hasil dari pertumbuhan yang cukup signifikan dari industri pertambangan,
manufaktur dan produk listrik, gas, air, sementara itu pertumbuhan industri manufaktur yang high-
tech (robot, green vehicles) cukup signifikan di tahun ini.
Industri tersier juga memberikan nilai tambah sebesar RMB 55,4 triliun atau meningkat sebesar
2,1% sebagai implikasi dari peningkatan nilai tambah jasa transmisi informasi, software dan
teknologi informasi yang tumbuh cukup signifikan.
Diperkirakan kebijakan fiskal dan moneter pemerintah Tiongkok untuk perekonomian tahun 2021
masih bertujuan untuk: (1) stabilisasi UMKM; (2) reformasi pasar demand untuk mengoptimalkan
sistem distributsi pendapatan, jaminan sosial, pajak dan pembayaran transfer dalam rangka untuk
meningkatkan daya beli masyaraka kelas bawah hingga menengah; (3) mengoptimalkan ekspor dan
aktivitas bisnis terkait dengan hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat dibawah Pemerintahan
Biden; dan (4) Dual Circulation Startegy untuk mengurangi ketergantungan Tiongkok terhadap pihak
eksternal terhadap pasar luar negeri yang tidak dapat diprediksi sehigga mendorong diversifikasi
pasar domestik. Dengan kebijakan fiskal dan monter yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok
dalam rangka pemulihan ekonomi dan efektivitas vaksin COVID-19, diperkirakan perekonomian
Tiongkok pada tahun 2021 akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. IMF juga telah
memprediksikan ekonomi Tiongkok akan tumbuh sebesar 8,1% tahun 2021.
Pada tahun 2020, disposible income per kapita secara nasional mencapai RMB 32,189, atau
meningkat sebesar 4,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan berdasarkan
wilayahnya, disposible income per kapita untuk rumah tangga di perkotaan sebesar RMB 43,834
sedangkan disposible income per kapita untuk rumah tangga di pedesaan sebesar RMB 17,131.
Sementara itu, pengeluaran konsumsi per kapita secara nasional mencapai RMB 21,210, atau
menurun sebesar 1,6% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat pengeluaran konsumsi per
kapita antara rumah tangga di perkotaan dan pedesaan juga mengalami perbedaan yaitu berturut -
turut sebesar RMB 27,007 dan RMB 13,713.
Jika dirinci secara spesifik, rumahtangga di Tiongkok secara nasional pengeluaran digunakan untuk
mengkonsumsi : (1) produk makanan, tembakau dan liquour sebesar RMB 6.397 (30,2%); (2)
perumahan sebesar RMB 5.215 (24,6%); (3) transportasi dan telekomunikasi sebesar RMB 2762
Jika dikaitkan dengan pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan perdagangan domestik
Tiongkok khususnya pejualan retail untuk produk konsumen. Meskipun total penjualan retail pada
tahun 2020 mencapai RMB 39,2 triliun, namun jika dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan
penurunan sebesar 3,9%. Penurunan penjualan retail pada area perkotaan sebesar RMB 33,91
triliun atau menurun sebesar 4%, sedangkan total nilai retail di area pedesaan sebesar RMB 5,29
triliun dan juga mengalami penurunan sebesar 3,2%.
Produk konsumen yang mengalami penurunan penjualan retail antara lain produk tekstil dan
apparel (-6,6%); perhiasan emas, silver (-4,7%); produk rumahtangga dan perlengkapan audio-video
(-3,8%), furniture (-7%); gedung dan bahan material (-2,8%); petroleum dan produk turunannya (-
14,5%); dan kendaraan bermotor (-1,8%). Namun, terdapat beberapa produk yang mengalami
peningkatan penjualan retal seperti produk pangan (+9,9%); produk minuman (+14%); tembakau
dan liquour (+5,4%), kosmetik (+9,5%), obat (+7,8%) dan alat telekomunikasi (+12,9%).
Inflasi atau Harga Konsumen tahunan Tiongkok tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 2,5%.
