Anda di halaman 1dari 10

UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMENUHAN HAK

POLITIK WARGA NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN


PRINSIP DEMOKRASI KONSTITUSIONAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu


Pada Mata Kuliah “Teori dan Mahkamah Konstitusi”

Dosen Pengampu :
Dr. Firdaus, S.H., M.H.

Disusun Oleh :
Melli Nur Fauziah (7773230001)

FAKULTAS HUKUM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023 M
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, partisipasi politik warga
negara sangat penting dalam usaha meningkatkan kesadaran politik warga
negara. Oleh karenanya sangat dibutuhkan kerjasama dari pemerintah dan
warga negara dalam rangka keikutsertaan serta partisipasinya dalam
pembangunan melalui partisipasi politik1. Sebagaimana yang tertuang
didalam ketentuan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia yaitu “Setiap orang bebas untuk memilih dan
mempunyai keyakinan politiknya”.2 Sedangkan pemerintah sendiri menurut
Sumaryadi ialah organisasi yang memiliki otoritas memerintah dari sebuah
unit politik, kekuasaan yang memerintah suatu warga negara politik, dan
aparutus merupakan badan pemerintahan yang berfungsi serta menjalankan
kekuasaan.3 Dan untuk warga negara yang dimaksud itu ialah semua warga
bangsa yang sudah mempunyai persyaratan untuk memilih dan dipilih tanpa
membedakan jenis kelamin, suku, golongan, agama, dan juga penyandang
disabilitas atau non penyandang disabilitas.4
Guna mengetahui adanya pemenuhan hak politik warga negara melalui
putusan mahkamah konstitusi yang dikeluarkan pada prinsip demokrasi
konstitusional, maka hal itu akan menjadi penting untuk menguraikan

1
Rizal A. Umbeang, Peranan Pemerintah Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik
Masyarakat (Suatu Studi di Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud), (Sulawesi Utara:
Universitas Sam Ratulangi),
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/download/1502/1198) Dikutip Pada Hari
Rabu Tanggal 18 Oktober 2023, Pukul 07.34, h. 1.
2
Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
3
Ismail Nurdin, Etika Pemerintahan: Norma, Konsep dan Praktek Etika Pemerintahan,
(Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books, 2017), h. 9.
4
Ilham Gemiharto, Upaya Pemenuhan Hak Politik Penyandang Disabilitas Dalam
Pemilihan Umum Di Indonesia (Studi Kasus Upaya Pemenuhan Hak Politik Penyandang
Disabilitas di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 Kota Cimahi Jawa Barat), (Jatinangor:
Dosen Program Studi Manajemen Komunikasi Universitas Padjadjaran, 2014), h. 1583.

1
prinsip yang mendasarinya. Demokrasi konstitusional yaitu perkembangan
lebih lanjut dari prinsip demokrasi yang mana hal itu menghendaki adanya
kekuasaan dalam melibatkan rakyat. Perkembangan dari prinsip demokrasi
itu telah lahir dari adanya kebutuhan suatu negara untuk menyesuaikan
dengan kondisi serta nilai-nilai yang berkembang dimasyarakat.5 Mengenai
hak politik warga negara merupakan sebuah hak untuk bisa ikut serta dalam
pemerintahan, kemudian hak untuk bisa memilih dan dipilih dalam
pemilihan umum (pemilu), dan lain sebagainya.
Dari hal tersebut, maka upaya pemerintah dalam pemenuhan hak warga
negara dalam pemilihan umum (pemilu) itu memiliki hak konstitusional,
yang mana hal tersebut merupakan penerapan sistem pemerintahan
demokrasi konstitusional. Pemilu merupakan sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat untuk memilih calon pemimpin yang hendak
menjalankan urusan pemerintahan berdasarkan konstitusi UUD 1945.
Pemilu dilaksanakan secara substansial, yang mana hal tersebut
diselenggarakan secara bebas yaitu warga negara yang sudah memenuhi
syarat memilih bebas menggunakan hak pilih secara merdeka tanpa
intimidasi. Kemudian pemilu diselenggarakan secara terbuka, prinsip
pemilu transparan, akuntabel, kredibel, partsipatif, berintegritas, dan adil.
Salah satu hal yang mendasar dalam pemilu yaitu bagaimana menjalankan
kedaulatan rakyat secara bertanggung jawab dengan memberikan
perlindungan dan penegakan hak konstitusional warga negara dalam
pemilu.6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah ada, maka penulis
mengidentifikasikan beberapa rumusan masalah yang ada, diantaranya
adalah :

