Anda di halaman 1dari 35

DATA SURVEY TOPOGRAFI

1. DOKUMENTASI KEADAAN PERMUKAAN TANAH DI LOKASI

KEADAAN TAPAK/LOKASI YANG DIMANA


PERMUKAAN TANAH YANG BERKONTUR DAN Survei atau pengamatan secara langsung akan
menjadikan studi lebih
akurat, baik secara tiga dimensi, jarak, ketinggian, dan sudut dengan memanfaatkan berbagai alat
atau instrumen.
Meski sistem penginderaan jarak jauh telah berkembang, namun pengamatan secara langsung masih
diperlukan
untuk menghadirkan informasi lebih lengkap dan akuran mengenai keadaan suatu lahan.
2. GAMBARAN TAPAK

GAMBAR DALAM LUBANG PADA TAPAK

LEBAR : 21 M
TINGGI : 1,4 M

GAMBAR DENAH PADA TAPAK


3. GAMBARAN TOPOGRAFI

Peta topografi adalah salah satu jenis peta khusus yang menggambarkan bentuk relief
permukaan bumi, meliputi tinggi renadhnya kawasan dengan gambaran garis-garis.

Garis yang dimaksud adalah garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan daerah dengan
ketinggian yang sama. Dengan adanya garis tersebut, maka akan memudahkan pengguna peta
memahami ketinggian suatu tempat sehingga dapat memperkirakan kecuraman atau kemiringan
lereng.Penggunaan garis kontur tidak dapat dilepaskan dari peta topografi. Garis-garis ini
mengubungkan dua segmen garis satu sama lain dan tidak saling berpotongan.

- Informasi Ketinggian – Informasi ketinggian dapat diketahui dengan melihat titik ketinggian
pada peta dan notasi ketinggian pada garis kontur.
- Informasi Bentuk Lahan – Informasi relief kawasan harus melalui porses interpretasi data peta.
Informasi ini diperoleh dari interpretasi data garis kontur serta pola dalam peta. Semakin
rapat garis kontur maka semakin terjal lereng, sedangkan semakin renggang garis kontur
maka lereng semakin landai.

NAMA : MUH.IRWANSYAH ARIFIN

NIM : F221 20 107


HASIL DATA SURVEY

C A

D
F

A. AREA SELATAN TAMAN UNIVERSITAS

 LEBAR JALAN 5,5 M

 LEBAR AREA TROTOAR TAPAK 1 M


 LEBAR AREA BAHU JALAN MASING MASING SISI 50 CM
 LEBAR SALURAN AIR AREA TAMAN UNIVERSITAS 70 CM
 LEBAR AKSES MASUK KEDALAM TAPAK 4 M

B. AREA TIMUR GEDUNG KELAS FAKULTAS FKIP

 LEBAR JALAN 6,8 M

 LEBAR TROTOAR AREA TAPAK 2 M DAN LEBAR TROTOAR KECIL 70 CM


 LEBAR SALURAN AIR AREA TAPAK 1 M

 LEBAR TROTOAR AREA FAKULTAS FISIP 60 CM DAN LEBAR SALURAN AIR AREA FAKULTAS
FISIP 70 CM

 LEBAR AKSES MASUK TAPAK 2,5 M JARAK DARI PEREMPATAN MENUJU AKSES MASUK KE
AREA TAPAK 43 M
 LEBAR AKSES KELUAR TAPAK 2,5 M JARAK DARI AREA MASUK TAPAK 34 M

 AREA TIMUR TAPAK BERFUNGSI SEBAGAI LAHAN PARKIR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS
FISIP

C. AREA UTARA GEDUNG REKTORAT FAKULTAS FKIP

 LEBAR JALAN 6 M

 LEBAR TROTOAR AREA TAPAK 2 M


 PADA AREA DEPAN TAPAK TERDAPAT JALUR KELUAR MASUK KE BANGUNAN YANG MASIH
DIPERBAIKI
 LEBAR TROTOAR AREA REKTORAT FAKULTAS FKIP 2 M

