Anda di halaman 1dari 14

PERANAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) UNTUK

MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER DALAM MASYARAKAT DI DESA


BONDE KEC. CAM PALAGIAN KAB. POLEWALI MANDAR

AYU SAFITRI
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar
Ayu018266@gmail.com

ABSTRAK

Ayu Safitri, 2020. “Peranan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk
Menanamkan Nilai-Nilai Karakter dalam Masyarakat di Desa Bonde Kec. Campalagian Kab.
Polewali Mandar. Skripsi ini dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Hasnawi Haris, M.Hum dan
Bapak Dr. Muh. Sudirman, S.Ag. M.Pd. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bentuk program kerja yang diseleggarakan oleh
PKBM yang ada di Desa Bonde untuk menanamkan nilai-niali karakter dalam warga
masyarakat, (2) upaya PKBM dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada wajib belajar
yang terlibat dalam PKBM , (3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat PKBM dalam
penanaman nilai-nilai karakter bagi warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber data
yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
(1) program kerja PKBM di desa Bonde dalam menanamkan nilai-nilai karakter yaitu; TBM
(Taman Baca Masyarakat), Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kesetaraan, PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini), life skill dan pemberdayaan wanita (2) upaya PKBM dalam
menanamkan nilai-nilai karakter (a) kegiatan membaca doa sebelum dan sesudah belajar, (b)
menjaga kebersihan, keindahan dan ketertiban dalam lingkup PKBM, (c) menerapkan atau
menjaga tradisi/ budaya bangsa, (d) melaksanakan program yang bermanfaat bagi seluruh
lapisan masyarakat, (3) faktor pendukung penanaman nilai-nilai karakter terdiri dari mitra
yang terdapat di setiap desa yang ada di kecamatan Campalagian dan tutor selaku orang yang
berperan mengajarkan warga masyarakat dalam memahami pelajaran sesuai dengan program
kerja yang tedapat di PKBM sedangkan faktor penghambatnya yakni kurangnya minat
masyarakat mengikuti kegiatan atau program kerja PKBM di desa Bonde dan masalah
fasilitas yang belum memadai.
PENDAHULUAN
Karakter adalah tabiat, watak, sifat- pentingnya dalam menanamkan nilai-nilai
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti karakter dalam masyarakat.
yang membedakan seseorang dari yang Membicarakan mengenai
lain. Karakter suatu bangsa sangat pendidikan Nonformal maka kita akan
dipengaruhi oleh kultur dasar bangsa membahas mengenai Pusat Kegiatan
tersebut, yang tercermin dari budaya Belajar Masyarakat (PKBM) yang
komunikasinya (bahasanya). Dari bahasa merupakan sebuah lembaga pendidikan
yang dimiliki dan digunakan oleh suatu yang lahir dari pemikiran tentang
bangsa atau suatu komunitas dapat kesadaran pentingnya kedudukan
dikenali jati diri atau karakter bangsa. 1 masyarakat dalam proses pembangunan
Penjelasan mengenai karakter pendidikan nonformal.
tersebut membuktikan bahwasanya Pusat kegiatan belajar masyarakat
Karakter itu penting adanya, dalam (PKBM) menurut Sutaryat sebagaimana
pembentukan karakter yang baik yang dikutip oleh Ishak yaitu :
diperlukan pendidikan karakter yang nilai- PKBM merupakan tempat belajar yang
nilainya harus ditanamkan dalam diri dibentuk dari, oleh dan untuk
bangsa Indonesia yang nantinya akan masyarakat, dalam rangka
menjadi jati diri bangsa. Pasal 1 UU meningkatkan pengetahuan,
Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa keterampilan, sikap, hobi dan bakat
pendidikan adalah usaha sadar dan warga masyarakat, yang bertitik tolak
terencana untuk mewujudkan suasana dari kebermaknaan dan kebermanfaatan
belajar dan proses pembelajaran agar program bagi warga belajar dengan
peserta didik secara aktif mengembangkan menggali dan memanfaatkan potensi
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sumber daya manusia dan sumber daya
spiritual keagamaan, pengendalian diri, alam yang ada di lingkungannya.4
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, PKBM diharapkan dapat memberi
serta keterampilan yang diperlukan peluang bagi masyarakat untuk belajar apa
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2 saja sesuai dengan yang mereka butuhkan
Dalam Undang-undang tersebut dan memberikan kesempatan bagi semua
diatas juga menyatakan bahwa “Jalur warga masyarakat tanpa membedakan
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, status sosial, agama, budaya dan lainnya
nonformal, dan informal yang dapat saling untuk memperoleh layanan pendidikan dan
melengkapi dan memperkaya”3. Pasal dapat mengakomodir berbagai keragaman
tersebut memperkuat ketiga elemen yang ada serta meningkatan kualitas proses
pendidikan yang pada dasarnya sama-sama layanan pendidikan pada masyarakat. 5
penting dan saling melengkapi. Sehingga PKBM sebagai salah satu mitra kerja
dalam penerapan nilai-nilai karakter yang dalam mencerdaskan kehidupan
pada umumnya kita ketahui hanyalah di masyarakat (bangsa) melalui program-
dalam lingkup pendidikan formal saja program pendidikan nonformal,
dapat terbantahkan melalui pasal tersebut. diharapkan mampu menumbuhkan
Pendidikan non formal juga sama masyarakat belajar (learning society) serta
4
Ishak Abdulhak. 2013. Penelitian Tindakan
dalam Pendidikan Nonformal. Cetakan ke-2.
