PERUBAHAN PERILAKU PART 1 Nur Rohmah, S.KM.,M.Kes., Ph.D MK Sosiologi dan Antropologi Kesehatan UMKT 2023 Outline a. Model Suchman b. Model Mechanic c. Model Anderson a. Model Suchman
Suchman, seorang sosiolog kesehatan, mengembangkan model
tentang perilaku sakit pada tahun 1965 yang menjelaskan lima tahap kunci dari pengalaman sakit. Model tersebut memberikan gambaran yang sistematis tentang bagaimana orang merespons dan mengatasi penyakit. a. Model Suchman
Pendekatan yang digunakannya berkisar pada adanya 4 unsur
yang merupakan faktor utama dalam perilaku sakit, yaitu: (1) perilaku itu sendiri; (2) sekuensinya; (3) tempat atau ruang lingkup; dan (4) variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis. Model Suchman 5 konsep dasar yang berguna dalam menganalisi perilaku sakit, yaitu: (1) mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau pemberi layanan, (2) fragmentasi perawatan medis di saat orang menerima pelayanan dari berbagai unit, tetapi pada lokasi yang sama, (3) menangguhkan (procastination) atau menangguhkan upaya mencari pertolongan meskipun gejala sudah diasakan, (4) melakukan pengobatan sendiri (self medication), (5) membatalkan atau menghentikan pengobatan (discontuniti). Model Suchman Lima tahap kunci dari pengalaman sakit. 1. Pengalaman Gejala (Symptom Experience): Individu merasa gejala-gejala tertentu dalam tubuhnya, yang dapat mencakup rasa sakit, kelemahan, atau perubahan fisik lainnya. 2. Mengambil Peran Sebagai Orang Sakit (Assumption of the Sick Role): Individu mengenali dan menerima bahwa mereka sakit, yang dapat melibatkan perubahan dalam perilaku sehari-hari dan menerima dukungan dari orang lain. 3. Kontak dengan Perawatan Medis (Medical Care Contact): Individu mencari bantuan medis, baik itu dengan mengunjungi dokter, apoteker, atau praktisi kesehatan lainnya untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan. Model Suchman 4. Peran Pasien yang Bergantung (Dependent Patient Role): Individu mungkin menjadi bergantung pada orang lain atau sistem perawatan kesehatan untuk bantuan dan dukungan selama proses penyembuhan, menerima perawatan dan mengikuti petunjuk medis. 5. Pemulihan dan Rehabilitasi (Recovery and Rehabilitation): Setelah menerima perawatan medis dan dukungan, individu mengalami pemulihan fisik dan emosional. Tahap ini juga melibatkan proses rehabilitasi jika diperlukan, seperti terapi fisik atau konseling. b. Mechanic Model Mechanic Model yang digunakan dalam konteks pengembangan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi cara orang melihat, menilai, dan bertindak terhadap suatu gejala penyakit. Model Mekanik adalah suatu pendekatan teoritis yang mempertimbangkan cara orang merespons penyakit dengan memperhatikan unsur-unsur mekanis atau faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku kesehatan. Mechanic Model "mekanik" merujuk pada ide bahwa perilaku kesehatan dapat dipahami dan dijelaskan dengan mempertimbangkan faktor- faktor eksternal yang "menggerakkan" perilaku tersebut. Ini bisa mencakup berbagai faktor seperti lingkungan sosial, budaya, ekonomi, serta norma dan nilai-nilai masyarakat. Model Mekanik membantu para peneliti dan praktisi kesehatan untuk mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor ini guna merencanakan intervensi yang efektif dalam konteks kesehatan masyarakat. Mechanic Model Teori ini menekankan pada 2 faktor: a. Persepsi dan definisi oleh individu pada suatu situasi b.Kemampuan individu melawan keadaan yang berat Dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud perilaku sakit adalah pola reaksi sosio-kultural yang dipelajari pada suatu saat ketika individu dihadapkan pada gejala penyakit sehingga gejala-gejala itu akan dikenal, dinilai, ditimbang, dan kemudian dapat bereaksi atau tidak bergantung pada definisi atau situasi itu c. Model Andersoon Anderson (1974) termasuk salah seorang yang mengembangkan model sistem kesehatan yang berupa model kepercayaan kesehatan. Kerangka asli model ini yaitu menggambarkan suatu sekuensi (rangkaian) determinan (factor yang menentukan) individu terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh keluarga Model Andersoon Tergantung pada: a. Presdisposisi keluarga untuk menggunakan jasa pelayanan kesehatan, misalnya saja variabel demografi (umur, jumlah, status perkawinan), variabel struktur sosial (pendidikan, pekerjaan, suku bangsa), kepercayaan terhadap magis. b. Kemampuan utnuk melaksanakannya yang terdiri atas persepsi terhadap penyakit serta evaluasi klinis terhadap klinis. c.Kebutuhan terhadap jasa pelayanan. Faktor presdisposisi dan faktor yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. THANK YOU