PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
Tarogong Kidul Garut Tahun 2022. Dalam proses penyusunan proposal ini tidak
lepas dari pihak-pihak lain yang telah membantu baik moril maupun materil dan
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Dr. H. Hadiat, M.A, selaku Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada Insani
Garut.
Garut.
Keperawatan.
5. Andri Nugraha, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku pembimbing utama yang telah
ii
6. H. Zahara Farhan, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku pembimbing pendamping
7. Kepada seluruh staf dosen dan karyawan STIKes Karsa Husada Garut yang
8. Orang tua dan keluarga besar tercinta yang telah sabar dan penuh kasih
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah diberikan. Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu ide,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 9
1.3 Tujuan Penelitian 9
1.3.1 Tujuan Umum 9
1.3.2 Tujuan Khusus 9
1.4 Manfaat Penelitian 10
iv
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 32
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Surat Pengantar Ijin Studi Pendahuluan dari STIkes Karsa Husada
viii
BAB I
PENDAHULUAN
negara ke-7 jumlah perokok terbesar di dunia dan menduduki posisi ke-2 di Asia
Tenggara dengan angka kematian akibat rokok sebanyak 8 juta perokok aktif dan
1,2 juta perokok pasif per tahun. Menurut Southeast Asia Tobacco Control Alliance
Tenggara sebesar 34% dari total penduduk Indonesia dan merupakan perokok aktif.
Kebiasaan merokok tidak hanya terjadi pada individu dewasa tetapi juga pada
kelompok usia remaja termasuk siswa sekolah baik SMP ataupun SMA. Hasil Riset
jumlah perokok aktif tahun 2013 pada usia 10-18 tahun sebesar 7,2%, sedangkan
pada tahun 2018 sebesar 9,1%. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan jumlah
Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional dari Badan Pusat Statistik tahun
kelompok usia < 18 tahun di Indonesia, dimana pada tahun 2020 sebesar 3,81% dan
pada tahun 2021 sebesar 3,69%. Begitupun prevalensi jumlah perokok aktif di
dimana pada tahun 2020 sebesar 15,74% sedangkan pada tahun 2021 sebesar
1
2
14,50%. Hal yang sama terjadi juga di Kabupaten Garut, dimana jumlah perokok
aktif pada kelompok tersebut mengalami penurunan tahun 2020 sebesar 15,22%
sedangkan pada tahun 2021 sebesar 14,50%. Hal ini menunjukan adanya perubahan
Konsumsi berpengaruh pada penurunan kognitif yang lebih cepat terhadap memori,
kognitif tersebut salah satunya dapat terjadi pada prestasi belajar. Terdapat
(Baharuddin, 2010).
prestasi belajar siswa dapat berdampak terhadap aspek psikologi siswa, dimana
siswa kecenderungan akan mengalami kehilangan rasa percaya diri, stres dan
antara perilaku merokok dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu
3
Keperawatan Universitas Riau. Masuknya nikotin dari rokok ke dalam sel-sel otak
dibandingkan seseorang yang tidak merokok, hal ini dapat dibuktikan dengan
prestasi akademik remaja yang merokok. Adanya penurunan fungsi otak juga akan
masalah, hal ini dapat dibuktikan dengan nilai IQ yang semakin menurun (Sari,
N.H.M, 2011).
Taragong Kidul Garut pada 164 siswa kelas VIII didapatkan data, jumlah siswa
yang merokok sebanyak 85 orang dan yang tidak merokok sebanyak 79 orang. Hasil
prestasi belajar siswa yang diperoleh dari nilai rapot menunjukan rata-rata nilai
sebesar 75,09, nilai tersebut merupakan nilai batas lulus minimal setiap mata ajar
di sekolah tersebut.
Garut.
BAB II
HIPOTESIS PENELITIAN
dilakukan secara menetap dan terbentuk melalui empat tahap yaitu: tahap
membakar sebatang rokok yang terdiri dari bahan baku kertas, tembakau,
kebiasaan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, baik itu laki-
laki atau perempuan dan ini menjadi suatu masalah kesehatan yang
6
(Bustan, 2015).
mendapatkannya.
Sehari.
1. Penyakit paru
dari paru).
dengan Hb darah.
3. Impotensi
system tubuh.
6. Mengancam kehamilan
7. Kognitif
2. Pengaruh Teman
3. Faktor Kepribadian.
4. Pengaruh Iklan
pengaruh lebih kuat dari pada pengaruh orang tua dan teman,
5. Jenis Kelamin
mandiri.
6. Faktor Lingkungan
berikut;
7. Faktor Regulatori
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, dan angka, maupun kalimat
periode atau waktu tertentu melalui pengujian dan tes yang relevan
sebagai akibat yang diperoleh dari perubahan dalam diri individu melalui
1) Kecerdasan
2) Kondisi Jasmani
3) Sikap
4) Minat
5) Bakat
6) Motivasi
dalam belajar.
1) Lingkungan Keluarga.
2) Lingkungan Sekolah.
3) Lingkungan Masyarakat.
1. Perkembangan Kognitif
2. Perkembangan Emosi
optimis.
3. Perkembangan Sosial
tua.
18
batasan keluarga.
lainnya.
negatif dari merokok, tapi masyarakat tetap melakukan tindakan merokok tanpa
dapat mempengaruhi dalam prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil
dari penilaian atau pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, dan
angka, maupun kalimat yang menceritakan prestasi yang dicapai oleh seseorang
pada suatu periode atau waktu tertentu melalui pengujian dan tes yang relevan.
