Anda di halaman 1dari 6

Lahirnya Sastra Indonesia Modern:

Periode Balai Pustaka

Tujuan:
1. Memahami periodisasi dan angkatan dalam sastra
Indonesia modern
2. Menjelaskan perkembangan sastra Indonesia modern

Maharani Intan Andalas


Kapan sastra Indonesia lahir?
Ditelaah dan dinilai berdasar pertumbuhan dan
perkembangan kesusastraan itu sendiri.
Adanya karya sastra secara konkret yang bersifat
nasional (Indonesia).
Dari sudut bentuk, bahasa, dan isi menunjukkan
corak yang berbeda dengan kesusastraan
sebelumnya.
Tahun 1920 muncul sajak “Tanah Air” karya
Mohammad Yamin mengambil bentuk soneta dan
roman Azab dan Sengsara karya Merari Siregar
Tahun 1922 roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli
diterbitkan oleh Balai Pustaka
Berbagai Pendapat tentang munculnya
sastra Indonesia:
1. Sudut perkembangan politik oleh
Slametmuljana→Indonesia merdeka 1945
2. Sudut perkembangan bahasa nasional oleh
Umar Junus→Sumpah Pemuda 1928
3. Sudut perkembangan nasionalisme oleh
Nugroho Notosusasanto, Ajip Rosidi →
Kebangkitan nasional 1908 & sekitar 1920
4. Sudut pandang ‘literer’ (sastra) oleh Teeuw→
munculnya sastra Indonesia yang modern
1920
PERIODE BALAI PUSTAKA
✔ 1908 berdiri Commisie voor de Inlandshe School en
Voolksletuur (Komisi untuk Sekolah Bumi Putera dan
Bacaan Rakyat
✔ Tugas: menerbitkan buku-buku yang baik; mengusahakan
taman pustaka di sekolah
✔ 1917 berubah nama menjadi Balai Pustaka
✔ Pimpinan Balai Pustaka antara lain: D.A. Rinkes, GWJ
Drewes, K.A. Hiding
✔Tugas BP: mendokumentasikan cerita rakyat,
menerjemahkan dan menyadur cerita luar negeri,
menerbitkan majalah, menyelenggarakan perpustakaan,
menerbitkan karya dari pengarang Indonesia yang
memenuhi persyaratan
✔ Nota Rinkes
Ciri-ciri Estetik Prosa Balai Pustaka
❖ Alur lurus (maju), dan longgar, terdapat digresi
❖ Penokohan datar melalui deskripsi tokoh secara
langsung
❖ Terdapat penggunaan bahasa klise, peribahasa,
pepatah
❖ bersifat didaktis
❖ Sudut pandang menggunakan orang ketiga
❖ beraliran romantik-ironik
❖ permasalahan yang diungkap berupa pertentangan
kaum muda dan kaum tua, adat-istiadat,
percintaan, kawin-paksa
Pengarang dan Karya Sastranya
1. Merari Siregar (Azab dan Sengsara, Si Jamin dan Si Johan)
2. Marah Rusli (Siti Nurbaya)
3. Abdul Muis (Salah Asuhan)
4. Nur Sutan Iskandar (Salah Pilih)
5. Muhammad Kasim (Pemandangan dalam Dunia
Kanak-Kanak)
6. Suman Hs (Percobaan Setia)
7. Aman Datuk Modjoindo (Si Doel AnakBetawi)
8. Tulis Sutan Sati (Sengsara Membawa Nikmat)
9. HAMKA (Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijk
10. Adinegoro (Darah Muda)

Anda mungkin juga menyukai