Anda di halaman 1dari 15

PELAKSANAAN TUGAS SUPERVISOR HOUSEKEEPING DALAM

PENGAWASAN ROOM BOY HOTEL PESONNA PEKANBARU

Indro Susilo, Siti Sofro Sidiq


indrosusilo.24@gmail.com

Program Studi Usaha PerjalananWisata, Jurusan Ilmu Administrasi,


FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik, Universitas Riau

Abstract
The Implementation Supervisor is someone who is given the position on control,
oversee, and be held responsible for his or her subordinates. The presentace of a
supervisor also optimizes the productivity of an employee in accordance to the standar
operational procedure. The aim of this research is to understand the obstacles a
housekeeping supervisor at pesonna hotel pekanbaru faces is oversaaing the hotel’s
Room Boy and how he she antivipates it. The methot of research to be used is the
qualitative method, the informant that will be used is a housekeeping supervisor and
five othe employees, specifically the Room Boys, the data collection will be done by way
of interview, observation and documentation. The result of this reseach will uncover
the challenges a supervisor faces in overseeing Room Boys at Pesonna Hotel
Pekanbaru, it will also uncover the mitigation prepared.

Keywords: Imlementation Supervisor, Housekeeping Departement, Room Boy

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 1


PENDAHULUAN 3. Pengawas diikutsertakan dalam
melaporkan dan menyelidiki
1. Latar Belakang Masalah pelaksanaan pekerjaan dan
membuat laporan, sasaran-saran
Pesonna hotel pekanbaru
kepada pengurus.
merupakan hotel (***) bintang tiga
4. Pengawas ikut serta dalam
yang mana salah satu perusahaan
mengidentifikasi penyimpangan
akomodasi yang menyediakan
kerja.
pelayanan jasa penginapan bagi
wisatawan mancanegara maupun wisata Berikut ini merupakan tabel
lokal. Hotel pesonna yang memiliki nama bagian karyawan Housekeeping.
kamar dengan jumlah 134 dengan 12
lantai. Pesonna hotel pekanbaru terdapat Tabel. I.1
bebrapa departement yang berperan Nama Bagian Karyawan
penting dalam suatu kegiatan Housekeeping
operasional hotel tersebut salah satunya
departement housekeeping yang No Bagian Jumlah Jumlah
bertanggung jawab terhadap kebersihan, Karyawan Karyaw Keseluru
kenyamanan, keamanan, bagi pengguna Housekeping an han
jasa hotel. Pengelolaan karyawan dan 1 Karyawan di 1
mekanisme pengawasanya tidak lepas Bagian
dari pengaruh kepentingan yang harus Executive
diperhatikan secara keseimbangan. Housekeeping
2 Karyawan di 1
organisasi dapat terlaksana Bagian 11
sesuai dengan yang telah direncanakan Supervisor
sebelumnya. Dengan demikian jika 3 Karyawan di 5
terjadi kesalahan atau penyimpangan- Bagian Room
penyimpangan yang tidak sesuai dengan Boy
sasaran yang ingin dicapai, maka segera 4 Karyawan di 4
diambil langkah-langkah yang dapat Bagian Public
meluruskan kagiatan berikutnya Area
sehingga terarah Sumber: HRD Hotel Pesonna
pelaksanaanya.Pengawasan adalah suatu Pekanbaru, 2018
proses dalam rangkaian kagiatan untuk
mengusahakan agar suatu pekerjaan Berdasarkan observasi
dapat dilaksankan dengan baik apa yang dilapangan dari Tabel I.1 dapat ditarik
telah ditetapkan. Arti penting suatu kesimpulan bahwa, karyawan
pengawasan adalah : Housekeeping hotel pesonna pekanbaru
berjumlah 11 orang, adapun bagian-
1. Pengawasan dilakukan untuk menjamin bagian nya yaitu Executive
bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan Housekeeping, Supervisor, Room Boy
aman, dan mengikuti setiap proses dan dan Public Area. jadi dengan jumlah
petunjuk mengenai karya yang telah karyawan dan bagian-bagian tersebut
ditetapkan dalam perencanaan. seorang supervisor harus menjalankan
2. Setiap orang yang diawasi sesuai tanggung dan tugasnya sebagai seorang
dengan tingkat kemampuan mereka supervisor.
dengan tingkat resiko tugas.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 2


Berikut merupakan tabel jumlah Supervisor pada tahap
kamar dan jumlah Room Boy dapat pengawasan bertujuan untuk membantu
dilihat dari tabel dibawah ini. karyawan apabila ditemui kesulitan
dalam tugasnya, dan juga untuk menilai
Tabel I. 2 apakah karyawan telah mengunakan
Jumlah Kamar dan Jumlah Karyawan waktunya dengan baik serta telah
Room Boy Housekeeping Serta Room melaksakan standar operasional
Occupancy prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Perlu diketahui pengertian supervisor
No Nama Jumlah Jumlah Room
Secara umum merupakan seorang
Hotel Kamar Room Occupa
didalam suatu organisasi yang
Boy ncy
bertanggung jawab terhadap kelompok
Perhari
kerjanya ataupun seorang yang
1 Hotel
bertanggung jawab atas pekerjaan
Pesonna 134 5 70
bawahannya.
Pekanbaru
Sumber : Housekeeping Hotel Pesonna Adapun SOP ( Standar
Pekanbaru, 2018 Operasional Prosedur) supervisor
housekeeping dalam pengawasan room
Berdasarkan observasi
boy hotel pesonna pekanbaru antara lain
dilapangan dari Tabel I.2 dapat ditarik
:Tabel I.3
suatu kesimpulan bahwa, jumlah
karyawan Housekeeping 5 orang, Standar Operasional Prosedur
dengan jumlah kamar 134 dengan Supervisor Housekeeping Hotel
jumlah Occupancy perhari 70. Dengan Pesonna Pekanbaru
kondisi supervisor satu orang membuat
suatu pengawasan dibagian 1. Memastikan seluruh karyawan
Housekeeping kurang maksimal dan housekeeping memenuhi dan
kurang berjalannya suatu standar mengikuti housekeeping standar
operasional prosedur (SOP). operasional dan job deskription
2. mengecek semua kamar tamu
Raphael, R. Kavanaugh dan Jack
dalam hal mutu pengawasan
D. Ninemeire (2000: 21) Supervisor
kebersihan, kerapian dan
merupakan seseorang yang bertanggung
kenyamanan. (termasuk kamar-
jawab mulai dari level bawah atau
kamar) sehari-hari.
pekerjaan lainnya yang tidak memiliki
3. Memastikan semua room
atasan yang bertanggung jawab
attendant dan linen mendapatkan
terhadap mereka. Dari pendapat diatas
kelengkapan peralatan dan
dapat disumpulkan bahwa supervisor
perlengkapan kerja sehari-hari.
adalah seorang yang betugas
4. Memastikan perlengkapan linen
bertanggung jawab mengatur dan
dan towel dipantry-pantry (Room
mengawasi pekerjaan yang dilakukan
Stetion) tersedia dengan cukup
oleh bawahannya agar sesuai dengan
sesuai par stock yang ditetapkan
standar operasional prosedur
dalam kondisi rapi, teratur serta
perusahaan. Pengelolaan karyawan dan
pintu selalu dalam keadaan
mekanisme pengawasanya tidak lepas
terkunci.
dari pengaruh kepentingan yang harus
5. Mengecek dengan seksama semua
diperhatikan secara keseimbangan.
kamar-kamar sheck out sebelum
dikembalikan ke system dengan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 3