Tingkat inflasi pada Januari 2020 sebesar 1,4% dan terus menurun sebesar -1,2% pada Maret 2020
Peningkatan harga konsumen untuk produk terbesar yaitu produk pangan, tembakau dan liquour
sebesar 8,3%, kemudian harga berbagai macam barang dan jasa (4,3%); produk health care dan jasa
pengobatan/kesehatan (1,8%); dan produk pendidikan, budaya dan rekreasi (1,3%). Namun,
terdapat juga produk konsumen yang mengalami penurunan harga seperti produk pakaian sebesar -
0,2%; produk perumahan sebesar -0,4%; serta produk transportasi dan telekomunikasi sebesar -
3,5%. Sementara itu, untuk produk fasilitas rumah (produk dan jasa) tidak mengalami perubahan
harga pada tahun 2020.
Top-5 komoditas unggulan ekspor Tiongkok pada tahun 2020 antara lain: produk automatic data
processing machines and component (RMB1,46 triliun); produk tekstil dan bahan tekstil (RMB 1,07
triliun); pakaian dan aksesories pakaian (RMB 952 miliar); mobile phone (RMB 864,7 miliar); dan
integrated circuits (RMB 864,7 miliar).
Sementara itu, top-5 komoditas yang banyak diimpor oleh Tiongkok pada periode yang sama adalah
sebagai berikut: integrated circuits (RMB 2,42 triliun); minyak mentah (RMB 1,22 triliun); iron ore
and concentrate (RMB 822,9 miliar); plastics in primary form (RMB 362,8 triliun); dan kendaraan
bermotor termasuk chassis (RMB 324,2 miliar).
Untuk negara mitra dagang utama sebagai negara tujuan ekspor produk Tiongkok tahun 2020
adalah Amerika Serikat (17,4%); Uni Eropa (15,1%); ASEAN (14,8%); Hong Kong (10,5%); Jepang
(5,5%); Korea Selatan (4,3%); dan Taiwan (2,3%). Berbeda dengan negara tujuan ekspor utama,
negara mitra utama yang menjadi sumber produk yang diimpor oleh Tiongkok adalah ASEAN
(14,6%) kemudian disusul oleh Uni Eropa (12,6%); Taiwan (9,8%); Jepang (8,5%); Korea Selatan
(8,4%); dan Amerika Serikat (6,6%).
Surplus perdagangan diperkirakan akan lebih besar dinikmati oleh Tiongkok seiring dengan peluang
pada the Belt and Road Initiative dan Pengembangan Guangdoang-Hong Kong-Macao Greater Bay
Area. Namun selain dari peluang tersebut, terdapat juga ketidakpastian terhadap kinerja
perdagangan Tiongkok yang disebabkan karena tensi trade war antara Amerika Serikat-Tiongkok
yang masih berlangsung dibawah pimpinan Presiden AS Biden.
Ketidakpastiaan tersebut muncul seiring dengan statement Biden terkait tidak akan segera
membatalkan tarif tambahan terhadap produk Tiongkok seperti yang telah diterapkan semasa
pemerintahan Trump. Banyak pengamat juga yang memperkirakan Amerika Serikat dengan
presiden Biden akan berkolaborasi dengan negara sekutu seperti Uni Eropa untuk menghambat
Tiongkok dalam perdagangan global. Namun, banyak juga ahli perdagangan yang memperkirakan
tensi trade war antara Amerika Serikat dan Tiongkok akan mereda dalam jangka pendek karena
hubungan bilateral ini akan diatasi dengan lebih konvensional. Pemerintah Amerika Serikat di
bawah Biden juga tidak mungkin memberlakukan tarif tambahan terhadap produk Tiongkok.
Sebaliknya, Biden akan menjalin dan memperkuat komunikasi dan kerjasama dengan Beijing terkait
masalah iklim global dan pencegahan epidemi.
Pada tahun 2020, Indonesia menempati posisi sebagai negara ke-14 asal impor Tiongkok.
Berdasarkan data China Custom, impor Tiongkok dari Indonesia mencapai USD 37,43 Miliar atau
mengalami kenaikan 10% jika dibandingkan angka impor di tahun 2019.
Indonesia berada di posisi ke-19 sebagai negara tujuan ekspor Tiongkok, dimana nilai ekspor
Tiongkok ke Indonesia pada tahun 2020 tercatat sebesar USD 41,06 Miliar atau menurun 10%
dibandingkan ekspor tahun 2019 yang mencapai USD 45,68 Miliar.
Sehingga pada tahun 2020, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok
sebesar USD 3,63 Miliar (China Custom, 2021).
