Analisis Penerapan Konsep Bagi Hasil Dengan Akad Mudharabah Pada Rotte Bakery Cabang Suka Karya
Analisis Penerapan Konsep Bagi Hasil Dengan Akad Mudharabah Pada Rotte Bakery Cabang Suka Karya
Oleh
HIDAYATUL HASANAH
NIM: 2001851
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
BAGI HASIL PADA ROTTE BAKERY CABANG SUKA KARYA ini tepat pada waktu
yang telah ditentukan.Adapun tujuan dari penulisan laporan penelitian lapangan ini
adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada bidang Binis Syari'ah. Selain itu ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sistem bagi hasil. Untuk pembaca dan
selaku dosen pengampu mata kuliah, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis ini.Penulis juga mengucapkan termakasih kepada semua pihak yang telah
Lapangan ini. Penulis menyadari, laporan yang penulis tulis ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan
pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat di antara kedua belah pihak
atau lebih.
yang baik. Hal ini di picu oleh pertumbuhan populasi kelas menegah, pendapatan
kaum muda meningkat, dan pola konsumsi orang-orang yang mengadopsi gaya
hidup berat. Oleh karena itu, produk roti menjadi makanan yang tidak bisa di
pisahkan dari masyarakat indonesia. Pada masa sekarang ini sudah banyak
pengusaha mengunakan prinsip syariah pada setiap kegiatan usahanya, agar sesuai
dengan ajaran islam dan di anggap memiliki pelayanan yang cukup baik.
Rotte Bakery merupakan usaha dagang yang menjual berbagai macam jenis
roti, mulai dari roti kering, berbagai macam varian donat, brownies dan cake ulang
tahun. Usaha rotte Bakery ini berdiri dengan berlandas islam yang tidak hanya
berorientasi kepada profit saja tetapi juga menjadi perusahaan yang dapat
bermanfaat bagi umat islam. Rotte Bakery sudah banyak tersebar di berbagai
Rotte Bakery cabang suka karya juga menerapkan konsep bagi hasil pada
kegiatan usaha nya, yang dimana hasil itu dilakukan antara pihak Rotte selaku
Dari hasil wawancara, bapak Saiful menyakatakan nisbah bagi hasil antara
kedua belah pihak tersebut adalah 67% : 33% yang sudah di sepakati di awal
perjanjian untuk melakukan kerjasama, dengan ketentuan 67% untuk Rotteam ( 60%
karyawan cabang suka karya dan 7% manajemen Rotte Ragam Rasa) dan 33%
untuk mitra.
modal) yaitu:
yang di berikan pada tanggal awal bulan mingu pertama dan di tambah
1. Dalam kesepakatan bagi hasil yang Ada dua pihak yang bekerja sama
dilakukan ada berapa pihak yang melakukan bagi hasil ini yaitu pemilik
dan Rotteam.
3. Seperti apa cara pemilik modal dan Kesepakatan bagi hasil ini dilakukan
4. Apakah menurut bapak/ ibu usaha Dianggap sudah sesuai dikarena kan
Rotte Bakery ini sesuai dengan terdapat sistem bagi hasil dalam
5. Berapa persen nisbah bagi hasil Nisbah bagi hasil yaitu 67% : 33%
akad apa yang digunakan dalam syariah atau akad mudharabah dimana
kesepakatan bagi hasil ini? mitra mengelurkan seluruh modal yang
keuntungan dalam bagi hasil yang laksanakan sesuai dengan akad yang
konsep bagi hasil yang di laksanakan oleh Rotte Bakery Cabang suka karya
mudharabah. Selain itu konsep bagi hasil pada Rotte Bakery cabang suka
karya sudah sah sesuai dengan aspek hukam isam, walaupun terdapat
beberapa dari mereka yang hanya mengerti bahwa akad yang di gunakan
hasil yang dilakukan oleh Rotte Bakery cabang suka karya, dapat disumpulkan
bahwa dalam menjalankan kerjasama usaha antara pemilik modal ( mitra) dengan
ketentuan akad mudharabah yaitu, rukun, syarat, jenis akad, bagi hasil,
Bagi hasil ini dilakukan antara pemilik modal dan pengelola modal tanpa di
tentukan jenis akad mudharabh yang diguakan. Bagi hasil dalam usaha ini di dapat
dari laba bersih setelah beban usaha dikeluarkan pajak, biaya produksi, sewa ruko,
dan yang lainya. Setelah itu, untuk menentukan keuntungan dalam bagi hasil ini
dilakukan dengan persentase nisbah bagi hasil yang telah di sepakati yaitu 67%
untuk pengelola modal dan 33% untuk mitra dan bila ada kerugiaan akan di
tanggung bersama.