Disusun oleh :
Audry Zetira Purba - 2206086825
Hasna Majida - 2206086756
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah statistik kami dengan judul “Dampak Pandemi COVID-19
terhadap Perubahan Harga Saham di Indonesia” dengan baik. Makalah ini berisi
penjelasan terkait dengan adanya perubahan harga saham di masa pandemi ini. Dengan
adanya makalah ini diharapkan mampu menambah bacaan dan informasi bagi mahasiswa/i
Program Pendidikan Vokasi Jurusan Administrasi Keuangan dan Perbankan Universitas
Indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih atas kritik dan sarannya dan kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Tertanda,
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
BAB II 6
LANDASAN TEORI 6
2.1 Kerangka Teoritis 6
2.2 Model Penelitian 7
2.3 Perumusan Hipotesis 7
BAB III 9
METODE PENELITIAN 9
3.1 Rancangan Penelitian 9
3.3 Definisi Operasional Variabel 9
3.4 Teknik Pengumpulan Data 10
3.5 Metode Analisis Data 10
BAB IV 12
ANALISA PEMBAHASAN 12
4.1 Statistik Deskriptif 12
4.3 Uji kualitas data yang meliputi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 13
4.4 Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas dan Multikolinearitas 14
4.5 Uji Hipotesis 15
BAB V 17
KESIMPULAN 17
BAB VI 18
REFERENSI 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
karena itu, penulis mengambil judul “Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Perubahan
Harga Saham di Indonesia”.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, di antaranya:
1. Secara Teoritis
Dapat digunakan sebagai tambahan literatur atau referensi dan sarana penambah ilmu
pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai teori yang berkaitan dengan dampak
dari pandemi COVID-19 di Indonesia terhadap return saham pada perusahaan di
Indonesia.
2. Secara Praktis
a. Bagi pembaca, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman mengenai kondisi pandemi COVID-19 dan pengaruhnya pada
pasar saham di berbagai belahan dunia.
b. Bagi investor, hasil penelitian ini sekiranya dapat memberikan informasi
terkait dampak dari pandemi COVID-19 terhadap kondisi pasar saham serta
membantu para investor untuk mengkaji kejadian atau informasi yang
4
memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi pasar saham terutama dalam
konteks pandemi COVID-19.
c. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan dan
gambaran mengenai kondisi dari sebuah pandemi atau kejadian besar yang
membutuhkan kehadiran negara dan pemerintah dalam upaya menghadapi
kejadian tersebut terutama dalam konteks pasar modal.
d. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi pembanding,
acuan ataupun sumber informasi terkait kondisi dari peristiwa serupa ataupun
penelitian lebih lanjut mengenai pandemi COVID-19.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Teori Signalling
Teori pasar efisien menjelaskan konsep keterkaitan antara harga saham dengan
informasi yang terdapat di dalam pasar. Pasar efisien akan bereaksi terhadap
informasi yang tersedia secara tepat dan akurat. Informasi di dalam pasar dapat
berupa keseluruhan informasi yang sudah terjadi, informasi saat ini serta informasi
berupa opini rasional yang beredar dan dapat menyebabkan perubahan harga saham.
Konsep dasar teori ini adalah bahwa expected return berperan sebagai fungsi dari
risiko, artinya semakin tinggi return yang diharapkan maka semakin tinggi tingkat
risiko yang muncul berdasarkan ketersediaan informasi dalam pasar. Menurut
Hartono (2017), efisiensi pada pasar dapat ditinjau dari sisi ketersediaan informasi
dan berdasarkan pengambilan keputusan.
6
3. Teori Event Study
Model penelitian adalah konstruksi kerangka konseptual atau konstruksi kerangka teoritis,
yang disajikan dalam bentuk diagram dan/atau rumus tertentu. Esensinya menyatakan
hipotesis penelitian (Sambath Ali Muhyiddin , 2011).
Peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada setiap negara dapat menjadi
salah satu informasi yang menimbulkan respon atau reaksi dari pasar. World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa virus SARS-CoV2 memperlihatkan
infektivitas (infectivity) yang lebih besar dibandingkan virus corona lain yang
menyebabkan SARS dan MERS, hal ini menyebabkan penyebaran virus ini
berlangsung dengan sangat cepat.