ANALISA BISNIS INTELIJEN PRODUK SARANG BURUNG WALET DI PASAR TIONGKOK 13
Adapun sepuluh komoditi teratas yang banyak diimpor Tiongkok dari Indonesia pada tahun 2020
dalam HS 2 digit adalah :
Nilai Impor
Perubahan
No Kode HS Uraian Barang (USD Miliar)
2020/2019 (%)
2019 2020
Mineral Fuels, Mineral Oils And
1 27 9.92 9.51 3.73
Products Of Their Distillation;
2 72 Iron And
Animal OrSteel
Vegetable Fats And Oils And 3.16 7.47 107.41
Their Cleavage Products; Prepared
3 15 Edible Fats; Animal Or Vegetable 3.96 3.51 95.46
Waxes
Pulp Of Wood Or Other Fibrous
4 47 2.27 2.13 41.51
Cellulosic Material; Recovered (Waste
5 26 Ores, SlagMachinery
Electrical And Ash And Equipment 3.28 2.07 -40.43
And Parts Thereof; Sound Recorders
6 85 1.32 1.40 41.56
And Reproducers, Television Recorders
Paper And Paperboard; Articles Of
7 48 0.44 1.03 -14.46
Paper Pulp, Paper Or Paperboard
8 38 Miscellaneous Chemical Products 1.19 0.99 75.35
9 74 Copper And Articles Thereof 0.62 0.97 -20.08
Footwear, Gaiters And The Like; Parts
10 64 0.81 0.97 42.65
Of Such Articles
Pada tahun 2020, terdapat beberapa produk eksor Indonesia yang mengalami peningkatan nilai
ekspor yang cukup signifikan yaitu produk iron and steel (HS 72) yang mengalami peningkatan
sebesar 107,41 % yaitu dari USD 3,16 Miliar di tahun 2019 menjadi USD 7,47 Miliar di tahun 2020.
Selanjutnya adalah animal or vegetables waxes (HS 15) yang mengalami peningkatan ekspor sebesar
95,46%.
Diantara negara anggota ASEAN, Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara eksportir di
Tiongkok setelah Vietnam, Malaysia dan Thailand.
Untuk mendorong peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok, sejumlah perjanjian telah
ditandatangani baik sebagai perjanjian baru maupun memperpanjang perjanjian yang telah
ditandatangani sebelumnya, yakni:
Protocol of Phytosanitary Requirements for the Export of Mangosteen Fruits from Indonesia
to People’s Republic of China between the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia
and the General Administration of Customs of the People’s Republic of China –
ditandatangani di Beijing tanggal 25 April 2019
Protocol of Phytosanitary Requirements for the Export of Dragon Fruit from Indonesia to
People’s Republic of China between the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia
and the General Administration of Customs of the People’s Republic of China –
ditandatangani di Beijing tanggal 25 April 2019
Cooperation Agreement between the General Administration of Customs of the People’s
Republic of China and the Ministry of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of
Indonesia on Safety Assurance in the Import and Export of Aquatic Products – ditandatangani
di Jakarta tanggal 27 November 2019
Protocol of Phytosanitary Requirements for the Export of Salacca Fruits from Indonesia to
People’s Republic of China between the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia
and the General Administration of Customs of the People’s Republic of China –
ditandatangani di Jakarta tanggal 27 November 2019
Disudut kota Shanghai, tepatnya di Qingchin Town Fengxian District, terdapat fasilitas pengolahan
sarang burung walet yang menghasilkan minuman sehat dan makanan, dan bahan baku sarang
burung waletnya berasal dari Kalimantan, Indonesia. Disamping itu banyak produk makanan dan
minuman di Tiongkok di beri bahan sarang burung walet, misalnya kopi, kerupuk, dan mooncake.
Saat ini di Tiongkok tengah ada wacana untuk mengembangkan bird nest tea dan instant noodle
yang mengandung sarang burung walet.
Untuk melakukan eksportasi sarang burung walet ke Tiongkok, produk sarang burung walet harus
memenuhi tiga syarat utama. Syarat itu adalah kepemilikian dokumen ketelusuran,
kandungan nitrit <330 ppm dan harus melalui proses pemanasan 70 derajat celcius selama 3,5 detik.