 DAN TERDAPAT AKSES KELUAR MASUK AREA MASJID FAKULTAS FISIP DENGAN LEBAR 8 M

 LEBAR SALURAN AIR AREA TAPAK DAN AREA REKTORAT FAKULTAS FISIP LUAS 1 M

D. AREA UTARA TAPAK TERDAPAT LAHAN KOSONG DAN LAPANGAN OLAHRAGA

 LEBAR JALAN 6 METER


 BAHU JALAN AREA TAPAK LUAS 1,6 M
 LEBAR SALURAN AIR AREA TAPAK LUAS 1 M

E. AREA TIMUR LAHAN KOSONG DAN TEPAT MENHADAP LANGSUNG KE AREA JALAN SOEKARNO
HATTA

 LEBAR JALAN 6,5 M

 LEBAR TROTOAR AREA TAPAK 1,1 M


 LEBAR SALURAN AIR AREA TAPAK 1 M
 LEBAR TROTOAR AREA LAHAN KOSONG 1,1 M
 LEBAR SALURAN AIR AREA LAHAN KOSONG 1 M

 TERDAPAT AKSES MASUK TAPAK TEPAT DI AREA PEREMPATAN DENGAN LEBAR 6 M

F. AREA SELATAN TAPAK TERDAPAT KAPSUL JALAN YANG YANG DIDESAIN BUKAN HANYA SEBAGAI
PEMISAH JALUR NAMUN DAPAT JUGA DI FUNGSIKAN SEBAGAI PUBLIK SPECE UNTUK MAHASISWA
YANG BERADA DI AREA UNIVERSITAS

 LEBAR JALAN 6 M

 LEBAR TROTOAR AREA TAPAK DAN AREA KAPSUL 1,1 M


 PADA AREA INI TIDAK MEMILIKI SALURAN AIR
 DI DEPAN AREA TAPAK TERDAPAT PUBLIK SPACE
Konsep Vegetasi

• Jenis-jenis vegetasi pada tapak

Terdapat 5 jenis vegetasi pada tapak yaitu : pohon glodokan tiang, pohon
angsana, pohon mahoni, bunga kertas (bougenville), dan pohon trambesi

5
1 4

Pohon Pohon Pohon Bunga Pohon


Glodokan Angsana Mahoni Kertas Trambesi
Tiang (Bougenville)

Gambar : Jenis-jenis Vegetasi


Sumber : Hasil Analisa
1. Pohon Glodokan Tiang
Pohon glodokan tiang merupakan salah satu jenis tanaman yang berguna
sebagai tanaman peneduh. Pohon glodokan tiang sering dimanfaatkan sebagai
penetralisir udara yang sudah tercemar di kota – kota besar, tanaman ini juga dapat
berperan sebagai peredam suara

2. Pohon Angsana
Pohon angsana juga biasa dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh dan penghias
tepi jalan. Namun, perlu berhati-hati memanfaatkan jenis tanaman ini sebagai
tanaman peneduh. Pohon yang berasal dari perbanyakan stek pada umumnya
berakar dangkal sehingga rapuh dan mudah tumbang dan patah apabila terkena
angin.

3. Pohon Mahoni
Manfaat ldari pohon mahoni yakni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47%-
69% sehingga layak disebut pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah
tangkapan air, sedangkan daun-daunnya, memiliki fungsi sebagai penyerap
polutan-polutan di sekitarnya.

4. Bunga Kertas (Bougenville)


Bunga kertas atau biasa disebut dengan bugenvil memiliki efek yang sangat
baik untuk meningkatkan kualitas udara dan air. Tanaman ini memiliki efek yang
sangat baik untuk menekan polusi yang disebabkan karena udara kotor, kondisi
perubahan iklim dan berbagai efek timbal dari bahan bakar kendaraan.