7
Tabel 2.3 Tingkat Infeksi COVID-19 dan Wabah Lainnya
Tingkat Infeksi
Ebola 1,5 - 2,5
MERS 0,42 - 0,92
SARS 3
Seasonal Flu 1,3
COVID-19 1,5 - 3,5
Tabel 2.3 memperlihatkan tingkat infeksi (infection rate) pada beberapa wabah yang pernah
terjadi, termasuk COVID-19. Berdasarkan tabel tersebut, COVID-19 memiliki tingkat infeksi
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wabah yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini
didukung data yang diperoleh pada 9 September 2021, total kasus COVID-19 mencapai
224.117.770. Penyebaran dan infektivitas yang terus berlangsung serta munculnya mutasi
pada virus ini menyebabkan total kasus telah mencapai 628.525.681 pada 25 Oktober 2022
(WHO, 2022). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
H2 : Terdapat perbedaan return saham suatu perusahaan pada saat sebelum dan saat
terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia.
H3 : Terdapat dampak akibat dari pandemi covid-19 terhadap return saham perusahaan di
Indonesia.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif kualitatif.
Adapun menurut Creswell (2014), studi kasus merupakan strategi penelitian untuk
menyelidiki secara cermat suatu hal dengan pengumpulan informasi lengkap menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data.
Menurut Sugiyono (2015, H.38) operasional variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini,
definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut :
1. Saham
Instrumen yang ada di pasar modal salah satunya yaitu saham. Saham memberikan
tingkat pengembalian hasil yang menarik sehingga banyak diminati para investor.
Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dari orang pribadi
maupun badan pada sebuah perusahaan. Saham berbentuk selembar kertas yang
menjelaskan kepemilikan pada perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
2. Indeks Saham
Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan
harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi
9
tertentu serta dievaluasi secara berkala. Menurut Collins (2020), berinvestasi pada
situasi pandemi covid-19 seperti ini membuat investor harus lebih berhati-hati sebab
secara global bursa saham memiliki koreksi.
3. COVID-19
Virus corona jenis baru ini berasal dari Wuhan, China. Virus ini kemudian ditularkan
antara orang-orang melalui tangan, udara, atau permukaan padat. Virus corona baru
ini juga disebut COVID-19. Dampak penyebaran virus corona (Covid-19) tidak dapat
dihitung dengan pasti. Namun, perlambatan sistem ekonomi masih terasa, terutama di
sektor industri, pariwisata, perdagangan, transportasi, dan investasi. Seiring dengan
Indonesia, peningkatan positif corona akan mempengaruhi pasar saham.
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan merupakan data sekunder. Pengumpulan data
dilakukan dengan meminta data kepada Bursa Efek Indonesia atau melalui internet idx.co.id
dan membaca buku untuk mendapatkan teori yang berkaitan dengan penelitian. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan cara melihat,
mempelajari, dan menganalisis informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia terkait
harga dan return saham milik PT. Indosat Tbk dengan closing price harian mulai tanggal
Januari 2020 sampai April 2020.
Menurut Ikriyah et al. (2017), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Untuk
menganalisis diutamakan pada uji normalitas data, apabila data berdistribusi normal maka uji
yang digunakan adalah uji parametrik Paired Sample t Test, namun apabila data tidak
berdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah uji nonparametrik Wilcoxon Signed
Ranks Test. Untuk mempermudah dalam menganalisis digunakan software SPSS (Statistical
Package for Social Science).
Tahapan Uji yang dilakukan adalah:
1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
maupun deskripsi mengenai nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai
10
minimum untuk data kuantitatif sedangkan data kualitatif menggunakan distribusi
frekuensi (Ikriyah et al., 2017).
2. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak (Seto dan Septianti, 2019). Uji normalitas yang akan digunakan
merupakan Uji Normalitas Shapiro Wilk, hal ini dilakukan karena data sampel kurang
dari 50.