status kamar siap jual, jika kamar dapat disimpulkan apa yang menjadi
tidak dibersihkan dengan baik pokok penelitian maka penulis dapat
sesuai standard set up, pastikan mengemukan rumusan masalah sebagai
room attendant untuk mengulang berikut :
dan membersihkan sesuai standar
set up yang ditentukan. “Bagaimana Pelaksanaan
Tugas Supervisor Housekeeping
Sumber : Housekeeping Hotel Pesonna Dalam Pengawasan Room Boy
Pekanbaru, 2018 HotelPesonna Pekanbaru?”
Berdarakan observasi dilapangan “Bagaimana kendala
dari Table I.3 dapat ditarik suatu Pelaksanaan Tugas Supervisor
kesimpulan bahwa, Selama dalam masa Housekeeping dalam Pengawasan
penelitian sewaktu prasurfe dilapangan Room Boy Hotel Pesonna
penulis mengamati pengawasan Pekanbaru?”
Supervisor yang kurang maksimal ke
Room Boy, kurang maksimal penerapan 1.3 Manfaat Penelitian dan Tujuan
SOP (Standar Operasional Prosedur) Penelitian
kerja. Hotel Pesonna Pekanbaru
1.3.1 Manfaat Peneliti
memiliki 11 karyawan Housekeeping,
karyawan yang bertugas dibagian Room a. Bagi perusahaan, peneliti ini bisa
5 orang dan dibagian Publik Area 4 dijadikan sebagai bahan informasi
orang, dengan jumblah kamar 134 dalam meningkatkan pengawasan,
masing-masing Room Boy mendapat khusnya Pelaksanaan Tugas Supervisor
jatah pembersihan kamar lebih kurang Housekeeping Dalam Pengawasan
26 kamar. Supervisor dibagian Room Boy Housekeeping Hotel
housekeeping hanya 1 orang merangkap Pesonna Pekanbaru.
tugas dibagian Public Area, Order
Taker, Room Boy, dan Laundry. b. Bagi penulis, peneliti ini bertujuan
untuk menambah ilmu pengetahuan di
Jadi dapat disimpulkan bahwa bidang perhotelan dan mengetahui arti
pengawasan yang kurang maksimal ke penting Pelaksanaan Tugas Supervisor
Room Boy dan kurang maksimal Housekeeping Dalam Pengawasan
penerapan SOP ( Standar Operasioanl Room Boy Hotel Pesonna Pekanbaru.
Prosedure) kerja. Maka dilihat dari
fenomena yang ada peneliti khawatir c. Sumber informasi bagi peneliti
bila hal ini dibiarkan terjadi dapat berikutnya yang berminat untuk
mengakibatkan ketidak maksimalan meneliti lebih dalam pada permasalahan
pelayanan yang diberikan kepada tamu, yang sama di masa akan datang.
dari permasalahan yang ada penulis
tertarik untuk meneliti tentang “ 1.3.2 Tujuan Penelitian
Pelaksanaan Tugas Supervisor a. Untuk mengetahui Pelaksanaan Tugas
Housekeeping Dalam Pengawasan Supervisor Housekeeping dalam
Room Boy HotelPesonna Pengawasan Room Boy Hotel Pesonna
Pekanbaru”. Pekanbaru.
1.2 Rumusan Masalah b. Untuk mengetahui kendala
Berdasarkan latar belakang Pelaksanaan Tugas Supervisor
masalah yang telah diuraikan di atas,