1
Putu ratih. 2017. Pentingnya Pendidikan Karakter Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, hal. 58.
5
Untuk Membangun Bangsa Beradab. Isma Sri Rahayu. “ Berdayakan PKBM sebagai
2
Pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 20 tahun Lembaga Pendidikan di Desa”. 20 Oktober 2015.
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional http://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/02
3
Pasal 13 ayat (1) Undang-undang No. 20 Tahun 27174715302.mhtml.
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
mampu menanamkan pendidikan karakter umat beragama mewarnai halaman-
pula, karena pada dasarnya manusia tanpa halaman surat kabar, dan demonstrasi
didasari karakter yang baik (good anarkis telah memasuki wilayah yang
character) maka akan dapat merusak sangat mengkhawatirkan. Seolah-olah
sendi- sendi pancasila yang dianut oleh ketepurukan bangsa ini dari berbagai sisi
bangsa Indonesia serta dapat mencoreng memberi isyarat kuat untuk mengatakan
nama baik bangsa di rana Internasional. bahwa energy bangsa masih tekuras untuk
Dengan adanya PKBM diharapkan pada mengurusi persoalan-persoalan internal
akhirnya akan meningkatkan kemandirian, yang secara primordial belum
keberdayadidikan, dan inovatif dalam terselesaikan. 7
mencari invormasi baru dalam rangka Nilai-nilai yang terkandung dalam
meningkatkan taraf kehidupannya. pendidikan karakter seharusnya dapat
Melihat karakter bangsa Indonesia saat terealisasikan dan diterapkan dengan baik
ini sangat miris, maraknya KKN ( dalam masyarakat. 18 nilai karakter yang
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ), kasus harus diinternalisasikan, yaitu : religius,
kekerasan, pencurian dan kasus-kasus jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
serupa lainnya merupakan fakta bahwa kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
karakter masyarakat kian menurun atau tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
kurangnya pemahaman mengenai nilai- air, menghargai prestasi, bersahabat atau
nilai karakter dalam masyarakat itu komunikatif, cinta damai, gemar
sendiri. Di tambah dengan perkembangan membaca, peduli lingkungan, peduli sosial
teknologi yang begitu pesat saat ini, yang dan tanggung jawab. (Abdul Munir
membuat semua interaksi menjadi tidak sebagaimana dikutip oleh Aisyah) 8 dari ke
ada batasan. Seperti yang banyak 18 nilai tersebut melalui PKBM yang
diberitakan di berbagai media, banyak terdapat di desa Bonde agar terjalin
anak remaja dan anak di bawah umur yang kesinambungan dengan masyarakat
berurusan dengan permasalahan sosial, setempat dalam menerapkan serta
seperti sudah menjadi pecandu rokok, menanamkan nilai-nilai karakter bagi
narkoba, free sex, tawuran, pencurian, dan warga masyarakatnya.
tindakan kriminal lainnya, yang Pentingnya 18 nilai karakte tersebut di
menyimpang dari norma di masyarakat, perkuat dengan di buatnya PP RI No. 87
bahkan berurusan dengan hukum.6 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Menandakan krisis moral yang dihadapi Karakter. Pada pasal 3 yang menyatakan
bangsa, jika tidak di imbangi dengan bahwa “PPK dilaksanakan dengan
penanaman nilai-nilai karakter akan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam
membuat seseorang dapat disalah gunakan pendidikan karakter terutama meliputi
oleh kecanggihan tesebut, mereka tidak nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin,
dapat mencegah dampak buruk yang di bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
sogohkan oleh media sosial misalnya, atau rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
yang menjadi momok menakutkan cinta tanah air, menghargai prestasi,
selanjutnya adalah masyarakat yang komunikatif, cinta damai, gemar
akhirnya kalah saing akibat kurang atau
tidak adanya nilai-nilai karakter yang
melekat pada diri masyarakat.
Tindakan premanisme juga menjadi
fenomena yang sering menghiasi layar 7
Muhammad Yaumi.2018. pendidikan Karakter
kaca, ketidakharmonisan hubungan antara Landasan, Pilar dan Implementasi. Cetakan ke-3.
Jakarta : Pranamedia group, hal. 81.
8
Aisyah. 2018. Pendidikan Karakter Konsep dan
6
Dwi Ammelia. 2019. Pendidikan karakter bagi implementasinya. Edisi pertama. Jakarta: Kencana,
generasi masa kini. 1101. hal. 15.
membaca, peduli lingkungan, peduli dalam Soerjono peranan mencakup tiga
sosial, dan bertanggungjawab”.9 hal, yaitub sebagai berikut :
Penanaman nilai-nilai karakter a. Peranan meliputi norma-norma yang
sangatlah penting di desa Bonde sendiri dihungkan dengan posisi atau tempat
melalui PKBM yang ada selalu di seseorang dalam masyarakat.
upayakan agar tetap menjaga kebudayaan Peranan dalam arti ini merupakan
dan adat setempat, karena budaya yang rangkaian peraturan-peraturan yang
masih sangat di pegang teguh hingga membimbing seseorang dalam
PKBM sekiranya dapat membimbing kehidupan kemasyarakatan.
masyarakatnya bukan hanya menjadi b. Peranan merupakan suatu konsep
cerdas, mandiri dan bertanggung jawab tentang apa yang dapat dilakukan
tetapi juga berkarakter. oleh individu dalam masyarakat
Nilai-nilai pendidikan karakter akan sebagai organisasi.
