Soffi Ambarini 21512334181 METOPEN
Soffi Ambarini 21512334181 METOPEN
Dosenpengampu:
Disusunoleh:
G. Manfaat Penelitian...................................................................................................... 11
DISEASE
BAB 1
PENDALUAN
A. Latar Belakang
Muffin adalah sejenis kue kecil yang biasanya dimakan sebagai camilan atau sarapan
ringan. Muffin memiliki bentuk yang bulat atau berbentuk cangkir kecil dan
atasnya. Muffin memiliki tekstur yang lembut, empuk, dan seringkali sedikit renyah
di bagian luar. Asal-usul muffin tidak sepenuhnya jelas, tetapi kemungkinan besar
berasal dari Inggris pada abad ke-18. Pada awalnya, muffin merupakan sejenis muffin
yang terbuat dari adonan tepung, ragi, mentega, dan susu. Muffin ini kemudian
khusus yang disebut "muffin rings". Pada abad ke-19, muffin mulai diperkenalkan di
Amerika Serikat. Di sana, muffin mengalami beberapa perubahan dalam resep dan
seperti blueberry atau cokelat. Pada zaman modern, muffin telah menjadi camilan
yang populer di seluruh dunia. Ada berbagai macam variasi muffin yang terbuat dari
berbagai bahan seperti kacang-kacangan, oatmeal, zucchini, wortel, dan banyak lagi.
Muffin juga seringkali dijadikan sebagai kanvas untuk berbagai hiasan dan variasi
rasa. Selain itu, ada juga kue bernama "cupcake" yang memiliki kesamaan dalam
bentuk dengan muffin. Namun, cupcake biasanya lebih manis, dihiasi dengan krim
atau selai, dan seringkali diberi topping yang berwarna-warni. Wisata kuliner menjadi
salah satu daya tarik utama dalam pariwisata, dan muffin cake memiliki peran yang
mendorong pengembangan muffin cake yang unik, lezat, dan memiliki nilai estetika
yang tinggi untuk meningkatkan daya tarik destinasi kuliner dan gastronomi suatu
daerah.
Gluten adalah protein yang ditemukan pada padi-padian dan serealia, gandum hitam
(rye), jelai (barley), triticale dan gandum. Gluten berfungsi sebagai lem yang
membantu menjaga makanan tetap menempel dan menjaga bentuk makanan. Ada dua
jenis protein utama dalam gluten, yaitu glutenin dan gliadin. Saat mencampurkan
tepung dengan air, protein gluten membentuk jaring lengket dengan tekstur seperti
lem. Properti seperti lem ini membuat adonan elastis dan memungkinkan muffin
protein utama dalam tepung terigu, terdiri dari gliadin (20-25%) dan glutenin (35-
0%). Sekitar 30% asam amino gluten adalah hidrofobik dan asam-asam amino
Terigu merupakan tepung hasil dari biji gandum yang telah melalui proses
penggilingan. Kandungan yang terdapat dalam terigu antara lain karbohidrat dan juga
protein dalam bentuk gliadin dan glutenin yang akan membentuk gluten saat
pencampuran adonan dengan air. Semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi pula
protein yang terkandung dalam terigu tersebut (Cauvain, 2015). Gluten juga berperan
dalam menentukan kualitas dari produk makanan yang dihasilkan. Untuk pembuatan
muffin cake sendiri digunakan terigu dengan protein sedang dengan kandungan
protein 10,08% (Cauvain, 2015). Penggunaan tepung terigu protein sedang untuk
pembuatan muffin cake mengandung gluten dengan kadar yang tinggi. Namun tidak
semua orang dapat mengkonsumsi gluten dengan aman. Terdapat beberapa orang
yang mengalami alergi terhadap gluten atau yang biasanya disebut juga menderita
celiac disease. Celiac disease merupakan penyakit yang terjadi akibat interaksi antara
makanan yang mengandung gluten dengan sistem imun yang terdapat pada usus
