Anda di halaman 1dari 17

SALEP LUKA BAKAR

GENTAMISIN SULFAT
Salma Firyal Fadhilah
24041121054
LATAR BELAKANG
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau
selaput lender. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi menjadi empat
kelompok : dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat
1
dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu
dasar salep tersebut.

Gentamisin merupakan antibiotika golongan aminoglikosida yang dapat menghambat


sintesis protein dan bekerja secara spektrum luas . Antibiotik ini dihasilkan
olehmikromonosporae puspureadan merupakan antibiotic yang bisa menyembuhkan
infeksi luka bakar atau luka. Seperti semua aminoglikosida, gentamisin tidak memiliki
aktivitas antimikroba terhadap bakteri anaerob.
USULAN
FORMULASI
Gentamisin setara dengan gentamisin sulfat 10 mg
Paraffin liquid 10 %
Chloroxylenol
1 0,4 %
Aluminium Monostearat 2%
Aquadest Qs
Vaselin flavum ad 10 gr
• Zat Aktif : Gentamisin

• Zat Tambahan :
• Paraffin liquid = Pelarut zat-zat berlemak
• Chloroxylenol = Antimikroba / pengawet
• Alumunium Monostearat = Stabilizer
• Aquadest = pelarut gentamisin
• Vaselin flavum = Basis salep
MONOGRAFI BAHAN
GENTAMISIN
ž-Pemerian : Serbuk putih sampai
dengan kuning
SO4
-Kelarutan : Larut dalam air, tidak larut
dalam etanol, dalam aseton, kloroform, eter
dan dalam benzene.
-Ph : 6,5 – 7,5 (untuk tetes mata)
-Penyimpanan : Wadah tertutp rapat dan
terhindar dari panas
-Khasiat : Antibakteri, konjungtivitis,
blefaritis, keratitis, keratokonjungtivitis,
meibomitis, dakriosititis.
PARAFFIN
ž-Sinonim LIQUID
: Mineral oil,
paraffinum liquidum
ž-Pemerian : Cairan kental,
transparan, tidak berflouroresensi,
tidak berwarna, hampir tidak
mempunyai rasa
ž-Kelarutan : Praktis tidak
larut dalam air dalam etanol (95%)
P ; larut kloroform P dan dalam eter
P.
ž-Penyimpanan : Dalam wadah
PETROLATUM
(VASELIN KUNING)
ž-Pemerian : Kuning pucat
hingga kuning berwarna,
lembut, bening.
ž-Kelarutan : Praktis tidak
larut dalam air, dan dalam
etanol (95%) P larut dalam
kloroform P sushu lebur 50-
57˚C.
ž-Khasiat : Zat Tambahan
CHOLOXYLEN
OL putih atau
ž-Pemerian : Kristal
krim atau serbuk Kristal dengan
penolickarakteristik
ž-Fungsi : Antimikroba
preventative, antiseptic dan
desinfektan
ž-Penyimpanan : Stabil
disimpan dalam suhu ruangan,
tapi akan menguap jika panas.
ž-Kelarutan : Sangat larut
dalam etanol 95%, larut dalam
ALUMUNIUM
MONOSTEARAT
ž-Sinonim : Faram alumunium asan
stearate
ž-Pemerian : Serbuk putih,
mengkilap, sedikit berbau asam lemak
ž-Fungsi : Stabilizer agent
ž-Kelarutan : Praktis tidak larut
dalam air, larut dalam etanol 95%,
benzene dan mineral oil
PERHITUNGA
1. Gentamisin sulfat = 10 mg + 10 % = 11 mg = 0,011 gr

2. Paraffin liquidum
N
= x 10 gr = 1 + 10 % = 1,1 gr

3. Chloroxylenol = x 10 gr = 0,04 gr + 10 % = 0,044 gr

4. Aluminium monostearat = x 10 gr = 0,02 gr + 10 % = 0,022 gr

5. Aquadest = 2 ml + 10 % = 2,2 ml = 2,2 gr

6. Vaselin flavum =10 – (0,011gr + 1,1 gr + 0,044 gr + 0,022 gr +


2,2 gr)
= 10 – 3,377 gr
PENIMBANGAN

ž ž Gentamisin sulfat = 0,011 gr


ž Paraffin liquidum = 1,1 gr
ž Chloroxylenol = 0,044 gr
ž Aluminium monostearat = 0,022 gr
ž Aquadest = 2,2 gr
ž Vaselin flavum = 7,285 gr
PROSEDU
R
Dilakukan sterilisasi alat terlebih dahulu

Ditimbang bahan, Timbang basis dalam cawan uap

Lebur basis salep ad larut sempurna

Larutkan gentamisin dalam aquadest


1
Masukan basis salep sebagian kedalam lumping, + chloroxylenol aduk ad homogen

Tambahkan alumunium stearate aduk sampai homogen

+ larutan gentamisin kedalam lumping, aduk, +kan sedikit demi sedikit sisa basis salep aduk sampai
homogen

Masukan sediaan kedalam tube dengan sudip


EVALUASI SEDIAAN
Evaluasi Sediaan Salep Evaluasi yang harus dilakukan dalam melakukan evaluasi sediaan
salep sebagai berikut :
1. Organoleptik
Uji organoleptis atau disebut dengan uji indra adalah pengujian yang dilakukan dengan
meggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap
prodek kepada pasien. Pengujian organoleptis memiliki peranan penting dalam penerapan
mutu. Pengujian organoleptis dapat memberikan indikasi adanya pertumbuhan mikroba
dengan ditandai adanya ketengikan ataupun bau busuk atau tidak enak.
2. Homogenitas salep Salep dinyatakan homogeny apabila pada pengamatan menggunakan
visual tampak rata dan tidak menggumpal.
3. Uji pH Untuk uji pH menggunakan kertas pH indikator langsung pada sediaan yang dibuat.
4. Uji Daya Lekat Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui waktu yang di butuhkan oleh
salep untuk melekat pada kulit. Hal ini juga berhubungan dengan lama daya kerja obat.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai