Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan :
1. Debit banjir rencana dengan kala ulang 25 tahun yang dianalisis menggunakan metode
Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu pada Sungai Sragi Baru sebesar 644.465 m3/dt.
2. Kapasitas tampungan eksisting Sungai Sragi Baru tidak memadai untuk mengalirkan
debit banjir rencana kala ulang 25 tahun sebesar 644.465 m3/dt. Karena kapasitas
tampungan eksisting yang ditinjau dari beberapa penampang kontrol hanya dapat
menampung debit sebesar 267.960 m3/dt untuk patok BM1-P22 315.284 m3/dt untuk
patok BM2-P42, dan 306.365 untuk patok BM3-P69 m3/dt.
3. Jenis perencanaan normalisasi yang dilakukan adalah perbaikan penampang sungai
dari patok BM1 – P69 sepanjang 6769.120 m dengan penampang ganda dan
mendirikan tanggul.dengan jenis urugan tanah.
4. Bentuk perencanaan normalisasi untuk penanggulangan banjir Sungai Sragi Baru
adalah :
a) Perbaikan Penampang Sungai
Kapasitas sungai yang direncanakan mempertimbangkan Qp = 1.1 × Q25th (644.465
m3/dt) = 708.912 m3/dt
Berikut adalah perencanaan perbaikan penampang sungai (bentuk desain disajikan
pada gambar lampiran 4.1) :
- Melakukan perubahan bentuk penampang dari penampang tunggal (eksisting)
ke penampang ganda dengan bentuk trapesium pada patok BM1-P69 sepanjang
6769.120 m. dalam hal ini, direncanakan lebar penampang bagian bawah 31 m,
dan bagian atas 97 m.
- Kemiringan talud direncanakan 1:1.5
- Melakukan pengerukan sungai untuk menghilangkan endapan yang terjadi
sehingga koefisien kekasaran manning berubah menjadi 0.018.
- Kemiringan memanjang sungai direncanakan 0.00027 (2.7 × 10-4).
b) Tanggul Urugan Tanah
Perencanaan tanggul dilakukan pada sisi kanan dan kiri sungai dengan
menambah tinggi sempadan sungai dengan timbunan tanah pada patok yang
313
314

melimpas, dan patok yang tidak memenuhi syarat tinggi jagaan setinggi 1 m. Hasil
perencanaan tanggul adalah sebagai berikut (bentuk desain disajikan pada gambar
lampiran 4.2 dan 4.3):
- Urugan tanah untuk tanggul diambil dari hasil pengerukan pada sempadan
kanan dan kiri sungai.
- Tinggi jagaan direncanakan setinggi 1 m
- Lebar mercu direncanakan sepanjang 4 m
- Kemiringan tanggul direncanakan 1:1.5
- Patok yang ditanggul berjumlah 65 patok, dengan panjang 6471.05 m untuk sisi
kiri, dan 6575.76 m untuk sisi kanan.
Hasil analisis stabilitas tanggul urugan tanah terhadap kelongsoran adalah sebagai
berikut:
- Metode Fellenius
 Muka air banjir tanpa gempa (SF = 7.457)
 Rapid Drawdown tanpa gempa (SF = 4.218)
 Muka air banjir dengan gempa (SF = 3.979)
 Rapid Drawdown dengan gempa (SF = 2.781)
- Metode Simplified Bishop
 Muka air banjir tanpa gempa (SF = 6.611)
 Rapid Drawdown tanpa gempa (SF = 3.409)
 Muka air banjir dengan gempa (SF = 3.696)
 Rapid Drawdown dengan gempa (SF = 2.359)
Hasil perencanaan Sungai Sragi Baru sepanjang 6769.120 m disimulasikan dengan
HEC-RAS 5.0.7 dan didapatkan seluruh patok tidak terjadi limpasan dan memiliki
tinggi jagaan yang memadai.
5. a) Potensi angkutan sedimen pada Sungai Sragi Baru sebesar :
- Patok BM1 - P23 = 35564.432 m3/tahun
- Patok BM2 - P42 = 34160.208 m3/tahun
- Patok BM3 - P69 = 33475.716 m3/tahun
Sumber sedimen (S0) dari hulu berdasarkan data sebesar 38374.336 m3/tahun
sehingga kondisi yang terjadi adalah :
- Patok BM1-P23 terjadi pendangkalan karena S0 > S1.
- Patok BM2-P42 terjadi pendangkalan karena S1 > S2.
315

- Patok BM3-P69 terjadi pendangkalan karena S2 > S3.


b) Hasil perubahan kemiringan dasar sungai menunjukan terjadinya perubahan tiap
tahun. Pada tahun ke-20 berdasarkan pemodelan HEC-RAS 5.0.7 kemiringan dasar
sungai mengalami perubahan dari 0.00027 menjadi 0.000304. Selain itu,
pendangkalan yang terjadi menyebabkan endapan dengan volume sebesar
299667.311 m3.
c) Kondisi rawan banjir ditetapkan bila tinggi jagaan yang tersisa adalah 0.5 m.
Berdasarkan pemodelan HEC-RAS 5.0.7, kondisi rawan banjir terjadi pada tahun
ke-20 sehingga perlu dilakukan penanganan kembali dengan pekerjaan pengerukan
sungai dengan volume sebesar 299667.311m3.
5.2 Saran
Berikut merupakan saran – saran untuk menunjang hasil analisis dan pembahasan :
1. Penataan bantaran sungai pada kondisi saat ini perlu dipertahankan.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan pengerukan sungai perlu dipertimbangkan lokasi
pembuangan material agar tidak menimbulkan keresahan sosial.
3. Untuk mengurangi tingkat sedimentasi di sungai perlu dilakukan kegiatan Rehabilitasi
Hutan, dan Lahan (RHL).
4. Dibutuhkan pemasangan Automatic Water Level Recording (AWLR) pada Sungai Sragi
Baru.
5. Dibutuhkan analisis lebih lanjut terkait volume untuk timbunan tanggul urugan tanah
yang berasal dari hasil penggalian pada sempadan kiri dan kanan sungai.
6. Dibutuhkan analisis lebih lanjut terkait sedimentasi pada muara Sungai Sragi Baru.
316

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Anda mungkin juga menyukai