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 4


Housekeeping dalam Pengawasan procedure adalah dokumen yang
Room Boy Hotel Pesonna Pekanbaru. berkaitan dengan prosedur yang
dilakukan secara kronologis untuk
5. Manfaat Penelitian menyelesaikan suatu pekerajaan yang
Hasil penelitian diharapkan bertujuan untuk menyelesaikan suatu
bermanfaat untuk : 1) Bagi penulis, pekerjaan yang bertujuan untuk
diharapkan penelitian ini dapat memperoleh hasil kerja yang paling
menambah ilmu pengetahuan dibidang efektif dari para pekerja dengan biaya
pariwisata umumnya, dan dibidang yang serendah-rendahnya.
perhotelan khususnya. 2) Bagi pihak 3. Definisi Supervisor
hotel, diharapkan penelitian ini dapat .Mulianto Ruddy Cahyadi dan
meningkatkan pelayanan menjadi lebih Widjajakusuma (2006: 3) berpendapat
baik dari sebelumnya. 3) Bagi peneliti bahwa supervisor adalah usaha
berikutnya, diharapkan dapat dijadikan mencapai hasil yang diinginkan dengan
sebagai salah satu pedoman atau sumber cara menggunakan bakat atau
kemampuan alami manusia dan sumber-
TINJAUAN PUSTAKA
sumber yang memfasilitasi, yang
1. Definisi Pelaksanaan ditekankan pada pemberian tantangan
Dalam hal ini, George R. Terry dan perhatian yang sebesar-besarnya
(1986) mengemukan bahwa actuating terhadap bakat atau kemampuan alami
merupakan usaha mengerakkan manusia.
anggota-anggota kelompok sedemikian
Wijono yang dikutip Yusstanto
rupa hingga mereka berkeingginan dan
(2013: 3) berpendapat bahwa supervisi
berusaha untuk mencapai sasaran
adalah sebagai kegiatan yang
perusahaan dan sasaran anggota-
merencanakan, mengarahkan,
anggota perusahaan tersebut oleh karena
membimbing, mengajar,
para anggota itu juga inggin mencapai
mengobservasi, mendorong,
sasaran-sasaran tersebut.Dari pengertian
memperbaiki, mempercayai dan
diatas, pelaksaan (Actuating) tidak lain
mengevalusi secara berkesinabungan
merupakan upaya untuk menjadikan
anggota secara menyeluruh sesuai
perencanaan menjadi kenyataan, dengan
dengan kemampuan dan keterbatasan
melalui berbagai pengarahan dan
yang di miliki anggota.
pemotivasian agar setiap karyawan
dapat melaksanakan kegiatan secara 4. Definisi Housekeeping
Menurut Agusnawar (2000: 20)
optimal sesuai dengan peran tugas dan
menyatakan bahwa housekeeping
tanggung jawabnya.
berasal dari kata house yang berarti
2. Definisi Standart Operational
rumah, wisma, hotel, dan to keep yang
Procedure (SOP)
berarti merawat atau memelihara. Jadi
Menurut Tjipto Atmoko (2011),
housekeeping adalah bagian atau
standard operating procedure
departemen yang mengatur atau menata
merupakan suatu pedoman atau acuan
peralatan, menjaga kebersihan,
untuk melaksanakan tugas pekerjaan
memeperbaiki kerusakan, dan memberi
sesuai dengan fungsi dan alat penilaian
dekorasi dengan tujuan agar hotel
kerja instansi pemerintah berdasarkan
tampak rapi, bersih, menarik, dan
indikator-indikator teknis, administratif,
menyenangkan penghuninya.
dan prosedur sesuatu tata kerja, dan
Menurut Richard Komar (2014:
sistem kerja pada unit kerja yang
22) mengemukankan bagian pendukung
bersangkutan. Standard operational

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 5


utama Front Office adalah waktu membersihkan kamar. Harus
Housekeeping. Tujuan dasar diingat bahwa pada tamu masuk kamar,
departemen ini adalah untuk pandangan pertamanya akan ditunjukan
menyediakan ruangan atau kamar pada kerapian tempat tidur. Mereka
kosong dan kamar siap pakai, akan mendapatkan kesan yang pertama
membersihkan kamar-kamar yang telah atas hotel secara keseluruhan hanya
terisi, dan membantu Front Office dengan meliahat kerapian tempat tidur
memberi tahu keberadaan kamar. tamu. Oleh sebab itu tempat tidur harus
Beberapa hotel memperkerjakan para dipersiapkan serapi mungkin sebelum
penjahit wanita dan petugas gudang. tamu masuk ke kamarnya.
Room boy / Romm maid ataupun 7. Pengertian Hotel
pembersihan kamar ditugaskan untuk Berdasarkan Keputusan Menteri
membersihkan khususnya dalam kamar Parpostel No 94/HK103/MPPT 1987,
hotel. Setiap hari Executive pengertian hotel adalah salah satu jenis
Housekeeping menugaskan Room boy / akomodasi yang mempergunakan
Room Maid untuk membersihkan kamar sebagian atau keseluruhan bagian untuk
pada jam kerja menurut Sfit. Jumlah jasa pelayanan penginapan, penyedia
kamar bagi Room boy / Room maid makanan dan minuman serta jasa
berkisar antara 10 samapai 18 kamar lainnya bagi masyarakat umum yang
sehari. dikelola secara komersil.
5. Definisi Pengawasan didalam kerapian, kebersihan,
Brantas (2009: 195) Mengatakan kelengkapan, dan kesehatan seluruh
bahwa sifat dan waktu dalam kamar, termasuk area-area umum lain
pengawasan di bedakan atas : agar seluruh tamu maupun karyawan
1. Preventive control adalah pengawasan dapat merasa nyaman dan aman berada
yang dilakukan sebelum kegiatan di dalam hotel.
dilakukan untuk menghindari terjadinya pada rekening.
penyimpangan–penyimpangan.
2. Respressive control adalah pengawasan METODE PENELITIAN
yang dilakukan setelah terjadinya
1. Desain Penelitian
kesalahan dalam pelaksanaannya,
Dalam penyusunan penelitian ini
dengan maksud agar tidak terjadi
penulis akan menggunakan metode
pengulangan kesalahan, sehingga
penelitian kualitatif dengan pendekatan
hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.
deskriptif. Sukmadinata (2006 : 72)
6. Definisi Room Boy berpendapat, “penelitian deskriptif
Agustinus Darsono buku Tata
merupakan bentuk penelitian yang
Graha Hotel dalam Rumekso (2005:
diperuntukkan pada deskripsi
25) menyatakan bahwa room boy
fenomena alamiah maupun fenomena
merupakan petugas kamar yang harus
buatan manusia”.
berpenampilan baik dan rapi, meliputi
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
tingkah laku, kejujuran, sopan santun
Lokasi Penelitian
pada tamu, atasan mauppun teman
Lokasi penelitian dilaksanakan
sejawat.
di Pesonna Hotel Pekanbaru yang
Agus sulastiyono dalam beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman
Rumekso (2005: 25) menyatakan bahwa No. 445, Pekanbaru 28116 Riau
room boy merupakan petugas yang Indonesia. Mobil : +62813 6389 4086,
mempersiapkan tempat tidur pada Phone : +62 761 7807800, Fax : +62
761 8403078.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 6