(Oktadiana 2 et al., 2017). Penderita celiac disease dapat mengalami berbagai gejala
mulai dari gejala dalam saluran cerna seperti diare, steatorea, terjadinya malabsorbsi
yang menyebabkan penurunan berat badan dan juga gejala diluar saluran cerna seperti
anemia dan osteoporosis (Oktadiana et al., 2017). Karena gluten memberikan dampak
yang buruk bagi penderita celiac disease, maka perlu dilakukan pengembangan pada
produk muffin cake dengan mencari bahan pengganti tepung terigu sehingga muffin
cake yang dihasilkan tidak mengandung gluten dan aman dikonsumsi oleh penderita
celiac disease. Berbagai penelitian dan review terkait muffin cake bebas gluten telah
banyak dipublikasikan, seperti penelitian dari Cappelli et al., (2020); Matos & Rosell
(2015); Elgeti et al., (2015) yang membahas tentang kualitas fisik produk dan adonan
muffin cake bebas gluten. Berbagai teknologi dalam pembuatan muffin cake bebas
gluten juga telah dibahas oleh Melini et al., (2017); N. Wang et al., (2017); El Khoury
et al., (2018); Conte et al., (2019). Sementara itu, penelitian dari Mollakhalili
Meybodi et al., (2015); Naqash et al., (2017); Stantiall & Serventi, (2018) membahas
tentang penggunaan berbagai bahan untuk meningkatkan kualitas muffin cake bebas
gluten. Berbagai penelitian review telah membahas produk muffin bebas gluten
ditinjau dari karakteristik fisik adonan dan produk, bahan serta teknologi yang
digunakan, dan cara pengolahan. Akan tetapi, belum ada yang membahas secara
spesifik terkait nutrisi dari muffin cake bebas gluten dengan bahan tepung umbi-
umbian dan kaitannya sebagai alternatif konsumsi penderita celiac disease. Tepung
ubi jalar sebagai alternatif konsumsi penderita celiac disease ditinjau dari kandungan
muffin nantinya akan diolah terlebih dahulu menjadi tepung. Pengolahan umbi
menjadi tepung ini juga memiliki tujuan lainnya yaitu untuk meningkatkan umur
simpan dan memperluas kegunaannya untuk produksi pangan (Arıcı et al., 2020).
dengan bahan dasar tepung terigu dimana kandungan dalam tepung terigu di
antaranya adalah gliadin dan glutenin yang akan membentuk gluten dalam proses
pencampuran adonan (Rauf & Andini, 2019). Pada kenyataannya tidak semua orang
dapat mengkonsumsi gluten dengan aman dan terdapat orang-orang tertentu yang
mengalami intoleransi terhadap gluten atau bisa juga disebut dengan penderita celiac
disease. Aspek kesehatan yang dialami para penderita gluten intolerance atau celiac
disease membuat para peneliti juga mulai melakukan penelitian dan pengembangan
terhadap bahan dasar pembuatan muffin yang bebas gluten. Ketentuan makanan
bebas gluten sendiri telah diatur oleh Codex Alimentarius yaitu maksimal sebesar 20
mg/kg gluten per makanan (FAO & WHO, 2015), sedangkan otoritas pangan
internasional menuntut tidak adanya gluten sama sekali pada makanan untuk dapat
diklasifikasikan sebagai makanan bebas gluten (Naqash et al., 2017). Berbagai bahan
telah banyak diteliti untuk dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan muffin
bebas gluten, seperti serealia dan juga umbi-umbian. Bahan dari umbi-umbian
merupakan salah satu pilihan bahan untuk tepung pengganti tepung terigu sebagai
bahan dasar pembuat muffin karena umbi-umbian tergolong bahan yang mudah
didapatkan dan memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Ubi (Ipomoea
Batatas) termasuk dalam daftar tanaman pangan paling penting di dunia dan setiap
tahunnya produksi ubi mencapai lebih dari 105 juta metric ton (Santiago et al., 2015).
