Anda di halaman 1dari 9

OUTLINE PROPOSAL

Kelompok 1
Anggota : 1. Ainun Sakinah
2. M. Hanif
3. Kadafi
4. M. Nur Sy
5. Ahmad Baihaqi
Kelas : SPI V C

Judul : Penggunaan Rajah dalam Kelancaran Pedagang di Daerah Kesambi

BAB I : - Kesambi
- Rajah
- Pedagang
- Naskah Mihir
BAB II : - Teori Rajah
- Teori Pedagang
- Teori Naskah Kuno
BAB III : - Profil Kesambi
- Profil Pedagang
- Rajah yang digunakan pedagang
- Manfaat penggunaan rajah dalam berdagang
- - Pendapat pedagang mengenai Naskah Mihir
Kesimpulan
Daftar Pustaka

Rumusan Masalah : 1. Apa jenis rajah yang digunakan dalam berdagang


2. Apa hal positif dan negatif dalam menggunakan rajah dalam
berdagang?
3. Apa yang mempegaruhi pedagang sehingga menggunakan rajah?
4. Apa pendapat pedagang terhadap naskah Tetamba?

Latar Belakang Masalah


Rajah adalah gambar atau simbol yang memiliki kaitan dengan dunia mistis. Dalam
perdagangan, rajah biasanya dipakai sebagai penglaris dagangan dan bisa digunakan sebagai
penangkal gangguan dari bangsa jin, setan, dan manusia. Kesambi adalah salah satu
kecamatan di kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Cirebon adalah sebuah kota yang terletak
di pesisir utara pulau Jawa dan merupakah salah satu pusat perdagangan dan budaya di
wilayah Jawa Barat.
OUTLINE PROPOSAL

Kelompok 2
Anggota : 1. Ananda Nur Hidayat
2. Carissa Putri Ambarwati
3. Nazwa Hilyatul Aulia
4. Indri Rahmawati
5. Nurul Fajrin
Kelas : SPI V C

Judul : Penggunaan Mantra dalam Penyembuhan Penyakit Non Medis di


Pesantren Munjul

BAB I : - Mantra
- Penyakit Non Medis
- Pesantren Munjul
- Naskah Mihir
BAB II : - Teori Mantra
- Teori Penyakit
- Teori Pesantren
- Teori Naskah Kuno
BAB III : - Profil Pesantren Munjul
- Penggunaan mantra dalam penyembuhan penyakit
- Jenis-jenis penyakit non medis
- - Pendapat Terapis di Pesantren Munjul mengenai Naskah Mihir
Kesimpulan
Daftar Pustaka

Rumusan Masalah : 1. Apa sajakah mantra-mantra yang digunakan dalam menyembuhkan


penyakit di Pesantren Munjul?
2. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan oleh mantra-mantra
tersebut?
3. Bagaimana cara menyembuhkan penyakit non medis di Pesantren
Munjul?
4. Apa pendapat terapis di Pesantren Munjul mengenai naskah Mihir?

Tujuan Penelitian : 1. Mengetahui jenis-jenis mantra yang digunakan untuk penyembuhan di


pesantren Munjul
2. Mengetahui penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan dengan mantra
3. Memahami cara-cara menyembuhkan penyakit non medis di pesantren Munjul
4. Mengetahui pendapat tentang naskah mihir dari pada terapis di pesantren Munjul

Latar Belakang Masalah


Kepercayaan masyarakat yang biasa dilakukan ketika terkena penyakit yang biasanya
tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis yaitu dengan memilih jalur pengobatan
air do’a. Masyarakat percaya bahwa Allah SWT memberikan keberkahannya melalui air yang
dipercaya mampu merespon do’a-do’a yang berasal dari ayat Al Qur’an yang memiliki
khasiat untuk menyembuhkan penyakit medis dan non medis. Pada masa kini, tradisi ini
mungkin bisa dikatakan dengan pengobatan alternatif yang diyakini dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit.
OUTLINE PROPOSAL

Kelompok 3
Anggota : 1. Vanesha Akhwa
2. Perdi Pirmansyah
3. Wildan Maulidin
4. M. Ashya Ismail

Kelas : SPI V C

Judul : Pengaruh Kalung Rajah pada Tumbuh Kembang Anak

BAB I : - Keteratarikan pada kalung rajah


- Dokter tumbuh kembang anak hanya bisa mendiagnosis tumbuh kembang
anak secara medis
- Naskah Mihir
BAB II : - Teori Rajah
- Teori Perhiasan khususnya kalung
- Teori Tumbuh Kembang Anak
- Teori Naskah Kuno
BAB III : - Kondisi anak sebelum menggunakan kalung rajah
- Kondisi anak sesudah menggunakan kalung rajah
- Jenis rajah yang digunakan
- - Pendapat keluarga atau terapis mengenai Naskah Mihir
Kesimpulan
Daftar Pustaka

Rumusan Masalah : 1. Bagaimana kondisi anak sebelum menggunakan kalung rajah?


2. Bagaimana kondisi anak sesudah menggunakan kalung rajah?
3. Apa jenis rajah yang digunakan?
4. Apa pendapat narasumber terhadap naskah Mihir?