Negara asal impor utama sarang burung walet Tiongkok adalah Indonesia, dimana pada tahun 2020
Indonesia menguasai 75,61% pasar sarang burung walet Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar USD
413,58 Juta atau meningkat 88,05% jika dibandingkan tahun 2019. Malaysia berada di posisi ke-2
dengan pangsa 23,38% diikuti Brasilia dengan pangsa 0,36%.
USD Juta
No Negara Asal Impor % Δ 2020/2019 Pangsa (%) 2020
2016 2017 2018 2019 2020 Jan-Feb 2021
World 72.99 154.56 237.61 330.60 546.95 106.82 65.44 100
1 Indonesia 37.63 102.95 143.13 219.93 413.58 78.46 88.05 75.61
2 Malaysia 26.25 42.04 74.40 98.47 127.30 27.41 29.28 23.28
3 Brazil 4.38 2.69 4.80 4.32 1.96 0.56 -54.58 0.36
4 Taiwan 2.19 2.12 2.64 2.19 1.19 0.00 -45.37 0.22
5 Australia 1.05 2.90 3.02 2.01 1.09 0.07 -45.82 0.20
6 New Zealand 0.36 0.63 3.17 0.60 0.75 0.07 26.36 0.14
7 Thailand 0.05 0.41 4.08 1.42 0.52 0.21 -63.70 0.09
8 Japan 0.22 0.08 0.41 0.52 0.30 0.02 -41.14 0.06
9 United States 0.15 0.21 0.26 0.14 0.11 0.00 -18.09 0.02
10 Uruguay 0.18 0.17 0.22 0.24 0.05 0.00 -78.45 0.01
11 Hong Kong 0.23 0.03 1.30 0.66 0.04 0.00 -93.25 0.01
12 Canada 0.04 0.02 0.01 0.01 0.01 0.00 77.55 0.0025
13 Belgium 0.02 0.01 0.00 0.00 0.01 0.00 #DIV/0! 0.0019
14 China 0.00 0.19 0.00 0.06 0.01 0.00 -86.23 0.0015
15 Spain 0.01 0.02 0.03 0.00 0.01 0.01 17.20 0.0011
16 Korea, South 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0023 0.00 77.68 0.0004
17 France 0.01 0.00 0.01 0.00 0.0017 0.00 -39.45 0.0003
18 United Kingdom 0.01 0.00 0.02 0.00 0.0017 0.0003 5626.67 0.0003
19 Germany 0.00 0.00 0.01 0.01 0.0009 0.0001 -86.15 0.0002
20 Chile 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0001 0.00 #DIV/0! 0.00
21 Netherlands 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0001 0.00 87.23 0.00
22 Singapore 0.00 0.00 0.00 0.02 0.0001 0.00 -99.72 0.00
23 Mexico 0.00 0.00 0.00 0.00 0.000048 0.00 #DIV/0! 0.00
Selain jalur offline, saluran pemasaran produk sarang burung walet baik yang belum diolah maupun
yang sudah diolah juga memanfaatkan jejaring online melalui berbagai platform baik website single-
brand maupun e-commerce multi-brand seperti JD Mall, Taobao.com, dan Tmall. Penggunaan
platform e-commerce untuk penjualan produk sarang burung walet mengalami peningkatan yang
cukup signifikan terutama untuk segmen pasar generasi muda Tiongkok yang berumur antara 16-35
tahun.
Konsumen produk sarang burung walet juga tidak terbatas pada individu/rumahtangga, tapi
konsumen khususnya untuk produk yang belum diolah merupakan industri katering seperti
restauran atau hotel.
PERSYARATAN PRODUK
3.1. KETENTUAN PRODUK
Pemerintah Tiongkok menerapkan persyaratan awal untuk mengekspor produk baik consumer good
maupun produk input antara dalam bentuk bulk yaitu eksportir diwajibkan untuk mendaftarkan diri
terlebih dahulu sebelum mengekspor produknya. Produk sarang burung walet yang termasuk
produk cubilose (bird nest) menjadi salah satu produk impor, dimana eksportir produk tersebut
diwajibkan oleh General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC)
mengimplementasikan Registration of Overseas Food Manufacturing Facilities untuk mendaftar
terlebih dahulu sehingga dapat memegang izin/sertifikat ekspor ke Tiongkok.