Tanaman ubi ungu termasuk dalam jenis umbi-umbian dan tumbuh di wilayah tropis
dan subtropis. Asia dan Afrika adalah produsen terbesar dengan memproduksi 95%
dari total output seluruh dunia (Lu & Gao, 2011). Ubi merupakan sumber
karbohidrat, serat pangan, mineral, dan vitamin (Antonio et al., 2011). Berbagai
kandungan kimia juga banyak ditemukan dalam ubi, antara lain asam fenolat,
warna pada ubi seperti oranye, kuning, dan ungu (Santiago et al., 2015). Berbagai
komponen yang terdapat dalam ubi ungu membuatnya memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan manusia salah satunya sebagai antioksidan seperti total fenolik, turunan
hydroxycinnamic acid, dan total antosianin (Wang et al., 2016). Hasil penelitian
dengan kemampuan antimikroba pada kubis merah, gardenia biru, daun murbei, kulit
anggur, dan murbei (Wang et al., 2016). Selain itu, pengujian aktivitas antimikroba
ubi ungu terhadap Bacillus Subtilis menemukan hasil bahwa aktivitas antimikroba ubi
ungu sebanding dengan aktivitas antimikroba pada pare, paprika, kulit anggur, dan
murbei (Wang et al., 2016). Ubi ungu sekarang ini sudah cukup banyak
karena kandungannya yang beragam. Tepung ubi menjadi pilihan untuk bahan
pengganti tepung gandum pada muffin atau sebagai bahan peningkat kualitas muffin.
Tepung dari ubi ungu dapat meningkatkan warna alami dan juga meningkatkan flavor
pencernaan. Penyakit ini terjadi pada individu yang memiliki kepekaan terhadap
gluten, sebuah protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan gandum hitam.
Ketika seseorang dengan celiac mengonsumsi gluten, sistem kekebalan tubuh mereka
merespons dengan menyerang dan merusak lapisan usus kecil. Lapisan usus kecil
yang rusak mengalami penurunan kemampuan untuk menyerap nutrisi penting dari
makanan, yang dapat menyebabkan berbagai gejala dan masalah kesehatan. Gejala
yang umum terkait dengan celiac disease termasuk diare kronis, kehilangan berat
Celiac disease memiliki komponen genetik yang kuat, yang berarti seseorang yang
memiliki anggota keluarga dengan celiac disease memiliki risiko lebih tinggi untuk
dalam mikrobiota usus, atau pengenalan gluten pada masa kanak-kanak juga dapat
pemeriksaan medis, tes darah untuk mendeteksi antibodi terkait gluten, dan
serangkaian tes tambahan seperti biopsi usus kecil. Pengobatan utama untuk celiac
disease adalah menjalani diet bebas gluten seumur hidup. Ini berarti menghindari
semua makanan dan produk yang mengandung gluten. Dalam sebagian besar kasus,
kerusakan usus kecil. Jika celiac disease tidak diobati atau tidak dikendalikan dengan
baik melalui diet bebas gluten, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia,
1. Tepung ubi masih sedikit digunakan dalam pembuatan cake bebas gluten
2. Penderita celiac dieseas tidak bisa makan makanan yang mengandung gluten
3. Harga tepung ubi cenderung lebih mahal di bandingkan dengan tepung terigu
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penggunaan tepung ubi sebagai satu-satunya bahan
pengganti tepung terigu dalam pembuatan muffin bebas gluten. Penelitian ini tidak
akan membahas penggunaan bahan pengganti gluten lainnya seperti tepung jagung
atau tepung kentang. Tepung ubi yang digunakan dalam resep muffin harus bebas
gluten. Hal ini penting untuk memastikan bahwa orang dengan sensitivitas atau alergi
terhadap gluten dapat mengonsumsinya dengan aman. Fokus pada manfaat dan
tantangan yang terkait dengan penggunaan tepung ubi dalam pembuatan muffin.
ujuan utama dalam masalah ini adalah menghasilkan muffin yang bebas gluten. Oleh
karena itu, perlu mempertimbangkan penggantian tepung terigu dengan tepung ubi
D. Rumusan masalah
2. Bagaimana kemasan yang tepat untuk muffin cake dengan subtitusi tepung
ubi?
3. Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap muffin cake dengan
4. Bagaimana komposisi dan informasi gizi kue bolu dengan subtitusi tepung
ubi?
E. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui kemasan dan penyajian yang tepat untuk muffin cake dengan
tepung ubi.
tepung ubi.
gluten. Dengan inovasi produk ini, tepung ubi digunakan sebagai pengganti tepung
terigu pada pembuatan muffin cake. Muffin cake adalah kue kecil berbentuk bulat
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, tulisan ini mampu menambah ilmu pengetahuan untuk membuat kue
bebas gluten bagi penderita celiac disease. Melalui penelitian muffin bebas gluten,
kita dapat memperdalam pemahaman tentang gluten dan bagaimana zat ini
berinteraksi dengan tubuh penderita celiac disease. Penelitian ini dapat memberikan
wawasan tentang mekanisme patogenesis dan respons imun yang terlibat dalam celiac
disease.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini juga dapat menjadi sarana penyuluhan dan edukasi bagi penderita celiac
disease serta masyarakat umum. Dengan berbagi informasi mengenai muffin bebas
gluten dan pentingnya diet gluten-free bagi penderita, penelitian ini dapat
KAJIAN TEORI
A. Kajian Bahan
1. Bahan Utama
penting di dunia dan setiap tahunnya produksi ubi mencapai lebih dari
105 juta metric ton (Santiago et al., 2015). Tanaman ubi ungu
memproduksi 95% dari total output seluruh dunia (Lu & Gao, 2011).
ubi seperti oranye, kuning, dan ungu (Santiago et al., 2015). Berbagai
murbei (Wang et al., 2016). Ubi ungu sekarang ini sudah cukup
atau sebagai bahan peningkat kualitas muffin. Tepung dari ubi ungu
itu tepung ubi ungu berperan sebagai bahan pengental pada adonan
(Lu & Gao, 2011). Tepung ubi jalar ungu umumnya tersedia dalam
bentuk tepung kasar, tepung pati, atau tepung yang telah diolah dengan
ubi jalar ungu memiliki rasa manis alami yang khas, yang dapat
tepung ini.
Tepung ubi jalar ungu menghasilkan tekstur yang lembut dan kenyal
ion klorida (Cl-). Garam biasanya berbentuk kristal putih, larut dalam
air, dan memiliki rasa asin. Garam meja adalah jenis garam yang
yodium. Garam laut diperoleh dari penguapan air laut dan biasanya
tekstur yang sedikit kasar dan memberikan rasa yang lebih kompleks
dalam agama Yahudi. Garam ini memiliki butiran yang lebih besar
dan bebas bahan tambahan seperti yodium. Garam hitam, juga dikenal
memberikan rasa asin pada makanan, mudah larut dalam air sehingga
jenis telur ayam yang umum dikonsumsi antara lain, telur ayam ras
secara selektif untuk tujuan produksi telur yang lebih banyak. Ini
adalah jenis telur ayam yang umum ditemukan di pasaran, Telur ayam
organik adalah telur yang dihasilkan oleh ayam yang diberi pakan
organik, tidak terpapar pestisida atau bahan kimia sintetis, dan diberi
Telur ayam memiliki cangkang yang keras dan melindungi isi telur,
Telur ayam merupakan sumber protein hewani yang baik dan dapat
besi), serta karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin. Telur ayam juga
menahan kelembapan.
