Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN TRIASE

: /SOP/POKJA UKP/
No. Dokumen
STANDAR BAB III/ /2022
No. Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
dr.Dita Jumarya
CIKARO
196912122002121006

PENGERTIAN Triase adalah tindakan untuk mengelompokkan penderita berdasarkan pada


beratnya cedera (penyakit yang diprioritaskan berdasarkan ada tidaknya
gangguan (tingkat kegawatandaruratan)) pada Airway
TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan triase pada pasien kegawatdaruratan yang
datang ke ruang tindakan
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Kepala UPT Yankes Kecamatan Majalaya Nomor
440/003/SK/UPT/2019 tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien di
Puskesmas Cikaro
2. Surat Keputusan Kepala UPT Yankes Kecamatan Majalaya Nomor
440/006/SK/UPT/2019 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Cikaro
REFERENSI 1. Buku Ajar BTCLS
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia HK.01.07/ MENKES/
1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
3. Pedoman panduan Triase
ALAT DAN - Emergency set
BAHAN - Hecting set
- Infus set
- Alat balut luka
- Oksigen , nebulizer, saturasi oksigen
- Bidai , Collar neck
PROSEDUR 1. Petugas pendaftaran mengantarkan pasien kegawatdaruratan langsung ke
ruang tindakan
2. Petugas pendaftaran memberi informasi kepada dokter dan perawat
3. Petugas pendaftaran mengarahkan keluarga atau wali pasien untuk
melakukan pendaftaran
4. Petugas medis melakukan CTPS/hand hygiene
5. Petugas medis menggunakan APD
6. Petugas medis melakukan pemeriksaan secara singkat dan cepat untuk
menentukan derajat kegawatan
7. Petugas menentukan tingkat kegawatan pasien dan prioritas pelayanan:
a. Pita MERAH
Merupakan prioritas pertama/tertinggi di mana kondisi korban dapat
mengancam jiwa atau mengancam fungsi vital. Penanganan dan
pemindahan bersifat SEGERA.
Contoh kasus:
 Sumbatan jalan nafas
 Luka tusuk dada
 Syok
 Perdarahan pembuluh nadi
 Luka bakar yang luas dan berat
b. Pita KUNING
Merupakan prioritas kedua, di mana kondisi korban berpotensi
mengancam jiwa atau mengancam fungsi vital bila tidak segera ditangani
dalam waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat JANGAN
TERLAMBAT.
Contoh kasus:
 Luka bakar sedang dan tidak begitu luas
 Patah tulang besar
 Trauma dada atau perut
 Luka robek yang luas
 Trauma bola mata
c. Pita HIJAU
Merupakan prioritas ketiga, di mana tidak dibutuhkan penanganan segera.
Penanganan dan pemindahannya bersifat TERAKHIR.
Contoh kasus:
 Luka memar ringan
 Luka robek ringan
 Luka bakar ringan (kecuali daerah muka dan tangan)
d. Pita HITAM
Merupakan prioritas keempat, di mana kemugkinan pasien tertolong
sudah sangat kecil atau kondisi korban sudah tidak tertolong.
Contoh kasus:
 Henti jantung kritis
 Trauma kepala kritis
 Radiasi tinggi
 Meninggal
8. Petugas melakukan informed consent kepada pasien dan atau keluarga/wali
pasien,
9. Bila pasien dan atau keluarga/wali pasien menolak dilakukan tindakan yang
diperlukan, petugas mengarahkan pasien dan atau keluarga/wali pasien
untuk menandatangani lembar refusal consent
10. Petugas melakukan penanganan sesuai kemampuan puskesmas Cikaro
11. Bila dirujuk ke rumah sakit, petugas menandai pasien dengan pita berwarna
sesuai prioritas di lengan kiri atau tempat lain yang memungkinkan
12. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
13. Petugas merapikan alat dan bahan
14. Petugas melepaskan APD
15. Petugas melakukan CTPS/hand hygiene
16. Petugas mencatat tindakan yang dilakukan ke dalam rekam medis dan buku
register
HAL YANG Diperlukan tenaga dokter dan perawat yang terlatih dalam menangani kasus
PERLU kegawatdaruratan
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Loket pendaftaran
2. Ruang tindakan
3. Ruang obat
DOKUMEN 1. Kertas karcis/resep
TERKAIT 2. Rekam medis
3. Buku register pasien
4. Lembar Informed consent/ Refusal Consent
REKAM Tanggal Mulai
No. Yang Diubah Isi Perubahan
HISTORIS Diberlakukan
PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai