Anda di halaman 1dari 32

i

MAKALAH
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

DISUSUN OLEH :

1. Albani Surya R. 2305190001


2. Rizky Chandra 2305190008
3. Muhammad Zidan 2305190014
4. Nadya Fatiha Nst 2305190015
5. Tsabitah Tri W. 2305190017
6. Luthifa Rahman 2305190022
7. Nasywa Siregar 2305190024
8. Niken Putri Sari 2305190033
9. Nurbawati 2319050035

NAMA DOSEN : BAIHAQI AMMY SE.,M.Ak.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MANAJEMEN PERPAJAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023/2024
ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada panutan kita
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi'in tabi'atnya dan
sampai kepada kita semua selaku umatnya semoga mendapat syafa'at darinya Makalah ini
berisi materi mata kuliah AKUNTANSI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN DAGANG yang dapat digunakan baik oleh tenaga pengajar, mahasiswa,
maupun pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan.Penyusunan makalah ini dilakukan berdasarkan acuan berbagai sumber literatur


dan penelitian diberbagai aspek.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu
penulis menghargai dan mengharapkan kritik dan masukan demi perbaikan kualitas makalah.
Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya guna
menunjang proses pembelajaranmata kuliah tersebut. Amin

Medan, 25 November 2023

PENYUSUN
iii

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................4
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang.....................................................................................5
2.2. Akun Perusahaan Dagang Dalam Laporan Keuangan...............................................................8
2.3 Akun Retur..................................................................................................................................9
2.4 Akun Beban Angkut Pembelian................................................................................................12
2.5 Akun Beban Angkut Penjualan.................................................................................................13
2.6 Akun Penjualan.........................................................................................................................14
2.7 Pentingnya Akun Perusahaan Dagang dalam Laporan Keuangan............................................14
2.8 Laporan Neraca Hasil Keuangan Perusahaan Dagang..............................................................18
2.9 Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang...................................................................................19
2.10 Harga pokok penjualan (HPP).................................................................................................21
2.11 Perhitungan HPP.....................................................................................................................22
2.12 Laporan Persediaan Atau Stok Barang Perusahaan Dagang..................................................24
BAB III..................................................................................................................................................29
PENUTUP.............................................................................................................................................29
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................29
3.2 SARAN.......................................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................31
iv

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan dagang, sebagai entitas bisnis yang bergerak dalam jual beli barang atau
jasa, memiliki tanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan yang akurat dan
transparan. Laporan keuangan merupakan cerminan kesehatan finansial perusahaan,
memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja dan posisi keuangan.Dalam lingkungan
bisnis yang dinamis, pemahaman yang mendalam terkait penyusunan laporan keuangan
menjadi krusial bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pemangku kepentingan,
seperti pemilik, investor, kreditur, dan otoritas pajak, mengandalkan laporan keuangan untuk
membuat keputusan strategis, menilai risiko, dan memahami arah perkembangan
perusahaan.Laporan keuangan memiliki sejumlah alasan penting bagi perusahaan dagang,
karena Laporan keuangan memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja keuangan
perusahaan, termasuk pendapatan, biaya, laba bersih, dan berbagai indikator keuangan
lainnya. Ini membantu manajemen untuk memantau sejauh mana perusahaan mencapai
tujuan keuangan dan operasionalnya. Dengan demikian, laporan keuangan bukan hanya
dokumen yang melaporkan angka-angka, tetapi juga alat manajemen yang krusial untuk
mengelola perusahaan dagang secara efektif dan transparan.

Makalah ini bertujuan untuk membahas secara rinci proses penyusunan laporan
keuangan perusahaan dagang, menjelaskan struktur laporan, metode akuntansi yang
digunakan, serta signifikansi analisis kinerja keuangan. Dengan memahami aspek-aspek
tersebut, perusahaan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan mereka, mendukung
pengambilan keputusan yang lebih baik, dan membangun kepercayaan di antara pemangku
kepentingan.Melalui pemahaman menyeluruh terhadap penyusunan laporan keuangan,
perusahaan dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam pasar, menciptakan nilai
tambah, dan mencapai tujuan jangka panjang mereka. Dengan demikian, makalah ini
diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dalam konteks manajemen keuangan
perusahaan dagang.
v

1.2 RUMUSAN MASALAH


Mengingat pentingnya suatu laporan keuangan perusahaan dagang disajikan dengan
baik menurut kaidah akuntansi, maka dalam makalah ini akan diuraikan:

1) Pengertian, tujuan dan fungsi laporan keuangan pada suatu perusahaan dagang;
2) Siklus akuntansi perusahaan dagang;
3) Tahapan penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang.

1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1) Memahami pengertian, tujuan dan fungsi laporan keuangan pada suatu perusahaan
dagang
2) Memahami tahapan siklus akuntansi laporan keuangan perusahaan dagang;
3) Memberikan contoh penyusunan laporan perusahaan dagang;
4) Menguasai tata cara penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang
vi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang


Laporan keuangan perusahaan dagang adalah dokumen resmi yang mencatat dan
menyajikan informasi finansial mengenai keuangan perusahaan dagang selama suatu periode
waktu tertentu. Laporan ini mencakup aspek- aspek seperti pendapatan, biaya, keuntungan
bersih, aset, kewajiban, serta arus kas. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah
memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang kinerja keuangan perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, kreditor, dan otoritas perpajakan.
Laporan keuangan melibatkan penggunaan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan disusun
sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku

Laporan keuangan perusahaan dagang adalah alat penting untuk mengelola perusahaan
dagang. Mereka adalah gambaran keuangan perusahaan yang memberikan data penting
tentang keberhasilannya. Mereka juga merupakan acuan yang digunakan untuk memetakan
jalur masa depan bisnis. Bankir, investor, dan lainnya menggunakan laporan keuangan untuk
menganalisis kesehatan dan likuiditas organisasi dan membuat keputusan yang
memengaruhinya.Laporan keuangan perusahaan dagang adalah kumpulan data keuangan
tentang perusahaan itu sendiri. Analisis dan organisasi laporan keuangan dapat membantu
bisnis menarik kesimpulan tentang kesehatan keuangan perusahaan. Item baris demi baris
serta jumlah total dari apa yang Anda lihat disertakan dalam pernyataan.

Laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas adalah tiga laporan keuangan dasar.
Selama suatu periode, setiap jenis laporan keuangan melaporkan fakta yang berbeda
(misalnya, bulan, kuartal, dll.). Laporan memberikan informasi tentang berbagai aspek
kesehatan keuangan perusahaan Anda. Laporan keuangan dibuat untuk rentang periode yang
berbeda. Tahun fiskal terbaru dicakup oleh laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan
interim dapat disiapkan secara bulanan, triwulanan, atau setengah tahunan.Laporan akhir
tahun seringkali memiliki komponen yang lebih sedikit daripada laporan sementara. Mereka
mungkin tidak memiliki laporan arus kas atau laporan laba ditahan, misalnya. Untuk
vii

membuat perbandingan lebih mudah, laporan keuangan biasanya menyertakan informasi


untuk periode sekarang dan sebelumnya.

Perusahaan dagang juga merupakan perusahaan yang memperdagangkan produk


melalui pembelian dan penjualan yang dijual oleh kelompok usaha disektor ini adalah produk
berupa barang, seperti toko pakaian, toko gadget, kendaraan, dan usaha dagang lainnya.
Lewat proses tersebut, perusahaan dagang pun mendapatkan keuntungan atau profit. Pada
dasarnya laporan keuangan yang ada pada perusahaan jenis ini sama seperti perusahaan lain.
Namun yang membedakan adalah elemen-elemen atau jenis akun yang termasuk di dalam
laporan keuangan tersebut.

Tujuan dan fungsi siklus akuntansi perusahaan dagang

Tujuan siklus akuntansi dalam perusahaan dagang adalah mencatat,


mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi keuangan perusahaan secara teratur. Fungsi
siklus akuntansi mencakup pengumpulan data transaksi, pencatatan dalam jurnal,
penyesuaian akhir, penyusunan laporan keuangan, dan penutupan buku. Hal ini bertujuan
untuk memberikan informasi keuangan yang akurat dan relevan bagi manajemen, pemegang
saham, dan pihak terkait lainnya.
Tujuan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang:

1. Rekam Transaksi Keuangan:

Tujuan utama adalah mencatat dengan akurat setiap transaksi keuangan perusahaan,
termasuk penjualan, pembelian, pengeluaran, dan penerimaan.

2. Menghasilkan Laporan Keuangan:

Siklus akuntansi bertujuan menghasilkan laporan keuangan periodik, seperti neraca,


laporan laba rugi, dan laporan arus kas, untuk memberikan gambaran yang akurat
tentang kinerja keuangan perusahaan.

3. Mematuhi Prinsip Akuntansi:

Memastikan bahwa seluruh transaksi dicatat dan dilaporkan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk menci keakuratan dan konsistensi.

4. Memudahkan Pengambilan Keputusan:


viii

Memberikan informasi yang diperlukan bagi pihak internal dan eksternal perusahaan untuk
membuat keputusan yang tepat terkait operasional, investasi, dan strategi bisnis

Fungsi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang:

1. Pencatatan Transaksi:

Memulai dengan mencatat setiap transaksi keuangan dalam jurnal umum untuk
menciptakan jejak catatan keuangan.

2. Penyesuaian Akun:

Melibatkan penyesuaian entri untuk memperhitungkan pengakuan pendapatan dan


biaya yang belum dicatat pada akhir periode akuntansi.

3. Pembuatan Laporan Keuangan:

Menghasilkan laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus
kas, berdasarkan data yang telah dicatat selama periode akuntansi.

4. Penutupan Akun:

Menutup akun-akun sementara dan memindahkan saldo ke akun ekuitas untuk


menyiapkan perusahaan menghadapi periode berikutnya.

5. Penyusunan Neraca Saldo:

Memastikan bahwa neraca saldo mencerminkan kondisi keuangan perusahaan pada


akhir periode akuntansi.

6. Pemeriksaan Internal dan Eksternal:

Menjalankan pemeriksaan internal dan eksternal untuk memverifikasi keakuratan dan


keandalan catatan keuangan.

7. Pajak:

Memastikan kepatuhan dengan peraturan perpajakan dan menyiapkan informasi yang


diperlukan untuk pelaporan pajak.

8. Penyimpanan Catatan:
ix

Menyimpan catatan keuangan dengan baik untuk keperluan audit, perpajakan, dan
pemantauan internal.

Siklus akuntansi merupakan suatu rangkaian langkah yang sistematis dan teratur untuk
memproses informasi keuangan perusahaan, mulai dari pencatatan transaksi hingga
penyusunan laporan keuangan.

2.2. Akun Perusahaan Dagang Dalam Laporan Keuangan


Dalam laporan keuangan, akun perusahaan dagang mengacu pada akun-akun yang
digunakan untuk mencatat transaksi dan kegiatan keuangan perusahaan dagang. Akun-akun
ini mencerminkan aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya yang terkait dengan
operasi perusahaan dagang. Berikut adalah beberapa contoh akun perusahaan dagang yang
umum ditemukan dalam laporan keuangan:

1. Aset:

- Kas: mencatat uang tunai yang dimiliki perusahaan.

- Piutang Usaha: mencatat tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan.

- Persediaan: mencatat barang yang dijual oleh perusahaan.

- Aset Tetap: mencatat aset jangka panjang seperti tanah, bangunan, dan peralatan.

2. Kewajiban:

- Utang Usaha: mencatat tagihan yang masih harus dibayar kepada pemasok.

- Utang Bank: mencatat pinjaman yang masih harus dibayar kepada bank.

- Utang Pajak: mencatat kewajiban pajak yang masih harus dibayar.

3. Ekuitas:

- Modal Saham: mencatat investasi pemilik dalam perusahaan.

- Laba Ditahan: mencatat laba yang belum dibagikan kepada pemilik.

4. Pendapatan:

- Penjualan: mencatat pendapatan dari penjualan barang atau jasa.


x

- Pendapatan Bunga: mencatat pendapatan dari bunga yang diterima.

5. Biaya:

- Biaya Pembelian: mencatat biaya pembelian barang yang dijual.

- Biaya Gaji: mencatat biaya gaji karyawan.

- Biaya Sewa: mencatat biaya sewa tempat usaha.

Akun-akun ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan
laba rugi, dan laporan arus kas. Dengan menggunakan akun perusahaan dagang ini,
perusahaan dapat melacak dan menganalisis kinerja keuangan mereka.

2.3 Akun Retur


Pengembalian barang, dalam usaha dagang sering disebut dengan retur. Retur
merupakan hal yang wajar terjadi di perusahaan dagang karena proses produksi barang
terkadang lalai uji kontrol atau salah cek saat pengiriman barang. Semua perusahaan dagang
mengenal istilah retur penjualan dan pembelian, baik perusahaan besar dengan skala
penjualan barang dagang yang banyak hingga pedagang kecil yang hanya menjual beberapa
barang dagang. Contohnya; perusahaan ritel, usaha batik, sampai warung sembako. Dalam
perusahaan dagang, retur penjualan dan pembelian juga dicatat di laporan keuangan dalam
bentuk jurnal retur penjualan dan jurnal retur pembelian. Fungsinya untuk mengetahui arus
keluar masuk persediaan barang dan menghitung jumlah kerugian akibat pengembalian
barang.