d) Gula pasir, juga dikenal sebagai sukrosa, adalah jenis gula yang paling
dari tebu atau bit gula melalui proses pengolahan yang meliputi
butiran kecil berwarna putih dengan rasa manis yang khas. Gula pasir
umumnya tersedia dalam satu jenis, yaitu sukrosa. Sukrosa terdiri dari
glukosa dan fruktosa yang terikat secara kimia. Jenis gula lainnya,
seperti gula kelapa, gula tebu, dan gula jagung, memiliki karakteristik
dan rasa yang sedikit berbeda. Gula pasir memiliki rasa manis yang
e) Vanili adalah rempah-rempah yang berasal dari biji kacang vanili yang
hangat, dan khas yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Vanili
dihasilkan dari pemisahan lemak susu dari komponen air dan protein
yang khas pada berbagai hidangan. Selain itu, butter juga digunakan
g) Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina
susu sapi, serta kandungan mineral yang kaya. Susu Bubuk Susu yang
Susu memiliki rasa yang sedikit manis dan aroma khas. Rasa dan
lain seperti pakan hewan dan pengolahan. Sifat Larut Susu memiliki
segera saat terkena cairan, dan asam yang bereaksi saat terkena panas.
powder dapat memberikan rasa yang sedikit asam atau logam jika
memberikan volume dan tekstur yang ringan pada adonan atau kue.
2. Bahan Tambahan
dibuat dari cokelat susu, cokelat hitam, atau cokelat putih, dan
seringkali memiliki rasa manis dan kaya yang khas. Choco chips
biasanya tetap padat ketika digunakan dalam adonan kue atau roti
beku, atau minuman panas, serta dalam campuran trail mix atau
cokelat.
B. Kajian Produk
Muffin cake bebas gluten adalah sejenis kue muffin yang dibuat tanpa
pencernaan dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, muffin cake
bebas gluten adalah alternatif yang baik bagi mereka yang tidak dapat
mengonsumsi gluten. Muffin cake bebas gluten biasanya menjadi pilihan yang
populer bagi mereka yang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap gluten,
serta bagi mereka yang mengikuti diet bebas gluten. Namun, jika Anda
memiliki kebutuhan khusus terkait kesehatan atau diet, penting untuk selalu
Kajian teknik pengolahan Muffin Cake Bebas Gluten dengan Badan Dasar
Tepung Ubi Jalar sebagai Alternatif bertujuan untuk menghasilkan produk muffin
cake yang tidak mengandung gluten dengan menggunakan tepung ubi jalar
sebagai bahan dasarnya. Gluten adalah protein yang terdapat secara alami dalam
gandum dan dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi orang yang intoleran
Metode pengolahan yang digunakan dalam pembuatan muffin cake bebas gluten
antara lain, Memilih tepung ubi jalar yang berkualitas baik dan bebas gluten dan
garam, dan bahan tambahan seperti ekstrak vanila atau cokelat bubuk sesuai
kebutuhan, lalu Campurkan tepung ubi jalar, gula, baking powder, garam, dan
bahan tambahan kering lainnya dalam sebuah wadah. Aduk rata untuk
Kocok telur hingga mengembang. Tambahkan susu dan mentega cair ke dalam
telur yang telah dikocok. Aduk rata hingga bahan basah tercampur dengan baik,
lalu Tuangkan bahan basah ke dalam wadah yang berisi campuran bahan kering.
merata. Pastikan tidak terlalu banyak mengaduk agar adonan tidak overmix.
Ambil loyang muffin dan beri alas dengan kertas cup muffin. Tuangkan adonan
muffin ke dalam setiap cup hingga sekitar 3/4 penuh, selanjutnya Panaskan oven
pada suhu yang telah ditentukan , Letakkan loyang muffin di tengah oven yang
sudah dipanaskan dan panggang selama waktu yang ditentukan, biasanya sekitar
15-20 menit. Periksa kematangan muffin dengan tusuk gigi, jika tusuk gigi keluar
preferensi dan kondisi alat yang digunakan. Selalu ikuti petunjuk resep yang tepat
dengan bahan dasar tepung ubi jalar, Anda dapat menggunakan garnish seperti
irisan buah segar (seperti stroberi, blueberry, atau potongan pisang), serutan
cokelat, mint leaves (daun mint), atau taburan gula halus di atas permukaan
muffin. Garnish yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik produk dan
menempatkannya di tengah piring atau cup khusus muffin. Jika Anda ingin
muffin secara vertikal dengan meletakkan satu di atas yang lain dan
memisahkan antara setiap lapisan dengan irisan buah atau taburan cokelat.
kertas dengan desain dan warna yang sesuai dengan tema atau karakteristik
produk Anda.
