Anda di halaman 1dari 39

ANALISA REMBESAN TERHADAP

TERJADINYA PIPING PADA BENDUNGAN


CIJUREY KABUPATEN BOGOR PROVINSI
JAWA BARAT
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI E
KELOMPOK 6

LUH NATASYA KARINI PUTRI HALMA NAZIRAH HS RIFQY AKMAL FADHIL


(215060401111025) (215060401111034) (205060400111062)

FARAH TSABITA TIARA PRINTIA ANIELA SYAHDA


(215060401111022) (215060400111019)
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan
dalam proses perencanaan bendungan
yaitu terjadinya rembesan. Aliran
rembesan yang terjadi dapat
menyebabkan erosi internal pada
lapisan tanah dibawah pondasi. Aliran
tersebut dalam hal tertentu dapat
diizinkan pada bendungan, namun pada
kondisi tertentu dapat menimbulkan
terjadinya erosi internal yang
menginisiasi terbentuknya piping.
Piping terjadi pada struktur tanah dan
batuan yang longgar, maksudnya terdapat
ruang kosong antar partikel sehingga air
yang mengalir menjadi lebih cepat.
Potensi rembesan akan semakin besar
terjadi apabila terdapat lapisan tanah yang
bervariasi atau tidak seragam .

KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI


KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

RENCANA PEMBANGUNAN BENDUNGAN CIJUREY


KOTA BOGOR
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

BAHAN DAN METODE


KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

BAHAN
Data yang digunakan dalam penelitian kali
ini yaitu:
1. Data teknis bendungan Berupa data
geometri bendungan dan data elevasi
muka air ketika kondisi normal dan
kondisi Q1000th (Qbanjir).
2. Data material bendungan dan lapisan
tanah bawah bendungan berupa nilai
permeabilitas (k) yang digunakan
PETA LOKASI BENDUNGAN CIJUREY sebagai parameter rembesan software
KOTA BOGOR
Geostudio SEEP/W
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

METODE

Analisa rembesan dalam studi ini


dilakukan dengan software Geostudio
SEEP/W. Dengan menggunakan
permodelan kondisi muka air normal
(El.+286 m) dan muka air banjirr (El.
+288,28 m).

PETA LOKASI BENDUNGAN CIJUREY


KOTA BOGOR
PERSAMAAN

Standar yang diizinkan untuk rembesan dalam bendungan:


Banyaknya total air rembesan dari waduk yang melewati pondasi dan badan
bendungan yang terukur pada tempat penampungan rembesan (lokasinya di hilir
ujung bendungan) tidak boleh lebih dari 0,05% dari kapasitas air yang tertampung
didalam waduk.
Banyaknya total air rembesan dari waduk yang melewati pondasi dan badan
bendungan tidak boleh lebih dari 1% rata-rata debit sungai yang masuk kedalam
waduk.
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI
Rumus mendapatkan debit rembesan (Q):

dengan

Garis Flownet

KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI


Rumus mendapatkan nilai keamanan terhadap piping:

KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI


KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

Geostudio SEEP/W yang merupakan


software geoteknik untuk menganalisis
pergerakan air dalam tanah, memodelkan
aliran air pada berbagai kondisi geologi. Ini
memungkinkan insinyur memprediksi
perilaku air tanah, membuat simulasi,
menganalisis stabilitas lereng, dan
merencanakan proyek konstruksi dengan
mempertimbangkan kondisi air tanah.
Aplikasi ini membantu pengguna membuat
keputusan terbaik dalam desain dan
konstruksi proyek geoteknik.
CONTOH APLIKASI GEOSTUDIO
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

Studi ini menggunakan software Geostudio


SEEP/W untuk menganalisis kebocoran.
Model bendungan dibuat dengan dua
kondisi air: normal (El. +286 m) dan banjir
(El. +288,28 m). Perbaikan pondasi
bertujuan menguatkan tanah dan
mencegah kebocoran serta potensi piping.
Hasil analisis SEEP/W termasuk debit
filtrasi dan gradien hidraulik.
Untuk keamanan, kriteria kebocoran
bendungan adalah kurang dari 1% debit
sungai rata-rata, dan faktor keamanan
terhadap piping harus di bawah 4.
CONTOH RUNNING APLIKASI GEOSTUDIO
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

