Anda di halaman 1dari 3

Nama : Thalia Diva Kartika

NIM : B12.2020.04260
Kelompok : B12.2.5

TUGAS HUKUM BISNIS


1. Perbedaan PMA, PMDN, KPPA
Jawab :
PMA (Penanaman Modal Asing) : PMA adalah perusahaan yang modalnya berasal
dari investor asing dan beroperasi di Indonesia. Beberapa perbedaan PMA dengan
PMDN dan KPPA adalah:
 PMA memiliki persyaratan modal asing yang harus diinvestasikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
 PMA memiliki kewajiban melaporkan kegiatan operasional dan keuangan kepada
BKPM dan otoritas terkait.
 PMA dapat memiliki kepemilikan saham mayoritas atau kepemilikan bersama dengan
investor lokal.

PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) : PMDN adalah perusahaan yang


modalnya berasal dari investor dalam negeri (Indonesia) dan beroperasi di Indonesia.
Beberapa perbedaan PMDN dengan PMA dan KPPA adalah :
 PMDN tidak memiliki persyaratan modal asing seperti yang dimiliki oleh PMA.
 PMDN dapat dimiliki sepenuhnya oleh investor dalam negeri atau dalam bentuk
kepemilikan bersama dengan investor lainnya.
 PMDN tidak memiliki kewajiban melaporkan kegiatan operasional dan keuangan
kepada BKPM, tetapi masih harus mematuhi peraturan dan undang-undang yang
berlaku di Indonesia.

KPPA (Koperasi Penanaman Modal Asing) : KPPA adalah koperasi yang didirikan
oleh badan usaha asing untuk berinvestasi di Indonesia. Perbedaan KPPA dengan
PMA dan PMDN adalah:
 KPPA merupakan badan usaha yang didirikan dalam bentuk koperasi, sedangkan
PMA dan PMDN beroperasi sebagai perusahaan.
 KPPA didirikan oleh badan usaha asing dengan melibatkan koperasi lokal di
Indonesia.
 KPPA juga tunduk pada persyaratan dan regulasi yang ditetapkan oleh BKPM dan
otoritas lainnya.

2. Prosedur pendirian PMA, PMDN, KPPA


Jawab :
a.) Persiapan :
 identifikasi sektor atau bidang usaha yang diinginkan dan pemeriksaan
kelayakan investasi.
 Mencari mitra lokal jika diperlukan.
 Menyiapkan rencana bisnis dan studi kelayakan.
 Memperoleh persetujuan prinsip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) atau lembaga terkait.

b.) Pendirian Perusahaan :


 Memilih jenis perusahaan yang sesuai (PT PMA, Koperasi PMA, atau bentuk
perusahaan lainnya).
 Menyusun akta pendirian perusahaan yang memenuhi persyaratan hukum.
 Mendaftarkan perusahaan ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
(Ditjen AHU).
 Mendapatkan nomor induk berusaha (NIB) dari BKPM.
 Melakukan pendaftaran pajak dan asuransi sosial.
 Membuka rekening bank perusahaan.

c.) Izin dan Persyaratan Tambahan :


 Mengajukan izin-izin khusus sesuai dengan sektor atau bidang usaha yang
ditentukan, seperti izin lingkungan, izin usaha industri, atau izin perdagangan.
 Membuka rekening dana investasi di bank sesuai dengan persyaratan BKPM.
 Melakukan pelaporan ke BKPM dan otoritas terkait sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

3. Apakah BKPM itu ? Sebutkan peraturan yang mendasari dan apa saja tugasnya
Jawab :
BKPM adalah singkatan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. BKPM adalah
lembaga pemerintah di Indonesia yang bertanggung jawab atas koordinasi,
pengawasan, dan pelayanan investasi di Indonesia. Tugas utama BKPM adalah
memfasilitasi dan mempromosikan investasi baik dari dalam negeri (PMDN) maupun
dari luar negeri (PMA).

 Peraturan yang mendasari dan mengatur fungsi dan tugas BKPM antara lain:
- Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PMA): UU ini
merupakan dasar hukum utama yang mengatur penanaman modal di Indonesia. UU
PMA mengatur berbagai aspek terkait dengan investasi, termasuk izin investasi,
pemberian fasilitas, dan perlindungan hak investor.
- Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2016 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI): DNI
merupakan aturan yang mengatur batasan dan persyaratan investasi di sektor-sektor
tertentu di Indonesia. BKPM memiliki peran dalam melakukan penyusunan dan
pembaruan DNI.
- Peraturan Presiden No. 91 Tahun 2017 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal:
Peraturan ini mengatur struktur organisasi dan tugas BKPM sebagai lembaga yang
bertanggung jawab atas investasi. Termasuk di dalamnya adalah tugas BKPM dalam
memberikan pelayanan, fasilitasi, koordinasi, pengawasan, dan promosi investasi.

 Beberapa tugas BKPM antara lain:


- Pelayanan investasi: BKPM memberikan layanan kepada investor dalam hal pendirian
perusahaan, perizinan, dan investasi di Indonesia. Mereka memberikan informasi,
bimbingan, dan fasilitasi bagi investor.
- Koordinasi dan pengawasan: BKPM bertanggung jawab atas koordinasi dan
pengawasan terhadap pelaksanaan investasi di Indonesia. Mereka memastikan bahwa
investasi dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
- Promosi investasi: BKPM melakukan promosi potensi investasi di Indonesia untuk
menarik minat investor. Mereka mengadakan kegiatan promosi, partisipasi dalam
forum bisnis internasional, serta menjalin kerja sama dengan pihak terkait dalam
rangka memperkenalkan investasi di Indonesia.
- Penyusunan kebijakan: BKPM berperan dalam menyusun kebijakan dan regulasi
terkait investasi. Mereka terlibat dalam penyusunan undang-undang, peraturan,
pedoman, dan kebijakan lain yang berkaitan dengan investasi di Indonesia.

4. Sebutkan permasalahan permasalahan dalam bidang investasi.


Jawab :
a) Permasalahan perizinan
Sudah bukan rahasia umum bahwa sistem perizinan investasi di Indonesia sulit, rumit,
dan berbelit-belit. Baik itu perizinan di pemerintah pusat atau Kementerian/Lembaga
maupun perizinan di pemerintah daerah.Prosedur pengurusan izin investasi sangat
lama, sehingga memakan waktu berbulan-bulan, bahkan sampai tahunan. Tak heran,
banyak investasi yang mangkrak.

b) Permasalahan pengadaan lahan


Pengadaan lahan juga menjadi permasalahan investasi di Indonesia. Sebagai contoh
masalah pembebasan tanah, adanya permainan harga tanah, dan sebagainya.
Misalnya, investor asal Inggris ingin investasi di Papua. Sudah membeli tanah, dan
ketika akan memulai pembangunan pabrik, tanah tersebut dipermasalahkan
masyarakat karena tanah adat. Atau sulit sekali mendapatkan lahan.

c) Permasalahan regulasi atau kebijakan


Realisasi investasi dapat berjalan lancar bila adanya kepastian regulasi atau
kebijakan dari pemerintah. Sayangnya, ini yang selalu dipermasalahkan
investor. Regulasi atau kebijakan investasi di Indonesia banyak yang tumpang
tindih, atau selalu berubah-ubah, sehingga membuat ketidakpastian bagi
investor.

Anda mungkin juga menyukai