2. Hak Atas Tanah Memiliki Hak Sebagaimana perizinan yang diterbitkan oleh
- Memiliki Hak atas Tanah
Atas Tanah (HGU, HGB dan organisasi pemerintah berwenang, dokumen ha
(HGU, HGB, Hak Pakai)
atau Hak Pakai) yang sesuai katas tanah berupa surat HGU berperan penting
yang sah dengan luasan
Gita Efrandi/2005023/Reguler
dengan Peraturan Perundangan sesuai peraturan sebagai landasan hukum yang sah atas berdirinya
yang berlaku. perundangan di bidang suatu perusahan perkebunan kelapa sawit apabila
pertanahan. menemui konflik yang bersifat eksternal seperti
- Memiliki bukti 1 rekaman protes ketidaksetujuan masyarakat.
dokumentasi pembebasan
lahan yang telah dilakukan
di areal HGU
- Pemeliharan 1 batas-batas
HGU.
4. Perolehan lahan perkebunan Lahan perkebunan yang berasal Dalam pendirian perkebunan kelapa sawit, asal
yang berasal dari kawasan dari tanah hak ulayat usul lahan yang digunakan harus diperhatikan, dan
hutan produksi konversi wajib masyarakat hukum adat wajib tidak boleh menggunakan hutan yang menjadi
Gita Efrandi/2005023/Reguler
mempunyai Izin Pelepasan diperoleh berdasarkan tanah ulayat masyarakat untuk mencegah
Kawasan Hutan dari KLHK musyawarah dan persetujuan terjadinya konflik yang dapat mengancam
atau BKPM. dengan informasi yang lengkap keberlangsungan dan keberlanjutan masyarakat
tanpa pasaan dari masyarakat karena menyalahi peraturan dan
hukum adat pemegang hak ketidaksetujuan/protes masyarakat bersangkutan.
ulayat mengenai penyerahan
tanah dan imbalannya sesuai
dengan peraturan perundangan.
Gita Efrandi/2005023/Reguler
terkait dengan lingkungan dikeluarkan oleh pejabat yang bagi suatu perusahaan perkebunan kelapa sawit
sebelum melaksanakan berwenang sesuai peraturan yang diterbitkan oleh lembaga legal yang
perundangan. berwenang di tempat usahanya, maka perusahaan
kegiatannya.
yang bersangkutan mempunyai landasan resmi
berupa perizinan lingkungan yang sah secara
hukum dalam mengahadapi konflik yang yang
berasal dari lingkungan eksternal seperti ancaman
protes masyarakat yang menentang berdirinya
perusahaan perkebunan tersebut karena isu
lingkungan yang dilontarkan kepada perusahaan
bersangkutan.
2. Fasilitasi Pembangunan kebun
rakyat Pelaku Usaha
Mempunyai 1 dokumen
Perkebunan yang mengajukan kerjasama Pelaku Usaha
Kriteria ini dibuat dengan tujuan untuk
IUP-B atau IUP dengan luas Perkebunan dengan masyarakat
memciptakan hubungan timbal balik yang vaik
250 ha atau lebih, berkewajiban sekitar kebun tentang fasilitasi
anatar perusahaan dengan petani rakyat sehingga
pembangunan kebun
memfasilitasi pembangunan dapat saling memberikan sokongan dan dukungan
masyarakat
bagi keberlanjutan usaha keduanya.
kebun masyarakat sekitar
dengan luasan paling kurang
20% dari luas areal.
Gita Efrandi/2005023/Reguler
Dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat
Dalam prinsip tanggung jawabn
sosia dan pemberdayaan ekonomi
masayarakat, kriteria yang harus
dipenuhi diantaranya :
Gita Efrandi/2005023/Reguler
pelaku usaha perkebunan - Program 1 peningkatan ekonomi masyarakat sekitar perkebunan.
memprioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat Peningkatan kualitas ekonomi tersebut dapat
memberi peluang pembelian/ hukum adat/penduduk asli
dilakukan melalui beberapa program seperti
pengadaan barang dan jasa yang keberadaannya diakui
kepada masyarakat di sekitar oleh pemerintah. program pembinaan usaha mikro, pelatihan kerja,
kebun. - Tersedia program-program pemberdayaan ibu rumah tangga dan sebagainya
pengembangan usaha lokal
yang dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi
untuk meningkatkan peluang
pembelian/pengadaan barang bagi masyarakat. Melalui pemenuhan kriteria
dan jasa dari masyarakat di tersebut, akan tercipta hubungan timbal balik,
sekitar kebun.
yakni masyarakat mendapat dampak positif dengan
- Memiliki dokumen transaksi
dengan masyarakat lokal peningkatan kualitas ekonomi, sementara
dalam pengadaan barang dan perusahaan mendapat dukungan untuk
jasa. keberlanjutan usahanya.
Gita Efrandi/2005023/Reguler