Analisis kebocoran dengan Geostudio


SEEP/W mengevaluasi aliran air pada
kondisi stabil dengan permukaan air
normal dan saat banjir.
Perhitungan kebocoran mengikuti
prinsip dasar Darcy, menampilkan
kecepatan aliran, tekanan air pori,
flownet, gradien hidrolik, dan jumlah
kebocoran.
Aplikasi ini menggunakan dua model
material: Saturated/Unsaturated dan
Saturated Only untuk kondisi tanah
RENCANA PEMBANGUNAN BENDUNGAN CIJUREY tertentu.
KOTA BOGOR
HASIL DAN
PEMBAHASAN
KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

Parameter yang
digunakan

INPUT PARAMETER SOFTWARE GEOSTUDIO


KELOMPOK 6 - BANGUNAN IRIGASI

Bendungan Cijurey

Parameter yang
digunakan TIPE RCC (Roller Compacted
Concrete)

MATERIAL RCC MEMILIKI NILAI


PERMEABILITAS YANG RENDAH, SEHINGGA
DIANGGAP SEBAGAI MATERIAL IMPERMEABLE.

YANG PERLU DIPERHATIKAN

BAGIAN BIDANG HORIZONTAL TUBUH


BENDUNGAN KARENA RAWAN
UNTUK DILALUI AIR.

PEDOMAN GROUTING UNTUK BENDUNGAN TAHUN 2005


ANALISA REMBESAN
BENDUNGAN CIJUREY
Permodelan pada software Geostudio SEEP/W, dimana terdapat lapisan tanah bendungan yaitu batulempung dan
batupasir, dan pada bagian tubuh bendungan menggunakan material RCC, serta terdapat timbunan tanah pada
bendungan.

Hasil Analisa
flownet bendungan yang
mengindikasikan rembesan yang
terjadi sesuai dengan skenario yaitu
air mengalir dari hulu menuju hilir
melalui lapisan tanah

Sketsa Bendungan pada Software Geostudio SEEP/W


Hasil Analisa
Nilai yang mengalami tegangan paling besar
terjadi pada hulu, sedangkan tegangan yang
paling rendah terjadi pada hilir.
Sebagai contoh ketika kondisi muka air
normal nilai tinggi tekan total (total head)
yang paling tinggi yaitu 291-297 m yang
ditunjukkan dengan kontur berwarna merah
terdapat pada bagian hulu. Sedangkan nilai
tinggi tekan total (total head) yang paling
rendah terdapat pada bagian hilir bendungan
yaitu 225-231 m yang ditunjukkan dengan
warna biru
TINGGI TEKAN TOTAL (TOTAL HEAD) KONDISI MUKA AIR NORMAL (EL. +286 M)
Hasil Analisa

TINGGI TEKAN TOTAL (TOTAL HEAD) KONDISI MUKA AIR BANJIR (EL. +288,28 M)
Debit Rembesan yang Terjadi

Material RCC pada Software Geostudio


SEEP/W dianggap sebagai material
impermeable.
Untuk rembesan yang terjadi pada bawah
bendungan dengan kondisi muka air normal
(El. +286 m) dengan debit filtrasi maksimal
yang terjadi yaitu 2,90 x 10-6 m3 /dt/m pada
bagian kaki bendungan

GRADIEN HIDRAULIK KONDISI MUKA AIR NORMAL (EL. +286 M)


Debit Rembesan yang Terjadi

Dari hasil diatas piping dinyatakan tidak


aman, sehingga solusi untuk permasalahan ini
yaitu dengan menambah struktur tambahan
pada area bawah bendungan, struktur ini
nantinya juga berperan sebagai komponen
perkuatan pondasi
Sturktur yang digunakan pada bagian pondasi
bendungan yaitu dinding diafragma dengan
kedalaman 42,5 m dan tebal 0,80 m.
Debit Rembesan yang Terjadi
Keamanan Terhadap Piping