Retur Penjualan

Retur penjualan merupakan istilah yang merujuk pada pengembalian barang


pembelian yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual. Retur penjualan dalam suatu usaha
mengindikasikan adanya penambahan jumlah barang, namun menimbulkan
kerugian. Pengembalian barang yang rusak oleh pembeli menyebabkan penjual harus
menutup biaya produksi barang tersebut. Penjual dapat memilih untuk mengganti barang
yang rusak tersebut dengan dua cara, yaitu mengganti dalam bentuk uang atau barang baru.
Jenis pengembalian retur penjualan ini tergantung pada kesepakatan antara penjual dan
pembeli.
xi

Saat terjadi retur penjualan, penjual perlu memiliki bukti adanya barang yang diretur. Bukti
ini disebut nota kredit. Sifatnya penting, untuk pencatatan pada pembukuan jurnal umum
perusahaan.

Pencatatan:

 Jika dibayar secara kredit, transaksi ini dicatat dengan cara mendebit akun retur
penjualan dan pengurangan harga serta mengkredit akun piutang dagang;
 Jika dibayar secara tunai, transaksi ini dicatat dengan cara mendebit akun retur
penjualan dan potongan harga serta mengkredit akun kas.
Nota Kredit

Nota kredit merupakan bukti penerimaan barang dagang yang dikembalikan oleh
pembeli. Dengan dibuatnya nota kredit maka ada bukti berkurangnya piutang usaha penjual
kepada pembeli. Nota kredit dibuat dua rangkap. Lembar nota asli dibuat dan disimpan
sendiri oleh penjual sebagai dokumen penyusunan jurnal retur penjualan pada laporan
keuangan, sedangkan salinan notanya ditunjukkan kepada pembeli untuk arsip.

Retur Pembelian
xii

Retur pembelian terjadi ketika penjual mengembalikan barang dagang kepada


pemasok (supplier). Biasanya retur pembelian melibatkan jumlah barang yang tidak sedikit,
sebab digunakan untuk dijual kembali sebagai komoditas penjualan. Terdapat dua macam
transaksi dalam retur pembelian, yaitu retur pembelian secara tunai dan kredit. Retur
pembelian secara tunai mengacu pada pembelian barang dagang kepada pemasok secara
tunai. Jika ada barang yang rusak, maka penjual bisa mengembalikan barang tersebut tanpa
adanya tanggungan biaya secara kredit. Karena sudah dibeli secara tunai, maka pemasok bisa
mengganti pengembalian barang yang rusak tersebut dengan uang tunai. Sedangkan retur
pembelian secara kredit mengacu pada pembelian barang dagang kepada pemasok secara
kredit. Hal ini berarti penjual belum melunasi pembayaran ketika membeli barang dagang,
muncullah utang dagang. Jika ada barang yang rusak, maka penjual akan mengembalikannya
ke pemasok sesuai dengan biaya barang tersebut. Alih-alih membayar sesuai dengan harga
pembelian barang di awal sebelum adanya retur pembelian, maka pemasok akan memotong
biaya pelunasan dari penjual dengan biaya barang yang diretur. Jadi, penjual hanya melunasi
harga pembelian barang dagang setelah dikurangi kerugian akibat retur pembelian.

Sama seperti retur penjualan, dalam pengembalian barang kepada pemasok perlu adanya
bukti transaksi. Dalam retur pembelian, bukti transaksinya disebut nota debit.

Pencatatan:

 Jika pembayaran dilakukan secara tunai, pengembalian barang ini dicatat dengan cara
mendebit akun kas serta mengkredit akun retur pembelian dan pengurangan harga;
 Jika pembayaran dilakukan secara kredit, pengembalian barang ini dicatat dengan
mendebit akun utang dagang serta mengkredit akun retur pembelian dan pengurangan
harga.

Nota Debit

Nota debit merupakan sebuah dokumen transaksi atas pengembalian barang dagang
yang dibuat oleh penjual kepada pemasok. Dikatakan debit karena adanya pengurangan utang
usaha yang disebabkan pengurangan jumlah barang yang dimiliki penjual. Nota debit
diberikan bersama dengan barang dagang yang dikembalikan. Baik nota kredit dan debit,
sama-sama memiliki dua salinan nota.
xiii

2.4 Akun Beban Angkut Pembelian


Akun Beban Angkut Pembelian digunakan untuk mencatat biaya pengiriman atau
pengangkutan barang yang telah dibeli oleh perusahaan. Biaya ini sering kali timbul ketika
perusahaan harus mengeluarkan dana untuk mengirimkan barang dari pemasok ke tempat
penyimpanan atau gudang perusahaan.

Pencatatan biaya angkut pembelian adalah penting karena biaya ini merupakan bagian dari
biaya perolehan barang dagangan. Biaya ini akan dihitung bersama dengan nilai pembelian
barang saat menghitung laba kotor.

Pencatatan:

 Jika dibayar pembeli, maka beban angkut pembelian dicatat dengan cara mendebit
akun beban angkut pembelian dan mengkredit akun kas;
 Jika dibayar penjual, maka beban angkut pembelian dicatat dengan cara mendebit
akun pembelian dan akun beban angkut pembelian, serta mengkredit akun utang
dagang. Dicatat pada faktur pembelian.
xiv

2.5 Akun Beban Angkut Penjualan


Selain biaya angkut pembelian, perusahaan dagang juga memiliki akun Beban Angkut
Penjualan. Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengiriman atau pengangkutan barang
yang telah terjual kepada pelanggan. Biaya ini timbul ketika perusahaan harus mengeluarkan
dana untuk mengirimkan barang dari gudang ke tempat pelanggan.

Pencatatan biaya angkut penjualan juga penting karena biaya ini memengaruhi total biaya
operasional perusahaan. Biaya ini akan dikurangkan dari pendapatan penjualan untuk
menghitung laba bersih perusahaan.

Pencatatan:

 Jika beban angkut penjualan dilakukan secara tunai maka dicatat dengan mendebit
akun beban angkut penjualan serta mengkredit akun kas;
 Jika beban angkut penjualan dilakukan secara kredit dilakukan dengan mendebit akun
beban angkut penjualan dan mengkredit akun utang dagang.

