Anda di halaman 1dari 2

ORDE BARU

a. Munculnya Orde Baru


1. Peristiwa G30S tahun 1965 yang merubah situasi politik dan menyebabkan
kekacauam umum. Peristiwa ini menjadi sejarah kemanusian, kerena banyak
sekali korban yang tidak hanya dari militer namun juga masyarakat sipil.
2. Tritura (tiga tuntutan rakyat) isinya: a. Bubarkan PKI beserta ormasnya, b.
Perombakan dan pembersihan unsur unsur PKI dari Kabinet Dwikora, c.
Turunkan harga kebutuhan pokok dan perbaikan ekonomi. Tiga tuntutan ini
gencar disuarakan oleh kesatuan aksi mahasiswa setelah peristiwa G30S terjadi,
sehingga menggagung kemaanan dan ketertiban masyarakat. Aksi mahasiswa
tersebut nantinya mendorong lahirnya Supersemar.
3. Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) yang merupakan penugasan kepada
Soeharto untuk memulihkan kemanan dan ketertiban nasional. Banyak sekali
kontoversi dari Supersemar ini, hingga terdapat spekulasi ada 3 versi berbeda
seperti yang dikeluarkan oleh Sekertariat Negara, TNI AD dan Yayasan Akademi
Kebangsaam. Supersemar kemudian menjadi dasar hukum Soeharto dalam
memulihkan ketertiban umum dan sekaligas sebagai dasar hukum bergantinya
orde lama ke orde baru.
4. Ketetapan no IX/MPRS/1966 dan no XIV/MPRS/1966 memperkuat kedudukan
Supersemar, sekaligus memunculkan Soeharto sebagai pemegang mandat.
Akbiatnya memunculkan dualism pemimpin, pada 1967 MPRS menggelar siding
untuk meminta pertanggungjawaban Soekarnoa atas peritiwa 1965. Hasilnya
Soekarno diberhentikan sebagai Presiden dan mengangkat Soeharto sebagai
Presiden. Perlu diketahui ada peristiwa pidato pembelaan dari Soekarno yang
dikenal dengan Nawaksara yang kemudian ditolak oleh MPRS.
5. Mengemabilkan ketertiban umum menjadi tugas utama orde baru, plus ditambah
permasalah di Timor Timur pasca revolusi anyelir di Portugis. Kekosongan
kepimpinan di Timor Timur mendorong pemerinthanan orba melakukan operasi
seroja dan bersama beberapa partai lokal sepakat melakukan integrasi dengan
berdasar Deklarasi Balibo. Mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia kemudian
Indonesia bergabung kembali dengan PBB.
b. Perbaikan Ekonomi Orde Baru
1. Perbaikan ekonomi melalui berbagai perencanaan dan investasi, pemerintah orba
melalukan restrukturisasi utang dengan upaya negoisasi dan suntikan dana dari
IMF. Selain itu pembukaan investasi dan penanaman modal asing besar-besaran
guna mengelola SDA serta pembangangunan infrastruktur pendukung dilakukan.
Contoh Freeport.
2. Pembangunan yang berjenjang selama 5 tahun atau Repelita (Rencana
Pembangunan Lima Tahun). Masalah pertanian dan ketahanan pangan menjadi
perhatian utama, sehingga pada masa orba Indonesia mengalami swasembada
pangan. Pembangunan saluran irigasi, perawatan tanaman hingga proses
pascapanen.
3. Menciptakan lapangan kerja dengan indsutri padat karya melalui BUMN maupun
perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia.
4. Peningkatan kualitas SDM menjadi perhatian dalam mendukung pembangunan
ekonomi, sehingga pemerintah orba menerbitkan program wajib belajar (wajar)
guna mengahasilkan SDM yang berkualitas. Peningkatan fasilitas belajar juga
disertai pembangunan sekolah baru hingga kepelosok desa.
c. Berjalannya Orde Baru
1. Pemerintahan bersifat sentralistik sehingga terkesan otoriter. Peyimpangan
demokrasi terjadi di berbagai sektor terutama dalam penentuan jabatan, praktik ini
berjalan secara tertutup dan diatur oleh pemerintah pusat. Berbagai penyimpangan
ini berkali-kali diprotes oleh masyarakat terutama kelompok mahasiswa yang
menyerukan tuntutannya. Banyak peristiwa yang terjadi seperti Malari. Kebebasan
pers dan berpendapat di depan umum juga diawasi secara ketat oleh pemerintah
orba. Mereka tidak segan-segan melakukan Tindakan represif terhadap mereka
yang menjadi musuh pemerintah termasuk peristiwa petrus (pembunuhan
misterius).
2. Peningkatan PDB menjadi tujuan guna memperbaiki kondisi Indonesia dan
bersaing dengan negara lain. Berbagai progam dicanangkan mulai dari eksplorasi
SDA hingga optimalisasi pertanian. Melalui industri padat karya setidaknya
mampu membuka lapangan pekerjaan. Sayangnya masa orba identik dengan
praktik KKN yang menghambat pembangunan nasional dan terjadi demonstrasi
besar-besaran hingga terjadi krisis tahun 1987 dan reformasi 1999.
3. Kebijakan wajib belajar berdampak kepada meningkatnya SDM Indonesia, selain
itu diimbangi dengan perbaikan fasilitas pendidikan. Pemerintah orba juga sering
membuka beasiswa berkuliah di beberapa kampus luar negeri guna menghasilkan
cendekiawan yang mampu berkontribusi untuk negeri.

Anda mungkin juga menyukai