3. Uji Hipotesis Menurut Novitasari et al. (2020), Paired Sample T Test digunakan jika
data berdistribusi normal. Sedangkan untuk data tidak berdistribusi normal
menggunakan uji nonparametrik Wilcoxon Signed Ranks Test.
11
BAB IV
ANALISA PEMBAHASAN
12
02 Maret 2021, yaitu dengan total sebanyak 4,338 sampel. Uji Outlier dilakukan dengan
mengeluarkan data-data menyimpang atau nilai SDRnya berada dibawah -1.96 dan diatas
1.96. Setelah dilakukan uji outlier, terdapat 187 sampel yang tidak diuji sehingga total sampel
bebas outlier menjadi sebanyak 4,151 sampel
4.3 Uji kualitas data yang meliputi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pada tabel hasil variabel minat investasi di atas, nilai r hitung untuk item pertanyaan pertama
(Y1) sebesar 0,628, untuk item pertanyaan kedua (Y2) sebesar 0,803, dan untuk item
pertanyaan ketiga (Y3) sebesar 0,819. Sedangkan untuk nilai r tabel adalah sebesar 0,197.
Artinya nilai r hitung pada semua elemen pertanyaan ukuran minat lebih besar dari nilai r
tabel (r hitung > r tabel), sehingga dapat disimpulkan bahwa elemen pertanyaan dari variabel
minat dinyatakan valid.
13
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan terhadap
unsur-unsur angket. Uji reliabilitas diolah dengan SPSS, dan dilihat nilai Cronbach's Alpha
melalui nilai tersebut. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien alpha
cronbach paling sedikit 0,60. Di bawah ini adalah hasil uji reliabilitas setiap item pernyataan
variabel survei menggunakan SPSS versi 25.
4.4 Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas dan
Multikolinearitas
Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa N=24, artinya keputusan diambil dengan melihat data
pada Shapiro-Wilk. Data dikatakan normal (simetris) dalam uji shapiro wilk jika nilai Sig.
Lebih besar dari 0,05. Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa Sig. Harga saham sebelum
pengumuman kasus COVID-19 untuk pertama kali di Indonesia (Sebelum) sebesar 0,592
sedangkan Sig. Harga saham sesudah pengumuman kasus COVID-19 untuk pertama kali di
14
Indonesia (Sesudah) sebesar 0,064. Karena nilai sig. Lebih besar dari 0,05 maka dapat
dikatakan data harga saham berdistribusi normal.
Secara teoritis, suatu set data dikatakan mempunyai sebaran normal apabila data tersebar di
sekitar garis. Gambar 1 dan Gambar 2 di atas terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis.
Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa kedua data harga saham baik sebelum maupun
sesudah pengumuman kasus COVID-19 di Indonesia untuk pertama kali berdistribusi normal.
Berdasarkan tabel 5 di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000. Tabel di atas
juga memuat informasi tentang “Mean Paired Differences” adalah sebesar 510,208. Nilai ini
menunjukkan selisih antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah pengumuman
COVID-19 pertama di Indonesia tanggal 2 Maret 2020 sebesar 510,208 dan selisih perbedaan
15
tersebut antara 344,117 sampai dengan 676,300 (95% Confidence Interval of the Difference
Lower dan Upper). Informasi dari tabel yang lain adalah diketahui t hitung sebesar 6,355 dan
nilai df (degree of freedom atau derajat kebebasan) sebesar 23 dan nilai 0,05/2 sama dengan
0,025, nilai ini akan menjadi acuan dalam mencari nilai t tabel pada distribusi nilai t tabel
yang ditemukan nilai t-tabel sebesar 2,089.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan, maka
bisa disimpulkan bahwa terdapat perbedaan harga saham PT Indosat, Tbk sebelum dan
16
sesudah diumumkannya kasus pertama COVID-19 di Indonesia dan tidak terdapat perbedaan
return saham PT Indosat, Tbk sebelum dan Sesudah diumumkannya kasus pertama COVID-
19 di Indonesia. Harga saham mengalami penurunan dikarenakan perekonomian yang tidak
menentu akibat adanya pandemic covid-19. Covid 19 pun merupakan kondisi pandemic yang
luar biasa dan belum pernah ditemukan virus ini sebelumnya terlebih belum ada vaksin,
sehingga bisa mengakibatkan reaksi berlebihan para investor yang berakibat pada harga
saham. Ketika jumlah kasus COVID-19 meningkat di suatu negara, maka hasil pasar saham
menurun. Artinya bahwa pada kondisi pandemic seperti ini akan membuat pasar menjadi
sentiment sehingga berpengaruh signifikan terhadap harga saham sehingga perbedaan harga
saham yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa-peristiwa baik peristiwa ekonomi
maupun non-ekonomi yang ditunjukkan dengan perubahan harga saham. pandemi COVID-19
baru baru ini juga membangunkan ketidak percayaan pada masyarakat (Mazumder, 2020).