2.6 Akun Penjualan


Akun Penjualan adalah salah satu akun yang paling penting dalam laporan keuangan
perusahaan dagang. Fungsi utama dari akun ini adalah untuk mencatat setiap transaksi
penjualan barang oleh perusahaan. Penjualan barang bisa dilakukan secara tunai atau secara
kredit. Dalam pencatatan penjualan, perusahaan akan mencatat besarnya nilai barang yang
terjual, kepada siapa barang tersebut dijual, dan tanggal penjualan. Informasi ini sangat
penting karena akan digunakan dalam perhitungan pendapatan penjualan dan laba kotor
perusahaan.

Pencatatan:

 Jika penjualan barang dagang dibayar secara tunai, maka dicatat dengan cara
mendebit akun kas dan mengkredit akun penjualan;
 Jika penjualan barang dagang dibayar secara kredit, maka dicatat dengan cara
mendebit akun piutang dagang dan mengkredit akun penjualan.
xv

2.7 Pentingnya Akun Perusahaan Dagang dalam Laporan Keuangan


Akun-akun khusus perusahaan dagang memiliki peran yang sangat vital dalam
laporan keuangan. Mereka mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan jual beli barang,
yang merupakan aktivitas inti dari perusahaan dagang.

Akun perusahaan dagang memiliki peran penting dalam laporan keuangan karena
menyediakan gambaran lengkap tentang keuangan perusahaan dan memungkinkan para
pemangku kepentingan untuk memahami kinerja dan posisi keuangan perusahaan. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa akun perusahaan dagang penting dalam laporan keuangan:

1. Pencatatan Transaksi:

Akun perusahaan dagang mencatat semua transaksi penjualan, pembelian, dan persediaan. Ini
membantu dalam melacak arus kas dan menentukan keuntungan atau kerugian.

2. Penilaian Persediaan:

Akun persediaan memberikan informasi tentang nilai persediaan barang dagang. Ini penting
untuk menghitung biaya barang terjual dan menen n laba kotor.

3. Perhitungan Biaya Barang Terjual:

Akun perusahaan dagang membantu menghitung biaya barang terjual, yang merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual selama periode
tertentu.

4. Menentukan Pendapatan dan Laba Bersih:

Dengan mencatat pendapatan dari penjualan dan mengurangkan biaya barang terjual, akun
perusahaan dagang berkontribusi langsung dalam perhitungan laba bersih perusahaan.

5. Analisis Kinerja Keuangan:

Akun perusahaan dagang menyediakan data yang diperlukan untuk menganalisis


profitabilitas dan efisiensi operasional perusahaan. Ini membantu manajemen dan pemangku
kepentinga↓ 'am membuat keputusan strategis.
xvi

6. Pemantauan Persediaan:

Melalui akun persediaan, perusahaan dapat memantau dan mengelola persediaan dengan
lebih efektif, menghindari kelebihan persediaan atau kekurangan stok yang dapat
mempengaruhi operasional perusahaan.

7. Pajak Penghasilan:

Akun perusahaan dagang memberikan informasi yang diperlukan untuk menghitung laba
kena pajak, yang merupakan dasar untuk pelaporan pajak penghasilan perusahaan.

8. Informasi untuk Pemangku Kepentingan:

Laporan keuangan yang mencakup akun perusahaan dagang memberikan pemegang saham,
kreditor, dan pihak terkait informasi yang diperlukan untuk menilai kesehatan keuangan dan
kinerja perusahaan.

Integrasi akun perusahaan dagang dalam laporan keuangan membantu menciptakan


gambaran menyeluruh tentang aktivitas operasional dan keuangan perusahaan dagang, yang
sangat penting untuk pengambilan keputusan yang informasional dan strategis.

Arus Kas dalam Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan arus kas suatu perusahaan. Sedangkan arus kas adalah
laporan keuangan yang berisi pencatatan atas arus kas masuk dan arus kas keluar
perusahaan.Laporan keuangan dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan bisnis atau usaha
setiap periodenya.Laporan keuangan bisa dibilang jalan cepat untuk mengetahui bagaimana
kondisi sebuah usaha, yang sedang dijalankan, apakah untung atau rugi dan bagaimana
prospek ke depannya.Arus kas atau laporan keuangan juga bermanfaat untuk memudahkan
pemilik usaha atau pihak berkepentingan melihat bagaimana kondisi keuangan perusahaan,
yang kemudian bisa menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk rencana
masa depan.Dalam skala perusahaan besar, laporan dijadikan referensi oleh investor. Sebab
informasi yang tercantum menunjukkan kondisi keuangan perusahaan tersebut.Apabila data-
data dalam laporan keuangan memperlihatkan kondisi finansial perusahaan dagang menurun
dari periode sebelumnya atau keuntungan yang dihasilkan stagnan, maka investor bisa
mendapat gambaran apakah akan tetap menanamkan modal di perusahaan tersebut atau
xvii

tidak.Sebab jika keputusan tidak diambil, mereka bisa kehilangan dana yang telah ditanam
pada saham perusahaan dagang tersebut.Supaya risiko kerugian dapat diminimalisir, maka
pemilik usaha, investor dan pihak terkait lainnya, harus bisa membaca laporan keuangan yang
dikeluarkan perusahaan dagang.

Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Laba Rugi

Seperti namanya, laporan keuangan laba rugi memberikan informasi terkait kegiatan
operasional perusahaan dalam suatu periode akuntansi.Laporan keuangan laba rugi dibuat
untuk mengukur kinerja perusahaan dalam satu periode tertentu dan berisi rincian mengenai
pendapatan, laba atau rugi, serta pengeluaran atau beban perusahaan. Di dalam laporan laba
rugi ada dua unsur utama yakni penjualan dan beban, sedangkan unsur lainnya adalah harga
pokok penjualan.Dalam menyusun laporan laba rugi, berikut tiga hal yang harus
diperhatikan:

a. Bentuk atau format laporan laba rugi industri dagang.


b. Konsep dan pemahaman tiap elemen di dalam format laporan
c. Mengerti cara menganalisa kegiatan transaksi keuangan
2.6.3 Mengukur Kinerja Keuangan:
Akun-akun ini membantu dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan dagang
dengan memberikan informasi tentang pendapatan penjualan, biaya pembelian, potongan,
retur, dan persediaan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat menghitung laba kotor, yang
merupakan salah satu indikator kinerja utama.