Waktu Penelitian 5. Teknik Pengumpulan Data
Waktu penelitian di Hotel
Pesonna Pekanbaru yang beralamatkan Observasi
di Jl. Jendral Sudirman No. 445, Sebagaimana yang diungkapkan
Pekanbaru 28116 sewaktu surfe olehBasrowi & Suwandi (2012:33)
dilapangan ± selama 4 bulan, penulis “Observasi adalah suatu teknik yang
dalam melakukan penelitian untuk dilakukan dengan cara mengadakan
menyelesaikan tugas akhir. pengamatan secara diteliti serta
3. Subjek Penelitian pencatatan secara sistematis. Observasi
Dalam penelitian ini, yang ini dilakukan untuk mengamati perilaku
menjadi subjek penelitian adalah key manusia, proses kerja dan gejala-gejala
informan. Informan adalah orang- masalah yang terjadi”. Penulis akan
orang yang dimanfaatkan untuk mengamati kegiatan pelaksanaan tugas
memberikan informasi tentang situasi supervisor housekeeping dalam
dan kondisi latar belakan penelitian. pengawasan roomboy hotel pesonna
Key informan dalam penelitian ini pekanbaru.
yaitu Supervisor dan Room Boy Wawancara
Housekeeping Hotel Pesonna Wawancara dipaparkan oleh
Pekanbaru. Sugiyono (2012 : 16) bahwa
4. Jenis dan Sumber Data “Wawancara merupakan cara
Data Primer pengumpulan data yang digunakan
Data primer merupakan sumber data apabila penulis akan melaksanakan
penelitian yang diperoleh secara studi pendekatan dalam mencari
langsung dari sumber asli (tidak permasalahan yang harus diteliti, dan
melalui perantara). Dalam penelitian juga peneliti ingin mengetahui hal-hal
ini, pengambilan data primer dilakukan dari responden yang lebih mendalam
dengan cara wawancara mendalam. dan jumlah respondennya sedikit/kecil”.
Pengumpulan data dilakukan dengan Untuk memperoleh informasi-informasi
wawancara mendalam Housekeeping tersebut serta data lainnya yang
Hotel Pesonna. Data primer dalam berkaitan dengan masalah yang diteliti
penelitian ini merupakan hasil sebagai penguat yakni dengan
wawancara, observasi langsung dan memberikan pertanyaan yang sudah
dokumentasi. penulis siapkan sebelumnya.
Data Sekunder Studi Dokumentasi
Data sekunder merupakan Seperti yang dinyatakan
sumber data penelitian yang diperoleh Sugiyono (2012 : 240), dokumentasi
dari beberapa jurnal, buku dan sumber merupakan catatan peristiwa yang
lainnya yang berkaitan dengan pernah terjadi dan sudah berlalu.
permasalahan. Sumber data sekunder Dokumentasi dapat berbentuk tulisan,
yang digunakan berasal dari informasi gambar atau karya-karya monumental
yang berkaitan dengan objek penelitian seseorang. Dokumentasi yang diambil
yang berupa sejarah singkat Pesonna dalam penelitian ini berupa foto dan
Hotel Pekanbaru, gambaran umum video yang digunakan untuk
perusahaan. Data ini berbentuk arsip melengkapi kebutuhan data hasil
dan dokumen yang berkaitan dengan dokumentasi. Dokumentasi dianalisis
penelitian serta berupa buku dan sebagai peran pendukung wawancara
internet sebagai media pendukung. untuk melihat keabsahan data.
Dokumentasi diambil pada saat kegiatan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 7


karyawan dalam koordinasi kerja. pesonna sendiri memiliki seatu arti
Dokumentasi membantu peneliti yaitu pegadaian selalu optimalkan nilai-
mendeskripsikan tema penelitian. nilai aset.Hotel pesonna tidak hanya ada
6. Teknik Analisis Data di pekanbaru tetapi hotel pesonna juga
Teknik analisis data yang tersebar luas di 9 kota besar di
digunakan dalam penelitian ini adalah indonesia adapun lokasi hotel pesonna
deskriptif kualitatif yang mengacu pada sendiri yaitu :
konsep Miles & Huberman(1992) *Hotel Pesonna surabaya.
yaitu interactive model yang *Hotel Pesoona Makasar.
mengklasifikasikan analisis data dalam *Hotel Pesonna Pekanbaru.
tiga langkah sebagai berikut : *Hotel Pesonna Semarang.
Reduksi Data (Data Reduction) *Hotel pesoonaYogyakarta Maliyoboro.
Reduksi data yaitu proses pemilihan, *Hotel Pesonna Gresik.
pemusatan perhatian dalam *Hotel Pesonna Pekalongan.
penyederhanaan, pengabstrakkan dan *Hotel Pesonna Tegal.
transformasi data kasar yang muncul *Hotel Pesonna Tugu Yogyakarta.
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Hotel pesonna memiliki jumlah
Reduksi data yang berupa hasil 12 lantai dimana lantai lantai tersebut
wawancara, observasi, dan studi memiliki kegunaan yang berbeda-beda,
dokumen. dilantai bassment (B) dipergunakan
Penyajian Data (Data Display) untuk parkir dan tempat office Hrd,
Data ini disusun sedemikian rupa Housekeeping, Engginering, dan
sehingga memberikan kemungkinan security. Di lantai ground (G)
adanya penarikan kesimpulan dan digunakan untuk lobby, employee (
pengambilan tindakan. Adapun bentuk tempat makan).
yang lazim digunakan pada data Lantai 1 digunakan untuk Coffe
kualitatif adalah dalam bagian teks Shop dan swimming pool. Lantai 2
naratif dengan penyajian data. digunakan untuk meeting dan kamar,
Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) lantai 3-11 digunkan untuk kamar dan
Dalam hal ini akan diungkap makna dilamtai 12 gunakan untuk meeting dan
dari data yang dikumpulkan. Data tempat mushola. Hotel pesonna
tersebut akan menghasilkan kesimpulan memiliki jumlah kamar 134 yang mana
yang masih kabur, tentatif, kaku dan kamar-kamar tersebut memiliki tive
meragukan, sehingga kesimpulan yang berbeda-beda, kamar dengan tive
tersebut perlu diverifikasi. Verifikasi suite terletak dilantai 11 dan kamar
dilakukan dengan melihat kembali dengan tive delux terletak di lanati 2-10.
reduksi data maupun penyajian data
sehingga keimpulan yang diambil tidak 1. Untuk Mengetahui Pelaksanaan
menyimpang Tugas Supervisor Housekeeping
Dalam Pengawasan Room Boy Hotel
HASIL DAN PENELITIAN Pesonna Pekanbaru
Gambaran Umum Allium Batam a. Preventive control
Hotel pengawasan yang dilakukan
sebelum kegiatan dilakukan untuk
Hotel Pesonna merupakan menghindari terjadinya penyimpangan–
sebuah hotel berbintang tiga (***) yang penyimpangan. Dapat disimpulkan
salah satunya ada dipekanbaru yang bahwa tindakan ini dilakukan untuk
terletak dijalan sudirman pusat kota, menghindari atau mencegah terjadinya

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 8


suatu maslah yang tidak diinginkan. mengigantkan ke room boy dan tidak
Berdasarkan teori diatas preventive mengingatkan ke room boy standar
control dapat dikelompokan dan opersional prosedur tersebut. Standar
dikaitkan berdasarkan standar operasional prosedur merupakan
operasional prosedur supervisor pedoman bagi perusahaan untuk
housekeeping yaitu, memastikan mendapatkan kerja yang maksimal dan
seluruh karyawan housekeeping kerja kita menjadi terarah sewaktu
mengikuti standar operasional, bekerja.
Memastikan seluruh karyawan c. Meriview ulang pekerjaan room boy
housekeeping mengikuti tata tertib, Berdasarkan kutipan wawancara
Memastikan Room Attendan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
Mendapatkan Kelengkapan Peralatan bahwa, supervisor di hotel pesonna
Kerja, Memastikan persediaan linen pekanbaru selalu meriview kerja room
tersedia dengan cukup. boy tujuannya untuk kerja room boy
4. Memastikan Seluruh Karyawan menjadi lebih baik lagi didalam bekerja.
Housekeeping Mengikuti Standar Makanya sebagai supervisor selalu
Operasional mengigatkan kepada bawahannya
supaya bawahannya tau letak dari
Kendala berdasarkan Jumlah kesalahan yang mereka buat dengan
Karyawan meriview ulang kerja room boy akan tau
letak dari kesalahan yang mereka
a. Mengadakan breafing
lakukan, dengan begitu kerja room boy
Berdasarkan kutipan wawancara
akan lebih baik lagi dalam bekerja
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
itulah harapan supervisor hotel pesonna
bahwa, breifing merupakan suatu
pekanbaru.
temapat yang penting baik itu untuk
d. Mengecek repoart
suprvsior ataupun untuk room boy
Berdasarkan kutipan wawancara
karena tanpa adanya suatu breifing kita
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
tidak tau akan jon dis yang kita kerjakan
bawah, pengecekan repoart di hotel
sewaktu bekerja. Breifing disini dari
pesonna pekanbaru khususnya di
wawancara diatas sebagai tempatnya
departement housekeeping sangatlah
supervisor mengoreksi kelemahan-
penting bagi supevisor karena report
kelemahan yang dimiliki oleh room boy
yang room boy isi itu merupakan
dari breifing ini supervisor memberikan
pedoman bagi supervisor untuk
masukan-masukan ke room boy supaya
mengecek kerja room boy dan
bekerja untuk lebih baik lagi dan bagi
meredaykan kamar yang dikerjakan
room boy tempatnya suatu perbaikan
oleh room boy. Repoart ini bertujuan
kerja suatu ajarng anatra kedekatan
untuk melihat status kamar yang room
atasan dan bawahan untuk sering-
boy kerjakan di system tidaklah sama
seringan dalam hal masalah pekerjaan.
dengan repoart yang ad sama room boy
b. Mengingatkan S.O.P dalam bekerja
disistem itu hanya status kamar yang
Berdasarkan kutipan wawancara
belum dikerjakan sementara direpoart
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
room boy itu merupakan yang
bahwa, standar operasional prosedur
pertamanya satus check out menjadi
bagi supervisor sangatlah penting,
vecant clean kamar tersebut sudah siap
karena standar operasional prosedur
untuk diperiksa dan dijual dan diinfokan
menentukan suatu pekerjaan seseorang
ke front office.
berhasil atau tidaknya. Sebagian room
boy berargumen supervsior ada yang