GACC juga memiliki “List of Foods that Comply with Assessment/Review Requirements and Already
Have Trade” yang terdiri dari beberapa sub-kategori, diantaranya produk cubilose (bird nest)
termasuk sarang burung walet terdapat dalam list tersebut.
Eksportir produk sarang burung walet juga harus memenuhi standar dan persyaratan yang tertuang
dalam Food Safety Law 2015 yang bertujuan untuk memberikan tanggung jawab kepada produsen
maupun pedagang untuk menyediakan produk impor yang aman bagi konsumen Tiongkok. Selain
itu, eksportir juga harus memenuhi beberapa regulasi, seperti:
Mulai 1 Agustus 2018, GACC melakukan konsolidasi formulir pemberitahuan pabean dan
pemeriksaan formulir permohonan menjadi satu formulir pemberitahuan pabean. Deklarasi dan
pemeriksaan pabean digabungkan melalui satu sistem aplikasi. Dengan reformasi tersebut, seorang
trader harus menyiapkan satu formulir deklarasi dan satu set dokumen lampiran, dan kemudian
Eksportir dan importir produk sarang burung walet di Tiongkok juga harus mengarsipkan catatan
dan men-submit-nya pada link http://ire.customs.gov.cn/ untuk membebaskan produk yang
diimpornya dari bea cukai.
Dalam regulasi National Food Safety Standard, General Hygiene Code for Food Production (GB
14881), terdapat beberapa aturan dan standar yang harus dipenuhi oleh eksportir/importir produk
sarang burung walet yang akan masuk ke pasar Tiongkok. Misalnya, proses produksi yang meliputi
lokasi, peralatan, kualitas air, sumber bahan baku, keberterimaan bahan baku, prosedur kontrol
proses pengolahan, bahan pengemasan, kontrol food additives, dan kualifikasi tenaga kerja.
Mengingat kandungan nutrisi dan berbagai manfaat kesehatan dalam produk sarang burung walet
dapat dikatakan bahwa produk tersebut termasuk produk health food. Berdasarkan Pasal 76 dalam
Food Safety Law, produk makanan kesehatan yang terbuat dari bahan yang tidak tercantum dalam
Katalog Bahan Makanan Kesehatan yang dapat dilihat pada website SAMR (State Administration for
Market Regulation) dan yang diimpor ke Tiongkok untuk pertama kalinya harus terdaftar di Food
and Drug Administration Departement of the State Council. Jika produk impor tersebut adalah
makanan bergizi seperti suplemen vitamin atau mineral, maka catatan impor tersebut harus
diajukan ke departemen makanan dan obat. Sementara, importir produk makanan kesehatan
lainnya harus mengajukan catatan kepada otoritas administrasi makanan dan obat setempat di
masing-masing provinsi, daerah otonom, dan kota. Produk makanan kesehatan yang diimpor ke
Tiongkok harus telah disetujui untuk dijual oleh otoritas yang berwenang dari negara (atau wilayah)
pengekspor.
PROSES KARANTINA
Berdasarkan Pasal 101 dalam Food Safety Law, keamanan pangan dapat dikontrol melalui inspeksi
entry-exit untuk produk impor maupun produk ekspor di Tiongkok. Misal untuk produk sarang
burung walet yang diimpor, verifikasi sistem manajemen keamanan pangan untuk produk impor
dilakukan oleh tim inspeksi dari pihak negara importir (pemerintah Tiongkok) dan kedua belah pihak
(eksportir-importir). Persyaratan inspeksi dan karantina produk sarang burung walet harus
didiskusikan dan protokolnya disepakati serta ditandatangani.
Setelah produk sarang burung walet sampai di pelabuhan, maka petugas bea cukai akan melakukan
pemeriksaan di tempat dan karantina di pelabuhan titik pemeriksaan masuk sesuai dengan undang -
undang, peraturan dan perjanjian bilateral, serta melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap
pengemasan sarang burung walet, kepatuhan sertifikat, dan kualitas. Untuk produk sarang burung
walet impor yang perlu diuji di laboratorium, sampel akan diambil di lokasi dan dikirim ke
laboratorium untuk pengujian keselamatan dan kesehatan kerja serta barang terkait lainnya sesuai
dengan ketentuan.