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan, maka
dapat diambil beberapa simpulan, yaitu: Terdapat perbedaan Harga Saham PT. Indosat, Tbk.
sebelum dan sesudah diumumkannya kasus pertama covid-19 di Indonesia
BAB VI
REFERENSI
Al-Awadhi, A. M., K. Alsaifi, A. Al-Awadhi dan S. Alhammadi. 2020. Death and contagious
infectious diseases: Impact of the COVID-19 virus on stock market returns. Journal of
17
Behavioral and Experimental Finance 27: 100326. https:
//doi.org/10.1016/j.jbef.2020.100326
Antono, Z., A. Jaharadak, dan A. Khatibi. 2019. Analysis of factors affecting stock prices in
mining sector: Evidence from Indonesia Stock Exchange. Management Science Letters 9(10):
1701–1710.
Apergis, N. dan E. Apergis. 2020. The role of COVID-19 for Chinese stock returns: evidence
from a GARCHX model. AsiaPacific Journal of Accounting and Economics 00(00): 1–9.
https://doi.org/ 10.1080/16081625.2020.1816185
Arista, D. dan A. Astohar. 2012. Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Return
Saham. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 3(1).
Ashraf, B. N. 2020. Stock markets’ reaction to COVID-19: Cases or fatalities? Research in
International Business and Finance 54: 101249. https://doi.org/ 10.1016/j.ribaf.2020.101249
Bouslah, K., L. Kryzanowski, dan B. M’Zali. 2018. Social performance and firm risk: Impact
of the financial crisis. Journal of Business Ethics 149: 643-669. https://
doi.org/10.1007/s10551-016-3017-x
Bozhkov, S., H. Lee, U. Sivarajah, S. Despoudi, dan M. Nandy. 2018. Idiosyncratic risk and
the crosssection of stock returns: The role of meanreverting idiosyncratic volatility. Annals of
Operations Research: 1-34.
Carter, S. M. 2006. The interaction of top management group, stakeholder, and situational
factors on certain corporate reputation management activities. Journal of Management
Studies 43(5): 1145-1176.
Connelly, B. L., S. T. Certo, R. D. Ireland, dan C. R. Reutzel. 2011. Signaling theory: A
review and assessment. Journal of management 37(1): 39-67.
Ding, D., C. Guan, C. M. L. Chan, dan W. Liu. 2020. Building stock market resilience
through digital transformation: using Google trends to analyze the impact of COVID-19
pandemic. Frontiers of Business Research in China 14(1). https://doi.org/10.1186/s11782-
020-00089-z
Fama, E. 1970. Efficient capital markets: A review of theory and empirical work. The Journal
of Finance 25(2): 383-417. https://doi.org/10.2307/2325486
Fama, E. 1998. Market efficiency, long-term returns, and behavioral finance. Journal of
Financial Economics 49(3): 283-306.
Gulati, R. dan M. C. Higgins. 2003. Which ties matter when? The contingent effects of
interorganizational partnerships on IPO success. Strategic Management Journal 24(2): 127-
144.
Hasibuan, G. L., D. Dermawan, H. S. Ginting, dan I. Muda. 2020. Allocation of COVID-19
Epidemic Funding Budgets in Indonesia. International Journal of Research and Review 7(5):
75-80.
