No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit: 29 Januari 2022 Halaman :½
UPTD Elias Sayang Hala, Amd.Kep
PUSKESMAS NIP:19700505 199003 1 011 LEWOLEMA 1. Pengertian Triase adalah tindakan untuk mengelompokkan penderita berdasar pada beratnya cedera / penyakit yang diprioritaskan berdasar ada tidaknya gangguan (tingkat kegawat daruratan) pada Airway, Breathing dan Circulation ( ABC ). Tindakan triase dilakukan apabila korban/pasien lebih dari satu orang atau jumlah penolong (petugas) lebih sedikit dari pada jumlah korban/pasien atau dilakukan pada penderita tunggal untuk menentukan diagnosis. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas untuk Triase 3. Kebijakan SK UPTD Kepala Puskesmas Lewolema Nomor : 05/SK.03/PKM.LL/I/2022 tentang Triase. 4. Referensi 1. EIMED PAPDI, Kegawatdaruratan Penyakit Dalam, Buku 1 EIMED DASAR, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2011. 2. Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung Dasar Edisi 2014, BCLS Indonesia. 3. Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut Edisi 2014, ACLS Indonesia. 4. Buku Anvanced Trauma Life Support Edisi 2014, ATLS Indonesia. 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktek Klinis Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 5. Prosedur / 1. Petugas menerima pasien di ruangan tindakan. Langkah - 2. Petugas meminta keluarga untuk mendaftar ke pendaftaran jika ada keluarga langkah pasien. 3. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat untuk menentukan derajat kegawatannya di kamar Triase 4. Petugas menentukan tingkat kegawatan pasien dan prioritas pelayanan. a. MERAH adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam jiwa), harus segera dilakukan intervensi medis dalam waktu 60 detik Misalnya :Gagal jantung, Sumbatan jalan napas, penurunan kesadaran dan cedera kepala berat. b. KUNING adalah penderita yang gawat tetapi tidak darurat,misalnya : Hipertensi berat, Kejang, Sesak Napas, muntah/diare dengan dehidrasi sedang. c. HIJAU adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat seperti: Muntah/BAB cair dehidrasi ringan,batuk,pilek,luka lecet ringan. d. HITAM untuk penderita yang meninggal (Death On Arrival=DOA). 5. Petugas memberikan perawatan sesuai tingkat kegawatan. 6. Petugas melakukan pengkajian ulang bila perlu, karena status pasien dapat berubah. 6. Bagan Alir - 7. Unit terkait Ruang Tindakan 8. Rekam Histori No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan Perubahan