Di susun Oleh :
BOGOR
2023
1. Judul Praktikum
Pembuatan sediaan Steril salep mata
2. Tujuan.
a. Mahasiswa mampu memahami cara yang baik membuat sediaan steril terutama
Pembuatan sediaan salep mata steril.
b. Mahasiswa mampu membuat sediaan steril sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Teori singkat
Sediaan optalmik merupakan bentuk sediaan khusus yang dirancang untuk digunakan ke
permukaan luar mata (topikal), diberikan di dalam mata (intraokular) atau berdekatan
dengannya (periokular, misalnya, juxtascleral atau subtenon), atau digunakan bersama
dengan perangkat oftalmik. Sediaan optalmik mungkin memiliki beberapa tujuan
(misalnya, terapi, profilaksis, atau paliatif untuk agen yang diberikan secara topikal)
(Felton,2013). Sediaan mata (optalmik) adalah sediaan cair, semi-padat atau padat yang
steril yang ditujukan untuk pemberian pada bola mata dan / atau ke konjungtiva, atau untuk
dimasukkan ke dalam kantung konjungtiva. Wadah untuk sediaan mata harus memenuhi
persyaratan bahan yang digunakan untuk pembuatan kontainer. Beberapa kategori bentuk
sediaan mata dapat dibedakan menjadi tetes mata, lotion mata, serbuk untuk tetes mata dan
bedak untuk lotion mata, sediaan mata semi-padat dan sisipan mata (British
Pharmacopoeia,2009) Keserbagunaan bentuk sediaan sediaan mata memungkinkan klinisi
untuk memilih bentuk yang paling cocok untuk fungsi yang diinginkan. Formulasi aktif
terapeutik dapat dirancang untuk memberikan tindakan yang diperpanjang untuk
kenyamanan atau untuk mengurangi risiko pemberian berulang, meningkatkan
bioavailabilitas agen, atau meningkatkan pengiriman ke jaringan yang ditargetkan. Waktu
kontak sediaan okular dapat berkisar dari beberapa detik yang dibutuhkan untuk air mata
untuk membersihkan zat yang menjengkelkan; berjam-jam untuk gel, larutan pembentuk
gel, atau salep; hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk bentuk sediaan
intraokular atau periokular. Sediaan mungkin sangat terapeutik atau mungkin berfungsi
dalam profilaksis. Yang terakhir termasuk bedah tambahan untuk menjaga kesehatan sel-
sel rapuh, dan persiapan pasca-bedah atau pasca-trauma yang dirancang untuk mencegah
atau mengurangi kemungkinan infeksi. Persiapan mata sama dengan bentuk sediaan
parenteral dalam hal tekanan osmotik (tonisitas), preservasi, kompatibilitas jaringan,
penghindaran pirogen dalam bentuk sediaan intraokular, partikulat, dan kemasan yang
sesuai (Felton,2013). Preparat mata semi-padat adalah salep steril, krim atau gel yang
ditujukan untuk aplikasi ke konjungtiva atau ke kelopak mata. Sediaan tersebut
mengandung satu atau lebih zat aktif yang dilarutkan atau didispersikan dalam basis yang
sesuai. Sediaan memiliki penampilan yang homogen. Persiapan mata semi-padat sesuai
dengan persyaratan monografi Setengah padat persiapan untuk aplikasi kulit. Dasarnya
tidak menyebabkan iritasi pada konjungtiva (British Pharmacopoeia,2009). Eritromisin
adalah antibakteri makrolida dengan spektrum aktivitas yang luas, yang telah digunakan
dalam pengobatan berbagai infeksi yang disebabkan oleh organisme yang rentan.
Penggunaannya termasuk pengobatan enteritis campylobacter parah, chancroid, difteri,
penyakit legiuner dan infeksi Legionella lainnya, konjungtivitis neonatal, pertusis, infeksi
saluran pernafasan termasuk bronkitis, pneumonia (mikoplasma dan pneumonia atipikal
lainnya serta streptokokus), dan sinusitis. , dan demam parit, dan, dikombinasikan dengan
neomisin, untuk profilaksis infeksi bedah pada pasien yang menjalani operasi usus
(Sweetman,2009). Pada sediaan obat salep mata Eritromisin. Metode pembuatan
digunakan secara fusi karena bahan aktif dan eksipien lainnya tahan terhadap pemanasan.
