Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH KEADAAN PSIKOLOGIS TERHADAP SAKIT

(BECOMING ILL)
4PA29 - KELOMPOK 4
Alifa Nabila Rahmah (10520066)
Bima Caesar Maladi (10520219)
Dareen Abu Aisyah (10520259)
Deffy Maharani (10520265)
Hadi Eka Pramudya (10520437)
Definisi Stress
Menurut Selye (2013) stress Lazarus dan Launier (dalam
adalah respon tubuh yang Ogden, 2012) menganggap stres
tidak spesifik terhadap setiap sebagai transaksi antara
tuntutan. manusia dan lingkungan dan
menggambarkan stres dalam
istilah kesesuaian lingkungan
seseorang.
Model Teori Perkembangan Stress
01 Fight or Flight
Response 02
The General
Adaptation
03 Life Events
Theory
Model stres paling awal yang Syndrome Life events theory dikembangkan untuk
dikembangkan pada tahun 1932 menguji stres dan perubahan terkait
oleh Cannon. General Adaptation stres sebagai respons terhadap
Syndrome (GAS) oleh Selye pengalaman hidup.
Model ini menunjukkan bahwa dikembangkan pada tahun
ancaman eksternal menimbulkan 1956 dan menggambarkan Menurut Thoits (1994), salah satu jenis
fight or flight response, yang tiga tahap dalam proses sumber stres (stressor) yaitu life events
melibatkan peningkatan laju stres. (peristiwa-peristiwa kehidupan).
aktivitas dan peningkatan gairah.
Dia berpendapat bahwa Tahap awal disebut tahap Suatu peristiwa kehidupan dapat
perubahan fisiologis ini 'alarm'. Tahap kedua disebut menjadi sumber stres bagi seseorang
memungkinkan individu untuk 'perlawanan' (resistance), jika kejadian tersebut mengharuskan
melarikan diri dari sumber stres Tahap ketiga disebut mereka untuk menyesuaikan perilaku
atau melawan menghadapinya. 'kelelahan' (exhaustion), dalam waktu yang sangat singkat
Lazarus’s Transactional Model of Stress
Stres melibatkan transaksi atau Bentuk penilaian primer dan
interaksi antara individu dan sekunder menentukan apakah
dunia luarnya, dan respons individu menunjukkan respon
terhadap stres timbul jika terhadap stres atau tidak.
individu menilai peristiwa yang
berpotensi menimbulkan stres Menurut model Lazarus, respons
sebagai peristiwa yang benar- terhadap stres ini dapat berupa
benar menimbulkan stres. bentuk yang berbeda-beda:
(1) tindakan langsung;
Lazarus mendefinisikan dua (2) mencari informasi;
bentuk penilaian (appraisal), (3) tidak melakukan apa pun; atau
yaitu penilaian primer (primary (4) mengembangkan cara
appraisal) dan sekunder mengatasi stres dalam bentuk
(secondary appraisal) relaksasi atau mekanisme
pertahanan.
Peran Faktor Psikologis Terhadap Stres
1. Stresor Eksternal 2. Stresor Internal

- Pengalaman pahit - Berpikir negatif terhadap seseorang


- Masalah kesehatan - Frustasi
- Tuntutan Pekerjaan - Iri hati
- Kehilangan seseorang yang - Dendam
dicintai
- Bencana alam atau kemanusiaan
Mengukur Stress

a. Melalui Laboratorium c. Kondisi fisiologis


- Meminta klien menyelesaikan tugas. - Pengukuran kadar hormon stres
- Paparkan peristiwa yang tidak menyenangkan. - Pengukuran tekanan darah

b. Melalui pengaturan naturalistik/alamiah d. Self-Report


- Respon Stres terhadap peristiwa tertentu. - Skala Stress
- Dari pemicu stres. - Skala Koping
Dampak stres terhadap sakit
Stres memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan, termasuk pada penyakit akut dan kronis .

Pengaruh stres terhadap sakit :

Akut Kronis
- Penurunan kekebalan tubuh - Pengaruh pada Diabetes

- Peningkatan resiko penyakit jantung - Perburuk Penyakit Autoimun

- Pemicu serangan asma/pernafasan - Depresi & Gangguan kecemasan


Stres dan Perubahan Fisiologis
1. Sympathetic Activation
Produksi adrenalin dan noradrenalin yang berkepanjangan dapat mengakibatkan:

Pembentukan Peningkatan Peningkatan


bekuan darah tekanan darah denyut jantung

Timbunan Detak jantung Pembentukan


lemak tidak teratur plak

Detak jantung tidak teratur

Perubahan ini dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung, penyakit ginjal,


dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
Stres dan Perubahan Fisiologis
2. Hypothalamic-pituitary-adrenocortical (HPA) activation
Produksi kortisol yang berkepanjangan dapat mengakibatkan :

Penurunan fungsi Kerusakan neuron di


kekebalan tubuh. hipokampus

Perubahan-perubahan ini merupakan Selye (1956) menjelaskan bahwa


efek latar belakang stres dan tidak tahapan ini mirip dengan tahap alarm,
dapat dideteksi oleh individu. resistensi, dan kelelahan akibat stress
Variasi Individu Terhadap Stres dan Sakit
Stress
Stress
recovery
reactivity

Stress Allostatic
resistance load
Stress Reactivity
• Gender dapat menentukan
respons stres terhadap
• Adanya perbedaan gender dalam
peristiwa stres dan dampak
reaktivitas stress
respons ini terhadap
penyakit atau status
• Menurut Stoney dkk, (1990) laki-laki
kesehatan individu.
memberikan respons yang lebih keras
terhadap pemicu stres dibandingkan
perempuan dan wanita menunjukkan
• Reaktivitas stres dianggap
peningkatan tekanan darah yang lebih
bersifat disposisional,
kecil selama melakukan tugas yang
bersifat genetik atau akibat
penuh tekanan dibandingkan pria.
pengalaman sebelum
melahirkan atau masa
kanak-kanak.
Stress Recovery
Tingkat pemulihan ini mungkin
berhubungan dengan kerentanan
Setelah bereaksi terhadap stres, terhadap penyakit yang berhubungan
tubuh kemudian pulih dan tingkat dengan stres.
aktivasi simpatis dan HPA kembali ke
garis dasar. Chafin dkk. (2004) melaporkan bahwa
musik klasik meningkatkan pemulihan
Namun, beberapa orang pulih lebih di laboratorium setelah tantangan
cepat dibandingkan yang lain. stres selama tiga menit yang
melibatkan tugas aritmatika mental.
Allostatic Load
Seiring berjalannya waktu
pemulihan menjadi semakin
McEwan dan Stellar (1993)
tidak sempurna dan tubuh
menggambarkan konsep 'beban
semakin terkuras.
allostatik' untuk mencerminkan
keausan pada tubuh yang
terakumulasi seiring waktu setelah
Oleh karena itu, jika
terpapar stres berulang atau
terkena stresor baru, orang
kronis.
tersebut lebih mungkin
jatuh sakit jika beban
alostatiknya cukup tinggi.
Stress Resistance
Para peneliti telah Oleh karena itu, stres dikaitkan dengan
mengembangkan konsep resistensi berbagai penyakit dan penelitian
stres untuk menekankan menyoroti peran jalur perilaku dan
bagaimana beberapa orang tetap fisiologis.
sehat bahkan ketika stres terjadi
Salah satu bidang penelitian yang
(misalnya Holahan dan Moos 1990).
menekankan jalur fisiologis adalah
Resistensi stres mencakup strategi psikoneuroimunologi (PNI).
penanggulangan adaptif,
karakteristik kepribadian tertentu,
dan dukungan sosial.
Psikoneuroimunologi
Menurut Ogden (2012), Psikoneuroimunologi
adalah prediksi bahwa keadaan psikologis
seseorang dapat mempengaruhi kekebalan
tubuhnya sistem melalui sistem saraf.

Sistem kekebalan tubuh Mengukur perubahan


kekebalan

Mengkondisikan sistem Keadaan psikologis dan


kekebalan tubuh kekebalan
Aspek Tugas Aspek Individu
Menulis versus Berbicara Demografi

Jenis Topik Kepribadian dan Suasana Hati

Jumlah Tulisan Penggunaan Bahasa


Faktor yang memodifikasi Stress dan Sakit

Gaya coping.
Latihan Dukungan sosial.

Kepribadian Kontrol aktual atau


yang dirasakan
KESIMPULAN
Teori
Perkembangan Kelebihan Kekurangan
Stress

Fight or Flight - Menekankan respons tubuh Tidak membahas


Response terhadap stres yang dapat variabilitas individu
mengarah pada tindakan dan faktor psikologis
melarikan diri atau melawan. berperan kecil
- Pentingnya respons fisiologis
terhadap stres untuk
meningkatkan kewaspadaan
individu

General Adaptation - Menekankan tahapan proses Tidak membahas


Syndorme (GAS) stres yang terjadi dalam tubuh. variabilitas individu
- Menggambarkan dampak negatif dan faktor psikologis
terhadap stres yang berlangsung berperan kecil
KESIMPULAN
Teori
Perkembangan Kelebihan Kekurangan
Stress

Life Events Theory - Menekankan peran - Cenderung fokus pada peristiwa besar
peristiwa kehidupan dan mungkin kurang memperhatikan
dalam menimbulkan stres masalah sehari-hari yang dapat
- Dapat menjadi dasar menyebabkan stres.
untuk menghubungkan - Tidak selalu mempertimbangkan
peristiwa kehidupan perbedaan individu dalam cara mereka
dengan dampaknya pada merespons peristiwa kehidupan yang
kesejahteraan individu. sama.

Lazaru’s - Berfokus pada penilaian - Respons seseorang dapat bervariasi


Transactional Model individu terhadap situasi berdasarkan penilaian mereka terhadap
stres stres, yang sulit untuk diukur secara
- Menggambarkan konsisten.
bagaimana stres dapat - Sulit untuk mengukur dan
mempengaruhi individu menggeneralisasi respons stres di
secara berbeda antara individu
KESIMPULAN
Persamaan Teori
1. Respons Fisiologis : Teori Fight or Flight Response dan General Adaptation Syndrome
mencakup respons fisiologis terhadap stres, serta menggambarkan respons fisiologis
terhadap stres sebagai sesuatu yang konsisten.
2. Dampak stres pada kesehatan : Teori GAS dan Life Events Theory menjelaskan bahwa
stres yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan individu.

Perbedaan Teori
1.Fokus dan Pendekatan :
• Fight or Flight Response dan GAS lebih menekankan respons fisiologis terhadap stres
dan kurang menekankan peran psikologis.
• Life Events Theory lebih menekankan peran peristiwa kehidupan dalam menimbulkan
stres.
• Transactional Model of Stress berfokus pada penilaian individu terhadap situasi sebagai
faktor penting dalam respons terhadap stres.
KESIMPULAN
Perbedaan Teori
2.Tahapan Respons Terhadap Stres:
• GAS mengidentifikasi tiga tahap dalam respons terhadap stres (alarm, resistance,
exhaustion), sementara teori lainnya tidak menggunakan tahap-tahap ini.

3.Penilaian Individu:
• Transactional Model of Stress menekankan penilaian individu terhadap situasi
stres dan memandangnya sebagai elemen sentral dalam respons terhadap stres.
• Teori lainnya tidak mempertimbangkan penilaian individu sebagai faktor utama.

4.Peristiwa Kejadian Hidup vs. Stres Sehari-hari:


• Life Events Theory berfokus pada peristiwa kejadian hidup yang besar, sementara
Transactional Model of Stress dapat mencakup permasalahan sehari-hari yang
dapat menyebabkan stres.
Kasus 1
Gejala yang ditimbulkan akibat virus Covid-19 ini terfokuskan pada kesehatan
fisik saja namun juga mempengaruhi kesehatan psikologis. Hasil dari Penelitian
ini yaitu Stress dan kecemasan yang berkepanjangan, menyebabkan respon imun
tubuh menurun, sehingga membuat tubuh sangat rentan terhadap penyakit.

Dharmawan, Caroline., Argaheni, N, B. (2021). Dampak Kesehatan Mental Terhadap Sistem Kekebalan Tubuh
Selama Pandemi Covid-19.Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2).16-26.
Kasus 2
Sejumlah peneliti telah melakukan penginvesitigasian tentang dampak yang
bisa ditimbulkan oleh stres terhadap manusia. Misalnya, Jarinto (2010) meneliti para
karyawan yang ada di Thailand. Penelitian tersebut melibatkan 160 karyawan yang
sudah bekerja minimal selama satu tahun di perusahaan. Jarinto (2010) menemukan
bahwa eustress merupakan faktor penentu yang mendorong karayawan untuk mencapai
kinerja maksimal dan adanya peningkatan kepuasan kerja. Selain itu, jumlah distress
yang begitu banyak secara signifikan berkontribusi mendorong terjadinya penyakit baik
secara fisik maupun psikologis terhadap karyawan tersebut.

Jarinto, K. (2010). Eustress: A key to improving job satisfication and health among thai managers comparing us, japanese,
and thai companies using SEM analysis. NIDA Development Journal, 50(2), 100—129.
Kasus 3
Dampak negatif stres (distress) bisa dirasakan oleh siswa ketika stres tersebut
melebihi kemampuan mereka untuk berurusan dengannya. Secara khusus, stres bisa
berdampak negatif terhadap kondisi belajar dan kemampuan kognitif siswa. Penelitian
Stallman (2010) yang melibatkan 6.479 siswa di Australia mengungkapkan bahwa
distress berkaitan dengan ketidakmampuan dan penurunan prestasi akademik pada
siswa.

Stallman, H. M. (2010). Psychological distress in university students: A comparison with general population data.
Australian Psychologist, 45(4), 249-257. doi: 10.1080/00050067.2010.482109.
Kasus 4
Palmer (2013) juga melakukan penelitian kepada sejumlah siswa di wilayah New York
Metropolitan, Amerika Serikat. Hasil penelitian Palmer mengungkapkan bahwa ada
hubungan negatif antara fatique (kelelahan) dan stres siswa. Dengan adanya hubungan
kelelahan dan stres siswa, maka terdapat juga pengaruh yang negatif terhadap proses
belajar dan kemampuan kognitif para siswa.

Palmer, L. (2013). The relationship between stress, fatigue, and cognitive functioning. College Student Journal, 47(2), 312-325.
Kasus 5
.Penelitian mengenai gambaran stress dan dampaknya dilakukan pada 67 mahasiswa psikologi
Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami
kejadian pemicu stress yang bersumber dari akademik, interpersonal, intrapersonal, atau lingkungan
secara bersamaan. Jenis stressor terbanyak yang dimiliki mahasiswa berasal dari intrapersonal
(29.3%).. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa stress memiliki dampak terbesar terhadap
aspek fisik (32%). Hal yang sangat sering dirasakan adalah kelelahan dan lemas. Sebagian besar
mahasiswa, yaitu sebanyak 47%, terkena dampak stress dari tiga aspek sekaligus (misalnya fisik,
kognitif, dan emosi).

Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran stress dan dampaknya pada mahasiswa. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2),
75-83.
VIDEO
DAFTAR PUSTAKA
Contrada, R. J. & Baum, A. (2011). The handbook of stress science: biology, psychology, and
health. New York: Springer Publishing Company.
Lyon, B. L. (2012). Handbook of stress, coping and health: Implications for nursing research,
theory, and practice. USA: Sage Publication, Inc
Ogden, J. (2004). Health psychology: third edition. New York: McGraw Hill.
Ogden, J. (2019). Health Psychology: fifth edition. New York: McGraw Hill.
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health psychology: biopsychosocial interactions. New
York: John Wiley & Sons, Inc.
Selye, H. (2013). Stress in health and disease. London: Butterworth.
Terima Kasih
APAKAH ADA YANG INGIN DITANYAKAN ?

Anda mungkin juga menyukai