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 9


5. Memastikan Room Attendant c. Menanyakan ke room boy
Mendapatkan Kelengkapan Berdasarkan kutipan wawancara
Peralatan Kerja diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
Varibel tersebut digunakan sebagai bawah, kelengkapan kerja itu tidak
indikator untuk mengetahui pelaksanaan cukup dengan berpanduan log book
tugas supervisor. Ada tiga indikator saja, tetapi juga kita harus menanyakan
yang bisa digunakan mengukur siapa yang memakai barang tersebut
Preventive control, yaitu Mengecek contohnya yang memakai barang ini
kelengkapan room boy dan kelengkapan room boy kita tanyakan kepada room
perlatan di pantry (Gudang), boy karena mereka tahu peralatan apa
Menyediakan peralatan, Menanyakan saya yang kurang. Supervisor di hotel
perlatan ke room boy. Berikut indikator pesonna pekanbaru sudah menjalakan
untuk mengetahui pelaksanaan tugas tugasnya salah satunya yaitu menyakan
supervisor yaitu : kelengkapan kerja room boy, menyakan
a. Mengecek kelengkapan room boy dan disini dalam arti supaya supervisor bisa
kelengkapan peralatan di pantry mengetahui jenis barang apasajah yang
(Gudang). kurang, dan sebagai atasan juga harus
Berdasarkan kutipan wawancara tanggap dalam hal seperti ini.
diatas dapaat ditarik suatu kesimpulan 6. Memastikan Persediaan Linen
bahwa, pengcekan peralatan room boy Tersedia Dengan Cukup
itu sangatlah penting sewaktu kita Varibel tersebut digunakan sebagai
bekerja tanpa ada peralatan baik itu indikator untuk mengetahui pelaksanaan
atasan dan bawahan tanpa ada tugas supervisor. Ada tiga indikator
peralatannya tidak bisa bekerja, tujuan yang bisa digunakan mengukur
dari pengecekan peralatan ini untuk Preventive control, yaitu Mengecek
memudahkan supervisor didalam look book linen, Mengecek stok linen di
mengantisipasi kekurangan-kekurangan pantry (Gudang), Menanyakan ke room
yang nantinya akan terjadi, superve boy. Berikut indikator untuk
membuktikan supervisor di hotel mengetahui pelaksanaan tugas
pesonna pekanbaru sudah menjalankan supervisor yaitu :
tugasnya untuk kelancaran didalam a. Mengecek log book linen
bekerja. Berdasarkan kutipan wawancara
b. Menyediakan peralatan dan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
perlengkapan bawah, pentingnya log book dalam
Berdasarkan kutipan wawancara melihat barang masuk dan barang
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan keluar. Semuanya sudah sudah dicatat
bawha, supervisor di hotel pesonna apabila kita mengingatnya maka tidak
pekanbaru selalu menyedikan akan ingat baik itu barang masuk dan
perlengkapan kerja bawahannya, supaya barang keluar, dengan adanya log book
bawahannya dapat bekerja. Didalam kita tidak susah payah lagi untuk
kutipan wawancara diatas room boy mengahapal karena sudah ada log book,
beranggapan supervisor sudah log book tersebut merupakan alat bantu
melakukan tugasnya sebagai supervisor. dalam pengingatan mengecek persedian
Supervisor hotel pesonna pekanbaru barang.
selalu menyediakan perlengkapan kami b. Mengecek stok linen di pantry (Gudang)
dalam bekerja. Berdasarkan kutipan wawancara
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
bawah, supervisor di hotel pesonna

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 10


pekanbaru belum terlalu maksimal 7. Mengecek Semua Kamar Tamu
dalam menjalankan tugasnya sebagai Dalam Hal Mutu Pengawasan
supervisor, supervisor di hotel pesonna Kebersihan
pekanbaru hannya satu orang dan Varibel tersebut digunakan sebagai
merangkap kerjanya baik itu mengawasi indikator untuk mengetahui pelaksanaan
kerja public area, mengawasi room boy tugas supervisor. Ada lima indikator
dan menjadi order taker jadi kerja yang bisa digunakan mengukur
supervisor di hotel pesonna pekanbaru respressive control, yaitu Mengecek
harus membagi-bagi waktu dalam status di system, Mengecek repoart
menjalankan tugasnya sebagai room boy, Mengecek set up amenitis,
supervisor. Mengecek set up linen, Mengecek
c. Menanyakan kekurangan ke room boy kebersihan dan keharuman kamar
Berdasarkan kutipan wawancara diatas (Room). Berikut indikator untuk
dapat ditarik suatu kesimpulan bawah, mengetahui pelaksanaan tugas
kelengkapan kerja itu tidak cukup supervisor yaitu :
dengan berpanduan log book saja, tetapi a. Mengecek status kamar disystem
juga kita harus menanyakan siapa yang Berdasarkan kutipan wawancara
memakai barang tersebut contohnya diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
yang memakai barang ini room boy kita bahwa, alat bantu supervisor dalam
tanyakan kepada room boy karena pengecekan kamar yaitu dengan
mereka tahu peralatan apa saya yang mengunakan system maksudnaya disini
kurang. Supervisor di hotel pesonna yaitu dengan mengetahui status kamar
pekanbaru sudah menjalakan tugasnya tanpa mengetahui status kamar
salah satunya yaitu menyakan supervisor tidak bisa mengecek kamar
kelengkapan kerja room boy, menyakan tersebut status disini yaitu occupied
disini dalam arti supaya supervisor bisa clean, occupied dirty, vacant clean,
mengetahui jenis barang apasajah yang house use, sleep out dan out of order
kurang, dan sebagai atasan juga harus status itu untuk mengetahui status
tanggap dalam hal seperti ini. kamaar masing-masing sedangkan gest
b. Respressive control in house ini prinan dari system sebagai
pengawasan yang dilakukan setelah pengigat untuk supervisor dalam
terjadinya kesalahan dalam pengecekan kamar, supaya kerja
pelaksanaannya, dengan maksud agar supervsiro terbantu dan gampang dalam
tidak terjadi pengulangan kesalahan, pengecekan kamar. dengan adanya alat
sehingga hasilnya sesuai dengan yang bantu tersebut kerja supervisor dapat
diinginkan. Berdasarkan teori diatas berjalan dengan lancar.
Respressive control dapat b. Mengecek repoart room boy
dikelompokan dan dikaitkan Berdasarkan kutipan wawancara
berdasarkan standar operasional diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
prosedur supervisor housekeeping yaitu, bawah, pengecekan repoart di hotel
Mengecek semua kamar tamu dalam hal pesonna pekanbaru khususnya di
mutu pengawasan kebersihan dan departement housekeeping sangatlah
Mengecek semua kamar-kamar check penting bagi supevisor karena report
out. yang room boy isi itu merupakan
pedoman bagi supervisor untuk
mengecek kerja room boy dan
meredaykan kamar yang dikerjakan
oleh room boy. Repoart ini bertujuan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 11