Pada proses pembuatannya digunakan teknik aseptik untuk menekan angka bioburden agar
sediaan diusahakan bersifat steril).
4. Preformulasi
Parafin Stabil
Padatan putih • Larut dalam kloroform dan eter
Solid pemanasan
0,55
1 Eritromisin 0,55% = 𝑥 11 𝑔𝑟 = 𝟎, 𝟎𝟔𝟎𝟓 𝒈𝒓
100
0,1
2 Metilparaben 0,1% = 𝑥 11 𝑔𝑟 = 𝟎, 𝟎𝟏𝟏 𝒈𝒓
100
2
5 Propilen glikol 2% = 𝑥 11 𝑔𝑟 = 𝟎, 𝟐𝟐 𝒈𝒓
100
2
6 Gliserin 2% = 𝑥 11 𝑔𝑟 = 𝟎, 𝟐𝟐 𝒈𝒓
100
2
7 Parafin solid 2% = 𝑥 11 𝑔𝑟 + 10% = 𝟎, 𝟐𝟒𝟐 𝒈𝒓
100
7. Penimbangan
Sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan dengan cara yang sesuai.
Timbang basis sejumlah yang diperlukan. Kemudian ambil sedikit basis (untuk
melapisi mortir) dan gerus. BHT di masukan kedalam mortar lalu
ditambahkansedikit basis, gerus ad homogen lalu disisihkan. Begitu pula pada
bahan yang lainnya dilakukan hal yang sama.
Kemudian masukan hasil sisihan setiap bahan dan gerus homogen. Masukkan
sisa basis ke dalam mortir dan gerus homogen. Salep ditimbang diatas
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan obat salep mata Eritromisin 0,5%.
Eritromisin merupakan anti bakteri yang memiliki aksi yang luas. Eritromisin memiliki
sifat bakteriostatik terhadap banyak gram positif dan beberapa bakteri gram negatif serta
organisme lain. Eritromisin dan makrolida lain berikatan secara reversibel dengan sub unit
50s dari ribosom menghasilkan penyumbatan dari transpeptidase atau reaksi translokasi,
penghambatan sintesis protein dan menghambat pertumbuhan sel. Eritromisin bisa
digunakan untuk pengobatan conjungtivitis dan trachoma pada mata sehingga sediaan
dibuat dengan rute optalmik dan sediaan dibuat steril (Sweetman,2009).
Sediaan dibuat salep dan berbentuk semi solid sehingga pada formulasi
ditambahkan basis. Basis harus tidak menyebabkan iritasi pada konjungtiva (Bouwman
dkk, 2009). Basis yang digunakan yaitu parafin cair, vaselin flavum dan cera alba.
Eritromisin sukar larut dalam air (Kemenkes RI,2014). Pada pembuatannya sebelum
dilakukan penimbangan, dilakukan pengayakan terlebih dahulu dengan ayakan mesh
nomor 100 dan ditambahkan lavigating agent berupa parafin cair. Eritromisin
terdekomposisi pada suhu 22°C– 375°C sehingga pada pembuatannya dipih metode fusi.
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep mata
harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan
dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas.Bila bahan tertentu
yang digunakan dalam salep mata tidak dapat disterilkan dengan cara biasa, maka dapat
digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas dengan pembuatan aseptik. Salep
mata mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan
atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka
pada waktu aplikasi penggunaan, kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau
formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik (Agoes,2009)..
Bahan tambahan yang digunakan kedalam dasar salep mata berbentuklarutan atau
serbuk halus. Salep mata harus bebas dari partikel kasar dan harus memenuhi syarat
kebocoran dan partikel logam pada uji salep mata. Wadah untuk salep mata harus dalam
keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan serta harus tertutup rapat dan disegel
untuk menjamin sterilitas pada penggunaan pertamaobat. Dasar salep mata yang dipilih
tidak boleh mengiritasi mata memungkinkan difusi obat dalam cairan mata dan tetap
mempertahankan aktivitas obat dalam jangka waktu tertentu pada penyimpanan yang
tepat (Agoes,2009).
11. Kesimpulan
Ansel,H.C and Allen,L.V. 2005.Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System
. Edisi 10. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer
business.
Sweetman, S.C. (2009). Martindale 36 The Complete Drug Reference. London: The
Pharmaceutical Press. United States Pharmacopeia Convention. (2007).