Anda di halaman 1dari 4

RESUME ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Nama : Ai Asti Andriani

NIM : 1222030011

Kelas : PBA 3A

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam

Pertemuan : 11

Dosen Pengampu : Dr. Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag.

EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan


Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu
aktivitas di dalam pendidikan Islam.
B. Tujuan Dan Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali
materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya. Fungsi
evaluasi adalah membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan
tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya cara meraih suatu
kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya.
C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi adalah penilaian tentang suatu aspek yang dihubungkan dengan situasi aspek
lainnya, sehingga diperoleh gambaran menyeluruh yang ditinjau dari beberapa segi.
Sehubungan itu, dalam pelaksanaan evaluasi harus diperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas)
2. Prinsip Menyeluruh (Komprehensif)
3. Prinsip Objektivitas
D. Cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam
1. Evaluasi Terhadap Diri Sendiri
Seorang Muslim, termasuk peserta didik, yang sadar dan baik adalah mereka
yang sering melakukan evaluasi diri dengan cara muhasabah dengan menghitung baik
buruknya, menulis autobiografi dan inventarisasi diri (selfinventory), baik mengenai
kelebihan yang harus dipertahankan maupun kekurangan dan kelemahan yang perlu
dibenahi.
2. Evaluasi Kegiatan Orang Lain
Evaluasi terhadap perilaku orang lain harus disertai dengan amr ma'ruf dan
nahi munkar (mengajar yang baik dan mencegah yang mungkar).
E. Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam
1. Evaluasi formatif.

Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik
setelah ia menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang
studi tertentu. Jenis ini diterapkan berdasarkan asumsi bahwa manusia memiliki
banyak kelemahan (QS. An-Nisaa:28), dan pada mulanya tidak mengetahui apa-apa
(QS. an-Nahl: 78), sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu tidak
dibiasakan. Untuk itu, Allah Swt. menganjurkan agar manusia berkonsentrasi pada
suatu informasi yang didalami sampai tuntas, mulai proses pencarian (belajar
mengajar) sampai pada tahap pengevaluasian. Setelah informasi itu telah dikuasai
dengan sempurna, ia dapat beralih pada informasi yang lain (QS. al-Insyiraah: 7-8).

2. Evaluasi sumatif.
Evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah mengikuti
pelajaran dalam satu caturwulan, satu semester, atau akhir tahun untuk menentukan
jenjang berikutnya (perhatikan QS. Al-Insyiqaq: 19, al-Qamar: 49).
3. Evaluasi penempatan (placement).
Evaluasi yang dilakukan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar untuk
kepentingan penempatan pada jurusan atau fakultas yang diinginkan.
4. Evaluasi diagnosis.
Evaluasi terhadap hasil penganalisisan tentang keadaan belajar peserta didik, baik
merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam situasi belajar
mengajar.
f. Syarat-Syarat Evaluasi
Pendidikan Islam Syarat-syarat yang dapat dipenuhi dalam proses evaluasi pendidikan
Islam adalah sebagai berikut:
1. Validity.
Tes harus dilakukan berdasarkan hal-hal yang seharusnyadievaluasi, yang
meliputi seluruh bidang tertentu yang diinginkan dan diselidiki, sehingga tidak
hanya mencakup satu bidang saja. Soal-soal tes harus memberi gambaran
keseluruhan (representatif) dari kesanggupan anak mengenai bidang itu.
2. Reliabel.
Tes yang dapat dipercaya yang memberikan keterangan tentang kesanggupan
peserta didik yang sesungguhnya. Soal yang ditampilkan tidak membawa
tafsiran yang macam-macam.
3. Efisiensi.
Tes yang mudah dalam administrasi, penilaian, dan interpretasinya. Allah Swt.
berfirman: "Maka dia akan dievaluasi dengan pengevaluasian yang mudah"
(QS. al-Insyiqaq: 8).
G. Sifat, Jenis-Jenis, Dan Teknik Evaluasi Pendidikan Islam
Sifat-sifat evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah sebagai
berikut:
1. kuantitatif, yaitu hasil evaluasi yang diberikan skor atau nilai dalam bentuk
angka, misalnya 50, 79, dan 100;
2. kualitatif, yang hasil evaluasi diberikan dalam bentuk pernyataan verbal,
misalnya memuaskan, baik, cukup dan kurang.
Sedang macam-macam evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah:
1. tes tertulis (written test);
2. tes lisan (oral test); dan
3. perbuatan (perfor mance test).
Aspek kognitif biasanya menggunakan tes tertulis maupun lisan, sedangkan aspek
psikomotorik menggunakan tes perbuatan. Teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi
pendidikan Islam adalah:
(1) teknik tes, yaitu teknik yang digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik,
meliputi pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil belajar, serta bakat khusus dan
inteligensinya. Teknik ini terdiri atas:
1. uraian (essay test), baik uraian bebas (free test) maupun uraian terbatas (limited
essay);
2. objektif tes, dalam bentuk betul-salah (true-false), pilihan ganda (multiple
choice), menjodohkan (matching), isian (complation) dan jawaban singkat (short
answer); dan
3. bentuk tes lain, seperti bentuk ikhtisar, laporan, dan bentuk khusus dalam
pelajaran bahasa;
(2) nontes, yaitu teknik yang digunakan untuk menilai karakteristik lainnya, misalnya
minat, sikap, dan kepribadian siswa. Teknik ini meliputi obser- vasi terkontrol,
wawancara (interview), rating scale, inventory, questionnairé, dan anecdotal accounts.

Anda mungkin juga menyukai