Anda di halaman 1dari 5

PENELITIAN ATAS PENERAPAN TEORI PERPAJAKAN (PPh 23)

PADA PT.BANK MANDIRI (Persero) Tbk.


Dosen Pengampu : Eman Sulaeman S.E,M.M.

Disusun oleh :
ARI PRAYITNO
201010500233
05 SMJE 012

YAYASAN SASMITA JAYA


UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI
A. LATAR BELAKANG
1. Latar Belakang Masalah
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. beroperasi pada layanan perbankan komersial sebagai bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Bank yang
disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bank yang berkantor di Jl. Raya Pluit Selatan No. 31 – 35
Pluit, Penjaringan Jakarta Utara yang merupakan salah satu Kantor Area Managemen banking di
Kantor wilayah III yang tentunya dalam hal aset, pinjaman, dan simpanan. Dengan Karyawan tetap
terbanyak di salah satu Area Managemen Banking dijakarta .

2. Masalah
Apakah ada kaitannya PPh 23 yang ada di Bank Mandiri dengan Teori PPh Pasal 23 yang ada
dimata kuliah perpajakan?

3. Penyelesaian Masalah
Setelah dianalisa dengan seksama, teori PPh Pasal 23 kaitannya untuk pajak Reklame juga
terdapat di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Maka dari itu saya mencoba menjelaskan secara rinci
dibawah .

B. TINJAUAN PUSTKA
1. Materi/tema penelitian
a) Pengertian
PPh atau Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibebankan atas penghasilan yang
dimiliki wajib pajak berasal dari Indonesia ataupun luar negeri.
PPh 23 merupakan Pajak Penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa bunga,
royalti, sewa, jasa dan hadiah selain yang telah dipotong oleh PPh 21. Penghasilan jenis ini
terjadi karena adanya transaksi antara pihak yang memberikan penghasilan dengan pihak
yang menerima penghasilan. Pihak yang memberikan penghasilan akan memotong dan
melaporkan PPh 23 ke kantor pajak. Subjek pajak PPh 23 wajib pajak orang pribadi dalam
negeri dan BUT (Bentuk Usaha Tetap). BUT sendiri adalah bentuk usaha yang digunakan oleh
orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau yang berada di Indonesia tidak
lebih dari 183 hari dan dalam jangka waktu 12 bulan atau badan yang melakukan kegiatan di
Indonesia untuk menjalankan usaha. Pemotong pajak PPh 23, yaitu badan pemerintahan,
subjek pajak dalam negeri, BUT (Bentuk Usaha Tetap), penyelenggara kegiatan, perwakilan
usaha luar negeri dan OP (Orang Pribadi) yang ditunjuk oleh DJP (Direktorat Jenderal Pajak).
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang
berasal dari modal, penyerahan jasa, hadiah, atau penghargaan, selain yang telah dipotong
oleh PPh Pasal 21.
Umumnya, PPh Pasal 23 terjadi ketika ada transaksi antara 2 (dua) pihak. Kedua belah
pihak tersebut adalah pihaK yang menerima penghasilan/penjual/pemberi jasa yang
dikenakan PPh Pasal 23, dan pihak pemberi penghasilan/pembeli/penerima jasa yang akan
memotong atau melaporkan PPh Pasal 23.
2. Ketentuan/UU/Metode/Sistem yang berlaku/diterapkan: UU No... Tahun....
a. Dasar Hukum PPh 23
Dasar hukum PPh Pasal 23 adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008 (UU PPh).

C. PENGAPLIKASIAN TEORI PENGANTAR BISNIS PADA AKTIVITAS KERJA


1. Nama dan Lokasi Penelitian
a) Nama Perusahaan : Bank Mandiri Area JKT Pluit Selatan
b) Bidang Usaha : Perbankan

2. Jabatan dan Tugas saya pada perusahaan


a) Nama : Ari Prayitno
b) Jabatan : Admin GA/HC

3. Kaitan Teori Pada Aktivitas Kerja


PT. Bank Mandiri Area JKT Pluit Selatan bergerak dibidang perbankan yang tentunya ada
kaitannya dengan Teori PPh Pasal 23 yang mengatur tentang Ketentuan pajak iklan reklame. Yang
dimana biaya yang harus dibayar agar mendapatkan izin penyelenggaraan reklame. Dalam Perda
tersebut dijelaskan, pajak reklame adalah pungutan yang dikenakan atas semua penyelenggaraan
reklame. Kita biasanya mengidentikkan reklame dengan media periklanan besar yang ditempatkan
pada area yang sering dilewati masyarakat umum seperti sisi jalan raya. Reklame umumnya berisi
informasi dengan ilustrasi yang besar dan menarik. Pada Bank Mandiri khususnya pajak reklame
ini berupa wall sain, bertuliskan Bank Mandiri yang menempel pada bangunan.

4. Manfaat teori pada aktivtas kerja anda :


a) Mengatahui pemahaman teori mengenai PPh pasal 21 tentang teori pegawai tetap
b) Membuat perusahaan lebih berkembang dalam hal penanganan pembayaran
ataupuntunjangan kepada pegawai , sehingga kinerja pegawai akan lebih optimal jika hak
nya terpenuhi.