membangun masyarakat desa Bonde c. Peranan juga dapat dikatakan
menjadi masyarakat yang berkarekter, sebagai perilaku individu yang
mampu bersaing dan dapat mengikuti penting bagi struktur sosial
perkembangan zaman. Dengan adanya masyarakat.11
PKBM di desa Bonde juga mampu Perlu pula disinggung perihal fasilitas-
mengatasi masalah-masalah yang tidak fasilitas bagi peranan individu (role-
bisa di selesaikan oleh pendidikan formal facilities). Masyarakat biasanya
yaitu mengurangi angka putus sekolah. memberikan fasilitas-fasilitas pada
individu untuk dapat menjalankan
TINJAUAN PUSTAKA peranan. Lembaga-lembaga
kemasyarakatan merupakan bagian
1. Peranan masyarakat yang banyak menyediakan
Peranan (role) merupakan aspek peluang-peluang untuk pelaksanaan
dinamis kedudukan (status). Apabila peranan. Kadang-kadang perubahan
seseorang melaksanakan hak dan struktur suatu golongan
kewajibannya sesuai dengan kemasyarakatanmenyebabkan fasilitas-
kedudukannya, dia menjalankan suatu fasilitas bertambah. Akan tetapi, juga
peranan.10 dapat mengurangi peluang-peluang
Peranan yang melekat pada diri apabila tepaksa diadakan rasionalisasi
seseorang harus dibedakan dengan sebagai akibat perubahan struktur dan
posisi dalam pergaulan organisasi.
kemasyarakatan. Posisi seseorang 2. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
dalam masyarakat (yaitu social- a. Defenisi Pusat Kegiatan Belajar
position) merupakan unsur statis yang Masyarakat
menunjukkan tempat individu pada UNESCO sebagaimana dikutip
organisasi masyarakat. Peranan lebih oleh Mustofa memberikan defenisi:
banyak menunjuk pada fungsi, PKBM adalah sebuah lembaga
penyesuaian diri, dan sebagai suatu pendidikan yang diselenggarakan di
proses. Jadi, seseorang menduduki luar sistem pendidikan formal
suatu posisi dalam masyarakat serta diarahkan untuk masyarakat
menjalankan suatu peranan. Levinson pedesaan dan perkotaan dengan
dikelola oleh masyarakat itu sendiri
serta memberi kesempatan kepada
9
PP RI No. 87 tahun 2017 tentang Penguatan mereka untuk mengembangkan
Pendidikan Karakter. berbagai model pembelajaran
10
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi suatu
pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, hal.
11
212. Ibid. p. 213
dengan tujuan mengembangkan 2) meningkatkan kualitas hidup
kemampuan dan keterampilan masyarakat baik dari segi sosial
masyarakat agar mampu maupun ekonomi;
meningkatkan kualitas hidupnya. 12 3) meningkatkan kepekaan terhadap
Umberto Sihombing masalah-masalah yang terjadi
sebagaimana dikutip oleh Mustofa, dilingkungannya sehingga
menyebutkan PKBM yaitu : mampu memecahkan
PKBM adalah sebuah model permasalahan tersebut.14
pelembagaan yang diartikan, bahwa Tujuan pemberdayaan disini
PKBM sebagai basis pendidikan dalam arti memberdayakan seluruh
masyarakat, dikelola secara potensi dan fasilitas pendidikan yang
professional oleh LSM atau ada di desa sebagai upaya
organisasi kemasyarakatan lainnya, membelajarkan masyarakat yang
sehingga masyarakat dengan mudah diarahkan untuk mendukung
dapat berhubungan dengan PKBM pengentasan kemiskinan (miskin
dan meminta informasi tentang pendidikan dan miskin ekonomi),
berbagai program pendidikan dengan prinsip pengembangan dalam
masyarakat, persyaratannya, dan rangka mewujudkan demokrasi
jadwal pelaksanaannya. bidang pendidikan.
Pelembagaan artinya menempatkan c. Program-program pendidikan
PKBM sebagai basis yang di kembangkan PKBM
penyelenggaraan program Bidang pendidikan merupakan
pendidikan masyarakat di tingkat program andalan PKBM saat ini.
operasional (desa/kelurahan). 13 Beberapa program pendidikan yang
Dari definisi- definisi tersebut di kembangkan di antaranya antara
dapat disimpulkan bahwa PKBM lain:
adalah sebuah lembaga pendidikan 1) Program keaksaraan fungsional
yang dikembangkan dan dikelola Salah satu program yang
oleh masyarakat serta dikembangkan PKBM adalah
diselenggarakan di luar sistem program keaksaraan fungsional,
pendidikan formal baik diperkotaan program ini bertujuan
maupun dipedesaan dengan tujuan membelajarkan masyarakat (warga
untuk memberikan kesempatan belajar) agar dapat memanfaatkan
belajar kepada seluruh lapisan kemampuan dasar baca, tulis, hitung
masyarakat agar mereka mampu dan kemampuan fungsionalnya
membangun dirinya secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
sehingga dapat meningkatkan 2) Pengembangan anak usia dini
kualitas hidupnya. (early childhood)
b. Tujuan dan Tugas-tugas PKBM Menurut hasil penelitian Balitbang
Ada tiga tujuan penting dalam Depdiknas , tingginya angka
rangka pendirian dan pengembangan mengulang di kelas awal (kelas I : 13
PKBM, yaitu: % dan kelas II : 8%) diduga
1) Memberdayakan masyarakat agar disebabkan oleh lemahnya
mampu mandiri (berdaya); pembinaan ana masa usia dini.