Kotak atau Kemasan Berlabel Jika Anda ingin menjual atau mengemas muffin
menggunakan kotak khusus muffin atau kemasan berlabel. Kotak ini akan
terlindung dengan baik agar tetap segar dan tidak rusak selama pengiriman
melindungi muffin secara individu atau menutupi kotak muffin dengan plastik
perubahan dalam produk. Prosedur ujian ke sukaan antara lain tentukan tujuan
dari uji kesukaan Anda. Apakah Anda ingin mengukur kesukaan konsumen
terhadap suatu produk baru, menguji variasi dalam resep, atau mengevaluasi
kepuasan pelanggan terhadap layanan yang ada. Pilih sampel responden yang
mewakili target pasar Anda. Pastikan sampel tersebut cukup besar dan
Persiapkan objek yang akan diuji. Misalnya, jika Anda menguji kesukaan
terhadap produk makanan, pastikan Anda memiliki contoh produk yang sudah
terkendali acak untuk memastikan bahwa hasilnya valid dan dapat diandalkan.
Ajak responden untuk mencoba objek yang diuji dan berikan instruksi
(ANOVA), atau analisis regresi jika ada faktor-faktor pengaruh yang ingin
Identifikasi tren, pola, atau perbedaan signifikan dalam preferensi yang dapat
adalah skala hedonik Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan
atau ketidakpuasan panelis terhadap produk. Skala ini dapat berupa skala
tidak suka - sangat suka). Lembar Penilaian yang berisi kriteria evaluasi
dievaluasi.
F. Kerangka Berpikir
Muffin MMM
Muffin diolah dari tepung terigu dan Ubi jalar yang bebas gluten dapat di olah
ragi yang banyak mengandung gluten. menjadi tepung yang dapat digunakan
dalam pembuatan muffin
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
atau proses baru. Research and Development biasanya dilakukan dalam upaya
lanjut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Bahan:
NO BAHAN SPESIFIKASI
1 Tepung ubi ungu Warna Ungu yang khas dari ubi ungu. Tingkat
kandungan pati yang tinggi. Mengandung
karbohidrat, serat pangan, vitamin, dan mineral.
2 Gula Gula dapat berbentuk kristal atau butiran kecil.
Kandungan gula di dalam produk gula, yang biasanya
diukur dalam persentase atau gram per seratus gram
(g/100g). Kadar air yang ada dalam gula, yang
umumnya harus rendah untuk menjaga stabilitas dan
daya simpan produk.
3 Telur Telur umumnya tersedia dalam beberapa ukuran,
seperti kecil, sedang, besar, atau ekstra besar. Ukuran
dapat ditentukan oleh berat telur keseluruhan atau
berat kuning telur. Telur dapat memiliki berbagai
warna kulit, termasuk putih, cokelat, atau warna
lainnya tergantung pada jenis burung atau unggas
yang menghasilkannya. Telur kaya akan protein,
lemak, vitamin, dan mineral penting seperti vitamin
B12, vitamin D, selenium, dan kolin
4 Butter Butter biasanya tersedia dalam bentuk padat atau
semisolid. Butter mengandung tingkat lemak tertentu,
yang umumnya dinyatakan dalam persentase. Butter
tradisional memiliki minimal 80% lemak susu. Butter
memiliki warna kuning yang khas, tetapi dapat
bervariasi tergantung pada faktor seperti jenis pakan
hewan, musim, dan metode produksi.
5 Baking powder Baking powder terdiri dari campuran bahan kimia
yang meliputi bahan pengembang dan bahan
penstabil. Baking powder mengandung bahan
pengembang seperti sodium bicarbonate (baking
soda) atau bahan pengembang ganda yang
menghasilkan gas karbon dioksida saat terpapar
panas.
Baking powder juga mengandung bahan penstabil,
seperti cream of tartar (asam tartarat), untuk menjaga
kualitas dan stabilitas baking powder.
