PREVENTION
TUBERCULOSIS
Pemeriksaan Darah Rutin (Darah Lengkap Otomatis & Laju Endap Darah)
Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukan indikator yang spesifik untuk TB pada paru-
paru. Pemeriksaan tuberkulosis dengan Laju Endap Darah (LED) jam pertama dan jam kedua
dibutuhkan. Data ini dapat di pakai sebagai indikator tingkat kestabilan keadaan nilai
keseimbangan penderita, sehingga dapat digunakan untuk salah satu respon terhadap
pengobatan penderita serta kemungkinan sebagai predeteksi tingkat penyembuhan penderita.
Demikian pula kadar limfosit dapat menggambarkan daya tahan tubuh penderita. LED sering
meningkat pada proses aktif, tetapi LED yang normal juga tidak menyingkirkan diagnosa TBC.
PEMERIKSAAN TBC YANG EFEKTIF
Pemeriksaan BACTEC
Dasar teknik pemeriksaan tuberkulosis biakan dengan BACTEC ini adalah metode radiometrik.
Mycobacterium Tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian menghasilkan CO2
yang akan dideteksi growth indexnya oleh mesin ini. Sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif
pemeriksaan biakan secara cepat untuk membantu menegakkan diagnosis dan melakukan uji
kepekaan
PEMERIKSAAN LANJUTAN
Tes IGRA yang digunakan untuk memeriksa keberadaan dari TB di organ lain seperti kelenjar limfa, tulang,
hingga otak.
pemeriksaan TB MDR yang disebabkan oleh jenis TBC yang resisten terhadap obat yang paling poten/kuat
yaitu INH dan rifampisin sebagai obat anti tuberculosis.
(Labcito, 2023)
PENGOBATAN TB
• Dilanjutkan INH + rifampisin atau etambutol atau streptomisin 2-3x/minggu selama 4-7 bulan
• Untuk TB berat (milier) & TB ekstra paru, terapi lanjutan diperpanjang menjadi 7 bulan
a. Gejala sistemik atau umum:
1) Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
2) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Terkadang serangan
demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul
3) Penurunan nafsu makan dan berat badan
4) Perasaan tidak enak (malaise), lemah
b. Gejala khusus:
1) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatansebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru)
akibat penekanankelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”,suara nafas melemah yang disertai
sesak
2) Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertaidengan keluhan sakit dada
3) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan
bermuara pada kulit diatasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah
4) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak),
gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Keluhan-keluhan seorang penderita TBC sangat bervariasi, mulai dari sama sekali tak ada keluhan sampai dengan adanya keluhan-
keluhan yang serba lengkap. Keluhan umum yang sering terjadi adalah malaise (lemas), anorexia, mengurus dan cepat lelah.
Keluhan karena infeksi kronik adalah panas badan yang tak tinggi (subfebril) dan keringat malam (keringat yang muncul pada jam-
jam 02.30-05.00). Keluhan karena ada proses patologik di parudan/atau pleura adalah batuk dengan atau tanpa dahak, batuk darah,
sesak, dan nyeri dada. Makin banyak keluhan-keluhan ini dirasakan, makin besar kemungkinan TBC. Departemen Kesehatan dalam
pemberantasan TBC di Indonesia menentukan anamnesis resmi lima keluhan utama yaitu batuk-batuk lama (lebih dari 2 minggu),
Umur Jenis kelamin
menjadi faktor utama resiko terkena TBC karena kasus penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki daripada wanita,
tertinggi penyakit ini terjadi pada usia muda hingga dewasa. karena sebagian besar laki laki mempunyai kebiasaan merokok.
Indonesia sendiri di perkirakan 75% penderita berasal dari
kelompok usia produktif (15-49 tahun) Pekerjaan
hal ini karena pekerjaan dapat menjadi faktor risiko kontak langsung
Kebiasaan merokok
dengan penderita. Risiko penularan tuberkulosis pada suatu
dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga mudah pekerjaan adalah seorang tenaga kesehatan yang secara kontak
untuk terserang penyakit terutama pada laki-laki yang langsung dengan pasien walaupun masih ada beberapa pekerjaan
mempunyai kebiasaan merokok dan meminum alkohol. yang dapat menjadi faktor risiko yaitu seorang tenaga pabrik.