Artinya, terdapat “korelasi positif
12
Mustofa Kamil. 2011. Pendidikan Nonformal antara pendidikan prasekolah yang
Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar diperoleh dengan kesiapan ana
Mengajar (PKBM) Di Indonesia. Cetakan ke-2. memasuki sekolah”.
Bandung : Alfabeta, hal. 85
13 14
Ibid. Ibid.p.87
3) Program kesetaraan (equivalencey 6) Program PKBM di Luar Program
education) Depdiknas
Program kesetaraan merupakan Di samping program-program
program yang sangat vital dalam pendidikan nonformal ada beberapa
menjawab permasalahan kualitas PKBM yang mengembangkan
(mutu) sumber daya manusia. Sesuai program pembangunan masyarakat,
dengan fungsi dan peranannya atau program yang dikembangkan
PKBM sebagai pusat kegiatan atas permintaan funding atau
pembelajaran masyarakat memiliki pemberi donor, program-program ini
peran penting dalam biasanya lebih diarahkan pada
mengembangkan program-program peningkatan usaha/ekonomi atau
kesetaraan di tengah-tengah peningkatan (income generating)
masyarakatnya. warga belajar dan masyarakat.
Program kesetaraan melingkupi 3. Nilai –nilai Karakter dalam
program Kelompok Belajar paket A Pendidikan Karakter
setara SD/MI, Kelompok Belajar a. Pengertian pendidikan karakter
paket B setara SMP/MTs dan Pendidikan karakter adalah upaya
Kelompok Belajar paket C setara yang dilakukan dengan sengaja
SMA/MA. untuk mengembangkan karakter
4) Kelompok belajar usaha yang baik (good character)
Melalui Program kejar usaha berlandaskan kebijakan-kebijakan
diharapkan pengetahuan, inti (core virtues) yang secara
keterampilan dan sikap serta objektif baik bagi individu maupun
kemampuan warga belajar akan masyarakat(Lickona sebagaimana
semakin bertambah atau semakin dikutip dalam Saptono).15
meningkat. Terutama bagi warga Pendidikan karakter, menurut
belajar yang belum memiliki sumber Ratna Megawangi sebagaimana
mata pencaharian tetap dan dikutip dalam Dharma Kesuma
berpenghasilan rendah. “sebuah usaha untuk mendidik anak-
5) Pengembangan program magang anak agar dapat mengambil
pada PKBM keputusan dengan bijak dan
Salah satu program yang mempraktikkannya dalam kehidupan
teridentifikasi dikembangkan PKBM sehari-hari, sehingga mereka dapat
adalah program magang. Dalam memberikan kontribusi yang positif
PKBM magang dibagi dalam dua kepada lingkungannya.”16
kegiatan ada magang individual dan Dalam konteks kajian P3,
ada magang kelompok. Magang mendefinisikan pendidikan karakter
individual adalah magang yang sebagai “Pembelajaran yang
dilakukan oleh satu orang warga mengarah pada penguatan dan
belajar pada kegiatan-kegiatan pengembangan perilaku anak secara
pelatihan atau keterampilan tertentu. utuh yang didasarkan pada suatu
Sedangkan magang kelompok adalah nilai tertentu”. 17
pemagangnya lebih dari 1 orang
biasanya 2 sampai dengan 5 orang.
Jenis keterampilan yang 15
Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan
dimagangkan sangat bervariasi dan
Karakter Wawasan, Strategi, dan Langkah Praktis.
tergantung kebutuhan dan kesiapan Jakarta: Erlangga, hal. 23
warga belajar serta kesiapan PKBM 16
Dharma Kesuma. 2013. Pendidikan Karakter
dalam menyiapkan program-program Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Cetakan ke-4.
yang sesuai dengan dunia industry. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, hal. 5
17
Ibid.
b. Tujuan dan fungsi pendidikan karakter dimaksudkan untuk
karakter mengembangkan kemampuan dan
Secara prinsipiel, pendidikan membentuk watak serta peradaban
karakter bertujuan membentuk bangsa yang bermartabat dalam
bangsa yang tangguh, kompetitif, rangka mencerdaskan kehidupan
berakhlak mulia, bemoral bertoleran, bangsa.18
bergotong royong, berjiwa patriotic,
berkembang dinais, berorientasi ilmu METODE PENELITIAN
pengetahuan, dan teknologi yang
semuanya dijiwai oleh iman dan A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 1. Pendekatan Penelitian
berdasarkan Pancasila. Adapun pendekatan yang
Secara operasional, pendidikan digunakan dalam penelitian ini, yaitu
karakter bertujuan untuk pendekatan kualitatif dengan alasan
meningkatkan mutu peneliti akan langsung mengamati
penyelenggaraan dan hasil kondisi di lapangan yang berhubungan
pendidikan yang mengarah pada langsung dengan PKBM.
pencapaian pembentukkan karakter Alasan lain mengapa metode ini
atau akhlak mulia peserta didik digunakan adalah karena data yang
secara utuh terpadu dan seimbang, dikumpulkan dianggap sangat
sesuai standar kompetensi lulusan. bermanfaat dalam membantu untuk
Secara institusional pendidikan menyelesaikan atau memecahkan
karakter bertujuan untuk masalah sehari-hari.