He, P., Y. Sun, Y. Zhang, dan T. Li. 2020. COVID–19’s Impact on Stock Prices Across
Different Sectors—An Event Study Based on the Chinese Stock Market. Emerging Markets
Finance and Trade 56(10): 2198–2212. https://doi. org/10.1080/1540496X.2020.1785865
Ikriyah, N., A. W. Mahsuni, dan M. C. Mawardi. 2017. Analisis Dampak Akuisisi Terhadap
Harga Saham Perusahaan Pengakuisisi PT. Pp Properti Tbk. Pada PT. Wisma Seratus
Sejahtera Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi 6(08).
18
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Revisi 2014). PT RajaGrafindo
Persada. Jakarta.
Khan, K., H. Zhao, H. Zhang, H. Yang, M. H. Shah dan A. Jahanger. 2020. The impact of
COVID-19 pandemic on stock markets: An empirical analysis of world major stock indices.
Journal of Asian Finance, Economics and Business 7(7): 463–474.
Mahammed, M. A. 2020. Analysis of Covid19 Lockdown Policy Impact By The Government
of The Country On The Economic Sector And Signing of Working Relationships (Layoffs).
International Journal of Law Reconstruction 4(1): 44–54.
Markowitz, H. 1952. Portfolio selection. The Journal of Finance 7(1): 77-91. https://
doi.org/10.2307/2975974
Novitasari, I., D. Budiadi, dan A. D. Limantara. 2020. Analisis Stock Split Terhadap Harga
Saham PT Jaya Real Property Tahun 2010-2016. CAHAYA AKTIVA 10(1): 9–18.
Nurhidayat, D. 2020. Terimbas Pandemi COVID-19, Perdagangan Bursa Terus Menurun.
https://mediaindonesia.com/ read/detail/307210-terimbas-pandemiCOVID-19-perdagangan-
bursa-terusmenurun. Nurmasari, I. 2020. Dampak COVID-19 Terhadap Perubahan Harga
Saham dan Volume Transaksi (Studi Kasus Pada PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.).
Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan Dan Investasi) 3(3): 230–236
OuYang, Z., J. Xu, J. Wei, dan Y. Liu. 2017. Information asymmetry and investor reaction to
corporate crisis: Media reputation as a stock market signal. Journal of Media Economics
30(2): 82-95. http://dx.doi.org/10.1080/08997764.20 17.1364256
Perkins, S. J. dan C. Hendry. 2005. Ordering top pay: Interpreting the signals. Journal of
Management Studies 42: 1443-1468.
Ross, S. 1977. The determination of financial structure: The incentive-signalling approach.
The Bell Journal of Economics 8(1): 23-40. https://doi.org/10.2307/ 3003485
Shehzad, K., L. Xiaoxing, dan H. Kazouz. 2020. COVID-19’s disasters are perilous than
Global Financial Crisis: A rumor or fact? Finance Research Letters 36: 101669.
https://doi.org/10.1016/j.frl. 2020.101669
Shubiri, F. dan S. Jamil. 2018.The impact of idiosyncratic risk of banking sector on oil, stock
market, and fiscal indicators of Sultanate of Oman. International Journal of Engineering
Business Management 10: 1-8. https://doi.org/10. 1177/1847979017749043
Seto, A. A. dan D. Septianti. 2019. Dampak Kenaikan Harga Tiket Pesawat Terhadap Return
dan Harga Saham pada PT. Garuda Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Global Masa Kini 10(1): 1–7.
Spence, M. 1978. Job market signaling. In Uncertainty in economics. The Quarterly Journal
of Economics 87(3): 355-374
Thomas, T. C., G. Sankararaman, dan S. Suresh. 2020. Impact of Covid-19 Announcements
On Nifty Stocks. Journal Of Critical Reviews 7(13): 471-475. Undang-Undang nomor 8
tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Wibowo, A. dan S. Darmanto. 2019. Impact of Quick Count Result of President Election on
Stock Prices and Trade Activities in the Indonesian Capital Market. Saudi Journal of
Business and Management Studies 4(6): 487–493
19