5
Oly Viana Agustine dan M.Reza Winata, Pemenuhan Hak Memilih dan Dipilih Melalui
Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Mewujudkan Demokrasi Konstitusional, (Kepaniteraan dan
Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi, 2021), h. 129.
6
Rahman Yasin, Hak Konstitusional Warga Negara Dalam Pemilu, (Jurnal Bawaslu
Provinsi Kepulauan Riau, Volume 4, Nomor 2, Desember 2022), h. 187.

2
1. Bagaimana upaya pemerintah dalam pemenuhan hak politik warga
negara untuk mewujudkan prinsip demokrasi konstitusional?
2. Apa prinsip demokrasi konstitusional dalam upaya pemenuhan
politik?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah tercantum, maka tujuan
penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami upaya pemerintah dalam
pemenuhan hak politik warga negara untuk mewujudkan prinsip
demokrasi konstitusional.
2. Untuk mengetahui dan memahami prinsip demokrasi konstitusional
dalam upaya pemenuhan politik.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang sudah ada, maka penulis dapat
menguraikan beberapa manfaat dalam penelitian ini diantaranya yaitu :
1. Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi
mengenai upaya pemerintah dalam pemenuhan hak politik
warga negara untuk mewujudkan prinsip demokrasi
konstitusional.
b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi atau
khazanah pengetahuan tentang upaya pemerintah dalam
pemenuhan hak politik warga negara untuk mewujudkan
prinsip demokrasi konstitusional.
2. Praktis
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi
lembaga kekuasaan di dalam menetapkan pertimbangan
mengenai upaya pemerintah dalam pemenuhan hak politik
warga negara untuk mewujudkan prinsip demokrasi
konstitusional.

3
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi ahli hukum maupun masyarakat mengenai
upaya pemerintah dalam pemenuhan hak politik warga
negara untuk mewujudkan prinsip demokrasi konstitusional.
E. Kerangka Pemikiran
Upaya pemerintah merupakan usaha dari organisasi pemerintah
yang mempunyai kekuasaan untuk membuat serta menerapkan hukum serta
undang-undang. Sedangkan hak politik merupakan salah satu hak yang bisa
menjadi sorotan yang cukup tajam, dimana setiap individu dapat
ditempatkan sebagai pemegang hak penuh untuk menentukan hak
politiknya. Sedangkan disisi lain kepentingan dalam merumuskan dan
menentukan arah, serta tujuan kebijakan berbangsa dan bernegara melalui
pemilu tidak bisa dikesampingkan dengan partisipasi warga negara untuk
menyalurkan hak politiknya.7
Penegasan konstitusi terkait hak politik warga negara, sebagaimana
tertuang didalam Pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi “Setiap warga negara berhak
untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan
hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.8
Pengaturan lebih khusus terkait dengan hak politik untuk memilih
dan dipilih diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005
Tentang Pengesahan Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik itu Pasal 25, “Setiap warga negara harus mempunyai hak dan
kesempatan, tanpa pembedaan apapun sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dan tanpa pembatasan yang tidak beralasan untuk ikut dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan. baik secara langsung atau melalui
wakil-wakil yang dipilih secara bebas, serta memilih dan dipilih pada

7
Chaerul Shaleh, Hak Politik Warga Negara Dan Pemilu, (Bandung: UIN Sunan Gunung
Djati, 2023), (Siyasi: Jurnal Trias Politica, Volume 1, Nomor 1, Mei 2023), h. 19.
8
Pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

4
pemilihan umum berkala yang jujur, dan dengan hak pilih yang universal
dan sama, serta dilakukan melalui pemungutan suara secara rahasia untuk
menjamin kebebasan dalam menyatakan kemauan dari para pemilih”.9
Demokrasi ialah sistem pemerintahan dimana seluruh rakyatnya
turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya. Demokrasi juga
berarti sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negaranya.10 Konstitusional merupakan segala tindakan atau perilaku
seseorang maupun penguasa berupa kebijakan yang dipatuhi atau
didasarkan konstitusi.11 Sedangkan demokrasi konstitusional ialah konsep
demokrasi positif, dalam arti diputuskan sebagai konsep yang berlaku di
sebuah negara yang keberadaannya dilegalkan melalui konstitusi.
Mengenai demokrasi konstitusional ternyata memiliki beberapa
prinsip didalamnya, yaitu adanya pengakuan dan penghormatan terhadap
hak asasi manusia, adanya pembatasan kekuasaan melalui mekanisme
pemisahan kekuasaan serta adanya mekanisme dalam penyelesaian
sengketa ketatanegaraan antara lembaga negara.12 Sedangkan ciri khas
demokrasi konstitusional yaitu gagasan bahwa pemerintah yang demokratis
itu adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya serta tidak dibenarkan
untuk bertindak secara sewenang-wenang terhadap warga negaranya. 13
F. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang penulis ambil adalah penelitian kualitatif dan
disajikan secara deskriptif, yakni :

9
Pasal 25 bagian a dan b Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan
Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
10
Anugrah Dwi, Demokrasi : Pengertian dan Sejarahnya di Indonesia,
(https://fisip.umsu.ac.id/2023/07/26/demokrasi-di-indonesia-pengertian-dan-sejarahnya/), Dikutip Pada Hari
Rabu Tanggal 18 Oktober 2023, Pada Pukul 18.33.
11
Nada Ulya Qinvi, Penjelasan Mengenai Makna Konstitusional, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2019).
12
Humas Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Enny Nurbaningsih Bahas Demokrasi
dalam Sistem Presidensial, (Jakarta, 2021).
13
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: CV. Prima Grafika, 2008), h.
107.

5
1. Jenis Penelitian
Penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library
research) untuk mengetahui upaya pemerintah dalam pemenuhan
hak politik warga negara untuk mewujudkan prinsip demokrasi
konstitusional.
2. Pendekatan Penelitian
Penulis menggunakan pendekatan penelitian yuridis-
normatif. Yuridis merupakan konsep normatif yang berupa
perundang-undangan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, maka penulis menggunakan
beberapa sumber data yang mencakup segala sesuatu yang bisa
memberikan informasi mengenai data dan subyek penelitian.
Kemudian, semua bahan yang digunakan mengacu kepada literatur
kepustakaan. Adapun sumber data yang penulis gunakan adalah :
a. Sumber Primer
Sumber primer merupakan data yang dibuat oleh
penulis untuk mengetahui secara khusus dalam
menyelesaikan permasalahan yang sedang diteliti. Data
dikumpulan secara mandiri oleh penulis langsung yang
berasal dari tempat objek penelitian. Sumber data primer
(primary sources) dari penelitian ini merupakan kajian
dalam hukum politik dan prinsip demokrasi konstitusional.14
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder merupakan data yang sudah
dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah yang sedang
diteliti dan data ini bisa ditemukan dengan cepat. Dalam
penelitian ini menggunakan literatur artikel, jurnal, serta
situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang

14
Azmi, Implemetasi Konsep Musyarawah (Syuro) Dalam Demokrasi Pancasila Yang
Diterapkan MPR-RI Perspektif Fiqh Siyasah, (Surabaya: Tesis, Magister Hukum, 2018), 24.

