Anda di halaman 1dari 1

Isna Alfani / 11180541000013/kessos5c

Signifikansi Multikultural Mind Set Dalam Konteks Pekerja Sosial Profesional

Indonesia mempunyai corak masyarakat multikultur dengan berbagai elemen di dalamnya. Terdapat
berbagai suku, ras, agama dan budaya yang beragam serta masyarakat dengan berbagai masalah yang
dihadapi di lingkungannya. Perbedaan–perbedaan tersebut terjadi sebagai akibat dari adanya
segmentasi ke dalam bentuk kelompok yang memiliki sub kebudayaan yang berbeda antara satu dengan
yang lain. Perbedaan inilah yang dinamakan multikultur dalam masyarakat majemuk. Tak jarang, karena
adanya perbedaan–perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya konflik–konflik antar budaya, etnis,
diskriminasi suatu kelompok terhadap kelompok lain dan sebaginya. Masyarakat yang beraneka ragam
ini juga mempunyai potensi untuk memunculkan konflik, penyebabnya dapat dari bidang sosial,
ekonomi, politik maupun yang lainnya yang mengakibatkan terganggunya sistem sosial di dalam
masyarakat Untuk menyikapi perbedaan–perbedaan tersebut maka seorang pekerja sosial profesional
harus memahami mengenai konsep multikulturalisme.

Pekerja sosial profesional sebagai seorang yang akan bekerja untuk membantu masyarakat harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman multikultur secara mendalam. Hal ini untuk memudahkan dalam
diri seorang pekerja sosial dalam menyikapi keragaman antara kelompok masyarakat yang satu dengan
kelompok masyarakat yang lainnya yang tentu akan dihadapi ketika terjun dalam masyarakat. Selain itu,
diharapkan seorang pekerja sosial akan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri ketika
memasuki lingkungan yang berbeda. Hal ini akan memudahkan pekerja sosial untuk diterima oleh
masyarakat maupun klien yang akan dibantu.

Dalam masyarakat multikultur, pekerja sosial memiliki peran sebagai berikut :

1. Enabler (pemungkin) adalah peranan pekerja social untuk menolong klien dalam mengatasi
berbagai macam tekanan yang berasal dari situasi kritis.
2. Mediator (penengah) adalah peranan pekerja sosial untuk menengahi perbedaan pendapat dan
mengatasi konflik.
3. Educator (pendidik) adalah peranan pekerja sosial untuk memberikan informasi dan
mengajarkan keterampilan-keterampilan kepada klien.
4. Broker, adalah peranan pekerja sosial untuk menghubungkan klien (individu, kelompok,
organisasi, atau komunitas) dengan sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan yang ada.
5. Fasilitator, ialah peranan pekerja sosial untuk menjadi pemimpin pada berbagai pengalaman
kelompok-kelompok terapi .
6. Integrator/Koordinator (integrasi dan koordinasi). Integrasi adalah proses membawa secara
bersama-sama berbagai macam bagian kepada suatu bentuk keseluruhan yang menyatukan.
7. Manager. Manajemen di dalam pekerjaan sosial mempunyai beberapa level tanggung jawab.,
8. Analisis atau Peran sebagai evaluator menuntut pekerja sosial agar memiliki dasar pengetahuan
yang luas mengenai beragam fungsi sistem.
9. Advocate. Pekerja sosisal bertindak secara langsung mewakili, membela, mengintervensi,
memberi support atau merekomendasikan suatu tindakan atas nama seseorang .individu,
10. Initiator, adalah orang yang pertama-tama mengemukakan perhatiannya tentang suatu
masalah/isu (Nichols, 1985)
11. Negotiator, adalah wakil dari suatu organisasi,kelompok atau individu yang mencoba
berhadapan dengan kelompok atau sistem yang lain.

Anda mungkin juga menyukai