5. Simulasi Proses kerja


a) Ari Prayitno selaku Admin GA/HC di Bank Mandiri Area JKT Pluit Selatan akan memberikan
simulasi bagaimana tentang proses PPh 23 yang kaitannya dengan Reklame di Bank
Mandiri:

1. Meneliti tanggal jatuh Tempo suatu Wall sain pada Data


tanggal berapa jatuh Tempo pajak tersebut harus diproses satu minggu sebelum tanggal
jatuh Tempo.
2. Pengumpulan dokumen persyaratan
Setelah pengecekan tanggal jatuh Tempo berikutnya adalah menyiapkan berkas yang
diperlukan untuk menunjang proses pembayaran pajak tersebut. Contoh dari berkasnya
antara lain ; Surat pengajuan pembayaran ke kantor pajak, Surat SKPD paling akhir
Pembayaran, fotcopy NPWP kantor, Fotocopy KTP, Surat kuasa yang bertanda tangan
Head Office manager , surat pernyataan, foto terlampir Wall sain cabang yg sudah jatuh
Tempo.
3. Pengajuan Pembayaran Kekantor Pajak
Apa yang saya sudah jelaskan tadi kenapa harus mempersiapkan dokumen dan pengajuan
paling lambat satu minggu sebelum jatuh Tempo karena penerbitan SKPD terbaru dari
kantor pajak biasanya sampai 3 - 4 hari kerja , menghindari dari keterlambatan tanggal
jatuh Tempo yg sudah ditentukan.
Apabila sudah siap berkas yang tadi saya jelaskan diatas langsung bergegas ke kantor
pajak setempat untuk melakukan permohonan SKPD terbaru yang nantinya sebagai alat
bukti pembayaran terhadap Pajak Reklame Wall sain dicabang ataupun kantor area bank
mandiri .
4. Melakukan Pembayaran Pajak Reklame Ke Bank DKI
Setelah SKPD terbaru sudah rilis dari kantor pajak, langkah berikutnya adalah melakukan
pembayaran ke bank DKI, kenapa di bank DKI? Mengapa tdk bisa dibank lainnya? Bank DKI
adalah satu satu nya bank yg kuasa atas pembayaran pajak reklame Wall sain itu krna Wall
sain itu sendiri terdapat di wilayah DKI Jakarta .
5. Ke kantor pajak menyerahkan SKPD terbaru yang sudah Done Payment atau Sudah selesai
pembayarannya dan sudah ada cap lunas dari bank DKI
Setelah pembayaran via Bank DKI selesai dan SKPD sudah ter cap lunas selanjutnya pergi
ke kantor pajak lagi gunanya untuk melaporkan bahwasanya pajak reklame Wall sain
tersebut sudah dibayarkan dan nantinya ditukar dengan stiker bukti pelunasan dari kantor
pajak yang nantinya ditempel di Wall sain yang sudah jatuh Tempo, yang nanti nya untuk
menghindari pengecekan oleh orang pajak lapangan dan sudah terbukti lunas atas pajak
reklame Wall sain kami.
6. Penyimpanan SKPD terbaru
Setelah semua proses pembayaran sudah selesai jangan lupa untuk menyimpan SKPD yg
terupdate yang sudah Done Payment untuk gunanya pembayaran ditanggal dan tahun
yang akan datang .

b) Proses kerja tersebut disetujui oleh Eko Purwanto selaku GA/HC Officer dari Bank Mandiri
Area JKT Pluit Selatan

D. Analisis Perbandingan teori dengan realitas aktivitas kerja anda/perusahaan anda


1. Kelebihan & kelemahan
a) Kelebihan
Kelebihan Bank Mandiri Area JKT Pluit Selatan yaitu selaku lembaga perbankan dengan
jaringan terbesar di Indonesia terus menjaga kontinuitasnya kaitanya dengan pajak. Sesuai
dengan SOP yang berlaku Bank Mandiri tidak pernah ingkar dalam halnya perpajakan .

b) Kekurangan
Kekurangan Bank Mandiri Area JKT Pluit Selatan yaitu masih menggunakan dalam halnya
Pemprosesan pembayaran PPh 23 secara manual.

2. Persamaan dan Perbedaan Teori dengan Realitas kerja


a) Persamaan Teori dengan realitas kerja
Secara sistematis, yang dimana teori atas PPh 23 dengan yang ada di perusaan Bank Mandiri
memuat tentang Reklame. Yang menjadikannya sebuah kewajiban sebagai pihak yang patuh
terhadap Perda setempat. Dimana reklame itu sendiri memuat tentang Wall Saint dan
Chanel Latter yang merupakan tanda pengenal yang menempel pada bangunan Bank
Mandiri.

b) Perbedaan
Perbedaan Teori dengan Realita Kerja Bank Mandiri Menurut analis tidak adanya perbedaan
antara teori dengan realita kerja Bank Mandiri

c) Presentase persamaan dan perbedaan teori terhadap realitas aktivitas kerja :


Menurut analis presentase persamaan teori PPh 23 dengan realitas aktivitas bekerja adalah
100% , yang dimana pada realitas aktivitas bekerja jika dalam suatu proses pengerjaan PPh
23 didalamnya memuat tentang Ketentuan pajak iklan jasa pembuatan promosi film, iklan
poster, banner, pamflet bahkan reklame. Tarif PPh 23 juga termasuk kepada perusahaan
periklanan.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dimana penelitian tersebut dilakukan di Bank
Mandiri Area JKT Pluit Selatan khususnya di divisi GA/HC, Maka sipenulis dapat menyimpulkan
Secara Umum, Sistem Perpajakan di Bank Mandiri memenuhi syarat khususnya pada PPh 23
karena meliputi sesuai dengan Perundang Undangan untuk memenuhi kewajiban terhadap
penyelengara pajak terkait.

2. Saran
Setelah melihat hasil penelitian dan mengambil kesimpulan, maka penulis memberikan
saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan, Saran untuk Bank Mandiri
agar lebih memperbaiki terkait kinerja sistem untuk menunjang akses pemprosesan atas
pembayaran wajib pajak kaitannya dengan Reklame, agar lebih efisien lagi dalam memproses
Pajak khususnya di PPh 23 , karena dengan sistem akses yang lebih efisien akan lebih menunjang
untuk keefektifan karyawan terkait.

Anda mungkin juga menyukai