6 Vanili Vanili biasanya tersedia dalam beberapa bentuk,
seperti biji vanili, ekstrak vanili, pasta vanili, atau
bubuk vanili. Vanili memiliki aroma yang khas dan
manis yang dihasilkan oleh senyawa-senyawa vanillin
yang terkandung dalamnya. Vanili mengandung
senyawa vanillin, yang memberikan aroma dan rasa
vanili yang khas. Kandungan vanillin dapat bervariasi
tergantung pada jenis vanili dan metode produksinya.
7 Susu Susu merupakan produk yang dihasilkan oleh
mamalia, terutama sapi, dan mengandung nutrisi
penting seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
dan mineral. Susu memiliki kadar lemak yang
bervariasi tergantung pada jenis susu, misalnya susu
skim (rendah lemak), susu rendah lemak, atau susu
full cream (tinggi lemak). Susu mengandung protein,
yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh. Kadar protein dapat bervariasi tergantung pada
jenis susu, seperti susu sapi, susu kambing, atau susu
nabati. Susu mengandung laktosa, yaitu gula alami
yang terdapat dalam susu. Beberapa orang mungkin
memiliki intoleransi laktosa dan perlu memperhatikan
konsumsi susu. Susu mengandung vitamin dan
mineral penting seperti kalsium, vitamin D, vitamin
B12, riboflavin, dan fosfor.
8 Garam Garam tersedia dalam bentuk kristal, butiran, atau
serbuk. Garam mengandung natrium klorida (NaCl)
sebagai komponen utama. Kandungan natrium dalam
garam dapat bervariasi tergantung pada jenis
garamnya. Garam alami, seperti garam laut atau
garam Himalaya, dapat mengandung sejumlah
mineral tambahan, termasuk magnesium, kalium,
kalsium, dan lain-lain. Beberapa jenis garam
ditambahkan dengan yodium untuk membantu
mencegah defisiensi yodium dalam masyarakat.
Alat:
NO BAHAN SPESIFIKASI
1 Bowl Stainless steel
2 Ballon whisk Stainless steel
3 Loyang muffin Alumunium
4 Sendo takar Plastik
5 Timbangan Plastik
6 Oven Stainless steel
7 Cup kertas muffin Kertas
Bahan:
NO BAHAN SPESIFIKASI
Muffin ubi ungu Muffin ubi ungu yang telah dipanggang dan siap
1
diuji.
2 Air Digunakan untuk mencuci atau membersihkan alat-
alat pengujian.
3 Bahan pembanding muffin dengan rasa lain sebagai pembanding untuk
perbandingan.
Alat:
NO ALAT SPESIFIKASI
1 Pisau Digunakan untuk memotong muffin menjadi bagian-
bagian yang sesuai untuk pengujian.
2 Piring Digunakan untuk menyajikan muffin dan
menghindari kontaminasi antara sampel.
3 Penilaian sensorik Bisa berupa formulir penilaian sensorik yang
mencakup aspek-aspek seperti penampilan, aroma,
rasa, tekstur, dan keseluruhan kesukaan muffin ubi
ungu.
4 Skala penilain Digunakan untuk memberikan skor atau peringkat
pada setiap aspek sensorik yang dievaluasi.
D. Prosedur Pengembangan
penelitian dengan tiga kali percobaan yang dilakukan pada hari yang berbeda
dengan empat perlakuan berbeda. Setiap kali melakukan uji coba, uji
panelis secara acak untuk memberi penilaian mengenai warna, aroma, rasa,
dan tekstur dari setiap sampel dengan skala hedonik. Berdasarkan hasil uji
1. Define
3 resep acuan:
BAHAN JUMLAH
Resep 1 Resep 2 Resep 3
1 Tepung ubi ungu 200 450 300gr
2 Gula 80gr 90gr 80gr
3 Telur 1btr 1btr 1 btr
4 Butter 65gr 55gr 75gr
5 Baking powder 1sdt 1sdt 1 sdt
6 Vanili 1sdt 1sdt 1 sdt
7 Susu 90ml 65ml 80ml
8 Garam 3gr 1gr 3gr
Sumber :
Dari ketiga resep diatas, yang dipilih ialah resep III. Dikarenakan hasil
2. Tahap design
Tujuan dari desain resep muffin cake ubi ungu bebas gluten adalah
tambahan susu dengan skala 25%, 35%, 55% terhadap total bahan
padat. Muffin ubi ungu dengan kandungan susu 35% dapat
lebih lembut.