Manfaat Laporan Kinerja Keuangan

Evaluasi kinerja keuangan bagi sebuah perusahaaan baik untuk tujuan internal
maupun eksternal sangatlah penting.Bagi investor, manfaat informasi tentang kinerja
keuangan yaitu untuk melihat apakah investor akan mempertahankan investasi pada
perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain.Jika kinerja perusahaan baik, nilai usaha akan
tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut
untuk menanamkan modal sehingga akan terjadi kenaikan harga saham.Karena pentingnya
evaluasi kinerja keuangan tersebut, maka tidak ada salahnya jika sedari awal, perusahaan
selalu membiasakan untuk memiliki pencatatan keuangan yang baik tertib.
xviii

Pada dasarnya, laporan kinerja keuangan sangat bermanfaat untuk sebuah perusahaan.
Informasi yang dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal, yaitu.
- Digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa mendatang.
- Mengukur prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat keberhasilan dari pelaksanaan kegiatannya.
- Menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
- Dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar bisa meningkatkan efisiensi
dan produktivitas perusahaan.
- Melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan
- Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan perusahaan pada
umumnya dan divisi perusahaan pada khususnya.
Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa cara seperti analisis perbandingan
laporan keuangan, rasio keuangan, tendensi posisi, persentase per komponen, sumber dan
penggunaan modal kerja, breakeven, sumber dan penggunaan kas, dan analisis perubahan
laba kotor.

2.8 Laporan Neraca Hasil Keuangan Perusahaan Dagang


Ada beberapa laporan neraca hasil perusahaan dagang yang tercatat dalam
komponen berikut seperti kewajiban, aktiva hingga modal dari suatu bisnis perusahaan
dagang selama periode tersebut.

Akun Yang Ada Pada Laporan Perusahaan Dagang

Berikut ini adalah akun-akun tersebut dan juga pengertianya:

- Kas ( Uang Tunai )


Misalnya seperti tiap pembayaran yang diterima saat terjadi transaksi , maka uang
yang masuk dari transaksi tersebut akan dimasukkan kedalam uang tunai atau kas.
- Aset Tidak Terwujud
Contohnya adalah paten , hak cipta , hak siar, daftar data pelanggan.
- Setiap pembelian atau transaksi yang dilakukan oleh perusahaan itu dapat
menggunakan kartu kredit yang perlu dicatat dalam akun kartu kredit

Ekuitas Atau Modal

Contoh Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Dagang Dalam Bentuk Staffle

PT. RIFKI, Tbk


Neraca
xix

Per 31 Desember 2015


Aktiva Pasiva

Aktiva Lancar Utang Lancar


- Kas 3.000 - Utang Wesel 500
- Bank 2.500 - Utang dagang 2.500
- Surat Berharga 1.000 - Utang bank 1 tahun 2.750
- Piutang 3.500 - Utang Pajak 250
-Persediaan 2.000 - Dan lain-lain
Total Aktiva Lancar 12.000 Total Utang Lancar 6.000
Aktiva Tetap Utang Jangka Panjang
- Tanah 1.000 - Obligasi 2.000
- Bangunan 2.500 - Hipotek 1.500
- Mesin- Mesin 2.000 - Utang Bank 3 Tahun 3.000
-Peralatan 1.500 Total Utang Jangka Panjang 6.000
Total Aktiva Tetap 7.000 Ekuitas
Aktiva Lainya - Modal Setor 6.500
-Gedung dalam proses 1.000 - Laba Ditahan 1.000
Total Aktiva Lainnya 1.000 Total Ekuitas 7.500
Total Aktiva 20.000 Total Pasiva 20.000

2.9 Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


Laporan laba rugi dalam akuntansi menjadi salah satu hal penting karena dapat
membantu mengukur dan mengetahui kinerja atau performa perusahaan dalam satu periode
atau dalam satu tahun, sekaligus membantu perusahaan mengukur langkah perusahaan dalam
periode selanjutnya. Apa Itu Laporan Laba Rugi? Laporan laba rugi (income statement atau
profit and loss statement) adalah salah satu bagian dari laporan keuangan perusahaan yang
berisikan pendapatan serta beban perusahaan dan memberikan informasi tentang laba/rugi
bersih yang didapatkan perusahaan dalam periode akuntansi tertentuLaporan ini terdiri atas
pendapatan selama periode berjalan dan beban, baik beban usaha maupun diluar usaha
selama periode berjalan.Laporan laba rugi membantu pemilik bisnis memutuskan apakah
mereka dapat menghasilkan keuntungan dengan meningkatkan pendapatan, dengan
mengurangi biaya, atau keduanya.Karena itulah, laporan ini termasuk salah satu komponen
yang harus dimasukan dalam pembukuan bersama dengan neraca keuangan dan juga laporan
arus kas.Biasanya, income statement dibuat di akhir tahun atau di akhir periode perusahaan
pada saat perusahaan melakukan pembukuan perusahaan.Laporan laba rugi yang dibuat oleh
bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena hasil analisis laporan keuangan ini akan
xx

diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan laporan perusahaan.Dengan adanya


laporan ini, Anda bisa mengetahui kinerja perusahaan apakah sedang dalam kondisi untung
atau rugi.

Mengungkap Unsur Penting dalam Laporan Laba Rugi

Setiap badan usaha atau perusahaan memiliki kebijakan dan operasi yang berbeda-
beda. Oleh karena itu, laporan laba rugi yang mereka hasilkan juga akan memiliki perbedaan.
Pasalnya, keuntungan dan pengeluaran dalam bisnis tidaklah selalu sama.Meskipun ada
perbedaan kebijakan yang sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan, terdapat unsur-unsur
mendasar yang tetap ada dalam setiap laporan laba rugi.Unsur-unsur tersebut mencakup
pendapatan (revenue), beban (expense), keuntungan (profit), dan kerugian (loss). Mari kita
jelaskan secara singkat.

- Pendapatan (revenue)
Unsur ini mencerminkan peningkatan aset atau aliran masuk yang dihasilkan
oleh perusahaan melalui kegiatan operasionalnya.Nilai pendapatan diperoleh dari total
pendapatan kotor perusahaan yang dikurangi dengan diskon, retur, dan tunjangan
lainnya.
- Beban (expenses)
Unsur ini menggambarkan pengeluaran atau pemakaian aset yang
menyebabkan timbulnya kewajiban dalam periode tertentu.Beban ini bisa timbul
akibat pengiriman barang, produksi, atau kegiatan operasional lainnya.
- Keuntungan (profit)
Unsur ini muncul ketika terjadi peningkatan ekuitas sebagai akibat dari
transaksi perusahaan atau pendapatan atau investasi yang diperoleh dari pemilik
perusahaan.
- Kerugian (loss)
Sementara itu, unsur kerugian terjadi ketika terjadi penurunan ekuitas akibat dari
transaksi atau beban yang dialami oleh perusahaan serta pengurangan bagi pemilik
perusahaan.Meskipun setiap laporan laba rugi memiliki karakteristik dan perincian yang
berbeda-beda, unsur-unsur tersebut tetap menjadi pondasi penting dalam menggambarkan
performa keuangan suatu perusahaan.Dengan memahami unsur-unsur tersebut, Anda dapat
memperoleh wawasan yang lebih baik tentang laporan laba rugi dan menginterpretasikan
informasi keuangan dengan lebih efektif. Jadi, dalam menganalisis laporan laba rugi,
xxi

perhatikanlah unsur-unsur penting ini untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif


tentang kinerja keuangan perusahaan.Dengan demikian, Anda dapat membuat keputusan
yang tepat dan strategis dalam mengelola bisnis Anda. berikut adalah contoh membuat
laporan laba rugi perusahaan dagang sederhana dengan metode multistep :

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dan Jasa

Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut sebagai cara untuk membuat laporan
laba rugi perusahaan dagang ataupun jasa:

- Membuat jurnal transaksi. urutannya yakni: akun pendapatan, beban dan


turunannya.
- .Lalu di catat ke dalam bentuk buku besar.
- .Laporan disusun setelah neraca saldo dan jurnal penyesuaian, atau setelah
neraca lajur atau penyusunan kertas kerja.
- .Seperti pendapatan dan beban yang ada di dalam kertas kerja. Hal ini karena
terdapat kolom-kolom yang berasal dari kertas kerja.
- .Beban diambil dari kolom neraca, sementara laba-rugi adalah selisih dari total
pendapatan dan total beban.
- Ketika pendapatan lebih besar dibandingkan beban, maka akan terjadi laba.
Sementara pendapatan total yang lebih kecil daripada beban, maka rugi.
xxii

2.10 Harga pokok penjualan (HPP)


Harga pokok penjualan (HPP) adalah salah satu komponen penting dalam laporan
laba rugi suatu perusahaan. HPP merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk menghasilkan produk atau jasa yang dijual. HPP dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

HPP adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan
produk atau jasa yang dijual. HPP dapat didefinisikan sebagai berikut:
Menurut PSAK 2: Laporan Laba Rugi, HPP adalah biaya yang terjadi selama periode
akuntansi dalam rangka menghasilkan dan memasarkan produk atau jasa yang dijual.
Menurut IFRS 15: Revenue from Contracts with Customers, HPP adalah biaya yang dapat
secara langsung diatribusikan kepada kontrak dengan pelanggan.
Komponen HPP

HPP terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:


- Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang
digunakan untuk membuat produk.
- Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga
kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.

- Biaya overhead
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses
produksi, tetapi tidak secara langsung dapat diatribusikan ke produk tertentu. Biaya
overhead pabrik meliputi biaya listrik, biaya air, biaya pemeliharaan, biaya asuransi,
dan biaya lain-lain.

2.11 Perhitungan HPP

HPP dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik. Rumus perhitungan HPP adalah sebagai berikut:
HPP = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead pabrik
Peranan HPP
HPP memiliki peran penting dalam laporan laba rugi suatu perusahaan. HPP
merupakan komponen utama yang menentukan laba kotor perusahaan. Laba kotor adalah
selisih antara pendapatan dan HPP. Semakin tinggi HPP, maka semakin kecil laba kotor
perusahaan. HPP juga digunakan untuk menentukan harga jual produk. Harga jual produk
biasanya ditetapkan dengan menambahkan margin keuntungan ke HPP. HPP merupakan
salah satu komponen penting dalam laporan laba rugi suatu perusahaan. HPP merupakan
jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa yang
xxiii

dijual. HPP dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Cara menghitung HPP adalah dengan menggunakan rumus berikut:
HPP = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead pabrik
Misalnya, suatu perusahaan manufaktur memproduksi 1.000 unit barang dalam satu
periode. Biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah Rp100.000, biaya tenaga kerja langsung
adalah Rp50.000, dan biaya overhead pabrik adalah Rp25.000. Maka, HPP perusahaan
tersebut adalah:
HPP = 100.000 + 50.000 + 25.000
= 175.000
HPP memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Membantu dalam menentukan harga jual produk.
- Membantu dalam mengukur profitabilitas perusahaan.
- Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.

Berikut adalah beberapa contoh manfaat HPP dalam dunia bisnis:


- Penentuan harga jual produk
HPP merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan harga jual produk.
Semakin tinggi HPP, maka semakin tinggi pula harga jual produk yang harus ditetapkan.
- Pengukuran profitabilitas perusahaan
HPP merupakan salah satu komponen dalam laporan laba rugi. Dengan mengetahui HPP,
maka perusahaan dapat mengetahui berapa laba kotor yang diperoleh.
- Pengambilan keputusan bisnis
HPP dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan bisnis, seperti keputusan
untuk menambah produksi, mengurangi produksi, atau mengubah harga jual produk.

Akun utang

Akun hutang atau biasa dikenal Accounts payable (AP) adalah akun dalam buku besar
yang mewakili kewajiban perusahaan untuk membayar barang atau jasa yang dibeli secara
kredit. Jadi hutang usaha adalah hutang Anda kepada vendor atau pemasok Anda untuk
barang atau jasa yang dibeli secara kredit.Ketika ada barang atau jasa yang dibeli secara
kredit dari vendor atau pemasok Anda, mereka akan mengirimkan faktur kepada Anda.
Faktur ini menunjukkan jumlah hutang Anda untuk barang dan jasa dan ditambahkan ke
saldo AP Anda. AP dicatat sebagai kewajiban jangka pendek di neraca perusahaan Anda.
Akun hutang Berisi tentang hutang perusahaan yang perlu dibayarkan kepada pemasok atau
distributor. Akun hutang juga merupakan contoh akun kewajiban lancar.

 Biaya masih harus dibayar

Biaya yang masih harus dibayar adalah pembayaran yang wajib dibayar perusahaan di
masa depan atas barang dan jasa yang telah diserahkan. Sederhananya, perusahaan menerima
xxiv

barang atau jasa dan mengeluarkan biaya. Biaya ini dicatat dalam pembukuan tetapi dibayar
kemudian.Istilah accrued artinya bertambah atau diakumulasikan sehingga ketika suatu
perusahaan mengakumulasi biaya berarti tagihannya yang belum dibayar semakin bertambah.
Beban diakui berdasarkan metode akuntansi akrual pada saat terjadinya tidak harus pada saat
pembayarannya. Akun ini berisi tentang gaji, upah, tunjangan, bonus dan pajak yang perlu
dibayarkan yang termasuk dalam akun kewajiban.
Beberapa contoh biaya masih harus dibayar yang mungkin perlu dilacak oleh perusahaan
Anda meliputi:
 Bunga pinjaman
 Biaya upah
 Pembayaran terutang kepada kontraktor dan vendor
 Pajak pemerintah
 Biaya sewa properti
 Biaya utilitas
 Biaya sewa
 Perangkat komputer
 Peralatan Kantor
 Kartu kredit. Setiap pembelian atau transaksi perusahaan yang menggunakan kartu
kredit perlu dicatat dalam akun kartu kredit.
Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan
dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu
dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk
melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus
(charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran.