5. Pohon Trambesi
Trembesi merupakan jenis pohon yang memiliki kemampuan menyerap karbon
dioksida dari udara yang sangat besar. Pohon ini mampu menyerap 28.488,39 kg
CO2/pohon setiap tahunnya. Selain tanaman peneduh, akar trembesi juga
bermanfaat untuk menyerap air tanah di sekitarnya secara maksimal, sehingga
mendukung persediaan cadangan air tanah bagi lingkungan di sekitar
MENGUKUR JARAK TANAM
1. Pohon Trambesi

4m

5,50 m

4m 5m

Jarak pohon ke trotoar : 4 m


Jarak antara pohon trambesi yang satu dengan yang lain : 5,50 m
Diameter pohon : 40 cm
Jari-jari pohon : 20 cm
2. Pohon Meliaceae

6,8 m

9m

6,8 m

Jarak pohon ke trotoar : 6,8 m


Jarak antara pohon dengan pohon yang lain : 9 m
3. Bunga Bogenvil

5,8 m

1m

5,8 m
6,8 m
Jarak antara bunga satu dengan yang lain : 1 m
Jarak barisan bunga : 5,8 m
4. Pohon Angsana

7m

6,25 m

7m

6,25 m
6,8 m

Jarak antara pohon satu dengan yang lain : 6,25 m


Jarak barisan pohon : 7 m

Data Survey dari :


Ar Rizky Madania ( F22121009)
Fitri Rahma ( F22121080 )
1
11 1
4
1 2

15
16

14

13 12

11
9
10
8

17 6 7
5
4

1 2

18
DATA SURVEY KAWASAN

JARINGAN LISTRIK DAN AIR

1. Jaringan Listrik
Jaringan listrik disekitar tapak itu cukup memperhatinkan karena kebanyakan
jaringan listrik hanya terpusat di area selatan dan timur tapak, sedangkan di area Utara
sama sekali tidak ada jaringan listrik. Berikut adalah jumlah jaringan listrik yang ada
pada tapak
a) Jumlah Tiang listrik : 14
 7 Tiang listrik yang besar
 7 Tiang listrik kecil
b) Lampu jalan dengan panel surya : 5

Dokumentasi serta titik tiang listrik pada tapak

Gambar 1. Peta jaringan air serta dokumentasi


2. Jaringan Air (bersih dan kotor)
Jaringan air di sekitaran tapak sangat memprihatinkan karena tidak ada sedikitpun
jaringan air bersih yang dapat digunakan, kecuali jaringan air pada masjid FSIP.
Untuk jaringan air kotor disekitar tapak ada drainase yg mengelilingi tapak.
Berikut peta jaringan sekaligus dokumentasinya :

Gambar 2. Peta jaringan air dan dokumentasi.

Dibuat oleh :
Teddi Syaif Haraki F22120106
Disurvey oleh :
Teddi Syaif Haraki F22120106
Dwi Ayu Wahyuni F221221033
Pretty Kristanti F22121106
Kebisingan
Hasil survey tapak oleh Blenda Lima Wongsonegoro
Sumber Kebisingan
Menurut keadaan tapak, sumber kebisingan pada tapak ada dua, yaitu:
1. Sumber kebisingan dari kendaraan
2. Sumber kebisingan dari burung
A. Sumber kebisingan dari kendaraan
10.20-10.25 (92 Motor + 8 Mobil) = Kebisingan Sedang

11.30-11.35 (32 Motor + 1 Mobil) = Kebisingan Rendah


11.23-11.28 (65 Motor + 6 Mobil) = Kebisingan Sedang

11.13-11.18 (78 Motor + 1 Mobil) = Kebisingan Sedang

11.01-11.06 (106 Motor + 12 Mobil) = Kebisingan Tinggi


10.29-10.34 (110 Motor + 22 Mobil) = Kebisingan Tinggi

Catatan. Terdapat pesawat yang melewati tapak setiap


jam, namun tidak mempengaruhi kebisingan tapak.
B. Sumber kebisingan dari burung

Kepadatan burung yang terbang pada tapak dengan


tingkat kepadatan paling tinggi berada pada daerah
sekitar parkiran motor.

Kepadatan burung yang terbang pada tapak dengan


tingkat kepadatan paling rendah berada pada area
selatan tapak
KLIMATOLOGI
Hasil survey tapak oleh Blenda Lima Wongsonegoro
ARAH MATAHARI DAN ANGIN

Pencatatan dilakukan pada siang hari


Mulai pukul 10.45 sd 11.35
1
11 1
4
1 2

15
16

14

13 12

11
9
10
8

17 6 7
5
4

1 2

18

Anda mungkin juga menyukai