b. Wukuf, yaitu memulai berkumpulnya jemaah haji di Padang Arafah, pada tanggal 9
Zulhijjah, dari waktu zuhur sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah. Wukuf di Arafah
merupakan rukun haji yang paling utama. Sehingga barangsiapa yang tidak sempat
melakukan wukuf, walau telah melakukan semua rukun yang lain, hajinya dianggap
tidak ada
) َمْن َج اَء َلْيَلَة ْمَجِع َقْبَل ُطُلْو ِع اْلَف ْج ِر َفَقْد َأْد َر َك (رواه اجلماعة،اَحلُّج َعَر اَفُة
Artinya: ”Haji itu adalah hadir di Arafah, barang siapa hadir pada malam sepuluh
sebelum terbit fajar sesungguhnya dia telah dapat waktu yang sah”. (HR.
Lima orang ahli hadits).
c. Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran, dimulai dan diakhiri di Hajar
Aswad. Tawaf rukun haji dinamakan tawaf ifadah.
d. Sa’i, yaitu berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah
e. Tahalul, adalah menghalalkan kembali apa-apa yang tadinya dilarang ketika masih
dalam keadaan ihram. Caranya adalah dengan mencukur atau menggunting rambut
sekurang-kurangnya tiga helai. Acara tahallul ini dalam ibadah haji dapat diibaratkan
ucapan salam dalam shalat, setelah tahallul, maka selesailah ibadah haji kita.
f. Tertib, yaitu mengerjakan ibadah haji yang termasuk rukun diatas sesuai dengan
urutanya
5. ِإَّن اَحْلْم َد َو الِّنْع َم َة َلَك َو اْلُم ْلَك اَل َش ِر يَك َلَك، َلَّبْيَك اَل َش ِر ْيَك َلَك َلَّبْيَك، َلَّبْيَك الَّلُه َّم َلَّبْيَك