6
dilakukan.15 Salah satu data sekunder (secondary sources)
yaitu semua data kepustakaan yang dapat digunakan untuk
mendukung dalam sistematika pembahasan.
c. Sumber Tersier
Sumber tersier itu merupakan sumber yang
memberikan informasi tentang sumber primer dan sekunder,
yaitu kamus-kamus, ensiklopedia, artikel, majalah koran
atau bahkan print out internet.16
4. Teknik Pengolahan Data
Dalam teknik pengolahan data, penulis menggunakan
metode komparasi. Komparasi itu sendiri merupakan sebuah
perbandingan yang ditujukan untuk menjelaskan suatu
permasalahan yang bersifat teoritik dan kasuistik dalam menemukan
hubungan dari sebab akibat diantara berbagai teori dengan fakta
yang terjadi.17

15
Sugiono, Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D, cet. ke-8 (Bandung: Alfabeta,
2009), 137.
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian dari Teori Kepraktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
1995), 236.
17
Dedih Wahyudin, Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian Dan Skripsi, (Bandung:
UIN Sunan Gunung Djati, 2020), 27.

7
Daftar Pustaka
Agustine, Oly Viana dan M.Reza Winata, Pemenuhan Hak Memilih dan Dipilih
Melalui Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Mewujudkan Demokrasi
Konstitusional, (Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah
Konstitusi, 2021).
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian dari Teori Kepraktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1995).
Azmi, Implemetasi Konsep Musyarawah (Syuro) Dalam Demokrasi Pancasila
Yang Diterapkan MPR-RI Perspektif Fiqh Siyasah, (Surabaya: Tesis,
Magister Hukum, 2018).
Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: CV. Prima Grafika, 2008).
Dwi, Anugrah, Demokrasi : Pengertian dan Sejarahnya di Indonesia,
(https://fisip.umsu.ac.id/2023/07/26/demokrasi-di-indonesia-pengertian-dan-
sejarahnya/), Dikutip Pada Hari Rabu Tanggal 18 Oktober 2023, Pada Pukul 18.33.
Gemiharto, Ilham, Upaya Pemenuhan Hak Politik Penyandang Disabilitas Dalam
Pemilihan Umum Di Indonesia (Studi Kasus Upaya Pemenuhan Hak Politik
Penyandang Disabilitas di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 Kota
Cimahi Jawa Barat), (Jatinangor: Dosen Program Studi Manajemen
Komunikasi Universitas Padjadjaran, 2014).
Humas Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Enny Nurbaningsih Bahas
Demokrasi dalam Sistem Presidensial, (Jakarta, 2021).
Nurdin, Ismail, Etika Pemerintahan: Norma, Konsep dan Praktek Etika
Pemerintahan, (Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books, 2017).
Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia.
Pasal 25 bagian a dan b Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang
Pengesahan Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
Pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia.
Qinvi, Nada Ulya, Penjelasan Mengenai Makna Konstitusional, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2019).
Shaleh, Chaerul, Hak Politik Warga Negara Dan Pemilu, (Bandung: UIN Sunan
Gunung Djati, 2023), (Siyasi: Jurnal Trias Politica, Volume 1, Nomor 1, Mei
2023).
Sugiono, Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D, cet. ke-8 (Bandung:
Alfabeta, 2009).
Umbeang, Rizal A., Peranan Pemerintah Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik
Masyarakat (Suatu Studi di Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan
Talaud), (Sulawesi Utara: Universitas Sam Ratulangi),
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/download/1502/1
198) Dikutip Pada Hari Rabu Tanggal 18 Oktober 2023, Pukul 07.34.
Wahyudin, Dedih, Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian Dan Skripsi,
(Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2020).
Yasin, Rahman, Hak Konstitusional Warga Negara Dalam Pemilu, (Jurnal
Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau, Volume 4, Nomor 2, Desember 2022).

Anda mungkin juga menyukai