1. Faktor Internal :
1) Kecerdasan
salah satu penentu keberhasilan individu dalam meraih hasil dan prestasi
2) Sikap
3) Minat
Minat erat kaitannya dengan kemauan dan perasaan senang. Di dalam hal
4) Bakat
5) Motivasi
Motivasi dalam meraih prestasi belajar sangat penting bagi individu karena
2. Faktor Eksternal :
1) Lingkungan Keluarga.
2) Lingkungan Sekolah.
3) Lingkungan Masyarakat.
Lingkungan dan teman yang baik akan dapat membantu individu dalam
diinginkan.
22
1. Faktor Internal :
a. Kecerdasan
b. Sikap
b.Kondisi jasmani
c. Minat
Dampak Merokok d. Bakat
1. Kognitif e. Motivasi Prestasi Belajar
2. Afektif 2. Faktor Eksternal
3. Psikomotor a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan masyarakat
Keterangan :
Diteliti :
Tidak diteliti :
Arah Penelitian :
Sumber : Modifikasi Lukyata (2011) dan Saputro (2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
dinamika korelasi antara hubungan perilaku merokok dengan prestasi belajar siswa
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas) yaitu
perilaku merokok sedangkan varibel dependen dari penelitian ini adalah prestasi
belajar.
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
menggunakan total sampling, hal ini dikarenakan anggota populasi kurang dari
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
didapatkan langsung melalui penyebaran dan pengisian kuesioner kepada siswa dan
ada sesuatu hal yang tidak dimengerti atraupun yang mengalami kesulitan
masing – masing responden, dan bila ada yang tidak lengkap peneliti
kembali.
pengisian check list dengan menggunakan skala Likert dengan empat alternatif
26
jawaban, skala yang digunakan pada kuesioner ini adalah skala Likert yang terdiri
dari 4 alternatif jawaban yakni Selalu (SL), Sering (S), Kadang-Kadang (KK) dan
Tidak Pernah (TP). Penilaian masing – masing item jawaban didasarkan pada
Selalu (SL) nilainya 4, Sering (S) nilainya 3, Kadang-Kadang (KK) nilainya 2 dan
Tidak Pernah (TP) nilainya 1. Sebelum dibagikan kepada responden terlebih dulu
observasi langsung oleh peneliti dari raport siswa dengan berkoordinasi dengan
yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap
item dengan skor total kuesioner tersebut. Teknik korelasi yang dipakai adalah
Rumus :
𝑛Z𝑥ᵢ𝑦ᵢ − (Z𝑥ᵢ)(Z𝑦ᵢ)
𝑥=
√[𝑛Z𝑥ᵢ2 − (Z𝑥ᵢ)2]𝑛Z𝑦ᵢ² − (Z𝑦ᵢ)²
Keterangan :
Keputusan Uji :
Pengukuran valid tidaknya suatu pertanyaan dilihat dari r hitung > r tabel yaitu
Dalam penelitian ini untuk uji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan rumus
Alpha Cronbach karena isntrumen pada variabel tersebut berbentuk angket dan
Rumus:
2𝑥𝑟₁ /₂₁ /₂
𝑟₁₁ =
(1 + r₁ /₂₁ /₂)
Keterangan:
instrument.
Keputusan Uji:
Pengukuran reliabel atau tidaknya suatu pertanyaan dilihat dari r11 > r tabel yaitu
dengan membandingkan besar nilai r11 terhadap nilai r tabel dengan kriteria
penelitian.
6. Seminar proposal.
1. Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap isi dan data
tahapan selanjutnya.
2. Coding
3. Processing
Pada tahap ini penulis memproses data dengan cara mengentry data
4. Cleaning
nilai mean atau median yang didasarkan pada hasil uji normalitas data. Setelah
P= 𝐹 x 100%
𝑁
30
Keterangan :
P = Presentase kategori
F = Frekuensi kategori
N = Jumlah responden
Melakukan ≤ median/mean
(fo − fℎ)
X² = Z
fℎ
Keterangan:
X2 = Chi 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟e
fo = frekuensi observasi
fh = frekuensi harapan
31
Bila dari hasil perhitungan statistik p value < 0,05, maka hasil
statistik p value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan antara perilaku merokok
DAFTAR PUSTAKA
Amir, H. et al. (2021) Hubungan Kebiasaan Merokok dan Faktor Stres pada Usia
Produktif terhadap Kejadian Hipertensi pada Masyarakat di Desa Dumoga
Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Ilmiah Kesehatan Karya Putra
Bangsa. 3(1), pp. 9–17. Available at: https://www.journal.stikes-
kartrasa.ac.id/index.php/jurnalkartrasa/article/view/84.
Dahlan, M. S. (2010) Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Edisi 3. Edited
by A. Suslia. Jakarta: Salemba Medika.
Michael and Ronald (1994). Review of Psychology: The Science of Mind and
Behaviour., Contemporary Psychology: A Journal of Reviews. doi:
10.1037/034611.
Sugiyono (2019) Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. 2nd edn.
Edited by Sutopo. Bandung: Alfabeta.
Yulianto, E. A. (2015) ‘Persepsi Siswa Smk Kristen (Ti) Salatiga Tentang Bahaya
Merokok Bagi Kesehatan’, E-Jurnal Physical Education, Sport(Health and
Recreation), pp. 1807–1813.
34
Yuliarti, R., Karim, D. and Sabrian, F. (2014). Hubungan perilaku merokok dengan
prestasi belajar pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan
Universitas Riau. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 1.
Badan Pusat Statistik. Survei Sosial Ekonomi Nasional KOR (SUSENAS KOR).
2021. Persentase Merokok Pada Penduduk Usia ≤ 18 Tahun, Menurut Jenis
Kelamin, 2019-2021.
https://www.bps.go.id/indicator/30/1533/1/persentase-merokok-pada-
penduduk-usia-18-tahun-menurut-jenis-kelamin.html.