Anda di halaman 1dari 17

• Hukum Pertama Termodinamika

• Entalpi dan proses isobarik


4.4. Hukum Pertama Termodinamika
❑ Energi dari suatu materi akan muncul karena adanya perubahan materi.
o Nilai absolut energi sering dinyatakan sebagai pebedaan keadaan awal (1) dan keadaan akhir (2) dari
suatu sistem.
o Karena setiap materi memiliki energi dalam, maka setiap perubahan materi disertai dengan
perubahan energi dalam dari materi yang berubah yaitu:
∆U = U2 – U1 ......................................................................................... (10.1)
∆U adalah perubahan energi dalam (internal), merupakan besaran yang pasti, atau
merupakan fungsi keadaan.
o Secara matematika hukum pertama termodinamika dapat ditulis sebagai:
Q = ∆U + W ............................................................................................ (10.2)
di mana, Q: panas total yang diabsorbsi dan W: kerja yang dilakukan sistem.

o Dalam bentuk diferensial:


dQ = dU + dW ...................................................................................... (10.3)

o jika sistem tidak melakukan kerja (dW = 0), maka dU = dQ


o jika sistem tidak menyerap atau melepas panas (dQ = 0), maka dU = -dW (proses adiabatik)
4.4. Hukum Pertama Termodinamika
❑ Rumus hukum I Termodinamika dipakai dengan perjanjian sebagai berikut ini :
1. Usaha (W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan suatu usaha
2. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika sistem menerima suatu usaha
3. Q bernilai negatif jika sistem melepaskan kalor
4. Q bernilai positif jika sistem menerima suatu kalor