mempertinggi mutu penyelenggaraan 2. Jenis Penelitian
dan hasil pendidikan di sekolah. Bila Jenis penelitian yang digunakan
pendidikan karakter dapat diterapkan adalah penelitian deskriptif kualitatif
secara baik dan komprehensif di dengan mengumpulkan informasi yang
sekolah, maka akan tercipta warga terperinci melalui prosedur
sekolah yang disiplin, bertanggung pengumpulan data. Penelitian deskriptif
jawab, mandiri, cerdas, mapu berusaha memberikan gambaran secara
menghargai orang lain, mencintai sistematis dan cermat fakta-fakta aktual
kebajikan, jujur, sopan, taat asas dan dan sifat-sifat populasi tetentu.19
taat menjalankan perintah agama. B. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan fungsi Pendidikan Lokasi penelitian merupakan tempat
Nasional yang tertuang dalam UU dimana dilakukannya penelitian. Dalam
No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas melakukan penelitian ini, penulis
menyatakan bahwa pendidikan memilih lokasi di Desa Bonde
nasional berfungsi mengembangkan Kecamatan Campalagian Kabupaten
kemampuan dan membentuk watak Polewali Mandar. Secara geografis luas
serta peradaban bangsa yang wilayah Desa Bonde ialah 1,30 .
bermartabat dala rangka Terletak di 3°28’28” LS -
mencerdaskan kehidupan bangsa, 119°10’16”BT. Daerah ini berjarak 33
bertujuan untuk berkembangnya km dari Ibukota Kabupaten.
potensi peserta didik agar menjadi C. Tahap-tahap Kegiatan Penelitian
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, 18
Aisyah. 2018. Pendidikan Karakter : Konsep dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, Implementasinya . Edisi pertama. Jakarta:
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Pranamedia group, hal 13-14.
19
warga negara yang demokratis serta Nurul Zuriah. 2009. Metodologi Penelitian
bertanggung jawab. Pendidikan Sosial dan Pendidikan. Cetakan ke-3. Jakarta : PT
Bumi Aksara, hal. 14.
1. Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil penelitian yang
Langkah-langkah penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka
temasuk dalam perencanaan yaitu pembahasan mengenai peran Pusat
sebagai beikut: Kegiatan Belajar Masyarakat untuk
a. Penentuan atau pemilihan Menanamkan Pendidikan Karakter dalam
masalah Masyarakat di Desa Bonde adalah :
b. Latar belakang 1. Bentuk program kerja yang
c. Perumusan masalah diseleggarakan oleh PKBM yang ada
d. Tujuan dan manfaat penelitian di Desa Bonde untuk menanamkan
e. Tinjauan pustaka dan kerangka pendidikan karakter dalam masyarakat
konsep Dalam menanamkan pendidikan
f. Perumusan metode penelitian karakter bagi masyarakat setempat,
Pada dasarnya hasil dari tahap program kerja sangat penting dalam
perencanaan ini adalah menunjang atau menentukan
rancangan penelitian yang pencapaian target maupun dalam
sistematika penulisannya menanamkan nilai-nilai karakter.
mencangkup langkah diatas, a. Program Kerja PKBM Tomadio
penulisan rancangan- dan Epsih Mandiri
rancangan penelitian harus : 1) TBM (Taman Baca Masyarakat)
1) Mencakup kegiatan yang TBM merupakan layanan
akan dilaksanakan khusus yang diberikan untuk
2) Mengikuti susunan masyarakat sekitar dalam hal
sistematika dan logis meningkatkan daya baca
3) Membatasi hal-hal yang masyarakat sekaligus menambah
tidak diperlukan wawasan masyarakat.
4) Memperkirakan hasil yang Dengan membaca sebenarnya
akan dicapai akan memperluas pengetahuan
2. Tahap Pelaksanaan juga akan menciptakan pribadi
Dalam tahap pelaksanaan ada empat yang berilmu, cakap serta kreatif
langkah yang harus dilakukan yaitu: tinggal cara menarik perhatian
a. Pengumpulan data masyarakatnya saja agar menjadi
b. Pengeloaan data gemar membaca.
c. Analisis data dan 2) Pendidikan Keaksaraan
d. Penafsiran hasil analisis Pendidikan keaksaran
Kegiatan selanjutnya adalah menjadi program kerja yang
melakukan tugas lapangan dalam dipilih PKBM di desa Bonde
rangka mengumpulkan data untuk sebab program ini bertujuan
kemudian diproses. Proses ini untuk membelajarkan masyarakat
meliputi penyuntingan dan analisis (warga belajar) agar dapat
sebagai dasar penerikan memanfaatkan kemampuan dasar
kesimpulan. baca, tulis, hitung dan
3. Tahap Penulisan Laporan kemampuan fungsionalnya dala
Penelitian kehidupan sehari-hari. Kesadaran
Penulis harus memperhatikan ini didasarkan atas pandangan
beberapa hal seperti tanda baca, bahwa terdapat hubungan antara
bentuk dan isi, serta cara keniraksaraan dengan
20
penyusunan laporan. kemiskinan. Dalam hal ini
20
HASIL PENELITIAN Mustofa kamil. 2011. Pendidikan Nonformal
Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar
Mengajar (PKBM) Di Indonesia(Sebuah
sangat diharapkan adanya dimaksud adalah anak yang
perubahan tingkah laku sekaligus berusia antara 3-6 tahun yang
menumbukan masyarakat yang merupakan individu unik dimana
mandiri serta terhindar dari ia memiliki pola pertumbuhan
kebodohan. Baik itu dari PKBM dan perkembangan dalam aspek
Tomadio maupun PKBM Epsih fisik, kognitif, sosioemosional,
Mandiri menyatakan bahwa kreativitas, bahasa dan
program kerja awal yang mereka komunikasi yang khusus yang
jalankan ialah pendidikan sesuai dengan tahapan yang
keaksaraan atau buta aksara. sedang dilalui anak tesebut. Usia
Penanaman nilai karakter dalam dini merupakan masa emas ( the
masyarakat, agar kiranya menjadi golden ages ) yang hanya aa
seseorang yang mandiri dan sekali dan tidak dapat diulang
mudah bersosialisasi dengan kembali. Pada masa ini anak
mudah dalam masyarakat juga berada pada periode sensitive
agar tidak terjadi diskriminasi yang dimana mudah menerima
maupun mengurangi kesenjangan berbagai dampak dan pelajaran
sosial serta lebih menghargai dari lingkungan sehingga
prestasi yang dimiliki orang lain. perkembangan otak mereka dapat
PKBM Epsih Mandiri yang berlangsung dengan optimal dan
lebih dulu mempelopori itu sangatlah bepengaruh tehadap
pendidikan keaksaraan di desa kehidupan seorang anak nantinya.
21
Bonde sejak tahun 2006
sedangkan PKBM Tomadio lalu Jelaslah bahwa pendidikan
kemudian 2 tahun setelahnya anak pada usia dini sangatlah
PKBM Tomadio berperan penting atau menjadi
menyelenggarakan program tonggak utama untuk
tersebut yakni pada tahun 2008. menanamkan pendidikan karakter
Mereka menjadi mitra dan disebabkan pada usia inilah yang
menjalin kerja sama dalam paling menentukan karakter yang
menyelenggarakan program nantinya akan ada pada pribadi
tersebut yang kemudian berakhir mereka masing-masing. Maka
pada tahun 2010. melalui program kerja PKBM ini
Buta aksara adalah hal yang didirikan PAUD namun tetap
ingin di hilangkan dalam dalam naungan PKBM. Ibu
masyarakat, PKBM di desa Faridah mengungkapkan bahwa
Bonde berjuang memberantas PAUD yang berada dalam
kebodohan melalui program buta naungan PKBMnya sebisa
aksara yang di fokuskan pada mungkin diperuntukkan bagi
masyarakat/wajib belajar yang anak-anak untuk menunjang
berusia lanjut. Sebab tak ada kata pendidikan bagi anak-anak
telambat bagi seseorang yang generasi bangsa dan membantu
ingin belajar. bagi masyarakat yang kurang
3) PAUD (Pendidikan Anak Usia mampu.
Dini) 4) Pendidikan Kesetaraan ( Paket A,
Anak usia dini yang menjadi B dan C)
sasaran pendidikan yang
21
Muchlisin Riadi. “Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)”. 08 Mei 2018.
Pembelajaran Dari Kominkan Jepang). Cetakan https://www.kajianpustaka.com/2018/05/pendidika
ke-dua. Bandung: Alfabeta, hal. 93. n-anak-usia-dini-paud.html
Pendidikan kesetaraaan abon sedangkan PKBM Tomadio
adalah program tahunan yang memfokuskan kepada pembuatan
diselenggarakan oleh PKBM baik tudung saji yang keduanya adalah
itu PKBM Tomadio maupun produk usaha yang nantinya akan
PKBM Epsih Mandiri yang mulai dipasarkan.
berlangsung pada tahun 2010. Pemasaran produk buatan atau
PKBM yang tedapat di desa hasil tangan wajib belajar atau
Bonde sebagai mitra saling masyarakat di PKBM yang
membantu bahkan terkadang terdapat di desa Bonde ini
pembelaarannya di lakukan pada hasilnya tetap akan di bagi
waktu dan tempat yang sama. berdasarkan kinerja
Paket A (bagi SD/MI masyarakatnya. Mengenai
sederajat), paket B (bagi pemasarannya masih dalam
SMP/MTS sederajat) dan paket C lingkup pasar Campalagian yang
(bagi SMA/ MA sederajat). Paket terletak di desa Bonde, kemudian
tesebut sangat membantu dapat pula melalui pemesanan.