 Utang jangka pendek

Utang jangka pendek adalah suatu pinjaman uang sebagai kewajiban yang wajib
dibayarkan dan sifatnya untuk keperluan dana darurat. Selain itu, utang ini juga mempunyai
jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan.Berdasarkan ilmu akuntansi, utang
jangka pendek adalah seringkali disebut liabilitas lancar. Sedangkan dalam dunia bisnis,
tambahan dana dari utang sudah biasa dilakukan oleh para pemilik usaha baik itu perusahaan
kecil, menengah, hingga berskala besar, atau dapat diartikan secara rinci hutang jangka
pendek Merupakan hutang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Contohnya adalah
pajak gaji karyawan yang perlu dibayarkan.
 Utang jangka panjang
Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang harus dilunasi dalam periode
waktu lebih dari satu tahun. Biasanya, hutang jangka panjang melibatkan pembayaran yang
tersebar dalam jangka waktu yang lebih lama, seringkali berjangka beberapa tahun. Contoh
umum hutang jangka panjang termasuk pinjaman bank dengan jangka waktu lebih dari satu
tahun, obligasi, dan hipotek.
xxv

Karakteristik utama hutang jangka panjang adalah lamanya periode pembayaran dan
kewajiban untuk membayar bunga selama masa pinjaman. Peminjam membayar sejumlah
tertentu setiap periode, yang mencakup pembayaran pokok hutang dan bunga. Hutang jangka
panjang dapat digunakan untuk mendanai investasi jangka panjang, seperti pembelian
properti, pengembangan bisnis, atau investasi dalam aset berjangka panjang.
 Ekuitas atau modal

Ekuitas atau modal merupakan hal yang merujuk pada bagian kepemilikan atau
kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Ini mencakup investasi yang ditanamkan oleh
pemilik perusahaan dan bisa berasal dari modal saham atau keuntungan yang ditahan dari
laba perusahaan. Modal saham adalah bentuk ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan dan
dimiliki oleh para pemegang saham. Pemegang saham mendapatkan hak atas keuntungan
perusahaan dan memiliki suara dalam keputusan perusahaan sesuai dengan jumlah saham
yang dimilikinya.
ekuitas atau modal mencerminkan klaim atau kepemilikan pemilik terhadap aset dan nilai
perusahaan setelah dikurangkan dengan liabilitas

2.12 Laporan Persediaan Atau Stok Barang Perusahaan Dagang


Laporan persediaan atau stok barang perusahaan dagang adalah laporan yang berisi
informasi tentang jumlah barang yang tersedia di gudang perusahaan. Laporan ini biasanya
dibuat secara berkala, seperti setiap minggu, bulan, atau triwulan.

Laporan persediaan barang perusahaan dagang memiliki beberapa tujuan, yaitu:

 Untuk Mengetahui Jumlah Barang Yang Tersedia.


Laporan persediaan barang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang
tersedia di gudang, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa perusahaan memiliki jumlah barang yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan penjualan.

 Untuk Mengetahui Barang Yang Memiliki Stok Rendah.

Laporan persediaan barang dapat digunakan untuk mengetahui barang-barang yang


memiliki stok rendah. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kehabisan stok barang yang
dapat mengganggu penjuala
 Untuk Mengetahui Barang Yang Paling Cepat Terjual.
Laporan persediaan barang dapat digunakan untuk mengetahui barang-barang yang paling
cepat terjual. Hal ini penting untuk menentukan strategi penjualan yang tepat.
xxvi

Untuk mengetahui kinerja persediaan. Laporan persediaan barang dapat digunakan untuk
mengetahui kinerja persediaan, seperti tingkat perputaran persediaan, biaya persediaan, dan
nilai persediaan. Hal ini penting untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.

Laporan persediaan barang perusahaan dagang biasanya memuat informasi berikut:

 Kode barang
 Nama barang
 Satuan
 Jumlah barang
 Nilai barang
Informasi-informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.

Ada pun fungsi dari Laporan Persediaan Atau Stok Barang Perusahaan Dagang
Adalah Sebagai Berikut:

 Mencatat Transaksi Terkait Persediaan Barang Dagang Secara Kronologis


 Mempermudah Dalam Melakukan Posting Ke Buku Besar
 Menjadi Dasar Dalam Penyusunan Laporan Keuangan, Khususnya Laporan Laba
Rugi Dan Neraca
Proses pembuatan laporan persediaan barang perusahaan dagang biasanya dimulai
dengan melakukan stock opname, yaitu kegiatan menghitung jumlah barang yang tersedia di
gudang secara fisik. Setelah itu, data hasil stock opname dicocokkan dengan data yang ada di
catatan pembukuan. Jika ada perbedaan, maka perlu dilakukan penyesuaian. Laporan
persediaan barang perusahaan dagang merupakan salah satu laporan keuangan yang penting.
Laporan ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan penjualan,
pengendalian persediaan, dan pengambilan keputusan bisnis.

Persediaan atau stok barang merupakan bagian penting dalam perusahaan dagang.
Persediaan barang merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan
untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang. Persediaan barang dapat
berupa barang jadi, barang setengah jadi, atau bahan baku.

Persediaan Barang Memiliki Peran Penting Dalam Perusahaan Dagang, Antara Lain:

 Untuk Memenuhi Permintaan Konsumen


 Untuk Menjaga Kelancaran Operasi Perusahaan
xxvii

 Untuk Mengurangi Biaya Pemesanan


 Untuk Memperoleh Keuntungan
Oleh karena itu, perusahaan dagang perlu melakukan pengelolaan persediaan barang
dengan baik. Pengelolaan persediaan barang yang baik dapat membantu perusahaan untuk
mencapai tujuannya.

Laporan Persediaan Barang

Laporan persediaan barang merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang


persediaan barang yang dimiliki oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi. Laporan
persediaan barang biasanya disajikan dalam neraca.Dalam neraca, persediaan barang
disajikan sebagai aset lancar. Persediaan barang dapat disajikan sebagai satu akun atau dapat
disajikan secara terpisah berdasarkan jenisnya, misalnya barang jadi, barang setengah jadi,
atau bahan baku.Metode Penyajian Persediaan Barang.

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menyajikan persediaan barang dalam
neraca, yaitu:

 Metode Persediaan Fisik (Phisycal Inventory)


Metode persediaan fisik adalah metode yang menghitung persediaan barang
berdasarkan hasil perhitungan fisik. Perhitungan fisik dilakukan pada akhir periode
akuntansi.

 Metode Persediaan Perpetual


Metode persediaan perpetual adalah metode yang mencatat setiap perubahan persedia
an barang secara terus-menerus. Perubahan persediaan barang dapat berupa penamb
ahan persediaan (pembelian) dan pengurangan persediaan (penjualan).

Pengelolaan Persediaan Barang

Pengelolaan persediaan barang yang baik dapat membantu perusahaan untuk


mencapai tujuannya. Pengelolaan persediaan barang yang baik dapat dilakukan dengan
menerapkan beberapa prinsip berikut:

 Prinsip ketepatan: Persediaan barang harus tepat jumlah dan tepat jenisnya.
 Prinsip ketepatan waktu: Persediaan barang harus tersedia pada saat dibutuhkan.
xxviii

 Prinsip efisiensi: Persediaan barang harus dikelola dengan efisien sehingga tidak
menimbulkan biaya yang tidak perlu.

PT.MAJU JAYA- LAPORAN PERSEDIAAN ATAU STOK BARANG PERUSAHAAN DAGANG

NO NAMA KODE JUMLAH PEMASU PENGELUA JUMLAH HARGA NILAI STOK AKHIR
PRODUK PRODU AWAL KAN RAN AKHIR SATUAN (RP) (RP)
K BULAN (UNIT) (UNIT) BULAN
1 TV LED 42 TV-001 150 50 30 170 RP.2.500.000 RP.425.000.000
INC
2 LAPTOP LAP-002 200 60 40 220 RP.5.000.000 RP.1.100.000.000
ACER
3 HP HP-003 100 60 50 110 RP.2.000.000 RP.220.000.00
SAMSUNG
4 KULKAS LG REF-004 80 50 20 100 RP.3.000.000 RP.330.000.000
5 MESIN CUCI ME-005 70 40 30 80 RP.2.200.000 RP.176.000.000

Ringkasan Umum:

 Total nilai stok gudang pada awal bulan: Rp1.500.000.000


 Total nilai stok gudang pada akhir bulan: Rp1.650.000.000
 Penambahan nilai stok gudang selama bulan: Rp150.000.000
 Jumlah produk yang masuk selama bulan: 500 unit
 Jumlah produk yang keluar selama bulan: 300 unit
Catatan:

 Jumlah awal bulan mencerminkan stok awal pada tanggal 1 Agustus 2023.
 Pemasukan adalah jumlah produk yang diterima selama bulan Agustus 2023.
 Pengeluaran adalah jumlah produk yang diambil atau dijual selama bulan Agustus
2023.
 Nilai stok akhir dihitung dengan mengalikan jumlah akhir bulan dengan harga satuan.
 Total nilai stok gudang pada akhir bulan adalah jumlah dari nilai stok akhir dari
semua produk
xxix

Nah, jadi dengan menggunakan laporan stok barang, kamu sebagai pemilik usaha bisa
menjaga kelancaran operasional bisnismu. Dengan informasi akurat di dalam laporan stok
barang, kamu bisa mengetahui jumlah barang yang tersedia, sehingga bisnismu terhindar dari
kekurangan stok yang dapat mengganggu proses produksi dan pelayanan kepada pelanggan.
Selain itu, dengan membuat laporan stok barang, kamu dapat mengidentifikasi barang yang
perlu dipesan kembali atau barang yang mungkin perlu dihapus dari stok, ya.
xxx

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang adalah proses yang penting dalam
menggambarkan kondisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan. Langkah-
langkah yang telah dijelaskan di atas harus diikuti dengan cermat dan teliti untuk memastikan
laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan. Laporan keuangan yang akurat dan
lengkap akan memberikan informasi yang penting bagi pemilik perusahaan, investor,
kreditor, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dagang, penting untuk memastikan bahwa
semua data keuangan yang digunakan akurat dan lengkap. Laporan keuangan yang akurat dan
lengkap akan memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk mengambil keputusan
bisnis yang tepat.
Selain itu, dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dagang, penting juga untuk
memahami prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku. Prinsip-prinsip akuntansi ini meliputi
prinsip konservatisme, prinsip keterkaitan, prinsip kesinambungan, prinsip objektivitas,
prinsip kewajaran, dan prinsip pengungkapan penuh. Memahami dan menerapkan prinsip-
prinsip akuntansi ini akan membantu dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, Terakhir, setelah laporan keuangan selesai
disusun, penting untuk melakukan analisis laporan keuangan. Analisis ini meliputi
perbandingan angka-angka keuangan dengan periode sebelumnya, perbandingan dengan
standar industri, dan analisis tren keuangan. Analisis ini akan memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan bisnis yang tepat.

3.2 SARAN
Sajikanlah laporan keuangan perusahaan dengan benar, agar pengguna laporan tidak
keliru/salah dalam menentukan kebijakan dan menetapkan keputusan, sehingga kesejahteraan
seluruh sumber daya manusia yang terlibat dapat dipenuhi dan perusahaan memperoleh
keuntungan. Saran ini juga digunakan untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang “MENYUSUN LAPORAN KEUNGAN PERUSAHAAN DAGANG". Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu dipelajari dan diperbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami dalam pembuatan makalah ini, oleh karena
xxxi

itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan
evaluasi untuk kedepannya dan menjadi gagasan untuk pembuatan makalah selanjutnya.
xxxii

DAFTAR PUSTAKA

Dohiya. (2020, September 15). Jenis - jenis laporan keuangan. Dipetik Desember 17,
2021, dari Konsultanku: https://konsultanku.co.id/blog/jenis-jenis-laporankeuangan
Fadhilla, A. (2014, Mei 7). Makalah Tentang Laporan Keuangan . Dipetik Desember
17, 2021, dari -: https://annisafa-dhilla.blogspot.com/2014/05/makalah-tentanglaporan-
keuangan.html
Lyman, C. (2021, Agustus 3). Pengertian Laporan Keuangan : contoh, jenis, dan cara
membuatnya. Dipetik Desember 17, 2021, dari PINTU : https://pintu.co.id/blog/pengertian-
laporan-keuangan-contoh-jenis-dan-caramembuatnya
Mohamadi, F.J. (2023) Laporan keuangan perusahaan dagang. Dikutip dari
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-dagang-secara-
lengkap/
Primadani, R. M. (2017, - -). Tugas Pengantar Akuntansi. Dipetik Desember 17, 2021,
dari -: http://rizalbestfuture.blogs.uny.ac.id/wpcontent/uploads/sites/14735/2017/09/TUGAS-
1-17809134007.pdf

Anda mungkin juga menyukai