untuk melihat status kamar yang room Mengecek kamar yang diguni tamu.
boy kerjakan di system tidaklah sama Berikut indikator untuk mengetahui
dengan repoart yang ad sama room boy pelaksanaan tugas supervisor yaitu :
disistem itu hanya status kamar yang a. Mengecek status di sistem dan Gest in
belum dikerjakan sementara direpoart House
room boy itu merupakan yang Berdasarkan kutipan wawancara
pertamanya satus check out menjadi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
vecant clean kamar tersebut sudah siap bahwa, alat bantu supervisor dalam
untuk diperiksa dan dijual dan diinfokan pengecekan kamar yaitu dengan
ke front office. mengunakan system maksudnaya disini
c. Mengecek set up amenities yaitu dengan mengetahui status kamar
Berdasarkan kutipan wawancara tanpa mengetahui status kamar
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan supervisor tidak bisa mengecek kamar
bawah, pengecekan amenities ini tersebut status disini yaitu occupied
bertujuan apakah sudah sesuai dengan clean, occupied dirty, vacant clean,
set up an atau belum dan apakah house use, sleep out dan out of order
amenities di kamar tersebut sudah status itu untuk mengetahui status
lengkap atau belum. Jadi supevisor kamaar masing-masing sedangkan gest
mengecek kamar yang telah dikerjakan in house ini prinan dari system sebagai
oleh room boy mengecek ulang itu pengigat untuk supervisor dalam
untuk mempastikan lagi apakah kamar pengecekan kamar, supaya kerja
tersebut sudah mengikut standar atau supervsiro terbantu dan gampang dalam
belum. Itulah gunanya mengecek ulang pengecekan kamar. dengan adanya alat
kerja room boy menutupi kesalahan- bantu tersebut kerja supervisor dapat
kesalahan yang belum mengikuti berjalan dengan lancar.
standar set up amenities. b. Mengecek kamar yang dihuni tamu
d. Mengecek set up linen Berdasarkan kutipan wawancara
Berdasarkan kutipan wawancara diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa, bagi suprvisor pengecekan
bahwa, salah satu syarat dari kamar itu kamar yang sudah check out sangat
siap jual yaitu linen harus bersih, linen penting karena pengecekan ini bertujuan
harus sesuai dengan lipatannya dan untuk melihat kelengkapan barang-
penempatan linennya harus sesuai barang hotel apabila barang hotel ada
dengan standar jadi kerja supervisor yang hilang maka tamu tersebut bisa
mengecek ulang set up an linen. Room kita pangil kembali untuk menganti
boy yang sudah hampir siap dalam rugikan barang hotel tersebut,
membersihkan kamar supervisorpun departement housekeeping dan front
mengecek kerjanya supaya supervisor office selalu bekerja sama dalam
bisa mereadykan kamar dan melakukan pengecekan kamar dan lain
menginfokan ke front office. sebagainya. Sebagaian room boy
1. Mengecek Semua Kamar-Kamar mengangap supervisor belum terlalu
Check Out. menjalankan pengecekan kamar yang
Varibel tersebut digunakan sebagai statusnya chekck out dan sebagian room
indikator untuk mengetahui pelaksanaan boy lainnya beranggapan supervisor
tugas supervisor. Ada dua indikator sudah menjalankan pengecekan kamar
yang bisa digunakan mengukur yang statusnya check out.
respressive control, yaitu Mengecek
status di sistem dan Gest in House, dan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 12


2. Mengecek Semua Kamar Tamu
Dalam Hal Mutu Pengawasan c. Mengecek set up amenities
Kebersihan Berdasarkan kutipan wawancara
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
a. Mengecek status kamar disystem bawah, pengecekan set up linen belum
terlalu dijalankan oleh supervisor
Berdasarkan kutipan wawancara karena supervisor harus membagi-bagi
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan waktu dalam melakukan pengawasan ke
bahwa, alat bantu supervisor dalam room boy. Hotel pesonna pekanbaru
pengecekan kamar yaitu dengan didepartemen housekeeping meliki
mengunakan system maksudnaya disini supervisor hanya satu orang yang harus
yaitu dengan mengetahui status kamar di heandling oleh supervisor
tanpa mengetahui status kamar pengawasan ke room boy, pengawasan
supervisor tidak bisa mengecek kamar di public area dan jadi order taker,
tersebut status disini yaitu occupied dengan banyaknya tugas supervisor
clean, occupied dirty, vacant clean, membuat pengawasan ke room boy
house use, sleep out dan out of order kurang berjalan dengan baik superve
status itu untuk mengetahui status dilapangan seprti itu berdasarkan
kamaar masing-masing sedangkan gest penulis melakukan wawancara ke room
in house ini prinan dari system sebagai boy.
pengigat untuk supervisor dalam e. Mengecek kebersihan dan keharuman
pengecekan kamar, supaya kerja kamar (Room)
supervsiro terbantu dan gampang dalam Berdasarkan kutipan wawancara
pengecekan kamar. dengan adanya alat diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
bantu tersebut kerja supervisor dapat bahwa, salah satu syarat dari kamar itu
berjalan dengan lancar. siap jual yaitu linen harus bersih, linen
harus sesuai dengan lipatannya dan
b. Mengecek repoart room boy
penempatan linennya harus sesuai
Berdasarkan kutipan wawancara
dengan standar jadi kerja supervisor
diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
mengecek ulang set up an linen. Room
bawah, pengecekan repoart di hotel
boy yang sudah hampir siap dalam
pesonna pekanbaru khususnya di
membersihkan kamar supervisorpun
departement housekeeping sangatlah
mengecek kerjanya supaya supervisor
penting bagi supevisor karena report
bisa mereadykan kamar dan
yang room boy isi itu merupakan
menginfokan ke front office.
pedoman bagi supervisor untuk
mengecek kerja room boy dan 2. Kendala Pelaksanaan Tugas
meredaykan kamar yang dikerjakan Supervisor Housekeeping Dalam
oleh room boy. Repoart ini bertujuan Pengawasan Room Boy Hotel
untuk melihat status kamar yang room Pesonna Pekanbaru.
boy kerjakan di system tidaklah sama
dengan repoart yang ad sama room boy Berdasarkan hasil wawancara diatas
disistem itu hanya status kamar yang dapat ditarik suatu kesimpulan bahawa,
belum dikerjakan sementara direpoart
room boy itu merupakan yang 1. Kurangnya karyawan di bagian
pertamanya satus check out menjadi Housekeeping khususnya dibagian
vecant clean kamar tersebut sudah siap Supervisor yang hanya satu orang,
untuk diperiksa dan dijual dan diinfokan membuat Supervisor kurang maksimal
ke front office. dalam melakukan suatu pengawasan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 13