masyarakat teutama untuk 2. Upaya PKBM dalam
mengatasi masalah putus sekolah Menanamkan Nilai-Nilai
di desa Bonde. Paket tesebut Pendidikan Karakter Kepada
menjadi alternatife atau jalan Wajib Belajar yang Terlibat
yang dapat di tempuh oleh dalam PKBM
masyarakat teutama yang kurang Upaya yang telah dilakukan
mampu untuk melanjutkan PKBM yang terdapat di desa
sekolahnya serta bagi masyarakat Bonde ialah dengan cara :
yang putus sekolah. Mereka di a. Kegiatan membaca doa
beri kemudahan dengan sebelum dan sesudah belajar,
mengikuti program kerja PKBM ini diperuntukkan bagi setiap
tersebut yang jadwal kegiatan yang diselenggarakan
pengajarannya bisa mereka ikuti di PKBM, terlebih bagi
tanpa menguras biaya. pendidikan anak usia dini,
Masyarakat yang ingim anak-anak yang menuntut
mendapatkan ijazah bisa melalui pendidikan di PAUD naungan
program tersebut. PKBM desa Bonde akan di
5) Life Skill dan Pemberdayaan ajarkan doa-doa dasar yang di
Wanita gunakan sehari-hari bagi umat
Mengenai program kerja life islam karena anak-anak
skill dan pemberdayaan wanita ini semuanya beragama islam. Hal
disatukan atau dipadukan menjadi ini bertujuan untuk
satu kesatuan. Program kerja ini menanamkan nilai religius,
berbeda antara PKBM Tomadio nilai ini sangat penting untuk
dan Epsih Mandiri kecuali ditanamkan dalam masyarakat
mengenai kursus make up karena apalagi bagi anak usia dini,
kursus tersebut diperlombakan jika di pandang dari ideologi
oleh pemerintah setempat. bangsa kita berada pada
Sehingga nantinya antar PKBM pancasila sila pertama
akan saling berlomba untuk menunjukkan kedukakan
mendapatkan kejuaraan pada bahwa kita tak boleh luput
kursus tata rias atau make up. Di pada Tuhan YME sang
PKBM Epsih mandiri pencipta.
menyelenggarakan program usaha
Pembiasaan juga kerap yang melekat dibibir wanita
diterapkan sebagai jalan untuk yang akan menikah. Serta
menanamkan pendidikan pemahaman dasar mengenai
karakte pada masyarakat desa aksesoris dan pakaian yang
Bonde. Seperti membiasakan dikenakan oleh sang
salam, senyum dan sapa pengantin. Pengajaran dasar
kepada siapapun hal ini untuk mengenai pentingnya aat
membangun attitude yang baik istiadat yang tetap harus
serta bersikap sopan dan dilestarikan adalah salah satu
santun dalam setiap kegiatan bentuk patriotis masyarakat
yang di selenggarakan PKBM agar budaya Indonesia
desa Bonde. nantinya tidak di klaim oleh
b. Menjaga kebersihan, negara lain. Budaya adalah
keindahan dan ketertiban salah satu ciri bangsa yang
dalam lingkup PKBM. membedakan pula bangsa
Kebersihan adalah sebagian Indonesia dengan bangsa yang
dari iman, nilai yang ingin lain. Penguatan budaya juga
ditanamkan tentunya ialah dilakukan dengan penuturan
peduli lingkungan, peduli tutor tehadap wajib belajarnya
sosial, menciptakan sikap dengan menggunakan bahasa
gotong royong, juga mencintai daerah yang santun untuk lebih
tanah air. Dengan menjaga menghargai keragaman budaya
kebersihan membuat kita lebih bangsa Indonesia.
menghargai tanah air tercinta d. Melaksanakan program yang
tempat dimana kita berpijak bermanfaat bagi seluruh
saat ini. Setiap warga negara lapisan masyarakat. Selain
mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan taraf
yang sama dalam menjamin hidup masyarakat,
kesejahteraan bangsa dan menjadikannya mandiri,
negara. berprestasi, kerja keras, gotong
c. Menerapkan atau menjaga royong, disiplin dan
tradisi/ budaya bangsa. Mandar bertanggung jawab bukan
adalah salah satu suku yang hanya untuk diri sendiri namun
ada di Indonesia, bagi bangsa dan negara.
masyarakatnya juga masih Program kerja yang telah
menjunjung tinggi adat direalisasikan oleh PKBM baik
istiadatnya yang sering kali di itu PKBM Tomadio maupun
pamerkan pada berbagai pentas PKBM Epsih Mandiri saling
seni dan pameran kebudayaan. berkerja sama dalam
Dalam hal ini PKBM menjalankan program kerjanya
menyalurkannya melalui demi memperbaiki taraf hidup
program life skill yang masyarakat sekitar. Tehindar
disandingkan dengan dari kebodohan dan
pemberdayaan wanita yakni kemiskinan yang dihadapi.
kursus make up atau tata rias PKBM menanamkan
tetapi dikhususkan dengan tata pendidikan karakter melalui
rias adat mandar. Make up program kerjanya seperti TBM
pernikahan mandar yang khas (Taman Baca Masyarakat),
seperti pakaian, aksesoris PAUD (Pendidikan Anak Usia
rambut, serta warna lipstick Dini), Pendidikan Keaksaraan,
Pendidikan Kesetaraan melalui selalu berusaha menanamkan nilai-
paket A,B dan C, life skill dan nilai karakter melalui program kerja
pemberdayaan wanita. Yang yang diselenggarakan oleh pihak
kesemuanya turut berperan PKBM seperti TBM (Taman Baca
dala penanaman nilai-nilai Masyarakat), pendidikan keaksaraan,
karakter dala masyarakat. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),
3. Faktor-Faktor Pendukung dan pendidikan kesetaraan dan life skill
Penghambat PKBM dalam Hal sekaligus pemberdayaan wanita.