3. Tahap develop
diuji dengan orang yang lebih profesional (ahli) dan panelis semi-
produk ini diuji dalam dua tahap yaitu dalam skala terbatas
(Valiadsin I dan Valiadsi II) dan dalam skala yang lebih besar
rencana
4. Tahap disseminate
proyek. Tujuan dari pameran proyek akhir ini sendiri adalah untuk
Sumber data diambil dari uji panel. Panelis memberikan umpan balik berupa
data yang dapat digunakan untuk mengolah informasi yang peneliti butuhkan.
Informasi tersebut berupa evaluasi terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa
dianalisis dengan mengidentifikasi tema atau pola yang muncul secara berulang.
Misalnya, tema tentang preferensi rasa atau tekstur muffin ubi ungu dapat
komentar, tanggapan, atau ulasan dari subjek pengujian produk dapat dianalisis
dengan menggunakan metode content analysis. Kata kunci atau kategori yang
relevan seperti rasa, aroma, atau penampilan dapat ditentukan, dan data dapat
muffin ubi ungu. Pendekatan ini melibatkan pembacaan dan interpretasi terhadap
Data kuantitatif seperti skala penilaian rasa atau preferensi konsumen terhadap
muffin ubi ungu dapat dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Ini melibatkan
yang diukur. Jika terdapat perbedaan antara dua kelompok atau variasi dalam
preferensi atau penilaian muffin ubi ungu, dapat digunakan metode statistik
inferensial seperti uji t atau uji ANOVA untuk menentukan apakah perbedaan
mempengaruhi preferensi atau penilaian muffin ubi ungu, analisis regresi dapat
Astawan, M. dan S. Widowati, (2006), Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemik Ubi
Bogor.
Syarifah, (2011), Kajian substitusi Tepung Ubi Jalar terhadap Berbagai produk Cake,
Abera, G., Solomon, W. K., & Bultosa, G. (2017). Effect of drying methods and
wheat–taro flour composite bread. Food Science and Nutrition, 5(3), 653–661.
https://doi.org/10.1002/fsn3.444
Novianti, E., Aditia, N., & Surtiningsih, T. (2019). Pengaruh Jenis Umbi-Umbian
terhadap Kualitas dan Karakteristik Manisan Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Jurnal
Nugraheni, A. R., & Raharjo, S. (2020). Pemanfaatan Tepung Ubi Jalar sebagai
properties and uses of sweet potato (Ipomoea batatas L.) flour: a review. Journal of
Setiawan, D., Agustian, A., & Prabawati, I. (2021). Karakterisasi Tepung Ubi Jalar
Singh, B., & Singh, J. P. (2020). Sweet Potato (Ipomoea batatas L.) Processing and
Sutjahjo, S. H., & Laila, L. (2018). Karakteristik Sensori Manisan Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L.) dengan Penambahan Serat Psyllium. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan,
6(1), 13-20.
Tan, S. P., & Wagner, J. R. (2021). Sweet Potato: A Review of Its Past, Present, and
Future Role in Human Nutrition. Advances in Food and Nutrition Research, 97, 1-44.
Utami, R., & Dewi, N. (2019). Potensi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) dalam
Peningkatan Gizi dan Kesehatan. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 7(2), 87-96.
Zhang, D., & Hamauzu, Y. (2018). Phenolics, ascorbic acid, carotenoids and
antioxidant activity of sweet potato genotypes with varying flesh colours. Food
17(1), 1-7.
Adherence and Quality of Life in Indonesian Children and Adolescents with Celiac