Kak Nisa’
Poin Pembahasan
A. Apa Itu Sastra ?
B. Sejarah Kesusastraan Indonesia
C. Periodisasi Sastra
D. Bentuk Karya Sastra
E. Aliran Kesusastraan
Apa Itu Sastra ?
• Sastra adalah karya estetis imajinatif yang sulit untuk didefinisikan
secara penuh.
• Sastra adalah ekspresi estetis-imajinatif dari seorang individu yang
dimaksudkan untuk menyampaikan ide atau tanggapan terhadap
lingkungannya.
Kritik sastra M.H. 8 Abrams dalam The Mirror and the Lamp, yaitu
• mimetik,
• ekspresif,
• pregmatik, dan
• objektif.
3. Zaman Islam
d) Buku-buku yang berisi ajaran Islam: berhubungan dengan rukun Islam dan rukun
iman
e) Buku yang berisi riwayat para nabi dan rasul: riwayat Nabi Adam,Nabi Idris, dsb.
f) Buku-buku yang berisi hikayat pahlawan-pahlawan Islam: Hikayat Amir Hamzah,
Hikayat Muhammad Ali Hanafiyah, Hikayat Iskandar Zulkarnain, dsb.
g) Buku-buku yang berhubungan dengan ketatanegaraan: Tajussalatina „mahkota raja-
raja‟, Bustanussalatina (taman raja-raja), dsb.
Berikut tokoh-tokoh yang termasuk
dalam kesusasraan zaman Islam. KESUSASTRAAN ZAMAN ABDULLAH
• a. Tun Muhammad atau Tun Seri • Kesusastraan pada masa ini
Lanang disebut kesusastraan peralihan
• b. Hamzah Fansuri karena adanya gejala-gejala
• c. Syamsuddin al-Sumatrani masa peralihan, antara sastra
lama dan sastra baru yang
• d. Nuruddin ar -Raniri mendapat pengaruh dari Barat.
• e. Bukhari al Jauhari Kesusastraan zaman ini
• f. Raja Ali Haji dipelopori oleh Abdullah bin
Abdulkadir Munsyi.
• g. Siti Saleha
• Karya-karya Abdullah yang ditulis selama hidupnya antara lain:
• 1. Hikayat Abdullah
• 2. Kisah Pelayaran Abdullah bin Abdulkadir Munsyi ke Kelantan
• 3. Singapura Dimakan Api
• 4. Hikayat Panjatanderan
• 5. Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jedah
ZAMAN BALAI PUSTAKA
• Semakin berkembangnya keingintahuan rakyat dengan membaca, Makin
makin banyak buku yang dibutuhkan.
• Tugas komisi makin banyak dan makin sibuk. Maka pada tanggal 22
September 1917 komisi tersebut menjadi Kantoor voor de
Volkslectuur(Kantor Bacaan Rakyat) yang kemudian lebih dikenal dengan
Balai Pustaka. Balai artinya bangunan atau tempat yang luas untuk
melakukan kegiatan dan Pustaka artinya buku-buku. Balai Pustaka ini
beralamat di jalan Dr. Wahidin, Jakarta Pusat.
• Namun, untuk penulisan buku masih diatur oleh pemerintah Hindia
Belanda sehingga menyebabkan pengarang tidak bebas mengemukakan
pikirannya
Pengarang dari Balai Pustaka
kebanyakan berasal dari Sumatera hanya sebagian kecil yang bukan berasal dari Sumatera