baik itu pengawasan di Room Boy dan operasional prosedur yaitu dengan 5
pengawasan di Public Area. Supervisor variabel dan disetiap vaiabelnya
Hotel Pesonna Pekanbaru merangkap memiliki indikator masing-masing.
kerja baik itu dibagian Order Taker, Supervisor mejenlankan standar
laundry, mengawasi Room Boy dan operasional prosedur dan
Public Area jadi kerja Supervisor dipembuktiannya terlihat sewaktu
kurang maksimal karena terbatasnya prasurfe dilapangan dan mewawancarai
suatu pengawasan. room boy hotel pesonna pekanbaru.
2. Kurangnya karyawan dibagian 2. Kendala supervisor housekeeping dalam
Housekeeping khususnya dibagian pengawasan room boy hotel pesonna
order taker membuat seorang supervisor pekanbaru, kurangnya karyawan
harus jadi order taker karena dibagian dibagian room boy, dibagian public
ini begitu berperan dalam departemen area, dibagian order taker dan dibagian
housekeeping karena terbatasnya supervisor membuaat supervisor harus
karyawan di bagian order taker membagi-bagi waktu dalam
membuat seorang Supervisor menjalankan tugasnya sebagai seorang
melakukan pembagian waktu dalam supervisor. Supervisor hotel pesonna
melakukan tugasya, terlebih lagi pekanbaru tidak hanya fokus ke
supervisor harus melakukan pengawasan room boy saja tetapi
pengawasan ke public area maupun supervisor hotel pesonna peknbaru
Room Boy karena job deskription harus merangkup kerja baik itu
khususnya supervisor dihotel pesonna mengawasi public area dan jadi order
pekanbaru sistemnya merangkup. taker.
3. Supervisor harus membagi-waktu dalam
melakukan pengawasan karena hotel Saran
pesonna pekanbaru memiliki satu
Supervisor kerjanya merangkap baik itu Berdasarkan kesimpulan diatas,
jadi Order Taker, Mengawasi Public meka peneliti dapat memberikan saran
Area dan mengawasi Room Boy. sehubungan dengan supervisor
housekeeping dalam pengawasan room
KESIMPULAN DAN SARAN boy hotel pesonna pekanbaru sebagai
berikut :
Kesimpulan
1. Hotel pesonna pekanbaru harus
Dari hasil penelitian tentang menambahkan karyawannya khususnya
supervisor housekeeping dalam di bagian departemene housekeeping,
pengawasan roomboy pesonna hotel hotel pesonna pekanbaru harus
pekanbaru, maka penulis dapat menarik menambah supervisor lagi yaitu
suatu kesimpulan sebagai berikut : dibagian public area. supaya kerja
supervisor bisa terbantu dan tidak
1. Pelaksanaan tugas supervisor membagi-bagi waktu lagi dalam
housekeeping dalam pengawasan room bekerja.
boy hotel pesonna pekanbaru dalam 2. Sebagai HRD harus merekrut karywan
melakukan suatu pengawasan ke lagi khususnya di bagian supervisor dan
bawahannya dengan mengunakan dibagian order taker supaya kerja
standar operasional prosedur (SOP). supervisor bisa lebih fokus dibagian
Supervisor dalam melakukan bidangnya.
pelaksanaan tugas supervisor
melakukan tugasnya dilihat dari standar

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 14


DAFTAR PUSTAKA Siagian, P sondang. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bumi
Agusanwar, 2000. Operasional Tata Aksara. Jakarta.
Graha Hotel (Hotel Housekeeping Siswandi dan Indra Iman. 2009.
Operasional). PT. Gramedia Pusat Aplikasi Manajemen Perusahaan.
Utama, Jakrta. Mitra Wicana Media, Jakarta.
Bohari. 1992. Pengawasan Keuangan Sulastiyono, Agus, 2010. Teknik dan
Negara. Rajawali Press,Jakarta. Prosedur Divisi Kamar pada
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen bidang Hotel. Alfabeta, Bandung.
Sumber Daya Manusia. Erlangga, Sule Erni Trisnawati, dan Kurniawan
Bandung. Saefullah. 2005. Pengantar
Handoko, T. Hani. 2008. Mnajemen. manajemen. prenada media,
Edisi 2. Cetakan Kedelapanbelas. Jakarta.
BPFE. Yogyakarta. Sukarna. 2011. Dasar-Dasar
Hamzah, Lamatenggo. 2012. Teori Manajemen. Mandar Maju, Bandung.
Kinerja dan Pengukurannya. Sarwoto. 2010. Dasar-Dasar
Bumi Aksara, Jakarta. Organisasi Dan Manajemen.
Harahap, Sofyan, 2001. Sistem Ghalia Indonesia, Yogyakarta.
Pengawasan Manajemen. Quantum, Soekanto, Soerjono, 2002. Teori
Jakarta. Peranan. Bumi Aksara. Widjaja,
Hadari Nawawi, 2006. Evaluasi dan Jakarta.
Manajemen Kinerja di Siswandi, Indra Iman. 2009. Aplikasi
Lingkungan Perusahaan dan Mnajemen Perusahaan. Mitra
Industri. Gajah Mada Universitas Wicana Media, Jakarta.
Press, Yogyakarta. Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen
Marnis, 2006. Pengantar Manajemen. Sumber Daya Manusia. PT. Bumi
Unri Press, pekanbaru. Aksara, Jakarta.
Manullang. 2006, Dasar-Dasar Usman, Husaini, Purnomo Setiady
Manajemen. Ghalia Indonesia, Jakarta. Akbar. 2011. Metode Penelitian
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2016, Sosial. Bumi Aksara, Jakarta.
Manajemen Sumber Daya Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar
Manusia Perusahaan. PT Remaja Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Rosdayakarya, Bandung. Wardianta. 2006. Metode Penelitian
Reksohadiprodjo, Sukanto. 2015. Pariwisata. Andi Offset, Yogyakarta.
Dasar-Dasar Manajemen. Wibowo.2016. Manajemen Kinerja.
Yogyakarta BPFE Yogyakarta. Raja Wali Pers, Jakarta.
Richard Komar, 2014. Manajement
Perhotelan. PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Rumekso, 2002. Housekeeping Hotel.
ANDI, Yogyakarta.
Rumekso. 2005. Housekeeping Hotel
Floor Section: CV Andi OFFSET.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 15

Anda mungkin juga menyukai