Pemeriksaan sensorik produk sarang burung walet, hal yang akan diperiksa terkait apakah status
organisasi, warna, bau, jamur, pembusukan, dll, apakah faktor-faktor yang diuji tersebut normal
atau tidak, dan apakah produk tersebut telah memenuhi standar keamanan pangan nasional serta
persyaratan inspeksi dan karantina terkait. Untuk produk sarang burung walet impor yang telah
lolos pemeriksaan dan karantina akan diterbitkan “Incoming Goods Inspection and Quarantine
Certificate”. Sementara, produk yang tidak memenuhi syarat akan diberikan “Inpection and
Quarantine Processing Notice” kepada importir.
Terdapat dua cara utama untuk mempromosikan sarang burung walet di Tiongkok secara online:
Situs web dalam bahasa Mandarin. Dengan website dalam bahasa mandarin, dapat meningkatkan
popularitas merek, mempengaruhi konsumen dengan konten dan membuat image perusahaan.
Promosi Social Networking Service dan Instant Messaging.
Social Networking Service (SNS) dan Instant Messaging (IM) telah menjadi sumber penting
konsumen untuk mendapatkan informasi. Saat ini, setengah dari pengguna internet di Tiongkok
telah mendaftar di Weibo (mikro blog). Lebih dari 5000 pembuat produk makanan mendaftar akun
di Sina Weibo. Situs-situs SNS lainnya seperti Douban untuk orang Tiongkok yang terpelajar dan
Renren (Facebook Tiongkok) juga penting. Wechat merupakan sarana IM yang terpopuler sekarang,
yang telah memiliki kurang lebih 300 juta pengguna. Sistem jaringannya yang telah terbina dengan
baik dan dikombinasikan dengan komunikasi publik milik mereka sendiri, dan E-commerce platform
yang menyediakan channel baru untuk masyarakat bertujuan untuk mempromosikan produk-
produk mereka dengan penyebaran yang cepat.
Kontrak bisnis antara pembeli dan penjual perlu untuk memperhatikan beberapa hal yang utama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kontrak bisnis adalah terdapat nama
subyek hukum kontrak (nama pejabat, jabatan, perusahaan, dan alamat), bentuk hubungan hukum
yang detail (jual-beli atau sewa atau pinjam-meminjam), hak dan kewajiban masing-masing pihak
(dalam hal pembayaran, pengiriman barang, dan standar spesifikasi produk), kondisi force majeur
(keadaan memaksa), penyelesaian sengketa, penjelasan mulai dan berakhirnya kontrak, dan
ditandangani oleh pihak terlibat. Dalam melakukan kontrak bisnis dengan pengusaha Tiongkok, hal
yang paling penting diperhatikan adalah proses penyelesaian sengketa. Salah satu lembaga yang
bisa dirujuk penyelesaian sengketa di Tiongkok adalah China International Economic and
Trade Arbitration Commission (CIETAC).
KESIMPULAN
Indonesia telah mampu memposisikan sebagai negara asal impor utama sarang burung walet du
Tiongkok. Peluang untuk lebih bisa memasuki pasar sarang burung wlaet Tiongkok sangat terbuka
mengingat kebutuhan Tiongkok yang tinggi untuk sarang burung walet. Ke depan harus di pikirkan
juga untuk mengekspor derivatif atau produk yang menggunakan sarang burung walet sebagai
bahan bakunya, jadi Indonesia tidak hanya mengekspor sarang burung walet yang masih raw
material.
Tingginya kebutuhan impor Tiongkok akan produk ini yaitu diatas mencapai USD 547 Juta dengan
trend selama periode 2015-2020 sebesar 61,42%, menunjukkan peluang yang bagus bagi Indonesia
untuk lebih mampu memasuki pasar sarang burung walet Tiongkok. Peluang ini disuport juga
dengan adanya preferensi tarif dalam kerangka ASEAN-China FTA sehingga sarang burung walet asal
Indonesia tidak dikenakan tarif bea masuk atau tarif bea masuknya nol persen, sedangkan tarif
negara lain yang tidak memiliki kerjasama sebesar 20%.
13. Zhejiang Medicines & Health products Import & Export Co. Ltd.
Address: Zmc Building, 101-2 N.Zhongshan Road, Hangzhou, Zhejiang(Zip/Postal:310003)
Tel: +86-0571-28938198
Fax: +86-0571-28938191
DAFTAR PAMERAN
Daftar Perwakilan