Latar Belakang Masalah


Tidak dipungkiri bahwa praktik mistis masih populer di kalangan masayarakat Indonesia.
Rajah dipercayai masyarakat sebagai penyembuhan fisik maupun mental. Simbol mistisisme
seringkali digunakan dalam praktik pengobatan tradisional di Indonesia. Kita seringkali
melihat anak-anak memakai kalung hitam yang dibungkus kain tanpa mengentahui fungsi
kalung tersebut. rajah kalung ini biasanya berisi doa khusus dalam bahasa Arab untuk
melindungi anak dari penyakit. Pandangan mengenai rajah masih menjadi perdebatan di
kalangan masyarakat dan agama.
OUTLINE PROPOSAL

Kelompok 4
Anggota : 1. Ninis Hoirun Nisa
2. Ahmad Faqih Ibrahim
3. Habib Saifurrahman
4.Abdurrachman
5. Fajar Abdul Rahman

Kelas : SPI V C

Judul : Kepercayaan Masyarakat Susukan dalam Pengunaan Jimat terhadap


Kekebalan Diri

BAB I : - Jimat
- Masyarakat Cirebon
- Kekebalan Diri
- Naskah Mihir
BAB II : - Teori Kepercayaan
- Teori Masyarakat
- Teori Jimat
- Teori Kekebalan
- Teori Naskah kuno
BAB III : - Profil masyarakat Susukan
- Kepercayaan masyarakat dalam penggunaan jimat
- Fungsi jimat dalam kekebalan diri
- - Pendapat masyarakat/pelaku mengenai Naskah Mihir
Kesimpulan
Daftar Pustaka

Rumusan Masalah : 1. Apa jimat yang digunakan oleh masyarakat Susukan untuk kekebalan
diri?
2. Apa makna kekebalan diri menurut masyarakat Susukan?
3. Bagaimana keadaan sosial dan budaya dari penggunaan jimat dalam
konteks kekebalan diri?
4. Apa pendapat masyarakat Susukan terhadap naskah Mihir?
Latar Belakang Masalah
Jimat merupakan suatu objek yang diyakini sebagaian masyarakat memiliki kekuatan
magis atau supernatural yang dapat memberikan perlindungan, keberuntungan atau pengaruh
positif dalam kehidupan seseorang. Kepercayaan masyarakat Susukan dalam penggunaan
jimat sangat bervariasi tergantung pada budaya dan kepercayaan suatu agama atau hal-hal
spiritual yang dianut oleh individu atau kelompok. Beberapa contoh-contoh umum yang
terkait dengan penggunaan jimat adalah perlindungan Kesehatan atau kesembuhan,
keberuntungan dan warisan budaya. Kepercayaan penggunaan jimat bersifat subjektif dan
keyakinannya juga sangat bervariatif. Beberapa orang mungkin mempercayai jimat sebagai
hal spiritual dan membawa kebahagiaan. Namun Sebagian orang mempercayai jimat sebagai
simbol atau tradisi tanda supranatural.
OUTLINE PROPOSAL

Kelompok 5
Anggota : 1. Alfin Adam
2. M. Dafa Raihan
3. Naia Melani Putri
4.Sendi Tio

Kelas : SPI V C

Judul : Manfaat Penggunaan Air dan Mantra 7 Sumur di Makam Syekh Datuk
Kahfi

BAB I : - Syekh Datuk Kahfi


- Penggunaan air dan mantra 7 sumur makam Syekh Datuk Kahfi
- Manfaat air di 7 sumur makam Syekh Datuk Kahfi
- Naskah Mihir
BAB II : - Teori Air
- Teori Mantra
- Teori Sumur
- Teori Makam
- Teori Naskah kuno
BAB III : - Profil Syekh Datuk Kahfi
- Sumur di Makam Syekh Datuk Kahfi
- Fungsi air dan mantra di makam Syekh Datuk Kahfi
- - Pendapat kuncen makam mengenai Naskah Mihir
Kesimpulan
Daftar Pustaka

Rumusan Masalah : 1. Apa saja nama 7 sumur di makam Syekh Datuk Kahfi?
2. Apa mantra yang digunakan ketika memakai air dari 7 sumur di
makam Syekh Datuk Kahfi?
3. Apa manfaat air dari 7 sumur di makam Syekh Datuk Kahfi?
4. Apa pendapat kuncen makam Syekh Datuk Kahfi terhadap naskah
Mihir?
Latar Belakang Masalah
Tujuh sumur di Makam Syekh Datuk Kahfi disebut dengan sumur pitu. Sumur pitu
terletak di Desa Astana Gunung Jati. Tradisi mandi di sumur pitu menjadi kebiasaan
masyarakat baik masyarakat setempat atau masyarakat dari luar daerah. Banyak masyarakat
yang memandang bahwa sumur pitu mendatangkan kebaikan dan manfaat. Di lingkungan
sumur pitu juga dikelilingi oleh oleh makam-makam para raja Cirebon dan keturunannya.
Makam ini juga menjadi pusat peziarah karena letaknya berdekatan dengan makam Sunan
Gunung Jati. Kebanyakan dari masyarakat melakukan ziarah dahulu lalu pergi mengunjungi
sumur pitu dan mandi di sana. Sumur pitu juga dijaga oleh para kuncennya di setiap
sumurnya. Sebelum mandi biasanya mereka membacakan mantra kepada orang yang akan
mandi di sumur tersebut. mantra-mantra ini dipercaya memiliki kekuatan gaib atau mistis
ketika dibacakan pada benda-benda keramat atau tempat-tempat keramat.

Anda mungkin juga menyukai