Anda di halaman 1dari 2

PENDALAMAN ALKITAB

Nats: Mazmur 119:1-9


Tema: Bahagia hidup dalam Kekudusan
Pendahuluan:
orang mendambakan kebahagiaan yang meliputi jabatan, kekayaan, keluarga yang harmonis,
dicintai oleh orang lain, dan sebagainya. Pemazmur memberi pandangan yang berbeda tentang
kebahagiaan. Baginya, kebahagiaan sejati adalah pengalaman hidup bersama dengan Tuhan
atau dekat dengan Tuhan, hidup menurut Taurat Tuhan, memegang peringatan-peringatan-Nya
dan mencari Tuhan dengan segenap hati. Bacaan ini berisi pengakuan dan pujian tentang
Taurat Tuhan berdasarkan pengalaman hidup pemazmur sendiri.
Firman Tuhanlah yang dapat mempertahankan kelakuan orang muda tetap bersih dan sesuai
dengan kehendak Tuhan (ay. 9). Oleh sebab itu, orang muda harus memiliki ketaatan terhadap
firman Tuhan. Ada dua sikap yang perlu ditumbuhkan terkait ketaatan tersebut: Pertama,
‘berpegang’. Orang percaya harus terus meminta kepada Allah agar memberikan kasih karunia
dalam melaksanakan ketetapan-Nya dan ketabahan dalam menjalani kehendak-Nya. Kedua,
‘mengamat-amati’. Orang percaya perlu memperhatikan dengan saksama ketetapan Tuhan.
Sebab, dengan demikianlah orang percaya dapat membedakan mana yang menjadi kehendak
Allah dan yang bukan.
Pemuda yang senantiasa berpegang pada ketetapan Tuhan dan setia mengamat-amati firman-
Nya akan hidup dalam kekudusan. Ia tidak akan melakukan perbuatan yang tercela, melainkan
hidup dengan jujur dan adil. Dengan hidup kudus dan berpegang pada ketetapan Allah-lah
pemuda dapat menemukan kunci kebahagiaan hidup.
Kesimpulan Kita, manusia yang masih hidup di dunia ini, selamanya tidak akan bisa hidup dalam
kekudusan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi Roh Kudus yang memampukan dan memberi
kekuatan pada kita. (Yohanes 14:26)
1. Menurut teman-teman bagaimana pemuda dapat menjaga kekudusannya di zaman ini?
Jelaskan Ay 1-2
Jawaban:
Hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan dan memegang peringatan-
peringatan-Nya yang mencari Dia dengan segenap hati.
 Artinya dalam setiap kehidupan kita harus memiliki dasar yang kuat dengan memegang
peringatan-peringatan Allah yang telah ditetapkan dengan begitu hidup yang kudus dan
tidak tercela.
 Menurut teman2 kita harus Hidup kudus dari apa?
 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang
kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku
kudus. (1 Petrus 1:15-16)
 jadi kita sebagai Anak Allah perlu merespon kehidupan Allh kita.
2. Mengapa pemuda perlu hidup didalam ketetapan Tuhan? Jelaskan Ay 3 & 6
Jawaban:
Jalannya akan ditunjukanNya dan tidak akan mendapatkan malu.
 Tentu setiap dosa yang kita lakukan memiliki konsekuensinya meskipun Allah telah
mengampuni kita terlebih dahulu tentu aka nada dampaknya yg kita rasakan,contoh,
rokok, seks bebas, minuman beralkohol dan pornografi.
 Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
 Ketika terus melakukan dosa kita dan tidak bertobat2 ini akibat yang harus kita
tanggung.
3. Bagaimana seorang pemuda dapat mempertahankan kelakuannya tetap bersih
dihadapan Tuhan? Ay 9
Jawaban:
Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
 Kita tidak dapat mencapai kekudusan dengan mengandalkan kekuatan kita untuk
mentaati berbagai peraturan. Sebaliknya, orang yang rendah hati tahu bahwa ia tidak
dapat mencapainya. Ia bergantung pada anugerah dan kekuatan Allah; dan Allah
memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati. Kekudusan adalah pekerjaan
anugerah Allah, bukan hasil kekuatan daging. Sebab tanpa kasih karunia Tuhan, tidak
ada orang yang mampu hidup dalam kekudusan.
4. Apakah tantangan yang dihadapi pemuda untuk hidup dalam kekudusan pada masa
kini? Menurut saudara?
Jawaban:
5. Berikanlah contoh perbuatan orang yang benar dalam menjaga kekudusan hidup? Ay 7-
8
Jawaban:
Bersyukur dengan hati jujur dan berpegang kepada ketetapan Allah
 Bahwa manusia tidak bisa hidup kudus dengan kekuatannya sendiri tentu harus
bergantung kepada Allah.
 Yang kita lakukan tidaklah pasrah dan meyakinkan diri kita bahwa mampu melawan
godaan tsb dengan kekuatan kita sendiri yang pada akhirnya kita mencobai diri kita
sendiri dan jatuh lagi.
 Kita bisa melihat kisa Yunus ketika digoda oleh istri potifar Kej 39:11-12 Yusuf lari
meninggalkan perempuan tersebut, Yusuf tidak mencobai dirinya sendiri. Nah manusia
sekelas Yusuf saja lari menghindar, kita sebagai pemuda Kristen saat ini apa yang kita
akan lakukan?

Kesimpulannya:
Kesimpulan Kita, manusia yang masih hidup di dunia ini, selamanya tidak akan bisa hidup dalam
kekudusan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi Roh Kudus yang memampukan dan memberi
kekuatan pada kita. (Yohanes 14:26)
“Berjuanglah untuk mengejar kebahagiaan yang sejati dalam kekudusan,maka Tuhan akan
memberikannya kepadamu.”
Perjanjian dengan Tuhan:
Marilah kita Hidup bersama Tuhan adalah kunci kebahagiaan sejati. Buatlah komitmenmu
untuk berpegang dan tekun belajar pada Taurat Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai