Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3-B

PRAKTIKUM KIMIA FISIK


Untuk menentukan suhu kelarutan kritik
sistem fenol-air secara grafik
kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian
bila temperaturnya dibawah temperatur kritis. BM 94, 11
bila sudah mencapai temperatur kritis - larutan
bercampur sempurna (homogen)
bila telah melewati temperatur kritis - sistem senyawa aromatik (C6H5OH) memiliki sebuah cincin
larutan akan kembali dalam kondisi bercampur benzena yang melekat pada gugus hidroksil (-OH)
sebagian Pemerian : hablur berbentuk jarum bersatu atau
terpisah tidak bewarna sampai merah muda, atau
hablur putih sampai merah muda, bau khas, mencair
dengan penambahan 10% air.
BM 18,02 Kelarutan : larut dalam air, sangat mudah larut dalam
etanol, dalam gliserin, dalam kloroform, dalam eter
dan dalam minyak lemak dan minyak menguap, agak
Rumus molekul (H2O) sukar larut dalam minyak mineral.
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak pada suhu kamar - fenol berwujud padat
berbau, tidak mempunyai rasa jika suhu dinaikkan - fenol berubah menjadi cair
Titik didih = +- 182°C
Titik lebur = 40,5°C
1. Neraca analitik 1. Fenol 2,0 g
2. B. Timbang’ 2. Air suling
3. Gelas petri
4. Tabung reaksi besar
5. Buret
6. Termometer 2 buah
7. Batang pengaduk
8. Beaker glass 1000ml
9. Beaker glass 250ml
10. Hotplate
11. Statif
12. Klem buret
Ditimbang fenol sebanyak Fenol yang telah ditimbang, Disiapkan buret berisi Panaskan penangas air 70°C,
2,0 g, dengan penimbangan dimasukan ke dalam tabung aquadest, tambahkan termometer diletakan
tidak langsung reaksi besar aquadest 1,0 ml ke tabung sebagai penontrol suhu

Tabung dikelurakan dari


Apabila campuran jernih, Dimasukan tabung reaksi ke
Dicatat suhu pada saat tepat penangas air sambil terus
suhu dicatat pada saat tepat dalam pennagas air sambil
keruh dan volume aquadest diaduk (suhu kamar diamati
jernih dan volume aquadest terus diaduk
perubahan)

Diulangi prosedur sebanyak


Dihitung rata-rata % berat
3x replikasi setiap
fenol (b/b) dan suhu
penambahan aquadest yang
kelarutan (°C)
tertera pada tabel
Berat botol timbang = 34, 3496 g
Berat botol timbang + fenol = 36,6468 g
Berat botol timbang + sisa fenol = 34,4882 g
= 2,1586 g
% kesalahan = 2,1586-2,0/2,0 x 100% = 7,93%
01

02
Pada tekanan tetap dan penentuan suhu kritik kelarutan timbal balik
sistem fenol-air, hal pertama yang dilakukan adalah menimbang fenol
berwujud kristal padat sebanyak 2,0 g dengan metode tidak langsung .
Hasil penimbangan fenol sebanyak 2,1586 g, lalu dimasukkan ke dalam
tabung reaksi berukuran besar dan ditambah aquadest 1,0 ml (fenol larut
hingga terjadi campuran keruh pada suhu kamar). Selanjutnya dilakukan
pemanasan didalam beaker glass 250ml yang sudah berisi air dan
dipanaskan diatas hotplate suhu 65°C, diukur suhu pada saat larutan
menjadi jernih, catat suhu kelarutan tepat jernih, dan angkat sambil terus
diaduk, catat suhu kelarutan tepat keruh. Hal ini dilakukan berulang
dengan volume aquadest yang terus bertambah dan berat fenol tetap agar
dapat menghasilkan kurva komposisi sistem biner fenol-air.
Berdasarkan hasil praktikum sistem fenol-air didapatkan hasil grafik berat
% fenol-air terhadap suhu pada tekanan yang tetap, diperoleh suhu
kelarutan kritik fenol-air adalah 65°C
1. Farmakope Indonesia edisi 6 jilid 1 halaman 593 (Fenol)
2. Farmakope Indonesia edisi 3 halaman 96 (Air suling)
3. Buku modul Praktikum Kimia Fisik Semester 3 Prodi Farmasi FK UHT Surabaya tahun 2023
Any Question??

KELOMPOK 3-B

Anda mungkin juga menyukai