Penanaman Pendidikan 2. Upaya PKBM dalam menanamkan
Karakter Bagi Masyarakat nilai-nilai karakter kepada wajib
Dalam sebuah PKBM belajar yang terlibat dalam PKBM
tentunya memiliki berbagai yaitu dengan cara; kegiatan membaca
macam Kendala maupun doa sebelum dan sesudah belajar,
sesuatu yang mendukung menjaga kebersihan, keindahan dan
keberhasilan bagi pelaksanaan ketertiban dalam lingkup PKBM,
terutama untuk penanaman menerapkan atau menjaga tradisi/
nilai-nilai karakter bagi budaya bangsa, melaksanakan
masyarakat. Berikut faktor- program yang bermanfaat bagi seluruh
faktor pendukung dan lapisan masyarakat.
penghambat PKBM dalam hal 3. Faktor-faktor pendukung dan
penanaman nilai karakter bagi penghambat PKBM dalam hal
masyarakat : penanaman pendidikan karakter bagi
a. Faktor Pendukung masyarakat antara lain; (1) faktor
Faktor pendukungnya pendukung yaitu, mitra yang terdapat
yakni mitra PKBM antar desa. di setiap desa yang ada di kecamatan
Dengan adanya mitra yang Campalagian dan kedua, yaitu tutor
tedapat di setiap desa selaku orang yang berperan
memudahkan atau mengajarkan warga masyarakat dalam
memperlancar memahami pelajaran sesuai dengan
keberlangsungan program program kerja yang tedapat di PKBM.
kerja PKBM di desa Bonde (2) faktor penghambat yaitu,
karena mereka dapat saling kurangnya minat masyarakat dan
membantu satu sama lainnya. fasilitas yang tidak memadai.
Faktor pendukung 4. Peranan PKBM sendiri untuk
selajutnya adalah tutor selaku menanamkan nilai-nilai karakter
orang yang mengajarkan wajib dalam masyarakat yakni sebagai
belajar sesuai apa yang ia penegak keadilan atau diskriminasi di
kuasai. antara masyarakat, mencerdaskan
kehidupan masyarakat di desa Bonde,
KESIMPULAN serta sebagai pemenuhan hak-hak
dalam masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dikemukakan, SARAN
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut; 1. Agar kiranya setiap lapisan
1. Bentuk program kerja yang masyarakat bukan hanya dalam
diseleggarakan oleh PKBM yang ada pendidikan formal namun nonformal
di desa Bonde untuk menanamkan serta informal turut membiasakan
nail-nilai karakter dalam masyarakat menerapkan nilai-nilai pendidikan
adalah sangat penting dimana PKBM karakter dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dalam melahirkan generasi penerus Muhammad Yaumi.2018. pendidikan
bangsa sebaiknya tidak hanya Karakter Landasan, Pilar dan
berpendidikan namun juga Implementasi. Jakarta :
berkarakter. Pranamedia group.
3. Agar kiranya pemerintah lebih
memperhatikan PKBM yang ada serta Nurul Zuriah. 2009. Metodologi
mencukupi kebutuhan atau Penelitian Sosial dan
fasilitasnya. Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Saidah. 2016 . Pengantar Pendidikan
1. Buku Telaah Pendidikan Secara
Abdul Kadir & Ahmad Fauzi. 2012. Global dan Nasional. Jakarta :
Dasar-Dasar Pendidikan. Penerbit PT Raja Grafindo
Jakarta: Pramedia Group. Persada.

Aisyah M. Ali. 2018. Pendidikan Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi


Karakter Konsep dan Suatu Pengantar. Jakarta : PT
Implementasinya. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Kencana.
Saptono. 2011. Dimensi-dimensi
Burhan Bungin. 2017. Penelitian Pendidikan Karakter
Kualitatif Komunikasi, Wawasan, Strategi, dan
Ekonomi, Kebijakan Publik, Langkah Praktis. Jakarta :
dan Ilmu Sosial Lainnya. Erlangga.
Jakarta : Kencana.
Syamsul Kurniawan. 2017.
Dharma Kesuma & Cepi Triatna. Pendidikan Karakter Konsepsi
2013. Pendidikan Karakter & Implementasinya secara
Kajian Teori dan Praktik di Terpadu di Keluarga, Sekolah,
Sekolah. Bandung : PT. Perguruan Tinggi, dan
Remaja Rosdakarya. Masyarakat. Jakarta : Ar-Ruzz
Media.
Fakultas Ilmu Sosial (Universitas
Negeri Makassar). 2015. 2. Artikel Majalah/Jurnal
Pedoman Penulisan Skripsi.
BPS Polewali Mandar.2018.
Ishak Abdulhak & Ugi Suprayogi . Kecamatan Campalagian
2013. Penelitian Tindakan dalam Angka 2018. (Artikel)
dalam Pendidikan Nonformal.
Jakarta: Penerbit PT Raja Dwi Amalia.2019. “Pendidikan
Grafindo Persada. Karakter Bagi Generasi Masa
Kini”.(Jurnal)
Mustofa Kamil. 2011. Pendidikan
Nonformal Pengembangan Putu Ratih.2017. “Pentingnya
Melalui Pusat Kegiatan Pendidikan Parakter Untuk
Belajar Mengajar (PKBM) Di Membangun Bangsa
Indonesia. Bandung : Alfabeta. Beradab”. Ganesha University
Of Education. (Jurnal)
3. Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang RI No. 87 Tahun
2017 Tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.

Undang-undang RI No. 20 Tahun


2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

4. Internet
Isma Sri Rahayu. “ Berdayakan
PKBM sebagai Lembaga
Pendidikan di Desa”. 20
Oktober 2015.
http://com.sec.android.app.sbr
owser/readinglist/0227174715
302.mhtml.

Muchlisin Riadi. “Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD) ”. 08 Mei
2018.
https://www.kajianpustaka.com/2
018/05/pendidikan-anak-usia-
dini-paud.html

Anda mungkin juga menyukai