TERJADINYA PIPING DALAM ANALISA TERSEBUT PADA


KAKI BENDUNGAN.
Keamanan Terhadap Piping
PADA KONDISI MUKA AIR NORMAL DAN MUKA AIR BANJIR DIDAPATKAN NILAI PERHITUNGAN
PIPING SEBAGAI BERIKUT:
1. KONDISI MUKA AIR NORMAL (ELV. + 286 M)
MAKSIMUM GRADIEN HIDRAULIK YANG KELUAR, I = 0,988
FAKTOR KEAMANAN PIPING, ICR/I = 1,065/0,988
= 1,065 < 4 TIDAK AMAN
KESIMPULAN: BENDUNGAN TIDAK AMAN TERHADAP TERJADINYA PIPING.

2. KONDISI MUKA AIR BANJIR (ELV. + 288,28 M)


MAKSIMUM GRADIEN HIDRAULIK YANG KELUAR, I = 1,039
FAKTOR KEAMANAN PIPING, ICR/I = 1,065/1,039
= 1,024 < 4 TIDAK AMAN

KESIMPULAN: BENDUNGAN TIDAK AMAN TERHADAP TERJADINYA PIPING.


Keamanan Terhadap Piping

GRADIEN HIDRAULIK KONDISI MUKA AIR GRADIEN HIDRAULIK KONDISI MUKA AIR
NORMAL (EL. +286 M) BANJIR (EL. +288,28 M)
ANALISA REMBESAN
DENGAN DINDING DIAFRAGMA
Permodelan ditambahkan struktur dinding diafragma dengan kedalaman 42,5 m, ketebalan 0,80 m, dan
material yang digunakan adalah beton konvensional dengan nilai permeabilitas yaitu 1,7 x 10-12 m/dt.

Sketsa Bendungan Cijurey


pada Software Geostudio
SEEP/W dengan Dinding
Diafragma
tinggi tekan total (total head) bendungan dengan dinding
diafragma dan menampilkan flownet pada bendungan

Kondisi Muka Air Normal Kondisi Muka Air Banjir


Rembesan Bendungan Cijurey dengan Dinding Diafragma

Kondisi Muka Air Normal Kondisi Muka Air Banjir


Gradien Hidraulik Bendungan dengan Dinding Diafragma
Gradien Hidraulik Bendungan dengan Dinding Diafragma

Kondisi Muka Air Normal Kondisi Muka Air Banjir


nilai piping Bendungan dengan Dinding Diafragma
REKAPITULASI
Rekapitulasi Terjadinya Rembesan Bendungan Cijurey

Rekapitulasi Terjadinya Piping Bendungan Cijurey


Kesimpulan
Hasil Analisa Rembesan Bendungan Cijurey
Debit rembesan pada kondisi normal = 0,00196 m3/dt
Debit rembesan pada kondisi banjir = 0,002 m3/dt
Qizin = 0,0124 m3/dt
Kondisi = bendungan aman terhadap rembesan.
Piping bendungan pada kondisi normal = 1,065
Piping bendungan pada kondisi muka air banjir = 1,024
FK izin harus > 4
Kondisi = tidak aman terhadap terjadinya piping
Kesimpulan
Rencana Struktur Tambahan Berupa Dinding Diafragma
Kedalaman 42,5 m dan ketebalan 0,80 m
Mengakibatkan:
Nilai rembesan yang lebih kecil:
Kondisi normal 0,00073 m3/dt dan kondisi banjir 0,00076 m3/dt
Nilai FK terhadap piping:
Kondisi normal = 10,75 dan kondisi banjir = 10,33
Nilai FKizin harus > 4
Dapat disimpulkan bendungan aman terhadap terjadinya piping.
SUMBER
Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/
THANK YOU
APAKAH ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai