Anda di halaman 1dari 21

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


TEKNIK LINGKUNGAN

MK. DESAIN IPAM

III. AIR BAKU, DIAGRAM ALIR, &


PRELIMINARY SIZING

Arlini Dyah Radityaningrum

Gasal 2023/2024
1
Air Baku (1)
Jenis Air Baku
• Sungai,
• Danau,
• Bendungan,
• Air Tanah,
• Air reklamasi.
Pertimbangan Pemilihan Sumber Air Baku
• Kualitas&kuantitas air baku,
• Potensi pencemaran air baku,
• Kondisi iklim,
• Potensi kesulitan konstruksi intake dan pengembangan
intake,
• Kemudahan operasional dan perawatan intake.
2
Air Baku (2)
Syarat Sumber Air Baku

• Kualitas, ditetapkan dengan Peraturan Menteri (Permen),


Peraturan Pemerintah (umumnya Peraturan
Gubernur/Pergub, Peraturan Walikota/Perwali) untuk
penentuan sumber air baku berdasarkan kelas
peruntukannya,
• Kuantitas, jumlah sumber air baku,
• Kontinuitas, ketersediaan sumber air baku.

3
Air Baku (3)
StandarAir Baku

4
Air Baku (4)
StandarAir Baku

5
Diagram Alir (1)
Diagram alir: skema sistem dalam bangunan IPAM yang
menunjukkan operasi dan proses dalam bangunan IPAM.
Diagram alir IPAM tergantung dari jenis pengolahan dan
bangunan yang dibutuhkan.
Jenis pengolahan dan bangunan IPAM ditentukan
berdasarkan:
1. Kualitas/karakteristik sumber air baku,
2. Standar kualitas yang diinginkan berdasarkan
peruntukannya (Permenkes No. 492 Tahun 2010) tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum,
3. Ketersediaan biaya investasi dan biaya Operasional dan
Perawatan (OP),
4. Ketersediaan lahan untuk lokasi IPAM,
5. Tingkat kemudahan dan kesulitan OP. 6
Diagram Alir (2)
• Beberapa alternatif unit IPAM dengan sumber air baku air
Sungai:
Koagulan Kapur/soda Disinfektan
CO2

Screen Aerasi
(optional) Koagulasi-flokulasi
Prasedimentasi Filtrasi Penurunan kesadahan
Sedimentasi Disinfeksi
(optional) (optional)

• Beberapa alternatif unit IPAM dengan sumber air baku air


rawa (air payau):
Koagulan Pertukaran
ion
Disinfektan

Screen
Koagulasi-flokulasi
Sedimentasi Filtrasi
Disinfeksi

Filtrasi membran
7
Diagram Alir (3)
• Beberapa alternatif unit IPAM dengan sumber air baku air
tanah (mengandung Fe & Mn):
Oksidator Disinfektan

Pompa Oksidasi
Sedimentasi Filtrasi Disinfeksi
(optional)

Air tanah

• Beberapa alternatif unit IPAM dengan sumber air baku air


tanah (kesadahan tinggi):
Ca(OH)2
Na2CO3 CO2
Disinfektan

Pompa Disinfeksi
filtrasi
pengadukan cepat dan lambat
sedimentasi rekarbonasi
Air
tanah
8
Diagram Alir (4)
Prosedur pemilihan proses pengolahan /bangunan IPAM
1. Inventarisasi data karakteristik air baku dan tentukan
tujuan pengolahan.
2. Bandingkan kualitas air baku dengan standar kualitas air
minum atau standar lain sesuai tujuan pengolahan.
3. Tentukan parameter kualitas air yang akan
dihilangkan/diturunkan.
4. Pilih unit operasi dan unit proses yang dapat
menghilangkan/menurunkan kadar dari parameter kualitas
tersebut

9
Diagram Alir (5)

Setiap air baku dengan karakteristik tertentu


dapat diolah dengan beberapa alternatif
operasi dan proses, contoh:
• Air baku yang sadah dapat diolah dengan
lime treatment atau ion exchange
• Pengadukan dapat dilakukan dengan metoda
mekanis atau hidrolis
• Air mengandung besi dapat diolah dengan
oksidasi (oksigen, klor, permanganat, dll)
atau ion exchange

10
Diagram Alir (6)
Contoh penentuan unit pengolahan berdasarkan kualitas air
baku:
Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Kesimpulan Pengolahan yang
Analisis diperlukan
(prased.), koagulasi-
Kekeruhan Skala NTU 5 75,00 Melebihi BM
flokulasi, sed., filtrasi
Warna Unit PtCo 15 12,00 Memenuhi -
Besi mg/L Fe 0,3 3 Melebihi BM Oksidasi Fe
Boron mg/L B 0,3 0,02 Memenuhi -
Fluorida mg/L F 1,5 1,2 Memenuhi -
Kadmium mg/L Cd 0,003 tt Memenuhi -
Kesadahan Total mg/L CaCO3 500 225 Memenuhi -
Khlorida mg/L Cl 250 200 Memenuhi -
Kromium, Valensi
mg/L Cr6+ 0,05 0,01 Memenuhi -
6
Mangan mg/L Mn 0,1 0,9 Melebihi BM Oksidasi Mn
Natrium mg/L Na 200 200 Memenuhi -

11
Diagram Alir (7)
Contoh alternatif unit pengolahan berdasarkan kualitas air
baku:
Polutan Proses Keterangan
Kekeruhan Filtrasi in-line (koagulasi + filtrasi) Digunakan untuk air yang mengandung tingkat kekeruhan dan warna yang
rendah
Filtrasi direct (koagulasi + flokulasi + Digunakan untuk air yang mempunyai kandungan kekeruhan rendah
filtrasi) sampai sedang dan kandungan warna rendah sampai sedang

Konvensional (koagulasi + flokulasi + Digunakan untuk tingkat kekeruhan dan warna rendah dan tinggi
sedimentasi + filtrasi)

Warna Oksidasi (ozon, klorin dioksida, kalium Digunakan pada air yang mempunyai tingkat warna yang rendah
permanganat)
Koagulasi pH rendah Digunakan pada air yang mempunyai tingkat warna rendah sampai tinggi
(koagulasi + flokulasi) (bentuk alum lebih baik dari garam besi). pH optimum 5-6

Adsorpsi karbon aktif Digunakan untuk air yang mempunyai tingkat warna yang rendah sampai
sedang.
Adsorpsi (GAC) Digunakan untuk air yang mempunyai tingkat warna terlarut sedang
sampai rendah untuk kontrol rutin
Filtrasi + pertukaran ion Bed resin sintetis setelah filtrasi menyisihkan warna terlarut yang berasal
dari industri.
............................................ dan seterusnya
12
Diagram Alir (8)
Contoh alternatif unit pengolahan berdasarkan kualitas air
baku:
Unit Operasi (UO) dan
Deskripsi dan Prinsip Aplikasi
Proses (UP)

Trash Rack (UO) Terdapat pada pintu intake untuk menghilangkan sampah atau benda terapung

Saringan (screen) pembersihan mekanik, terpasang pada pintu intake atau sumuran
Saringan kasar (UO)
pengumpul sebelum pompa. Menghalangi ikan dan menghilangkan padatan kecil

Mikrostrainer (UO) Menghilangkan algae dan plankton dari air baku

Menghilangkan rasa dan bau yang disebabkan bahan organik volatile dan gas dan
Aerasi (UP) mengoksidasi besi dan mangan. Sistem aerasi meliputi aerator gravitasi, spray aerator,
diffuser, dan aerator mekanis.

Pengadukan (UO) Mempercepat dan menyeragamkan pendistribusian bahan kimia dan gas ke dalam air

dan seterusnya ...............................................

13
Pemilihan Lokasi dan Layout
Pertimbangan:
• Jarak dengan sumber air baku,
• Tahan terhadap bencana/bebas bencana (gempa, banjir,
longsor),
• Kontur untuk kemudahan pengaliran.

Layout:

• Definisi: tata letak suatu bangunan IPAM yang digambarkan


dalam denah bangunan IPAM.
• Penentuan layout tergantung: jenis bangunan IPAM,
sistem pengaliran (gravitasi/pemompaan), kontur lokasi.
14
Preliminary Sizing (1)
• Preliminary sizing adalah perhitungan awal (kasar) untuk
menentukan perkiraan luas lahan yang dibutuhkan untuk
membangun IPA.
• Preliminary sizing dilakukan dengan menghitung luas
permukaan setiap unit pengolahan utama.
• Perhitungan luas permukaan didasarkan pada kriteria
utama setiap unit pengolahan.

Prasedimentasi:
• Tentukan kecepatan pengendapan (Vs)
• Hitung luas permukaan dengan rumus: A = Q
Vs
15
Preliminary Sizing (2)
Pengaduk cepat (mekanis) (koagulasi):

• Tentukan waktu detensi (td)

• Tentukan kedalaman bak (H)

• Hitung luas permukaan dengan rumus: td .Q


A=
H

16
Preliminary Sizing (3)
Pengaduk lambat (flokulasi):

• Tentukan waktu detensi (td)

• Tentukan kedalaman bak (H)

• Hitung luas permukaan dengan rumus: td .Q


A=
H

17
Preliminary Sizing (4)
Sedimentasi:

• Tentukan kecepatan pengendapan (Vs)

• Hitung luas permukaan dengan rumus: Q


A=
Vs

18
Preliminary Sizing (5)
Desinfeksi :
• Tentukan waktu kontak (t)
• Tentukan kedalaman bak (H)
t.Q
• Hitung luas permukaan dengan rumus: A=
H
Reservoir (clear well):
• Volume air terproduksi sehari = Vhari
• Persen air tersimpan di reservoir = P
• Volume reservoir: Vres = Vhari x P
• Kedalaman air dalam reservoir = H
• Luas permukaan = Vres / H

19
Preliminary Sizing (6)
Pengolahan lumpur:
• Perkiraan waktu pengeringan = n hari
• Volume lumpur per hari = V m3
• Ketebalam lumpur = d m
• Luas permukaan: A = n x V / d
Fasilitas non pengolahan:
• 1. Kantor
• 2. Gudang dan Laboratorium
• 3. Lahan parkir, jalan lingkungan, dan jalan setapak
• 4. Taman, dll
Luas lahan untuk bangunan non pengolahan diperkirakan
50% dari luas lahan untuk bangunan IPA.

20
TERIMAKASIH

21

Anda mungkin juga menyukai