Contoh 10.1:
Q (+) W (+) Satu mol gas menyerap 400 J panas
pada volume konstan dan mengalami
SISTEM kenaikan temperatur dari 20oC menjadi
25oC. Hitung W, Q, dan ∆U!
Q (-) W (-) Jawab:
Karena volume konstan, maka W = 0.
Dari Hk I Td, maka ∆U = Q = 400 J.
4.5. Entalpi dan proses isobarik
➢ Dari hukum pertama termodinamika,
• dQ = dU + dW Entalpi adalah istilah dalam
= dU + p.dV …...................................................................... (10.4) termodinamika yang menyatakan
jumlah energi dari suatu sistem
• Faktor p.V pada persamaan (10.4) disebut tenaga potensial dari tekanan.
termodinamika.
• Integrasi d(p.V) = p.dV + V.dp atau p.dV = d(p.V) – V.dp Entalpi terdiri dari energi dalam
maka persamaan (10.4) menjadi: sistem, termasuk satu dari lima
potensial termodinamika dan fungsi
dQ = dU + d(p.V) – V.dp atau dQ = d(U + p.V) – V.dp keadaan, juga volume dan tekanannya
➢ Entalpi didefinisikan sebagai:H = U + pV ............................................. (10.5) (merupakan besaran ekstensif).
• Entalpi (kandungan panas) suatu sistem didefinisikan sebagai penjumlahan dari energi dalam (internal energy) dengan hasil
kali tekanan dan volume sistem.
• Maka hukum pertama termodinamika menjadi:
dQ = dH – V.dp ...................................................................... (10.6)
• Pada keadaan tekanan konstan, dp = 0, maka persamaan (10.6) menjadi:
(dQ)p = dH = (Cp.dT)p .............................................................. (10.7)
atau dH = dQp (proses tekanan tetap).
Cp: kapasitas panas pada tekanan konstan.
• Jadi perubahan panas (kalor) pada kondisi isobarik merupakan ukuran langsung dari perubahan entalpi sistem.
4.5. Entalpi dan proses isobarik.....lanjutan
• Dalam kimia, entalpi membahas mengenai panas yang dihasilkan
ataupun dibutuhkan dalam suatu peristiwa kimia.
• Reaksi kimia yang terjadi seperti dalam pembentukan ikatan baru
pada suatu senyawa kimia, proses tersebut dapat berlangsung secara
eksoterm dengan melepaskan sejumlah energi tertentu
• Atau sebaliknya proses pemecahan ikatan dalam suatu senyawa
berlangsung secara endotermis dengan menyerap energi tertentu.
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛
A + B C; eksotermis
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛
C A + C; endotermis
4.6. Macam-macam Entalpi
1) Entalpi Reaksi, ∆Hr
❑Entalpi reaksi ini adalah panas yang terlibat dalam perubahan
secara reaksi kimia. Jenis entalpi ini paling umum dan paling
sering digunakan.
❑Reaksi yang dimaksud dalam entalpi ini adalah reaksi secara
umum sehingga tidak terkhusus untuk jenis reaksi tertentu.
Contoh ∆Hr:
2 Al(s) + Fe2O3(s) → Al2O3(s) + 2 Fe(s) ∆Hr = -851 kJ (eksotermis)
4.6. Macam-macam Entalpi.......lanjutan
2) Entalpi Pembentukan (formation), ∆Hf
❑ Entalpi pembentukan merupakan panas yang terlibat dalam pembentukan
satu mol senyawa tertentu dari elemen-elemennya (reaktan).
❑ Pada umumnya reaksi kimia akan menghasilkan pembentukan produk
senyawa baru di mana hal ini akan mengakibatkan perubahan entalpi
pembentukan.
❑ Jenis entalpi ini ditambahkan huruf f yang merupakan singkatan dari
formation atau pembentukan.
Contoh dari entalpi pembentukan adalah reaksi pembentukan natrium
klorida dari logam natrium dan gas klorin.
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l) ∆Hf = -285 kJ (eksotermis)
Nilai ∆Hf untuk berbagai senyawa telah diketahui dalam bentuk tabel entalpi.
Entalpi ...lanjutan
❑ Secara prinsip hubungan panas dengan reaksi kimia dirumuskan sebagai
berikut:
A + C → AB
∆Hr = σ 𝐻ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 - σ 𝐻𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 , atau
∆Hr = 𝐻𝐴𝐵 + 𝐻𝐴 + 𝐻𝐵
❑ Untuk unsur bebas (tidak terikat dengan unsur lain) nilai entalpi (H) = 0
Misal, unsur C maka H C = 0, unsur O maka H O = 0. sehingga:
C + O2 → CO2 , maka ∆Hr = H. CO2 - ( H. C + H. O2 ) = H. CO2
karena ∆Hr = H. CO2 , maka ∆Hr ini sebenarnya adalah ∆Hf CO2.
4.6. Macam-macam Entalpi.......lanjutan
3) Entalpi Pengurahian (decomposisi), ∆Hd
❑Entalpi penguraian merupakan kebalikan dari pembentukan
dimana definisinya adalah panas yang terlibat dalam
penguraian satu senyawa menjadi elemen-elemennya proses
pemecahan suatu senyawa kimia.
Contoh: penguraian gas CO2 menjadi karbon dan oksigen
dimana akan menghasilkan entalpi positif yang berarti
endoterm atau membutuhkan energi tertentu untuk terjadinya
reaksi ini.
• CO2(g) → C(s) + O2(g) ∆Hd = +110,5 kJ (endotermis)
4.6. Macam-macam Entalpi.......lanjutan
4) Entalpi Pembakaran (∆Hc)
❑ Entalpi pembakaran adalah panas yang terlibat dalam reaksi kimia
dimana 1 mol senyawa tertentu bereaksi dengan oksigen atau
mengalami pembakaran.
❑ Reaksi pembakaran juga disebut dengan oksidasi karena senyawa akan
bereaksi dengan oksigen menghasilkan air dan karbondioksida jika
senyawa itu merupakan hidrokarbon.
❑ Reaksi ini akan menghasilkan panas pembakaran negatif atau eksoterm
dimana panas akan dilepaskan dari sistem ke lingkungan pada
perubahan yang terjadi.
Contoh: reaksi pembakaran gas propana.
• C3H8(g) + 5 O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(g) ∆Hc = -108 kJ (eksotermis)
4.6. Macam-macam Entalpi.......lanjutan
5) Entalpi Penetralan (netralisasi), ∆Hn
❑ Entalpi penetralan atau netralisasi merupakan perubahan panas
yang terlibat dalam reaksi penetralan satu mol senyawa asam
tertentu dengan senyawa basa lain dengan ekuivalen.
❑ Seperti yang kita ketahui bahwa reaksi antara asam dan basa yang
ekuivalen akan menghasilkan penetralan di mana sifat asam dan
basa akan saling menetralkan menghasilkan larutan yang bersifat
netral.
Contoh: reaksi penetralan HCl dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ∆Hn = -13,68 kJ (eksotermis)
4.6. Macam-macam Entalpi.......lanjutan
6) Entalpi Peleburan (∆Hfus)
❑ Entalpi peleburan merupakan nilai entalpi atau panas yang terlibat
pada perubahan fase satu mol senyawa tertentu dari padat ke cair.
❑ Dalam sifat fisiknya, setiap zat dikenal memiliki titik lebur tertentu
dimana ketika tercapai suhu titik leburnya maka zat tersebut akan
mengalami proses peleburan yakni perubahan wujud padat menjadi
cair.
❑ Proses ini umumnya memerlukan energi panas tertentu sehingga nilai
entalpinya positif atau endoterm.
Contoh:
C2H6O(s) → C2H6O(l) ∆Hfus = + 5,0 kJ (endotermis)
4.6. Macam-macam Entalpi.......lanjutan
7) Entalpi Penguapan (∆Hvap)
❑ Hampir sama seperti entalpi peleburan, entalpi penguapan juga
merupakan panas yang terlibat dalam penguapan satu mol senyawa
tertentu.
❑ Peristiwa ini sebenarnya tidak terjadi secara kimia, melainkan secara
fisika karena hanya terjadi perubahan wujud tanpa perubahan struktur
kimianya.
❑ Namun proses ini juga melibatkan sejumlah energi dan panas tertentu
sehingga memiliki nilai entalpi.
Contoh: penguapain air dalam bentuk cair menjadi bentuk uap di mana
proses ini berlangsung secara endoterm.
• H2O(l) → H2O(g) ∆Hvap = +40,7 kJ (endoterm)
4.7. Hubungan antara entalpi dan energi
❑ Untuk gas ideal, hubungan antara entalpi (H) dan energi (U dan pV) dapat diturunkan sebagai:
❑ H = U + pV.
• Simbol H menyatakan entalpi dengan satuan panas per mol
• Simbol h menyatakan entalpi dengan satuan panas per massa.
❑ Perubahan entalpi: ∆H = ∆U + ∆(pV)
• ∆(pV) = ∆n RT di mana ∆n merupakan perubahan jumlah mol reakasi.
∆n = σ𝑖 𝑛𝑖 produk - σ𝑗 𝑛𝑗 reaktan
• ∆H = ∆U + ∆n RT
Contoh 10.2: reaksi:CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g), jika ∆H reaksi pada 298 K adalah 282,85 kJ mol-1, hitung
∆U reaksi!
Jawab: ∆n = 1 mol (CO2) – 1 mol (CO) – ½ mol (O2)
= -½ mol
∆U = ∆H - ∆n RT
= (1 mol)(282,85 kJ mol-1) – (- ½ mol)(8,314 J mol-1K-1) (298 K)x 10-3
= 283,85 kJ.
Contoh 10.3:
Hitung ∆U dan ∆H jika 1 kg air diuapkan pada temperatur 100oC dan
takanan tetap pada 101,33 kPa. Spesifik volume air dan uap masing-
masing 0,001 dan 1,673 m3kg-1. Panas yang dibutuhkan pada penguapan
ini butuh panas 2.256,9 kJ.

Jawab: Dibayangkan bahwa air berada dalam silinder bertorak, sehingga


pada saat ditambahkan panas uap yang terbentuk akan menekan
piston untuk mencapai volume akhir, maka kerja yang dilakukan
terhadap piston:
W = - p ∆V = -101,33 kPa x (1,673 - 0,001) m3
= - 169,4 kPa m3 = 169,4 kN m-2 m3 = -169,4 kJ
∆U = Q + W = 2.256,9 - 169,4 = 2.087,5 kJ
Proses P tetap, ∆H = ∆U + p∆V di mana p∆V = -W
= 2.087,5 – (- 169,4)
= 2.256,9 kJ.
SEKIAN TERIMA KASIH

WASSALAMU’ALAIKUM
WAROHMATULLAHI WABAROKATUH
TUGAS MANDIRI
1. Jika diketahui: ∆Hf CO2 = - 110,5 kJ mol-1 dan ∆Hf H2O = -285 kJ.
Berapa entalpi pembentukan standar benzene jika pembakaran
benzene 1 mol menghasilkan panas 3271 kJ.
Reaksi: C6H6(l) + 7 ½ O2(g) → 6 CO2(g) + 3 H2O(l) , ∆Hr = 3271 kJ
2. Reaksi:Al(s) + 3HNO3(l) → Al(NO3)3(s) + 1,5 H2(g) jika ∆H reaksi pada
298 K terjadi perubahan energi dalam 300 kJ. Hitunglah perubahan
entalpi pada reaksi tersebut!

Anda mungkin juga menyukai